Ubah Mindset Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah menggelar sidang senat terbuka wisuda XVIII kemarin. Acara yang diikuti 354 wisudawan itu, dihadiri Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Ali Ghufron Mukti.

Ali memberikan orasi ilmiah dihadapan para wisuda. Di antaranya yang disampaikan, lulusan tenaga kesehatan harus bisa berpikir ke depan dan eranya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). ”Silakan bekerja menjadi tenaga kesehatan di luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, atau Thailand. Karena sudah memasuki era MEA,” ujarnya.

Dengan begitu, harus ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan sumber pendidikan yang maju. Stikes Muhammadiyah ini sudah melakukan langkah yang tepat, akan meningkat menjadi universitas. “Mudah-mudahan segera terwujud.” harapnya.

Ali menjelaskan, membangun SDM unggul itu harus memenuhi tiga aspek. Yakni kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Dia menambahkan, pada 2019 nanti semua masyarakat ditargetkan terjamin kesehatannya. Sehingga semakin dibutuhkan tenaga kesehatan. “Jadi peluang lulusan kesehatan terbuka lebar,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Stikes Muhammadiyah Kudus Rusnoto mengatakan, untuk menyongsong masa depan, para wisudawa telah dibekali pengetahuan dan keterampilan. “Ada empat kecerdasan yang kita tanamkan. Yakni spiritual, intelektual, sosial, dan emosional,” katanya.

Sumber : www.stikesmuhkudus.ac.id

354 Mahasiswa Diwisuda Oleh Ketua Stikes Muhammadiyah Kudus

Stikes Muhammadiyah Kudus hari Selesa (4/10) melaksanakan wisuda angkatan 18 di auditorium kampus Jalan Ganesha I Purwosari Kudus. Dalam kali ini kegiatan tersebut mengambil tema “Proud and Love for Stikes Muhammadiyah Kudus”.

Stikes Muhammadiyah Kudus menwisuda sebanyak 354 mahasiswa. Rincinya, program studi Diploma III Keperawatan sebanyak 100 wisudawan, program studi Diploma III Kebidanan sebanyak 80 wisudawan, program studi Strata I Ilmu Keperawatan sebanyak 104 wisudawan, program Profesi Ners sebanyak 70 wisudawan.

Adapun wisudawan terbaik dari Prodi Sarjana Ilmu Keperawatan Peringkat I Abdul Wahab Faalih dengan IPK 3,79; Peringkat II Ahmad, Abdul Kholiq dengan IPK 3,78; Peringkat III Putri Nur Sayekti dengan IPK 3,77. Wisudawan Terbaik Prodi DIII Keperawatan Peringkat I Fahruj Yudha Yunianto dengan IPK 3,79; Peringkat II Tri Susilowati dengan IPK 3,72; Peringkat III Laili Hayati dengan IPK 3,72. Wisudawan Terbaik Prodi DIII Kebidanan peringkat I Choerunnisak dengan IPK 3,90; Peringkat II Lila Nurulita dengan IPK 3,88; Peringkat III Julia Putri dengan IPK 3,87. Wisudawan terbaik Prodi Profesi Ners peringkat I Agung Setiyanto dengan IPK 4 Predikat Cumlaode; Peringkat II Fitriana Sari Maharani dengan IPK 3,96; Peringkat III Nurifani Chaerunnisa dengan IPK 3,96.

Stikes Muhammadiyah Kudus bermimpi untuk menjadi Universitas Muhammadiyah Kudus, dengan ditunjang mendapatkan Akreditasi Institusi dengan Predikat “B”(Baik) dari BAN PT dengan nilai 307, dalam sambutan Rusnoto selaku Ketua Stikes Muhammadiyah Kudus.

Untuk menunjang menuju Universitas, maka Stikes Muhammadiyah Kudus menjalin kerjasama dengan luar negeri Sirindhorn Colledge Public Heath, Taipei Medical University, University Kebangsaan Malaysia, University Kuala Lumpur. Pihak kampus berkomitment perberdayaan lulusan dengan berkerjasama 13 Rumah Sakit Daerah, RS International Bintaro, RS Ananda.

Wisuda kali ini mengahadirkan Prof. Dr. Ali Ghufron dari Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Beliau berorasi ilmiah yang ber judul “Upaya Peningkatan SDM Pendidikan Tinggi Kesehatan”. Dalam orasi menyampaikan sangat ini Indonesia masih membutuhkan tenaga kesehatan berdasarkan Kementerian Kesehatan.

Dalam acara wisuda turut hadir Irjen Kemenristekdikti Muhammad Hardi Ak. M.Prof.Acc, Koordinator Koopertis Wilayah VI, Prof. DYP.Sugiarto; Bupati Kabupaten Kudus, H. Musthofa; Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti M.Pd; Sekretaris Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng dihadiri Drs.H.Musman Tholib; Ketua DPW PPNI Jateng Edy Wuryanto, dan Ketua IBI Jateng Endang Suwastiningsih, Dewan Penyantun dan BPH STIKES Muhammadiyah Kudus. Ini merupakan sebuah bukti pengakuan dari lembaga Negara dan juga lembaga pemerintah atas keberadaan STIKES Muhammadiyah Kudus sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang mumpuni dengan kredibilitas baiknya. (nwki)

sumber  : www.stikesmuhkudus.ac.id

Darul Arqom Purna Studi Sebagai Syarat Ikut Wisuda

Sebanyak 287 mahasiswa Stikes Muhammadiyah Kudus hari kamis (29/9) mengikuti Darul Arqom Purna Studi (DAPS) di aula kampus. Kegiatan tersebut memberi pembekalan pada calon wisuda dan sebagai syarat wajib sebelum diwisuda. Dalam DAPS tahun ini mengangkat tema “Kader Intelektual Sebagai Pilar Kemandirian Bangsa Indonesia”.

Wakil Ketua III Stikes Muhammadiyah Kudus, Anny Rosiana mengatakan, penggemblengan mahasiswa Stikes Muhammadiyah Kudus ini dilakukan sebelum mereka (mahasiswa,red) memasuki pascastudi atau jelang kelulusan.

“Pembekalan ilmu agama Islam serta motivasi supaya memiliki jiwa profesial dan manfaat bagi masyarakat dilakukan dalam kegiatan Darul Arqam Purna Studi Stikes Muhammadiyah Kudus. Peserta acara ini sebanyak 287 orang,” kata dia.

Event Darul Arqam Purna Studi Stikes Muhammdiyah Kudus ini merupakan salah satu upaya dari Pimpinan Daerah Muhammdiyah mencetak kader unggul dengan tiga kunci yang harus diterapkan.

Ketiga kata kunci itu, kata Islah adalah profesionak. Artinya, mahasiswa Stikes Muhammadiyah Kudus yang juga kader muda Muhammadiyah harus mahir serta kompeten dibidang keahliannya, disiplin, inovatif serta selalu menuju kemajuan dan perbaikan

Kata kunci kedua, yakni Islam, para kader muda Muhammadiyah harus berperilaku serta berahklak Islami. Adapun kata kunci ketiga yaitu berguna bagi masyarakat dan bangsa. Lulusan Stikes Muhammadiyah Kudus mesti memiliki visi jauh kedepan. Keahlian yang dimiliki harus dapat memberikan manfaat dan maslahat bagi masyarakat.

Dikatakan, acara Darul Arqam Purna Studi Studi Stikes Muhammadiyah Kudus angkatan XVIII ini digelar di ruang aula kampus. Tim motivator dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto.(nwki)

Sumber : www.stikesmuhkudus.ac.id

Din Syamsuddin: Sekolah Muhammadiyah Maju Kalau Pimpinannya Kompak

Bertempat di komplek SMP Muhammadiyah 1 Jl. KHR Asnawi no. 7 Kudus Jawa Tengah, digelar Muhammadiyah Education Expo (MEE) 2015, diselenggarakan oleh Ikatan Guru dan Karyawan Muhammadiyah dan Majelis Dikdasmen PDM Kudus, (19 – 22/3).

Purwanto Agung, panitia utama MEE 2015, menyatakan bahwa Muhammadiyah Education Expo ini baru pertama kalinya diselenggarakan di Kudus. Berbagai potensi khas dan program serta usaha pendidikan masing-masing amal usaha pendidikan Muhammadiyah Kudus dipaparkan dalam stan-stan pameran. Berbagai media digunakan oleh masing-masing stan untuk memamerkan keunggulan masing-masing, mulai dari media cetak sampai penggunaan multimedia elektronik. Pameran dibuka oleh Ketua PDM Kudus, Achmad Hilal Madjdi.

SMK Muhammadiyah diantaranya memamerkan karya siswa mereka berupa charger telepon seluler tanpa listrik. Dipamerkan juga alat penghemat konsumsi bensin pada kendaraan bermotor hasil penelitian siswa SMA Muhammadiyah. Masing-masing sekolah menampilkan prestasi dan menggelar karya, seperti SD Muhammadiyah Birrul Walidain, MI Muhammadiyah Bae, SD Muhammadiyah Gribig, dan lain-lain. STIKES Muhammadiyah, satu-satunya perguruan tinggi Muhammadiyah Kudus juga mengambil bagian dalam Expo ini.

Pada Sambutan Penutupan Muhammadiyah Education Expo 2015, oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin (22/3). Din mengungkapkan rasa bangga dan penghargaan pada Muhammadiyah Kudus yang telah menunjukkan gerak dakwah pencerahan yang semakin dinamis terbukti kegiatan MEE ini. Penghargaan dan ungkapan rasa bangga pelajar Muhammadiyah Kudus sudah menunjukkan prestasi dengan mendapat undangan ke Sendai, Jepang.

Din berpesan pada Pimpinan AUM Pendidikan dan Kesehatan untuk menunjukkan kemajuan sesuai etos kerja Muhammadiyah.” Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Itulah orang-orang sukses. Sekolah Muhammadiyah maju kalau pimpinannya kompak. Kepala sekolah harus punya kapasitas / kemampuan tambahan sebagai penunjang”, ujarnya.

Din juga mengingatkan Pelajar Muhammadiyah jangan kalah dengan sekolah lain. Fastabiqul khoerot. Tidak cukup ikut perlombaan saja tapi juga harus juara. Tidak cukup ‘to be good is not enough’ tapi harus ‘why not the best ?’ Harus berprestasi dan menjadi juara. (dzar)