Kejujuran itu kunci Kepemimpinan. Jika disuruh memilih antara dermawan dan pejuang, Saya nggak milih dua-duanya. Saya milih orang ketiga, yaitu orang yang jujur. Orang dermawan belum tentu jujur dengan kedermawaannya, karena dia dermawan ketika diliat temannya misalnya. Orang yang berjuang pun belum tentu mau berjuang jika dia sendirian. Untuk itu saya milih orang jujur karena saya tahu orang yang jujur pasti dermawan dan mau berjuang. Jika dikaitkan dengan pemimpin, pemimpin yang jujur pasti pejuang dan orang yang dermawan ”

Begitulah yang diucapkan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Dr.H.Harry Azhar Azis,M.A dalam kuliah umum bertajuk “Inovasi Manajemen Kepemimpinan Transformatif di BPK RI” yang bertempat di Ruang Sidang Gedung AR Fachrudin B lt.5, Sabtu (1/10). Acara kuliah umum ini diadakan oleh Program Studi Manajemen bekerja sama dengan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPKAUMY) bagi mahasiswa baru prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY. Hadir pula dalam acara tersebut Rektor UMY, Prof.Bambang Cipto,M.A; Dekan Facultas Ekonomi dan Bisnis UMY, Dr. Nano Prawoto, SE, M.Si dan Kepala Program Studi Manajemen, Retno Widowati M.A, Ph.D.

Dalam kuliah umumnya, Harry menjelaskan peran BPK RI sebagai salah satu lembaga keuangan yang amat penting. “Sesuai dengan mandat Pasal 23 E,F dan G UUD 1945, BPK RI bertugas memeriksa pengelolaan dan bertanggung jawab atas keuangan negara. Namun begitu  sebagai lembaga keuangan,  BPK juga memiliki berbagai tantangan terutama dari luar untuk menjadi lembaga yang bersih, transparan dan akuntabel. Untuk menjamin mutu hasil pemeriksaan keuangan negara tersebut, BPK telah memiliki sistem yang memberikan keyakinan yang memadai untuk menjamin mutu pemeriksaan,”jelasnya.

Harry menambahkan perubahan kepemimpinan  menjadi kepemimpinan yang transformatif juga terjadi di BPK. Hal ini tercermin dari rancangan strategis yang dibuat BPK. “Inovasi manajemen kepemimpinan di BPK sekarang tergambar pada rencana strategis (Renstra) BPK 2016-2020 yakni BPK menjadi pendorong pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri serta melaksanakan tata kelola organisasi yang berintegras, independen dan profesional,”paparnya.

Selain itu dia juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa. Menurutnya mahasiswa harus tekun dan terus belajar hingga hingga mencapai kesuksesan dan jangan menyerah karena satu kegagalan.“Tidak ada tempat bagi orang yang gagal di dunia ini. Orang gagal selalu akan mencari alasan kenapa dia gagal. Sedangkan orang sukses tidak perlu mengatakan kenapa dia sukses, justru orang lain yang akan mengatakannya. Maka jangan menyerah ketika gagal, cobalah terus berusaha hingga mencapai kesuksesan,”ungkapnya.

Dalam penutupnya dia berharap agar lahir pemimpin-pemimpin yang kreatif di masa mendatang dari kalangan mahasiswa. “Kunci kemajuan bangsa tidak hanya ditentukan oleh potensi dan sumber daya alam yang dimiliki, tetapi juga inovasi seta kreativitas masyarakat. Untuk itu saya harap lahir pemimpin-pemimpin yang kreatif dan inovatif. Saya optimis Perguruan Tinggi menjadi kunci untuk menciptakan perubahan-perubahan,”tutupnya. (bagas)

Sumber : www.umy.ac.id

Harry Azhar Azis : Kejujuran Kunci Kepemimpinan

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *