UM Kudus Resmi Dirikan SM Corner

Dalam rangka mengembangkan literasi dan mencerdaskan kehidupan bangsa, UM Kudus resmikan Suara Muhammadiyah (SM) Corner yang diresmikan langsung oleh Haedar Nashir selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kamis (24/10).

Bertempat di Jalan Ganesha Raya, SM Corner UM Kudus merupakan yang ke-49 di Indonesia dan kedua di Jawa Tengah. Berdiri pada 1915, Haedar Nashir menyebutkan Suara Muhammadiyah sebagai salah satu media tertua di Indonesia yang harus terus di pertahankan. “SM berperan mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kehidupan umat beragama. Sehingga umat tidak tertinggal dan tidak hanya menjadi objek peradaban.”

Sementara itu, juga dilakukan penyerahan izin pembukaan program studi dan pendidikan profesi yang dilakukan oleh Sugiharto selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah Jateng dan disaksikan oleh Haedar Nashir. Adapun prodi dan profesi baru terdiri dari Prodi Gizi, Bisnis Digital, Administrasi Rumah Sakit, Prodi Teknologi Laboratorium Medis, Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan.

Soft Launching Logo Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah

Soft Launching logo Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dilakukan di Gedung Induk Siti Walidah, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (31/7). Peluncuran logo Muktamar ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan akbar Muktamar ke-48 yang akan dilaksanakan pada 1-5 Juli 2020. Sesuai dengan turunnya Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 218/Kep/1.0/B/2017, pelaksanaan Muktamar ke-48 akan digelar di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Tema yang diangkat untuk Muktamar ke-48 Muhammadiyah ialah “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta.” Sementara tema untuk Muktamar ‘Aisyiyah ialah “Perempuan Berkemajuan untuk Peradaban Bangsa.”

Dalam sambutan acara, Dr Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa Soft Launching ini sebagai persiapan agar pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang akan datang bisa terlaksana dengan baik. “Acara Soft Launching ini harus dijadikan momentum untuk menggairahkan syiar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, juga melebarkan terus sayap dakwah Muhammadiyah agar tidak hanya merambah di Indonesia tapi di ranah semesta,” tambah Haedar Nashir.

 

 

 

Syiarkan Muktamar, Muhammadiyah Gelar Rangkaian Seminar di Unmuha

PP Muhammadiyah kerjasama Universitas Muhammadiyah Aceh menyelenggarakan Seminar pra Muktamar Muhammadiyah “Peran Muhammadiyah dalam Rekonstruksi Keislaman dan Keindonesiaan” di Gedung Bantuan New Zealand Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA), Banda Aceh, (Kamis, 30/4).

Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah ke-47 tersebut dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama tentang “Pandangan Muhammadiyah tentang Kemajemukan Bangsa Indonesia” dengan pembicara Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag. dan Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Aceh, Dr. H. Aslam Nur, LML., M.A.

Sedangkan sesi kedua “Reaktualisasi Islam sebagai Jalan Menuju Integrasi Keislaman dan Keindonesiaan” diisi  Ketua PP Muhammadiyah Dr. Haedar Nashir, MA dan Dosen UIN Jakarta Prof. Dr. Bahtiar Effendy.

Sementara itu di sesi ketia “Tantangan dan Peluang Dakwah Muhammadiyah dalam Penerapan Syariat Islam Menuju Indonesia Berkemajuan” diisi Ketua PW Muhammadiyah Aceh Prof. Dr. H. Al Yasa’ Abubakar, M.A. dan Chaider S. Bamualim, M.A.

Ketua PP Muhammadiyah, Dr. Haedar Nashir, MA saat membuka acara tersebut menjelaskan, seminar ini untuk mencari masukan program Muhammadiyah pasca Muktamar ke-47 dan bagian dari syiar Muhammadiyah menjelang Muktamar pada tanggal 3-8 Agustus 2015 di Makassar.

“Seminar Pra Muktamar putaran ke-6 yang berlangsung di Banda Aceh ini memiliki tujuan untuk menguatkan relevansi ideologi Muhammadiyah di tengah realitas perkembangan masyarakat dan tuntutan perwujudan Islam dalam realitas kehidupan; mempertajam basis ideologi Muhammadiyah sebagai gerakan pembaharuan Islam; dan menemukan formula konteks organisasi Muhammadiyah memasuki abad kedua,” tandasnya. [humas unmuha | mimi]

Sumber : Universitas Muhammadiyah Aceh