Gebrakan teknologi proyek metaverse lahir dari penggabungan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) yang kemudian banyak dikenal dengan istilah Extended Reality (XR). Dengan gebrakan baru tersebut, metaverse tak henti-hentinya menjadi perbincangan masyarakat global. Hal tersebut disampaikan Ir. Galih Wasis Wicaksono, S.Kom, M.Cs Ketua Prodi Informatikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam upaya mengikuti perkembangan teknologi, UMM turut mengadakan kunjungan ke MIXPRO untuk melakukan pengembangan UMM Metaverse.
Galih menyebutkan kunjungan Prodi Informatika UMM ke MIXPRO bukan tanpa alasan, perusahaan yang bergerak di bidang entertainment ini memiliki divisi khusus dalam mengembangkan teknologi metaverse. “Dalam kunjungan tersebut, selain untuk melakukan pengembangan proyek UMM Metaverse, Kami juga berencana untuk merintis pendirian pusat unggulan atau Center of Excellence (CoE) Sekolah Metaverse,” ungkap Galih.
Lebih lanjut, Galih menjelaskan bahwa nantinya project UMM Metaverse ini akan dikembangkan oleh dua jurusan yaitu Prodi Informatika dari Fakultas Teknik dan Prodi Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Pelaksanaannya pun melibatkan dosen dan mahasiswa dari dua Prodi tersebut. “Secara garis besar, Informatika nanti akan menangani pengembangan metaverse dari sisi perangkat lunaknya, seperti unreal atau support dari sisi programmer. Sedangkan Prodi Ilmu Komunikasi akan ada di sisi dari narasi, skenario, konsep Metaverse dan juga 3D artist-nya. Namun, tidak menutup kemungkinan prodi lain bisa ikut berkolaborasi,” terang Galih.
Ia berharap pengembangan proyek UMM Metaverse ini dapat ditampilkan dalam gelaran Muktamar Muhammadiyah ke-48 November 2022 mendatang. Project tersebut juga diharapkan mampu memberikan vibrasi positif untuk proyek-proyek lanjutannya. Terkait perintisan CoE Metaverse, Galih mengatakan bahwa CoE tersebut ada sebagai tambahan kompetensi bagi mahasiswa yang tertarik untuk mengembangkan proyek metaverse. “Sistem yang digagas berupa pelatihan selama satu semester untuk menguatkan sisi programming, virtual reality, dan augmented reality yang dinamakan Metaverse Academy. Kemudian mahasiswa akan mengikuti magang di metaverse project yang saat ini bermitra dengan MIXPRO. Harapannya, nanti mahasiswa yang sudah berpengalaman dalam mengembangkan produk di bidang metaverse atau bidang lainnya seperti SandBox serta dapat diserap oleh Industri bahkan sebelum lulus,” paparnya melalui keterangan tertulis. []Diktilitbang/UMM