MDMC Gagas Penelitian Ilmiah Muhammadiyah bersama Diktilitbang

Selasa (20/8), FGD Pertemuan Ilmiah Muhammadiyah (PIM) mengenai Riset Kebencanaan dilaksanakan di lantai dasar Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kegiatan ini dibuka oleh Prof. Sjafri Sairin sebagai perwakilan dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Budi Setiawan, dan Rektor UAD Dr Kasiyarno. Peserta FGD diikuti oleh tujuh Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Jawa yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Prof Sjafri sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Ini sangat bagus jika tujuh PTM bisa berkumpul dan berdiskusi terkait kebencaanan. Selain itu diharapkan agar MDMC dan seluruh PTM untuk memperhatikan juga bencana sosial seperti konflik dan kegagalan teknologi. Karena kejadian ini juga berdampak pada masyarakat luas,” tambahnya.

Tujuan dari riset kebencanaan yang digagas oleh MDMC adalah untuk mengetahui persoalan riil yang ada di masyarakat. ”PIM Kebencanaan merupakan ajang bersama PTM dan Komponen MDMC untuk mengenal kembali sumber daya kebencanaan Muhammadiyah. Nantinya hasil dari riset dan diskusi bersama ini akan menjadi dasar program yang akan dilaksanakan oleh MDMC nanti,” jelas Budi Setiawan.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UAD Dr Kasiyarno menyampaikan pesan bahwa PTM mempunyai kewajiban untuk terlibat dalam urusan kebencanaan terutama mitigasi bencana seperti KKN Tematik Kebencanaan, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Hasil dari FGD ini ialah PIM tema “Kebencanaan” akan diselenggarakan pada bulan Februari 2020 sebagai bagian dari semarak rakornas bersama Majelis Diktilitbang, MDMC, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU), Majelis Pelayanan Sosial (MPS), dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM). Selain itu juga mengundang semua PTM di seluruh Indonesia untuk hadir menjadi bagian dari PIM MU ini.

Beberapa kegiatan yang akan menjadi agenda PIM Kebencanaan di antaranya adalah, seminar nasional dan spesial sesi tematik pendidikan, kesehatan, hunian; pameran ekspo kebencanaan serta panggung relawan;  dan lomba inovasi kebencanaan.

MDMC dan Tim Gabungan Kirim Bantuan ke Palu

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Manado, dan gabungan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Manado terjunkan anggotanya ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, untuk menolong serta mengirimkan bantuan pokok kepada korban bencana alam gempa dan tsunami yang melanda kota tersebut beberapa waktu yang lalu, di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (6/10/18).

Relawan yang diberangkatkan sebanyak 5 orang disertai dengan sejumlah bantuan kebutuhan pokok berupa beras, pakaian, mi instan, air mineral, pakaian dalam, popok bayi, dll. Pemberangkatan relawan serta pendistribusian kebutuhan menggunakan armada kapal laut dan dilepas secara langsung oleh PWM Sulawesi Utara Rivai Poli, S.H.I., M.H., Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Rizal Arsyad, S.Ag., M.A., dan Ketua STIKES Muhammadiyah Manado Agust A. Laya, S.K.M., M.Kes.

“Relawan yang ikut ada 5 orang, sementara bantuan sebanyak tiga truk. Bantuan dikirimkan menggunakan kapal kaut melalui Pelabuhan Bitung,” tulis Agust Laya, saat dihubungi via Whatsapp.

Selain barang yang telah terkirim tersebut, masih ada dana dari pegawai, mahasiswa, serta hasil penggalangan yang dilakukan oleh Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM) STIKES Muhammadiyah Manado. Total jumlahnya Rp24.099.500,00. Dana tersebut nantinya akan digabungkan bersama dengan PDM dan Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM).

“Sesuai hasil rapat, total dana yang terkumpul nanti akan dibelanjakan kebutuhan pokok dan selanjutnya akan dikirimkan pada tahap berikutnya,” lanjut Agust.

Sebagaimana dalam laporan terbarunya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga hari Rabu (3/10/18), ada 1.407 korban akibat gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda beberapa wilayah di Sulawesi Tengah seperti Kabupaten Donggala, Sigi, Parigi Moutong, dan Kota Palu. (WR)