Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Uhamka menggelar Seminar Nasional Program Penelitian Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Penelitian dan Purwarupa PTS kerja sama UHAMKA dengan Ditjen Dikti Ristek Kemendikbudristek Tahun 2021, Senin-Selasa (27-28/12). Bertempat di Grand Ballroom Lt. 10, Hotel Lorin Sentul Bogor Jawa Barat kegiatan ini juga disiarkan secara langsung melalui Zoom Meeting dan Youtube LPPM Uhamka.
Prof Dr Gunawan Suryoputro, Rektor Uhamka memaparkan beberapa poin penting dari visi misi Uhamka di masa yang akan datang diantaranya mengenai Uhamka yang akan menjadi Prophetic Teaching University. Visi Prophetic mempunyai tiga poin penting didalamnya yaitu Transendental, Humanisme, dan Liberasi. “Apabila kita bicara tentang transendental, maka itu akan berkaitan dengan kemampuan Uhamka dalam meluluskan lulusan yang beriman dan bertaqwa. Sedangkan humanisme dan liberasi berkaitan dengan pengamalan Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar,” ujar Prof Gunawan.
Ia menyadari dalam upaya membangun Prophetic Teaching University harus melalui thaapan dan proses yang lama. Selain itu adanya tantangan menuju Prophetic Teaching University juga cukup krusial ke depannya. “Ukurannya kalau dari segi pendidikan akademiknya, maka akreditasi instuitusinya harus unggul, dan prodinya harus terakreditasi Internasional. Dalam bidang riset, dalam empat tahun yang akan datang publikasi riset Uhamka harus diatas 500 penelitian, lalu apabila kita merujuk pada ukuran Prophetic dari BAN-PT, maka kita harus punya dosen dengan gelar Doktor itu sebanyak 35%, apabila dalam empat tahun kedepan kita tidak memenuhi hal itu maka kita gagal menjadi riset university,” ujarnya.
Maka dari itu, ia berharap mulai saat ini para dosen harus bisa mengimplementasikan risetnya kedalam pembelajaran, bukan hanya menggunakan referensi kedalam pendidikan pembelajaran. Apabila diintegrasikan dari filosofi Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah maka nantinya dosen akan mendapatkan teori dari sebuah sumber, lalu teori dikembangkan dan diteliti oleh dosen dan mahasiswa, hasilnya diimplementasikan ke masyarakat. “Mulai sekarang kita harus mengintegrasikan, jadi mengajar sesuai peminatan dosen, tapi integrasikan dengan sebuah riset, dan sekaligus luarannya bisa dikontribusikan kepada masyarakat diluar sana,” tutur Gunawan. [] Uhamka/ Diktilitbang