Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) meluncurkan program pertukaran mahasiswa internasional pada Rabu (6/7) lalu. Program ini mempunyai tujuan sebagai pencetak lulusan dengan daya saing internasional. Selain itu, tujuan lainnya adalah menjaga jati diri sebagai generasi Minangkabau agar tidak tercerabut dari akarnya. Rektor UMSB, Dr Riki Saputra MA, meresmikan secara langsung peluncuran program tersebut. Kegiatan ini bertempat di Convention Hall Prof Dr Yunahar Ilyas Lc MAg, Kampus III Bukittinggi. Program ini pada tahun pertamanya berlangsung secara virtual. Masing-masing mahasiswa dari kedua belah pihak adalah mahasiswa UMSB di Minangkabau dan mahasiswa keturunan Minangkabau di Amerika Serikat dan Australia.
Nama kegiatan ini adalah “VR2ISEP” (Virtual Ranah Rantau International Student Exchange Program). Sementara itu, tema dari kegiatan ini adalah “When Ranah Meets Rantau”. Ranah ‘tanah’ adalah sebutan bagi mahasiswa yang asalnya dari Minangkabau. Sementara itu, rantau adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki darah Minangkabau tetapi merantau di negara orang. Program ini merupakan hasil kerja sama antara UM Sumatera Barat dengan organisasi Minang in America. Organisasi tersebut merupakan organisasi besar diaspora Minangkabau di Amerika Serikat. Kerja sama lainnya juga melibatkan komunitas Surau Sydney Australia (SSA).
Dr Riki Saputra mengucapkan selamat kepada 16 mahasiswa UMSB yang mengikuti kegiatan ini. “Ini sejalan dengan visi misi UMSB. Yakni mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bersinergi, dengan nilai spiritualitas dan kearifan lokal,” ujarnya. Kemudian, Ketua Panitia VR2ISEP, Isral Naska MA, mengatakan bahwa sebanyak 6 mahasiswa Amerika Serikat dan 6 mahasiswa Australia turut mengikuti kegiatan ini.