Pekan Seni Mahasiswa PTMA 2019 Mulai Digelar di UM Purwokerto

Pekan Seni Mahasiswa (PSM) 2019 diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dari Selasa (13/8) hingga Kamis (15/8). Kompetisi ini diikuti sebanyak 478 mahasiswa dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia. Terdapat beberapa rangkaian lomba seperti MTQ, seni lukis, seni sastra, seni musik, seni teater, dan sinematografi. Rangkaian tersebut terbagi lagi menjadi 19 lomba yang dinilai oleh juri-juri profesional.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMP, Ir. Arman Suyadi, mengatakan bahwa PSM kali ini merupakan PSM yang terbanyak pesertanya. “Tahun ini peserta lebih banyak, semua provinsi terwakili,” tambahnya.

Sementara itu Dr. Anjar Nugroho selaku Rektor UMP memaparkan kompetisi ini merupakan ajang silaturahmi mahasiswa-mahasiswa PTMA di seluruh Indonesia. PSM juga dapat dijadikan persiapan untuk Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) dan Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) di wilayahnya masing-masing. “Supaya saling kenal, saling interaksi dan menjadi ajang kompetisi mahasiswa yang memiliki bakat seni di masing-masing PTMA,” ujarnya.

UM Purwokerto Jalin Kerjasama Dengan Dua Universitas Ternama di Rusia

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) jalin kerjasama dengan RUDN University dan Tomsk State University Rusia. Fokus kerjasama di Rusia dalam rangka mengembangkan akademik, penguatan SDM dan kelembagaan.

Rektor UMP Dr Anjar Nugroho memaparkan kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di UMP, agar ke depannya SDM maupun mahasiswa UMP dapat berdaya saing secara global di dunia nasional maupun internasional.

Dijelaskan juga MoU antara RUDN University dengan 26 perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UMP. Dalam kunjungannya ke RUDN University, Ketum APTISI Dr. Budi Djatmiko, Dewan Penasehat Forum Rektor Indonesia Prof. Edy Suandy Hamid, Rektor Teknokrat Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA, Ketua Yayasan Pendidikan Teknokrat Dr. Mahathir Muhammad, SE, MM, dan sejumlah Rektor perguruan tinggi disambut dengan hangat oleh Rektor RUDN University Prof. Vladimir Filippov, Mr. Adiguna Vijay, Director Akademy Yury Razoumny dan lain-lain.

Dosen UM Purwokerto Paparkan Ekonomi Islam di Konferensi Internasional

Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr Naelati Tubastuvi SE MSi mempresentasikan artikel hasil penelitiannya di British Islamic Economy Society (BIES) Conference Durham University, Inggris (30-31/7).

Acara dibuka langsung oleh Prof. Mehmet Asutay selaku Direktur Durham Centre for Islamic Ecomonics and Finance. Pidato pembukaan disampaikan oleh H.E. Dr Ahmef Mohammed Ali, pendiri dan mantan presiden Islamic Development Bank (IDB) serta Mahmoud Mohieldin, senior vice president Bank Dunia, Washington, USA. Ia menjelaskan bahwa di konferensi ini beragam isu terkini tentang ekonomi dan keuangan Islam dibahas. Mulai dari manajemen risiko, pengembangan produk keuangan Islam, industri halal, asuransi, sukuk dan perkembangan pendidikan, hingga penelitian dalam ekonomi dan keuangan Islam. “Sudah saatnya Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia menjadi pusat rujukan dalam penerapan ekonomi berlandaskan prinsip syariah Islam,” tambahnya.

DIFSS kali ini diikuti para profesional dan akademisi ekonomi Islam dari berbagai negara antara lain Amerika, Brunei, Inggris, Kuwait, Malaysia, Mesir, Oman, Portugal, Prancis, Qatar, Spanyol, Saudi Arabia, Turki, dan Uni Emirat. Ditemui di Purwokerto, Rabu (7/8), Dr Naelati Tubastuvi mengucapkan rasa sukur atas kesempatan yang diberikan UMP untuk memaparkan Ekonomi Islam di depan perwakilan berbagai negara tersebut. “Beruntung sekali saya mendapat kesempatan mengikuti acara ini untuk menambah wawasan ekonomi dan keuangan Islam secara global,” tuturnya.

Pelantikan Rektor UMP, Kembangkan Peran Uswah Hasanah

Rektor terpilih Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr Anjar Nugroho resmi dilantik sebagai rektor periode 2019 – 2023 di Aula AK Anshori, Sabtu (13/4).

Dalam kesempatan tersebut Rektor mengungkapkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap UMP kini semakin hari semakin tinggi, dibuktikan dengan trend penerimaan mahasiswa baru yang setiap tahun meningkat. “Jumlah total mahasiswa UMP hampir 13 ribu. Akreditasi institusi B, secara keseluruhan akreditasi prodi adalah B dan A.

Berdasar Unirank, rangking UMP di level nasional adalah 40 dari total PTN/PTS se-Indonesia yang berjumlah sekitar 4400,” ungkapnya. Prosesi pelantikan ini juga dihadiri oleh Ketua PP Muhammadiyah Dr KH Haedar Nashir. Beliau  mengungkapkan  peran perguruan tinggi Muhammadiyah perlu menjadi perspektif setiap pimpinan mengembangkan kampus dengan Peran Perguruan tinggi sebagai Center Of Excellence menjadi Uswah Hasanah.

Lebih lanjut Haedar mengatakan perguruan tinggi Muhammadiyah akan berfastabiqul khairat di tengah perubahan zaman dan tantangan revolusi 4.0.“Kampus – kampus kita harus punya standar keunggulan di atas rata-rata, baik itu keunggulan akademik, pengabdian pada masyarakat, bahkan juga Tri Dharma yang tepat untuk peran-peran kemanusiaan,” pungkasnya. (APR)

UM Purwokerto Lakukan Kerjasama dengan Universitas di Inggris

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) terpilih sebagai salah satu perwakilan kampus unggulan se-Indonesia bersama pimpinan dari 28 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia untuk melakukan kunjungan kenegaraan dalam rangka kunjungan PTM Leader Visit to Europe yang diselenggarakan pada tanggal 10 hingga 20 September 2017.

Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama, Jebul Suroso, didampingi Direktur Kantor Urusan Internasional, Santhy Hawanti, menandatangani nota kerjasama dengan Coventry University, Inggris dan De Monfort University, Leicester, Inggris pada Senin (11/9).

“Kerjasama ini fokus pada pengembangan aktivitas untuk lebih mendorong penguatan kualitas staff dan mahasiswa sebagai strategi untuk mewujudkan kampus yang mendunia,” terang Jebul.

Lebih lanjut Jebul menjelaskan bahwa beberapa agenda kegiatan telah dirancang dengan tetap mempertimbangkan karakteristik dan kekuatan masing-masing perguruan tinggi mitra.

“Kita perlu menguatkan eksistensi UMP di level Eropa, karena saat ini UMP sudah menjadi perguruan tinggi yang mapan secara akademik maupun non akademik dan sudah sangat layak UMP bermitra dengan PT di Eropa,” tandasnya.

Lebih lanjut Jebul menjelaskan bahwa penandatanganan MoU merupakan langkah awal untuk menyepakati kemitraan. “Kemitraan ini akan efektif melalui signing mou, kemudian saling bertukar manfaat dari kerja sama tersebut. UMP bukan hanya menerima manfaat dari transfer knowledge dan teknologi, ke depan kita berharap makin banyak aktivitas akademik yg dilakukan akademisi dari Eropa ke Purwokerto,” jelasnya.

Menurut Jebul, aktivitas kerjasama UMP dengan perguruan tinggi di Eropa bukan pertama kalinya terjadi,  namun telah dilaksanakan melalui inisiasi yang dilakukan oleh dosen UMP yang sedang studi lanjut maupun yang telah menyelesaikan studi di Eropa.

Jebul menjelaskan bahwa Coventri dan De Monfort sebagai salah satu universitas terbaik di Inggris mempunyai banyak potensi yang bisa dikerjasamakan. “UMP yang sedang mengupayakan program pendidikan vokasi bidang kesehatan, bisa memperoleh manfaat langsung dari conventri khususnya dengan Faculty of Health and Life Sciences,”ujar Jebul.

Jebul menekankan bahwa kerjasama tidak tertutup untuk fakultas atau prodi yang relevan. Ia meyakini bahwa ke depan kerjasama ini akan semakin menguatkan posisi dan kontribusi UMP bagi penguatan kualitas pendidikan di PTM khususnya dan Indonesia pada umumnnya. (nisa)