Visiting Lecture UNISA Yogyakarta Bicara Budaya Berorganisasi

Visiting Lecture UNISA Yogyakarta Bicara Budaya Berorganisasi

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta mengadakan visiting lecture pada Sabtu (15/10) lalu. Penyelenggara kegiatan ini adalah Prodi Administrasi Publik dan Psikologi. Tema dari kegiatan ini adalah “Culture Behaviour in Public Organization“. Lokasi kegiatan ini yakni di Lantai 4 Gedung Siti Moenjiya UNISA Yogyakarta. Dua narasumber hadir dalam kegiatan ini, pertama, Ondrej Castek, dosen Masaryk University; kedua, Seto Satriyo Bayu Aji, dosen UNISA Yogyakarta.

Narasumber pertama, Ondrej Castek menyampaikan bahwa ada tiga hal yang menjadi pengaruh dalam keberlangsungan organisasi. Pertama, asumsi dasar, seperti keyakinan, nilai, sikap, dan norma perilaku. Kemudian, kedua, adalah melakukan hal bersama-sama dalam organisasi. Ketiga, bersikap profesional dalam organisasi.

Hal ini juga menjadi penegasan oleh narasumber kedua, Seto Satriyo Bayu Aji. Seto mengatakan ada lima elemen bagi organisasi yang tidak boleh terlupakan. Ia menyebutkan, hal itu memiliki istilah Five Elements of the Fraud Pentagon. Kelima elemen tersebut adalah, pertama, arogan; kedua, kompetensi; ketiga, peluang; keempat, tekanan; dan kelima, rasionalisasi yang terjadi.

Elly Kardila selaku mahasiswa Administrasi Publik mengungkapkan pendapatnya mengenai kegiatan visiting lecture ini. “Adanya kegiatan yang mengundang dosen dari luar menjadikan kita mahasiswa tahu bagaimana organisasi di luar negeri itu seperti apa. Selain itu, kegiatan ini banyak sekali memberikan pengetahuan yang belum pernah kita kenal. Oleh sebab itu kegiatan seperti ini tidak boleh terlewatkan untuk mahasiswa,” ujarnya.

Acara ini berjalan dengan lancar dari awal acara sampai akhir yang diikuti kurang lebih 180 mahasiswa prodi Administrasi Publik, Psikologi, tendik, dan dosen UNISA Yogyakarta.

UNISA Menandatangani Nota Kesepahaman dengan KPU DIY

UNISA Menandatangani Nota Kesepahaman dengan KPU DIY

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menandatangani Nota Kesepahaman di ruang pertemuan gedung Siti Moendjijah Kampus Terpadu Unisa Yogyakarta, Senin (05/09).

Rektor Unisa Yogyakarta Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat dan Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan, S.I.P., M.A, menandatangani perjanjian tersebut. Kemudian, seluruh jajaran Pimpinan beserta Kaprodi yang ada di lingkungan Unisa Yogyakarta juga dari perwakilan KPU DIY menyaksikan kedua pihak menandatangani nota kesepahaman.

Warsiti dalam sambutanya mengatakan tidak mudah mendapat kepercayaan dari KPU DIY. KPU DIY telah banyak mengkaji mengenai Unisa Yogyakarta hingga akhirnya terjalin kerjasama antara Unisa Yogyakarta dengan KPU DIY.

“Kami lahir dari background kesehatan, yang bisa kita kerja samakan dengan KPU. Yakni pada bidang mengenai kesehatan pegawai KPPS agar tidak terjadi lagi persoalan seperti pada tahun 2019,” ucap Warsiti.

Selain itu, Warsiti menambahkan Unisa Yogyakarta memiliki dosen dan mahasiswa untuk andil dalam kegiatan pemilu. Baik sebagai pengawas maupun edukator untuk literasi politik yang cerdas, memilih calon yang baik dan menepis kampanye hitam.

Hamdan sendiri mengatakan terdapat tantangan besar yang dihadapi KPU pada pemilu di tahun 2024 nanti. Sebab, pelaksanaan pemilu di Indonesia merupakan pemilu terbesar di dunia. Hal ini karena faktor jumlah pemilih serta jumlah penyelenggara di tiap daerah. “Mengelola SDM dalam jumlah besar bukan hal yang mudah. Hal ini perlu adanya manajemen yang baik, agar dapat bekerja dengan profesional dan baik tentunya harus sehat,” jelas Hamdan.

UNISA Yogyakarta Menyambut Rombongan Universiti Kuala Lumpur

UNISA Yogyakarta Menyambut Rombongan Universiti Kuala Lumpur

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA Yogyakarta) menyambut mahasiswa dan dosen dari Universiti Kuala Lumpur (UniKL) pada Senin (8/8) lalu. Rombongan mahasiswa dan dosen Universiti Kuala Lumpur (UniKL) yang hadir sebanyak 11 mahasiswa dan 2 dosen pendamping. Mereka mengikuti upacara pembukaan pertukaran mahasiswa untuk Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis. Rencananya, program pertukaran akan berlangsung selama dua minggu. Tepatnya terhitung Senin (8/8) lalu tersebut hingga 20 Agustus mendatang.

Wantonoro, Ph.D., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Fakultas Ilmu Kesehatan, UNISA Yogya, memberi sambutan dalam upacara pembukaan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan perdana pasca pandemi dalam pertukaran mahasiswa secara luring penuh. Kemudian, Dr. Teh Rasyidah Ismail, Dosen UniKL, juga menyampaikan sambutannya. Ia berharap program ini dapat menambah pengalaman, saling bertukar kebudayaan dan menambah semangat untuk terus belajar sebelum masuk pada pekerjaan sebenarnya.

UNISA Yogyakarta tidak hanya menyambut rombongan untuk mengikuti pembelajaran di kelas bersama dosen UNISA saja. Melainkan, para mahasiswa UniKL juga disiapkan untuk praktik di lokasi mitra UNISA Yogya, seperti RS PKU Muhammadiyah Gamping, Labkesda Sleman, dan Puskesmas.

Rencana, pada penutupan pasca usainya program Student Exchange, akan dilaksanakan presentasi hasil pembelajaran dari Mahasiswa UniKL. UNISA Yogyakarta juga memberikan kesempatan kepada dosen UniKL, Dr.Teh Rasyidah Ismail untuk memberikan pidato kunci. Selain kegiatan akademis, para panitia telah menjadwalkan beberapa waktu luang untuk mengajak para peserta UniKL mengenal budaya Indonesia.

Workshop Internasional UNISA Yogyakarta Siap Transformasi Lanskap

Workshop Internasional UNISA Yogyakarta Siap Transformasi Lanskap

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta atas workshop internasional pada Senin (13/6) s.d. Selasa (14/6) lalu. Workshop ini menggandeng perguruan tinggi Malaysia dan bertajuk collaboration on child-friendly environment. Tema dari workshop ini adalah “Design and Planning of Playscape and Ecological Literacy Milieu in an Urban Neighborhood for Young Children.” UNISA Yogyakarta menyelenggarakan workshop ini melalui Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi, UNISA Yogyakarta.

Aprodita Emma Yetti ST MSc, Ketua Prodi Arsitektur UNISA Yogyakarta, memberikan sambutan dalam kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan internasional yang memiliki tujuan bagi mahasiswa dan dosen untuk pembelajaran. Kemudian, Aprodita mengungkapkan syukur atas penyelenggaraan kegiatan yang dapat terwujud secara offline ini. “Kegiatan ini menjadi wujud sinergi dan keberlanjutan kerja sama antara beberapa pihak yang sustain,” ujarnya. Beberapa pihak tersebut di antaranya, pertama Prodi Arsitektur UNISA, kedua, Greennovation Group, Universiti Teknologi Malaysia (UTM); ketiga, Department of Architecture and Environmental Design, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM); keempat, Universiti Teknologi MARA Malaysia; dan kelima, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kegiatan ini merupakan rangkaian yang di dalamnya akan mencakup beberapa kegiatan, di antaranya kerja sama penelitian; pengabdian masyarakat; pameran kolaborasi; dan penandatanganan MoU antara Universiti Kebangsaan Malaysia dan UNISA Yogyakarta.

Kemudian, Prof. Dr. Ismail Said dari Departemen Arsitektur Lanskap Universitas Teknologi Malaysia menyampaikan sambutan. Ia menegaskan tentang konsep lingkungan ramah anak yang menjadi agenda inisiatif antar lembaga WHO, UNICEF, dan UNCR.

“Konsep tersebut untuk menjamin hak anak untuk bertahan hidup dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan dunia kehidupan mereka,” ungkapnya. Kemudian, workshop berlanjut dengan membagi 101 mahasiswa dalam beberapa kelompok. Kelompok tersebut mendapat tugas mencari makna dari suatu topik dan itulah yang nanti akan menjadi projek desain.

UNISA Yogyakarta Bagi Paket Sembako dan Buka Layanan Periksa Gratis

UNISA Yogyakarta Bagi Paket Sembako dan Buka Layanan Periksa Gratis

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bagi paket sembako pada Kamis (7/4) lalu. Kegiatan ini terlaksana dalam rangka kegiatan bulan Ramadhan. Sebanyak lima padukuhan di sekitar lingkungan kampus menerima paket sembako tersebut. Padukuhan yang menerima sembako itu di antaranya Pundung, Sawahan, Nogosaren, Karang Tengah, dan Ponowaren. Kegiatan ini terlaksana dalam tema “Ta’awun Sosial” sebagai wujud kepedulian dan perhatian UNISA. Pada saat itu, sebanyak 1.000 paket sembako terbagi beserta dengan literasi kesehatan dan layanan periksa gratis.

Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti SKp MKep SpMat, mengucapkan terima kasih atas keberlangsungan kegiatan pembagian sembako yang UNISA Yogyakarta bagi ini. Kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan dari warga sekitar kampus UNISA. Sebab, warga tersebutlah yang menerima dan membina para mahasiswa yang tinggal dan berindekos di sekitar padukuhan. “Pada kesempatan kali ini, secara langsung kami ingin menitipkan pada Bapak-Ibu semua yang kebetulan mempunyai tempat tinggal untuk anak-anak kami, mahasiswa dan mahasiswi UNISA. Harapannya, para mahasiswa dapat menerima bimbingan, bantuan, dan ajakan terlibat dalam kegiatan masyarakat,” ujarnya dalam situs resmi UNISA Yogyakarta.

Kemudian, Kepala Dukuh Karang Tengah, Surahmin, mengucapkan terima kasih kepada UNISA yang membagikan paket sembako kepada para warga di Karang Tengah. “Semoga dengan kegiatan pembagian sembako dan pemeriksaan kesehatan UNISA ini dapat memberi manfaat,” ujarnya.

Pada pelaksanaan kegiatan pembagian sembako dan layanan periksa gratis, seluruh jajaran pimpinan tingkat universitas dan fakultas di UNISA turut serta.

Alumni UNISA Paparkan Pengalaman Kuliah di Luar Negeri

“Jangan menjadi pohon pisang yang hanya sekali berbuah lalu pohonya mati, tetapi jadilah alumni yang bisa menghasilkan banyak manfaat di masyarakat yang akan dirasakan seterusnya”. Begitu papar Dr Mufdlilah S SiT MSc selaku Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan dan alumni UNISA Yogyakarta saat membuka webinar Inspiring Session part II, Sabtu (12/09).

Sebagai Keynote Speaker, Dr Mufdillah memaparkan materi bagimana menjadi lulusan terbaik dengan modal integritas serta menjadikan ilmu untuk menjaga nama baik almamater bagi di dalam maupun luar negeri. Mengangkat tema Life After Graduation Abroad, webinar ini juga mengundang 5 narasumber alumni dan Dosen Unisa Yogya yang telah menyelesaikan masa kuliahnya di luar negeri.

Para narasumber berbagi pengalaman kuliah di luar negeri beserta tips mendapatkan beasiswa, bagaimana membagi waktu serta pengelolaan keuangan. “Sebenarnya kita bisa berhemat, asalkan kita ga banyak jalan- jalan serta belanja, dan fokus untuk studi,” ucap Ery Khusnal, SKep MNS salah satu narasumber. Diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) berkolaborasi dengan Kantor Urusan Internasional (KUI) UNISA Yogyakarta, webinar diikuti 200 peserta.

UNISA Yogyakarta Gelar Virtual Concert Bersama Jikustik

UNISA Yogyakarta gelar Virtual Concert bersama Jikustik dalam rangka perayaan Milad ke-29 dan HUT RI ke 75, Minggu (23/08). Bertemakan “UNISA Bergerak untuk Bangsa” konser ini bertujuan untuk memerangi dan memberikan kontribusi nyata pada penanganan Covid-19.

Mengandeng Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), UNISA telah membuka rekening donasi 7 hari sebelum acara berlangsung. Hasil donasi akan disalurkan kepada masyarakat yang terdampak dan pemenuhan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) rumah sakit mitra UNISA Yogyakarta.

Rektor UNISA, Warsiti mengungkapkan konser ini menjadi bagian dari kontribusi UNISA untuk terus berkolaborasi serta bersinergi dalam pencegahan Covid-19. “Selama pandemi ini kita mengirim relawan, tenaga kesehatan, para konselor dari berbagai prodi, kita terlibat aktif untuk penanganan COVID-19,” kata Warsiti.

Dalam konser tersebut, UNISA Yogyakarta juga merilis buku “UNISA Menulis Covid-19”. Menurut M. Ali Imron, M.Fis selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan juga Inisiator Buku tersebut menuturkan buku ini tidak hanya menyorot dari sisi kesehatan saja, namun juga menyorot bagaimana pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian, pendidikan, sosial, dan lain sebagainya.

Milad ke 28, Unisa Undang Sri Mulyani

“Belanja terbesar kedua Indonesia di bidang Sumber Daya Manusia adalah kesehatan, mau negara miskin ataupun negara kaya, kesehatan selalu menjadi masalah utama.” papar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam orasi ilmiah bertajuk “Mendidik Generasi Unggul Cendikia untuk Kemandirian Ekonomi Bangsa” di Kampus Unisa Yogyakarta, Kamis (03/10).

Dihadapan ratusan mahasiswa Unisa, ia menambahkan isu kesehatan lainnya adalah tercatat 30% anak Indonesia yang masih mengalami kekurangan gizi. Permasalahan ini akan berdampak pada generasi bangsa Indonesia akan datang. “Jika dia tumbuh besar nanti, dia akan sulit berpikir analitis,”pungkasnya.

Mengacu pada Q.S an-Nisa ayat sembilan ia menyampaikan dari ayat tersebut sudah seharusnya kita tidak meninggalkan dan terus menjaga generasi penerus bangsa yang akan datang. “itu bukan perintah undang-undang atau perintah konstitusi tapi perintah Allah,” paparnya.

Di akhir, ia berharap agar mahasiswa Unisa dapat menjadi mahasiswa yang militan dalam ikut membantu pemerintah memerangi stunting atau permasalahan gizi kronis. “Karena ini bukan hanya masalah situasi ekonomi orangtua tetapi masalah mindset dan pengetahuan. Masalahnya bisa berhubungan dengan air bersih, bisa berhubungan dengan kebiasaan makan, dan bisa berhubungan dengan pengetahuan mengenai gizi,” tutupnya.