Universitas Muhammadiyah Palu (Unismuh Palu) melatih sejumlah mahasiswa Unismuh Palu mengenai penanganan kebencanaan, Sabtu-Ahad (26-27/2) lalu. Kegiatan ini melatih para mahasiswa untuk menjadi relawan. Relawan tersebut akan tergabung ke dalam Tim Relawan Sintuvu Unismuh Palu yang siap hadir di mana pun dan kapan pun saat dibutuhkan tenaganya. Sebanyak 16 mahasiswa dengan masing-masing dua orang perwakilan fakultas hadir sebagai peserta.
Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan, Fika P Omolu, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membentuk para mahasiswa yang sadar bencana. “Dan juga untuk mewujudkan universitas tangguh bencana,” ujarnya. Sementara itu, Rektor Unismuh Palu Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM mengatakan, Muhammadiyah sejak dulu sudah peduli dengan kebencanaan. Hal ini terbukti dengan terbentuk lembaganya yang khusus menangani kebencanaan melalui MDMC atau Muhammadiyah Disaster Management Center.
Unismuh Palu, kata Prof Rajindra, sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah, telah membentuk salah satu unit kebencanaan, yakni Sintuvu. Hal ini menjadi bentuk respons atas peristiwa yang perna melanda Kota Palu tiga tahun silam, tepatnya tanggal 28 September 2018. “Setelah mengalami musibah bencana 28 September 2018, kita menyadari betapa awamnya kita dalam menghadapi bencana. Oleh karenanya, kita membutuhkan relawan untuk menangani masyarakat korban bencana melalui Unit Kebencanaan,” sebut Prof Rajindra.
Rektor juga berencana, ke depannya juga akan melibatkan tim medis yang ada di RS Siti Fadilah Supari Bahkan, kini sudah memiliki mobil operasional. Usai memberi sambutan, Prof Rajindra menyematkan baju relawan Unit Kebencanaan Sintuvu Unismuh Palu kepada perwakilan mahasiswa sebagai bentuk mulainya pelatihan. Selanjutnya, kegiatan berlanjut pemberian materi oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Prov Sulteng, Andi Adityawarman Sembiring, S.STP. M.Si.