Kelompok 81 Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggagas alat cuci tangan dan hand sanitizer otomatis. Teknologi ini digunakan tanpa menyentuh peralatan mekanik dengan menggunakna bantuan teknologi Sensor Penghalang (Sensor Infrared). Inovasi ini diimplementasikan di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri.

Dijelaskan oleh Mohamad Al Fikih, anggota kelompok 81 PPM UMM selaku inisator, penggunaaan alat tersebut cukup dengan meletakkan tangan di bawah sensor kemudian air akan mengalir secara otomatis. Air juga berhenti otomatis ketika tangan dijauhkan dari sensor. “Kami serahkan satu unit alat ini secara gratis kepada Desa Balongjeruk dengan harapan agar alat cuci tangan ini dapat memberikan peningkatan kesadaran mencuci tangan contoh yang baik kepada masyarakat,” papar Habib selaku Koordinaro Desa kelompok 81 PMM UMM.

Safi’i selaku Kepala Desa Balongjeruk mengapresiasi inovasi alat cuci tangan ini. Safi’i berharap ke depannya penerapan alat ini dapat dilakukan di seluruh titik lingkungan Pelayanan Balai Desa Balongjeruk.

Mahasiswa UMM Gagas Alat Cuci Tangan Sensor Infrared

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *