SABATUR Karya Mahasiswa STKIP Muh Bogor Raih Juara LIP-KMN

Maulana Sopian, mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muh Bogor, meraih juara 2 pada ajang Lomba Inovasi Pembelajaran dan Kreativitas Mahasiswa Tingkat Nasional (LIP-KMN) Tahun 2020 untuk kategori lomba Aplikasi Pembelajaran (produk) dengan mengusung aplikasi bernama “SABATUR”. Lomba yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka (FKIP UT) ini berlangsung dari tanggal 15 Mei 2020 hingga 19 September 2020.

SABATUR merupakan aplikasi pembelajaran untuk diskusi dan presentasi online. “Aplikasi tersebut memiliki fitur yang hampir mirip dengan aplikasi chatting lainnya, namun saya tambahkan beberapa fitur pendukung proses diskusi dan penyampaian presentasi online,” kata Sopian.

Lebih lanjut, Sopian menjelaskan aplikasi pembelajaran tersebut masih bersifat prototipe atau masih dalam pengembangan. Adapun fitur yang dapat dirasakan manfaatnya  antara lain, fitur input presensi atau daftar hadir di ruang diskusi, fitur izin bertanya dan menjawab agar proses diskusi berjalan dengan kondusif, dan beberapa fitur lainnya.

Mahasiswa UMM Gagas Alat Cuci Tangan Sensor Infrared

Kelompok 81 Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggagas alat cuci tangan dan hand sanitizer otomatis. Teknologi ini digunakan tanpa menyentuh peralatan mekanik dengan menggunakna bantuan teknologi Sensor Penghalang (Sensor Infrared). Inovasi ini diimplementasikan di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri.

Dijelaskan oleh Mohamad Al Fikih, anggota kelompok 81 PPM UMM selaku inisator, penggunaaan alat tersebut cukup dengan meletakkan tangan di bawah sensor kemudian air akan mengalir secara otomatis. Air juga berhenti otomatis ketika tangan dijauhkan dari sensor. “Kami serahkan satu unit alat ini secara gratis kepada Desa Balongjeruk dengan harapan agar alat cuci tangan ini dapat memberikan peningkatan kesadaran mencuci tangan contoh yang baik kepada masyarakat,” papar Habib selaku Koordinaro Desa kelompok 81 PMM UMM.

Safi’i selaku Kepala Desa Balongjeruk mengapresiasi inovasi alat cuci tangan ini. Safi’i berharap ke depannya penerapan alat ini dapat dilakukan di seluruh titik lingkungan Pelayanan Balai Desa Balongjeruk.

UMM Ciptakan Safety Chamber untuk Penanganan Corona

Bertambahnya pasien positif dari kalangan tenaga medis mendorong Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk melakukan inovasi di bidang kesehatan. Melibatkan mahasiswa, sivitas akademika UMM membuat alat safety chamber atau bilik keselamatan untuk menunjang kerja dokter agar tetap aman saat terpapar dengan virus Corona.

Thontowi Djauhari, M.Kes., Koordinator Tim Tanggap Covid-19 RSU UMM, mengungkapkan alat berbentuk kotak transparan ini digadang mampu meminimalisir penularan dengan memberikan pemisah ketika dokter menyentuh dan mendiagnosa pasien terduga Covid-19. Lebih lanjut Thontowi menjelaskan cara penggunaan bilik keselamatan, yakni dengan memasukkan pasien ke pelindung yang terbuat dari bahan mika tersebut. Tenaga medis lalu mulai memeriksa untuk diketahui gejala yang dirasakan pasien. Penggunaan alat ini tetap harus ditunjang dengan alat perlindungan diri (APD) sesuai dengan standar keselamatan.

Diakui oleh Thontowi bilik keselamatan ini masih dalam tahap penyempurnaan. Alat ini akan dilengkapi dengan sejumlah fitur, seperti alat penambahan bernapas untuk kenyamanan pasien dan meminimalisir penggunaan lem agar terhindar dari kebocoran. Rencananya, safety chamber akan diproduksi massal untuk membantu RS rujukan Covid-19 dan para tenaga medis. Dalam pengembangannya UMM akan bekerja sama dengan Radar Malang dan Forum Komunikasi Warga Tionghoa Malang Raya (FKWTMR). “Perawatannya mudah, tinggal dibersihkan dengan alkohol atau cukup menggunakan sabun deterjen karena deterjen lebih efektif membersihkan,” ujar Thonthowi.