Bertempat di komplek SMP Muhammadiyah 1 Jl. KHR Asnawi no. 7 Kudus Jawa Tengah, digelar Muhammadiyah Education Expo (MEE) 2015, diselenggarakan oleh Ikatan Guru dan Karyawan Muhammadiyah dan Majelis Dikdasmen PDM Kudus, (19 – 22/3).
Purwanto Agung, panitia utama MEE 2015, menyatakan bahwa Muhammadiyah Education Expo ini baru pertama kalinya diselenggarakan di Kudus. Berbagai potensi khas dan program serta usaha pendidikan masing-masing amal usaha pendidikan Muhammadiyah Kudus dipaparkan dalam stan-stan pameran. Berbagai media digunakan oleh masing-masing stan untuk memamerkan keunggulan masing-masing, mulai dari media cetak sampai penggunaan multimedia elektronik. Pameran dibuka oleh Ketua PDM Kudus, Achmad Hilal Madjdi.
SMK Muhammadiyah diantaranya memamerkan karya siswa mereka berupa charger telepon seluler tanpa listrik. Dipamerkan juga alat penghemat konsumsi bensin pada kendaraan bermotor hasil penelitian siswa SMA Muhammadiyah. Masing-masing sekolah menampilkan prestasi dan menggelar karya, seperti SD Muhammadiyah Birrul Walidain, MI Muhammadiyah Bae, SD Muhammadiyah Gribig, dan lain-lain. STIKES Muhammadiyah, satu-satunya perguruan tinggi Muhammadiyah Kudus juga mengambil bagian dalam Expo ini.
Pada Sambutan Penutupan Muhammadiyah Education Expo 2015, oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin (22/3). Din mengungkapkan rasa bangga dan penghargaan pada Muhammadiyah Kudus yang telah menunjukkan gerak dakwah pencerahan yang semakin dinamis terbukti kegiatan MEE ini. Penghargaan dan ungkapan rasa bangga pelajar Muhammadiyah Kudus sudah menunjukkan prestasi dengan mendapat undangan ke Sendai, Jepang.
Din berpesan pada Pimpinan AUM Pendidikan dan Kesehatan untuk menunjukkan kemajuan sesuai etos kerja Muhammadiyah.” Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Itulah orang-orang sukses. Sekolah Muhammadiyah maju kalau pimpinannya kompak. Kepala sekolah harus punya kapasitas / kemampuan tambahan sebagai penunjang”, ujarnya.
Din juga mengingatkan Pelajar Muhammadiyah jangan kalah dengan sekolah lain. Fastabiqul khoerot. Tidak cukup ikut perlombaan saja tapi juga harus juara. Tidak cukup ‘to be good is not enough’ tapi harus ‘why not the best ?’ Harus berprestasi dan menjadi juara. (dzar)