Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dapat menambah dan memodifikasi model pembelajaran yang ada sesuai dengan perkembangan jaman. Kurikulum yang dikembangkan juga tidak hanya mengacu pada SNPT, KKNI, dan MBKM saja namun juga mengacu pada tujuan persyarikatan Muhammadiyah. Begitu papar Prof Edy Suandi Hamid saat membuka Webinar Pengambangan Kurikulum Pendidikan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KPTMA) mengacu pada SNPT, KKNI, dan MBKM, Kamis (18/02).
Waket Majelis Diktilitbang ini melanjutkan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan bekal untuk melaksanakan re-design pada kurikulum yang ada supaya capaian pembelajaran kita lulusan sesuai dengan market human serta pengembangan ilmu dan keahlian yang dibutuhkan masyarakat. “Kurikulum harus mengikuti perkembangan jaman,” begitu tegasnya. Namun ia melanjutkan mengikuti jaman bukan berarti hanya mengalir saja namun turut mendesain sesuai dengan perubahan yang terjadi.
Prof Dr Sutrisno, M.Ag salah satu narasumber turut memaparkan mengenai pengembangan Kurikulum PTMA. Hal yang menjadi kekhasan dari Muhammadiyah adalah bagaimana jati diri PTMA, Ideologi Muhammadiyah, AIK dan lainnya. “Ideologi persyarikatan Muhammadiyah adalah seperangkat ide, gagasan, pandangan, cita-cita, nilai, keyakinan dan strategi perjuangan yang menjadi landasan Muhammadiyah,” papar anggota Majelis Diktilitbang PPM ini. Guru besar UIN Sunan Kalijaga ini juga menegaskan pendidikan tidak terbatas untuk menghasilkan orang yang bekerja. “Namun bagaimana pendidikan dapat menghasilkan orang yang dapat membuat sejarah seperti ilmuan-ilmuan muslim,” ungkapnya.