10 Dosen Mengikuti Sosialisasi Sertifikasi Dosen

Berdasarkan fakta empiris penyebab ketidaklulusan serdos karena ketidakjelasan bagi DYS (dosen yang disertifikasi) tentang proses serdos itu sendiri, baik dalam segi teknis maupun substantif. Hal tersebut sebagaimana dikatakan Prof. Fachriyan H Pasaribu, PTP Serdos Pembina UMJ, pada kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Pendidik  untuk Dosen (Seros) Terintegrasi Tahap II tahun 2016 PTU Universitas Muhammadiyah Jakarta, di ruang pertemuan rektor, gedung rektorat lantai 2, Jumat (30/9) lalu.
Menurutnya, sosialisasi serdos sendiri merupakan tugas dan wewenang PTU (perguruan tinggi pengusul) dan Kopertis bagi seluruh DYS yang memenuhi syarat termasuk dosen yang sedang studi lanjut di luar negeri. Bagi dosen yang tidak mengikuti sosialisasi, lanjutnya, maka PTU dan Kopertis berwenang untuk tidak menyerahkan akun kepada DYS.
Prof. Fachriyan melanjutkan bahwa terdapat 4 (empat) unsur nilai kelulusan. Pertama, persepsional mahasiswa, teman sejawat, atasan, dan diri sendiri; kedua, deskripsi diri oleh asesor; ketiga, konsistensi antara nilai persepsional dan deskripsi diri, dan; keempat, gabungan nilai angka kredit, skor persepsional, skor kemampuan berbahasa inggris, dan skor potensi akademik atau skor PEKERTI dan/atau AA. “DYS dinyatakan tidak lulus apabila tidak lulus salah satu di antara keempat unsur penilaian tersebut,” katanya jelas.
Pada kegiatan ini, sosialisasi serdos hanya diikuti oleh 10 peserta. Menurut Rektor UMJ Prof. Syaiful Bakhri, sebagai pembina UMJ Prof. Fachriyan sudah berhasil 100 persen dalam melakukan pembinaan. “Dosen yang tidak lulus kan karena sebelumnya tidak hadir (sosialisasi),” jelasnya.
Sumber : www.umj.ac.id

UMJ Kirim Mahasiswa Ke Malaysia dan Thailand

FIP UMJ mengirimkan sebanyak 29 mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris dalam rangka PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) atau KKN (Kuliah Kerja Nyata) Internasional di dua negara. Tujuan KKN masing-masing adalah Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Johor Bahru sebanyak 18 mahasiswa selama 26 hari dan tiga sekolah di Provinsi Krabi, Thailand sebanyak 11 mahasiswa, selama 23 hari.

Saat pelepasan, Sabtu(17/9), Rektor UMJ Prof Syaiful Bakhri memberikan pesan kepada mahasiswa peserta KKN agar dapat menjaga nama baik UMJ dan bangsa Indonesia. “Di sana, mahasiswa UMJ adalah duta bagi universitas ini dan bangsanya,” katanya.

Rektor menyambut baik KKN Internasional ini sebab dapat memberikan pengalaman global bagi mahasiswa. Baginya, di era globalisasi ini, pergaulan internasional sudah tidak dapat lagi dibendung. Karenanya, lanjut rektor, mahasiswa UMJ perlu memiliki perspektif global.

Dekan FIP UMJ, Herwina Bahar, mengatakan bahwa KKN Internasional merupakan program unggulan FIP UMJ. “Tahun ini merupakan kali kedua program studi bahasa inggris menyelenggarakan KKN Internasional,” katanya. Ia juga mengingatkan agar seluruh peserta KKN dapat menjaga diri dan nama baik.

Senada dengan itu, Wakil Rektor I Kahar Maranjaya, juga menegaskan bahwa pada diri mahasiswa melekat nama nama besar Muhammadiyah. “Mahasiswa dintuntut sikapnya,” katanya.Baginya, KKN Internasional akan memberikan nilai tambah tersendiri bagi mahasiswa, “pengetahuan ditambah pengalaman internasional akan berasimilasi menjadi sarjana unggul. Orientasinya adalah pengalaman,” jelasnya lagi.

Sumber : www.umj.ac.id

Peran KPI Dalam Pengawasan Isi Siaran

KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) merupakan lembaga independen yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran di Indonesia. Untuk itu KPI memiliki peran strategis dalam mengawasi dan memberikan teguran atau sanksi terhadap isi siaran televisi atau radio. “Kita tunggu peran KPI,” harap Amin Thohari, Wakil Dekan I FISIP UMJ, saat memberikan sambutan pada kuliah umum komunikasi, Jumat (9/9) lalu di Aula FISIP UMJ lantai 4.
Menurutnya sejauh ini masih banyak tayangan yang mengilhami tindakan-tindakan negatif. “beberapa hal karena terlalu detail,” jelasnya.
Sejalan dengan Amin, Irfan Purnawan, S.T., M.Chem. Eng, Wakil Rektor III, menyayangkan beberapa tayangan yang tidak mendidik. Bahkan, katanya, berpotensi merusak moral. “Ada pernyataan guru dibayar murah untuk mendidik etika, sedangkan selebritis (yang tidak bertanggung jawab, red) dibayar mahal untuk merusaknya,” katanya.
Dalam hal ini Irfan melihat adanya ketidaksamaan persepsi soal nilai tayangan, “ini kendala KPI,” jelasnya lagi.
Sebagai narasumber, Yuliandre Darwis, Ketua KPI, mengajak segenap civitas akademika agar memiliki pandangan yang sama terhadap cita-cita bangsa yakni maju dan sejahtera. Pandangan selaras tersebut dapat diwujudkan melalui tanggungjawab mereka mengembangkan penyelenggaraan penyiaran Indonesia lebih baik, berkualitas dan edukatif.
Ia juga mengingatkan bahwa publik memiliki peran terhadap isi siaran karena di dalam UU Penyiaran dituliskan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam berperan serta mengembangkan penyelenggaraan penyiaran nasional.
Sumber : www.umj.ac.id

UMJ Tuan Rumah Rakornas APTAIM

Majelis Diktilitbang PP. Muhammadiyah menyelenggarakan Silaturrahim dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perguruan Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (APTAIM) se-Indonesia di Kampus  Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Selasa (27/9). Dekan FAI-UMJ Rini Fatma Kartika mengatakan  acara Rakornas APTAIM dihadiri oleh 62 peserta dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia, dan akan berlangsung hingga tanggal 29 Sept mendatang.

Acara Rakornas APTAIM dibuka oleh Rektor UMJ Syaiful Bakhri. Menurut Syaiful Bakhri, Al-Islam Kemuhammadiyahan menjadi butir pertama dalam catur dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Sehingga suasana keislaman diharapkan dapat mewarnai semua kegiatan di kampus Muhammadiyah agar lebih Islami.

“FAI-UMJ juga merupakan fakultas pertama di UMJ yang menginspirasi munculnya fakultas lainnya di lingkungan UMJ yang hingga sekarang sudah memiliki 43 program studi di UMJ,” kata Syaiful Bakhri.

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP. Muhammadiyah, Sudarnoto Abdul Hakim menekankan agar Perguruan Tinggi Agama Islam ke depan harus mampu membangun sinergi. Misalnya dengan Majelis Dikdasmen dan Lembaga Pengambangan Pesantren Muhammadiyah untuk menjawab tantangan semakin langkanya Ulama. Kehadiran ulama itu sangat penting untuk merawat bangsa dan Muhammadiyah melalui PTM bisa memberikan jawaban yang tepat.

Sumber : www.republika.co.id

Hajriyanto: Jalur Baru Kaderisasi di Muhammadiyah

Belum lama ini Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar perayaan puncak Milad ke-60. Acara Milad juga diisi dengan Orasi Ilmiah oleh Drs. H. Hajriyanto Y.

Thohari, MA (Ketua PP. Muhammadiyah dan juga Anggota BPH UMJ). Menurut Hajriyanto, pengkaderan di Persyarikatan Muhammadiyah awalnya melalui jalur pengurus ranting hingga pengurus wilayah Muhammadiyah, atau melalui jalur Organisasi Otonom (Ortom).

Namun saat ini pengkaderan di Muhammadiyah sudah bergeser mengikuti perkembangan zaman, yaitu bisa juga melalui Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).

Banyak pemimpin AUM yang berhasil dan menjadi pimpinan di Persyarikatan Muhammadiyah, seperti Prof. Dr. Suyatno (Rektor UHAMKA), Dr. Muhajir Effendy (Rektor UMM), dan Dr. Syaiful Bakhri SH, MH (Rektor UMJ).

Dalam Milad UMJ ke 60 ini, Hajriyanto yang pernah menjabat sebagai wakil ketua MPR RI ini berharap agar para pakar di UMJ dapat memberikan sumbangsih pemikirannya di tingkat nasional untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Rektor UMJ, Dr. Syaiful Bakhri, SH, MH menyambut baik harapan tersebut. Menurutnya, UMJ siap menyongsong lahirnya kepemimpinan nasional dengan penguatan pemimpin yang progresif, professional, dan berhasrat moral yang baik.

Sumber: Republika.co.id

Refleksi Akhir Tahun FH UMJ Gelar Launching Buku

“Gairah menulis buku di fakultas hukum ini luar biasa,” jelas Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Dr. Syaiful Bakhri saat memberi sambutan pada acara Refleksi Akhir Tahun Fakultas Hukum UMJ dengan tema Penangguhan Hukum Dalam Tindak Pidana Korupsi Antara Kriminalisasi dan Persamaan di Depan Hukum di Ruang Prof. Arso Sostroatmojo, SH., Rabu (30/12) kemarin.

Refleksi akhir tahun ini diisi dengan dua agenda yaitu launching buku karya dua dosen FH UMJ Dr. Nizam Burhanudin, SH., MH., dengan judul Hukum Keuangan Negara dan Ibnu Sina Chandranegara, SH., MH., yang berjudul Legal English dan diskusi dengan narasumber Aktivis Anti Korupsi Dr. Bambang Widjojanto, SH., MH.

Lebih lanjut Rektor menegaskan bahwa gerakan mari menulis yang telah digagas pertama kali di pertengahan tahun ini akan terus dikembangkan. Ia berharap gerakan tersebut dapat memotivasi dosen-dosen di lingkungan UMJ untuk menuliskan gagasan dan pemikirannya ke dalam sebuah buku. “Dosen harus menulis,” pungkasnya.

Saat menguraikan buku terbarunya, Nizam mengatakan bahwa sejak 2004 penyelesaian kerugian Negara belum selesai. Ia dengan tegas menyatakan jika ada unsur melawan hukum pada kerugian Negara. Tapi, menurutnya yang paling penting adalah bagaimana memulihkan kerugian Negara tanpa proses pidana.

Sedangkan Ibnu Sina, saat memberikan ulasan bukunya tentang bahasa hukum, menyayangkan kajian-kajian bahasa hukum yang masih tertinggal dibanding kajian-kajian bahasa lainnya. “(kajian, red) Bahasa Inggris hukum di Indonesia sangat langka,” katanya tegas.

“Dalam pemaknaan bahasa Inggris ilmu hukum, sangat tergantung dari ruang, waktu dan yurisdiksi,” jelasnya lagi. Karena itu, menurutnya, bahasa Inggris ilmu hukum terkait erat dengan masalah kultural.

Sebagai narasumber, Bambang Widjajanto lebih banyak menguraikan seluk beluk korupsi di Indonesia. Sepanjang 2015, menurut mantan Wakil Ketua KPK ini, setidaknya ada 7 (tujuh) fakta penting dalam dinamika pemberantasan korupsi yaitu: tragedi pemberantasan korupsi, penilaian publik tentang adanya absurditas dalam pemilihan dan sikap pimpinan KPK, banyak kasus korupsi sepanjang 2015 yang ditangani lembaga penegak hukum, kepolisian sebagai lembaga penegak hukum memperlihatkan “geliat” pemberantasan korupsi, adanya dualisme proses penegakan hukum yang potensial menyebabkan terjadinya kriminalisasi, kebijakan remisi terpidana korupsi indikasi adanya ketidakkonsistenan dalam pemberantasan korupsi, dan perlunya kebijakan yang kuatdalam mengoptimalkan pemberantasan korupsi. (Humas)

Universitas Muhammadiyah Jakarta Menuju Kampus Riset

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ingin tingkatkan geliat riset dikampusnya. Hal ini diungkapkan Rektor UMJ, Syaiful Bahri, yang ditunjuk sebagai rektor baru.

UMJ menurutnya, ingin dikenal sebagai kampus riset seperti yang dilakukan Universitas Indonesia (UI). “Jadi kami menuju universitas riset seperti di UI. UI itu dari 15 tahun lalu sudah mencangkan universitas riset,” kata Syaiful kepada ROL.

Gairah riset ditanamkan ke semua civitas akademika. Mulai dari dosen hingga mahasiswa. Syaiful bahkan menargetkan setiap dosen harus punya satu hasil riset berwawasan global setiap tahunnya. Tentu hasil risetnya bukan hanya menarik di atas kertas tapi juga bisa dimanfaatkan oleh kebutuhan dunia luar seperti industri.

“Sehingga ada sinergi dan integritas antara kampus dan kebutuhan industri,” tambahnya.

Peningkatan hasil riset ini juga didorong dengan penambahan porsi dana riset. Meski tidak menyebutkan secara pasti, Syaiful mengungkapkan, dana riset di UMJ akan ditingkatkan hingga ke porsi ideal.

“Kami sudah studi singkat, universitas yang bagus biaya risetnya mencapai 83 persen. Sisanya baru proses belajar mengajar. Tapi UMJ masih sedikit belum sampai ke tahap ideal,” tambahnya.

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Kedubes Australia Membahas Relasi Pendidikan Antara Australia dan Indonesia

Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia di Jakarta  HE. Paul Grigson mengungkapkan kalau hubungan Indonesia dan Australia saat ini telah sampai 40 tahun,” jadi hubungan kedua Negara ini harus terus di jaga walaupun itu menjadi tugas berat saya “ ungkapnya

Oleh karena itu persoalan politik antara Australia  dan Indonesia tidak ada hubungannya dengan persoalan travel atau kunjungan warga Australia ke Indonesia. “Pemerintah Australia tidak mempunyai wewenang untuk menghalangi warga Australia berkunjung ke Indonesia” Jelas Paul Grigson pada Kuliah Umum di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta( UMJ) di Jl.KH. Ahmad Dahlan Cirendeu-Ciputat . Rabu (18/2)

Kuliah Umum yang membahas Relasi Pendidikan antara Indonesia dan Australia ini bertujuan untuk mendorong mutu pendidikan yang ada di Indonesia, dan menjalin kerjasama dalam dunia pendidikan.

Dalam Kuliah Umumnya paul menjelaskan kalau Pemerintah Ausralia membuka peluang Beasiswa Kuliah untuk pendidikan Strata 2 dan Strata 3 bagi mahasiswa Indonesia yang berminat melanjutkan studinya di Australia.

Paul menambahkan kalau di Australia ada sekitar 500.000 umat muslim . orang islam di Australia sudah cukup lama di Australia yang pertama datang yaitu dari Afghanistan sejak 160 tahun yang lalu. Paul menambahkan kalau umat islam adalah bagian dari masyrakat Australia. Menurutnya mencari orang islam di Australia sangatlah mudah.

Oleh karena itulah Paul mendorong hubungan antara orang islam Indonesia  dan orang  Islam Australia untuk bisa jalin komunikasi. “Dengan adanya komunikasi orang Indonesia yang akan ke Australia akan tau bahwa islam adalah salah satu dari banyak agama yang ada di Australia”ungkapnya di tengan Ratusan undangan yang terdiri dari para Mahasiswa,Dosen, dan Pimpinan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr.Syaiful Bakhri, SH.MH dalam sambutannya berharap kalau hubungan diplomasi antara Indonesia dan Australia harus terus di jaga. “Hubungan kedua Negara ini sudah sangat Lama” Jelasnya

Menurutnya, kecintaan warga Australia ke Indonesia sangatlah besar, banyak warga Australia mengunjungi Indonsia dengan menikmati wisata alamnya seperti di bali. (Humas)

Sumber Berita: www.umj.ac.id

Rektor Angkat Janji Sarjana Kedokteran UMJ Ke 23

Program studi kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar angkat janji bagi sarjana kedokteran periode ke 23. Kegiatan berlangsung di aula lantai 4 gedung FKK UMJ. Jl.Kh.Ahmad Dahlan, Cirendeu-Ciputat. Rabu (4/2)

Dekan FKK UMJ Dr.dr. Toha Muhaimin,M.Sc menjelaskan kalau Jumlah mahasiswa yang angkat janji sarjana kedokteran di periode ke 23 ini sebanyak 143 orang. Terdiri dari angkatan 2011 sebanyak 132 orang dan 11 orang angkatan 2010 kebawah. “Angkat Janji merupakan kegiatan yang dilakukan bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh mata kuliah mulai dari semester 1 hingga selesai” Jelasnya.

Rektor UMJ Dr.Syaiful Bakhri,SH.MH dalam sambutannya menjelaskan  kalau profesi seorang dokter merupakan profesi yang sangat mulia di mata masyarakat, oleh karena itu mensyaratkan ada etika profesi.

Menurutnya,  Etika Profesi merupakan kebutuhan pelayanan professional dari pasien atau klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagi keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya disertai dengan refleksi yang seksama.

“Seorang dokter menjalankan tugasnya mempunyai alasan yang mulia, yaitu berusaha untuk menyehatkan tubuh pasiennya dan berusaha mengurangi penderitaan pasiennya, oleh karena itu dokter harus memiliki perlindungan hukum” Jelas Syaiful yang juga merupakan ahli hukum pidana.

Syaiful berharap para dokter teruslah memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat “Selamat buat para Dokter masa depan yang hari ini diangkat janjinya” Pungkasnya (iqbal/Humas)

Sumber Berita: www.umj.ac.id

Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta

Program Studi Kedokteran  Fakultas Kedokteran Dan Kesehatan (FKK) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengadakan pengabdian masyarakat pada hari minggu tanggal 24 Januari 2015  bertempat di Kecamatan Pamijahan, Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan kesehatan mengenai Penyakit Demam Berdarah. Mahasiswa Kedokteran Fikri Al-Munawwar (angkatan 2012) yang ikut serta dalam melakukan pengabdian masyarakat menyampaikan kegiatan ini berupa pemeriksaan dan pengobatan gratis serta pembagian bubur kacang hijau gratis kepada masyarakat.

“Adapun kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian Program Studi Kedokteran FKK UMJ dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat” Jelas Fikri.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Islam Nur Thoyyiba Dinussalam dan Fakultas Kedokteran Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta. (Ibl)

Sumber Berita: www.umj.ac.id