Universitas Muhammadiyah Sukabumi (Ummi) menyelenggarakan Seminar Nasional “Moderasi Islam Berkemajuan dalam Bingkai Indonesia” bekerja sama dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Rabu (15/12) lalu. Wakil Ketua PWM Jawa Barat, Ketua PDM Sukabumi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur beserta jajaran hadir dalam kegiatan ini. Tidak ketinggalan, sivitas akademika Ummi pun turut hadir.
Rektor Ummi, Dr Sakti Alamsyah MPd, berharap dalam sambutannya agar seminar ini mampu menghasilkan rumusan-rumusan masalah. Sekaligus, penyelesaian atas persoalan-persoalan tersebut. “Sebab, permasalahan di tengah masyarakat hendaknya menjadi keresahan kita bersama,” tegasnya.
Sebanyak tiga narasumber mengisi Semnas. Di antaranya, pertama, Risal Fadillah SH, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Jawa Barat. Kedua, Dr Dadang Syarifudin MA, Ketua Pimpinan Wilayah Jawa Barat. Ketiga, Yana Fajar Basori MSi, dosen Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora Ummi. Dr R Deni Danial MM, dosen Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora Ummi.
“Di sini kita akan membicarakan suatu yang sangat strategis. Sebenarnya bagi Muhammadiyah, isu yang bukanlah isu yang baru, sebab pada dasarnya kita tidak mengikuti Barat dan kita tidak mengikuti Timur. Kita mengkuti Nabi Muhammad Saw,” ujar dalam pidato pembukanya Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Dadang Kahmad.
Dilansir oleh situs resmi Ummi, Risal Fadhillah mengatakan bahwa Islam moderasi adalah Islam yang lazim, pemahaman mudah, nyaman, menenangkan, maslahat, dan universal. “Memahami moderasi berarti sekuler. Agama yang bisa kita lakukan pemilahan antara urusan agama dan nonagama,” ujarnya.