Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Zidni Ilman Nafian bersama dua orang temannya yakni Alifia Oriana dan Aldiansyah Wahyu merancang alat pendeteksi kelayakan oli berbasis android. Dibawah bimbingan Budiono SSi MT, ketiga mahasiswa ini berhasil lolos dalam tahap pendanaan di gelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Selain itu, mereka juga menyabet penghargaan di acara Internasional Science Technology and Engineering (ISTEC) yang bertempat Bandung tahun lalu. Tak tanggung-tanggung, alat pendeteksi kelayakan oli ini juga berhasil meraih juara 3 dalam kompetisi Pekan Kreativitas Mahasiswa antar Perguruan Tinggi Swasta Tingkat Nasional Desember lalu (PIMTANAS).
Dilansir dari keterangan pers, Zidni memaparkan ide ini berangkat dari permasalahan kendaraan bermotor yang berpotensi kehabisan bensin saat sedang dalam perjalanan. “Hal itu tentu sangat menyulitkan karena kita harus mendorong dan menghabiskan tenaga serta waktu di jalan,” paparnya Selasa, (19/01).
Secara teknis, alat ini akan diletakkan di dekat penutup oli kendaraan dan nantinya akan menilai apakah oli yang dipakai masih layak atau tidak. “Sebelum dicoba, kami sudah menyusun base data untuk range kekentalan oli. Ada beberapa level yang sudah dibuat, mulai dari tingkatan oli bagus, sedang hingga tidak layak,” tutur Zidni.
Ia melanjutkan, nantinya alat akan mengirimkan sinyal ke aplikasi yang sudah tersemat di smartphone. Aplikasi yang ada juga akan memberikan peringatan dan notifikasi bagi pemilik ketika oli sudah menjadi tidak layak pakai. “Hal itu tentu akan mempermudah pengguna kendaraan dalam memperkirakan kapan oli harus diganti,” ungkap Mahasiswa Teknik Mesin ini.
Diakhir ia berharap, inovasinya dapat memberikan kebaikan dan manfaat untuk umat. “Kami tentu akan lebih bahagia jika alat ini bisa digunakan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki kendaraan bermotor. Jadi mereka tidak perlu mengira-ngira atau mengecek kelayakan olinya secara manual,” pungkasnya.