IMM STIT Muh Bojonegoro Gelar Musykom XVIII

Wakil Ketua 3 Kemahasiswaan STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Drs H Aminan, MPd hadir dan membuka Musykom Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang digelar  di Gedung STIT Muhammadiyah Bojonegoro lantai 2, (26/7). Aminan dalam sambutannya menyampaikan, jika IMM ingin mendinamisasi gerakannya maka perlu mengantisipasi perubahan zaman yang terjadi. “Pada pengurus periode 2020-2021, semoga IMM STIT Muhammadiyah ada perubahan kalau tidak berubah berarti gagal,” tegas Aminan.

Ke depannya IMM harus mampu bergerak untuk persoalan umat, bangsa dan persyarikatan. Ini saatnya IMM menjadi motor penggerak dan pelopor kebangkitan bangsa. Dimulai dengan serius menimba ilmu, mengentalkan islam dalam hati, dan di buktikan dengan amalan terbaik. Maka dari itu sudah seharusnya kader IMM harus kembali mengenal dirinya bahwa kader IMM adalah kader cendekiawan yang siap menjadi penentu Negara dan pelukis sejarah bangsa ini. Aminan berpesan agar Musykom yang mengangkat tema “Regenerasi Kepemimpinan untuk Pengoptimalan Arah Gerak IMM STIT Muhammadiyah Bojonegoro” menjadi wadah untuk mengasah intelektual dan tajdid yang disertai dengan keadaban akhlak yang baik.

Ketua Umum Pimpinan Pimpinan Cabang IMM Bojonegoro Ahmad Khoiris, SPd berpesan kader IMM harus menjadi garda terdepan umat dan bangsa karena IMM adalah Ortom Muhammadiyah, dan Kader IMM harus menganggap bapak ibu dosen sebagai ayahanda dan ibunda karena IMM berada pada lingkup Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah.

Sementara Ketua Umum IMM STIT Muh Bojonegoro, Moch Sulton Ulum Bimasdhom, SPd, menyampaikan IMM sebagai kawah candradimuka. Di sini para kader-kader muda Muhammadiyah dibina dalam sebuah organisasi kemahasiswaan untuk dilatih mental dan jati dirinya menjadi cendekiawan berpribadi dalam mencapai tujuan IMM. “Semoga di periode selanjutnya dapat melanjutkan tali estafet ikatan ini karena masa depan Muhammadiyah ada di tangan para kader yang aktif di berbagai ortom termasuk IMM dari dunia akademisi yang anggun dalam moral unggul dalam intelektual,” tutupnya