Saat ini sumber pendapatan dan pendanaan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) masih sangat tergantung dengan jumlah mahasiswa. Namun, fenomena yang terjadi yakni adanya penuruan mahasiswa yang dapat mencapai 30 persen. Sehingga dibutuhkan strategi untuk mengantisipasi angka penurunan mahasiswa baru dan bagaimana strategi mencari mahasiswa baru diawal tahun. Begitu pantik Dr. Muh Samsudin, S.Ag., M.Pd selaku Wakil Sekretaris Majelis Diktilitbang PPM membuka webinar “Strategi Penerimaan Mahasiswa Baru dan Antisipasi Peluruhan Jumlah Mahasiswa”, Senin (09/01/2023). Webinar yang diadakan secara daring ini dihadiri beberapa narasumber diantaranya Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM, Rektor UM Yogyakarta, Dr. H. Fauzan, M.Pd, selaku Rektor UM Malang, Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor UM Makassar, Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M selaku Rektor UM Palembang, Assoc, Prof. Dr. Jebul Suroso, S.Kp., Ns., M.Kep selaku Rektor UM Purwokerto, Dr. H. Rustamadji, M.Si, selaku Rektor UNIMUDA Sorong dan Nanan Abdul Manan, M.Pd selaku Ketua STKIP Muh Kuningan. Samsudin berharap agar nantinya webinar serupa dapat diadakan kembali oleh Majelis Diktilitbang PPM terutama mengenai strategi PTMA dalam memberikan pelayanan terbaik untuk sivitas akademika terutama mahasiswa.
Dalam paparannya, Prof. Ambo Asse memaparkan webinar ini menjadi penting karena PTMA membutuhkan adanya sinergi dan strategi yang serupa dalam memajukan pendidikan. Saat ini UM Makassar telah membuka pendaftaran mahasiswa baru dan mendata sekolah sebagai mitra dari UM Makassar. “Kami memberikan penghargaan bagi sekolah yang banyak mengirimkan siswanya untuk melanjutkan kuliah di UM Makassar,” paparnya. Patut diingat, PTMA perlu sadar bahwa memang calon mahasiswa menjadikan PTN sebagai pilihan pertamanya. Sehingga, PTMA perlu untuk menggencarkan strategi lebih dari PTN. “Jangan sampai kita menjadi pilihan terakhir, kalau bisa PTMA ini menjadi pilihan kedua,” paparnya. Menanggapi hal tersebut, Prof. Syamsul Arifin, M.Si mewakili Rektor UMM, menyebutkan bahwa PTMA saat ini betul-betul mengalami fenomena disrupsi yang berdampak pada penerimaan maba. Terdapat tiga disrupsi yang terjadi yakni (1) menghadapi generasi baru, yakni generasi milenial dengan karakteristik yang berbeda. Mereka lahir ketika ekosistem digital sudah demikian lengkap, sehingga disebut dengan pribumi digital. (2) gangguan regulasi karena suka atau tidak suka, pilihan pertama mahasiswa untuk berkuliah yakni PTN. “Sehingga ini menjadi pelecut semangat kita sebagai PTMA,” paparnya. (3) kebijakan pemerintah salah satu contohnya yakni mengenai keguruan. “Sehingga terjadinya penurunan pada prodi tertentu yang berpengaruh pada input atau output PTMA,” pungkas Wakil Rektor I UMM tersebut.
Lantas, bagaimana upaya PTMA dalam menanggulangi adanya peluruhan mahasiswa?. Menjawab pertanyaan tersebut, Kepala Biro Administrasi UMY, Dr. Imam Suprabowo, S.Sos.I., M.Pd.I, menyebutkan UMY melakukan beberapa strategi diantaranya treatment bridging pada mahasiswa baru, meningkatkan keakraban antar dosen dan mahasiswa, serta membuka adanya layanan konseling dibawah lembaga LPKA. “Pelayanan kampus diinternal menjadi promosi yang terbaik, karena mereka akan menceritakan apa yang mereka dapatkan di kampusnya kepada adik kelas tempat dimana mereka berasal,” paparnya mewakili Rektor UM Yogyakarta.
Materi lain juga turut disampaikan oleh narasumber lain seperti Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M selaku Rektor UM Palembang, Assoc, Prof. Dr. Jebul Suroso, S.Kp., Ns., M.Kep selaku Rektor UM Purwokerto, Dr. H. Rustamadji, M.Si, selaku Rektor UNIMUDA Sorong dan Nanan Abdul Manan, M.Pd selaku Ketua STKIP Muh Kuningan. Kegiatan ini turut diikuti oleh sekitar 350 lebih partisipan baik melalui zoom maupun kanal YouTube Majelis Diktilitbang PPM.