Umsida Teken MoU dengan USAID-YEP Project

Universitas Muhammdiyah Sidoarjo (Umsida) menandatangani MoU dengan USAID Youthwin Through Economic Project (USAID-YEP PROJECT), Jumat (13/11). MoU ini terkait pelaksanaan program pelatihan keterampilan hidup berbasis keuangan (financial life skills). Penandantanganan secara virtual dihadiri oleh WR III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Eko Hadiansyah MPsi Psikolog, Direktur DK2A Hasan Ubaidillah SE MM, Kasie Pin PKU (Pusat Informasi Pengembangan Karir Umsida) Bayu Hari Prasojo SSi MPd, tim kerjasama Umsida, dan Rini Amidjoyo selaku direktur program USAID-YEP beserta tim. 

Eko Hardiansyah MPsi berharap kerja sama yang terjalin dengan pihak USAID dapat memberikan pengembangan ketrampilan softskill terutama kepada mahasiswa Umsida. Salah satu program kerja yang disepakati adalah pembekalahan mahasiswa setelah lulus.”Karena mahasiswa sebagai salah satu pihak yang paling rentan menjadi pengangguran setelah lulus. Dengan memberikan pelatihan dan peluang, mereka bisa berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambahnya.

Lebih lanjut, tujuan dari Perjanjian Kemitraan ini adalah untuk membekali kaum muda usia 18–34 tahun dengan keterampilan hidup berbasis keuangan sehingga meningkatkan kesiapan kerja dan keterampilan wirausaha untuk mencapai jenjang karir yang lebih baik, khususnya dalam berkarir di daerah asal mereka. Acara penandatanganan MoU ini akan dilanjutkan dengan pelatihan Financial Life Skill yang terdiri dari 1000 peserta yang dibagi 25 batch dan 1 batch maksimal 40 peserta. []GTA

 

Mendulang Peluang Entrepreneur di Bidang Farmasi

Jumat (7/8), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muh Klaten kembali melakukan program webinar di masa pandemi. Webinar ke-3 ini diadakan oleh Prodi D-3 Farmasi dengan tajuk ”Menyiapkan Enterpreneur di Masa Depan”. Webinar ini dipandu oleh Sekretaris Prodi D-3 Farmasi Muhammadiyah Klaten, apt. Nurul Hidayati, S.Farm., M.Farm, dengan menghadirkan 2 narasumber, yaitu Ketua Prodi D-3 Farmasi, apt. Anita Agustina S., S.Far., M.Sc.,  dan salah satu Alumni Prodi D-3 Farmasi Stikes Muh Klaten, Surban A.Md., C.Ht.

Ketua STIKES Muh Klaten, Sri Sat Titi Hamranani, S.Kep., Ns., M.Kep. dalam sambutannya yang diwakili oleh Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Suyami, S.Kep. Ns., M.Kep., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya webinar ini. Diharapkan dengan adanya webinar ini dapat menumbuhkan minat dan jiwa entrepreneur bagi para peserta, khususnya para alumni di segala bidang . “Dengan contoh keberhasilan yang dialami alumni seperti Surban ini menunjukkan bahwa siapa pun sebetulnya bisa melakukan hal yang sama sesuai dengan potensi dan peminatan serta ketertarikan di bidang masing-masing,” katanya.

Dalam pemaparan materi, apt. Anita Agustina S., S.Far., M.Sc. menyajikan topik  “Tantangan dan Peluang Enterpreneur Bidang Farmasi.  Anita menyampaikan, jika ingin mencapai keberhasilan dibutuhkan persiapan yang sungguh-sungguh dan kesempatan tepat. “Keberuntungan adalah pertemuan antara persiapan dan kesempatan,” katanya. Lebih lanjut persiapan usaha memerlukan keterpaduan antara ketertarikan (passion), keberanian dalam mengambil keputusan, tekad yang tidak mudah putus asa, serta modal yang ada pada diri kita.

Sementara itu, Surban A.Md., C.Ht., owner produk jamu serbuk “Raja Jahe”, mengusung tema “Peluang Kewirausahaan di Bidang Farmasi” dalam materinya. Disampaikan bahwa dengan berbekal ilmu dan pengetahuan yang diperoleh ketika duduk di bangku kuliah STIKES Muh Klaten, memberikan keberanian baginya untuk memulai membuka usaha dalam bidang pembuatan produk jamu. “Setelah persiapan dilakukan secara teknis, langkah langkah yang dilakukan adalah produksi, uji coba, pengajuan sertifikasi serta perizinan, kemudian tahap pemasaran,” paparnya. Keberhasilan wirausaha di mulai dengan impian, berusaha dan bersyukur, serta pasrah dengan berdoa yang terbaik.

Lulusan Harus Ciptakan Kesempatan Kerja

Praktik kewirausahaan hendaknya sudah dididik sejak dini, termasuk di perguruan tinggi. Salah satu karakteristik wirausaha (entrepreneur) adalah inovasi dan berani menanggung risiko.
“Para mahasiswa UM Parepare, yang suku Bugis dan lain-lain, yang memiliki karakteristik saudagar, seharusnya lebih mudah menjadi entrepreneur,” demikian dikemukakan Prof Edy Suandi Hamid dalam kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa dan dosen FE UM Parepare, Sabtu (9/11) di kampus FE UM Pare.

“Sekarang ini pengangguran lulusan perguruan tinggi lebih dari 700 ribu orang. Karena itu jangan sampai saudara menganggur, hanya mencari kerja, tetapi harus menciptakan kesempatan kerja,” ucap Prof Edy. Sementara Rektor UM Parepare Prof M Siri Danga dalam sambutannya meminta para mahasiswa untuk selalu mengasah ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam era Revolusi Indistri 4.0 ini. “Teknologi informasi berkembang pesat dan masuk dalam semua lini kehidupan. Karena itu para mahasiswa harus mengikuti dan menguasai teknologi tersebut untuk dimanfaatkan dalam berbagai bidang pekerjaan,” ungkap Rektor UM Parepare. []RED