Rabu (2/10), Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang menggelar sidang wisuda ke-25 di Hotel Pandanaran, Semarang. Sebanyak 23 orang dari 49 wisudawan berhasil lulus dengan nilai cumlaude. Direktur AIS Muhammadiyah Semarang, Dra Wellie Sulistijanti MSc, mengapresiasi pencapaian ini. Menurutnya ada peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dalam sambutannya, Wellie juga mejamin kualitas lulusan AIS Muhammadiyah Semarang. Beberapa pembekalan diberikan kepada mahasiswa demi menghasilkan lulusan bermutu tinggi, seperti mewajibkan mahasiswa tinggal di pesantren Al Khawarizmi selama satu tahun dan mengikuti kegiatan praktik mata kuliah setiap semesternya.
“Di pesantren, mahasiswa dibentuk karakter dan kemampuan berbahasa Inggrisnya sehingga bisa dijamin mereka fasih berbahasa Inggris. Ini juga dapat memperkuat ketajaman critical skill sebagai kader dakwah Muhammadiyah. Hal yang tidak kalah penting, kami senantiasa memperkuat dan meningkatkan kualitas interpersonal skill terhadap mahasiswa sebelum lulus. Sehingga alumni tidak canggung dalam bertarung memperebutkan pasar kerja,” paparnya.
Hadir perwakilan dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Sutrisno, M. Ag. Prof. Sutrisno menyampaikan saat ini seseorang bisa menjadi konglomerat di usia muda, seperti pendiri Google, Bukalapak, atau Gojek. Dari itu, ia meminta AIS Muhammadiyah untuk meningkatkan softskill mahasiswanya. “Mahasiswa AIS Muhammadiyah sangat berpotensi menjadi lulusan yang handal,” ujarnya.