Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengadakan Leadership Training Angkatan ke-7 untuk para pimpinan PTMA. Kegiatan ini akan terselenggara selama enam hari, yang bermula Senin (21/3) lalu hingga Sabtu (26/3) mendatang. Leadership Training ini terselenggara secara luring di Hotel Grand Rohan Jogja, Bantul.
Setelah pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Irwan Kurniawan dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Sang Surya”, kegiatan berlanjut pada Laporan Leadership Training. Direktur, Dr Muhammad Samsudin MPd, mengucapkan selamat datang kepada total 47 peserta yang berasal dari 29 PTMA ini. “Leadership Training ini bertujuan untuk menyiapkan pemimpin PTMA masa depan yang siap menghadapi tantangan dalam lingkup internal kampus, persyarikatan, nasional, maupun global,” ujarnya. Selama enam hari ke depan, peserta akan menerima materi komplet sesuai tema dari Leadership Training kali ini yakni “Menuju PTMA Unggul dalam Era Industri 4.0”, mulai dari analisis diri pimpinan PTMA, masa depan PTMA, hingga kepemimpinan Muhammadiyah.
Pemateri dalam Leadership Training kali ini di antaranya Prof Dr H Haedar Nashir MSi; Suwarsono Muhammad MA; Prof Lincolin Arsyad MSc PhD; dr H Agus Taufiqurrahman MKes SpS; Prof Dr Bambang Setiaji; Amin Wibowo PhD; Prof Dr Abdul Mu’ti MEd; Prof Dr Gunawan Budianto MP; Dr Rustamadji MSi; Prof Fathul Wahid PhD; Prof Djamaluddin Ancok PhD; Hary Prasetyo MT PhD; Prof H Johni Najwan MH PhD; dan Prof Dr Widodo Muktiyo.
Sambutan Prof H Lincolin Arsyad MSc PhD, Ketua Majelis Diktilitbang PPM
Selanjutnya, Prof H Lincolin Arsyad MSc PhD, Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, memberikan sambutan. Ia mengharapkan kepemimpinan PTMA mempunyai wawasan luas, tidak hanya di Muhammadiyah saja, tetapi juga di luar Muhammadiyah untuk memberikan pelajaran dan pengajaran kepada mahasiswa. Prof Lincolin juga mengingatkan bahwa perubahan perilaku karena pandemi Covid-19 janganlah sampai hilang begitu saja. “Pengajaran daring di tengah pandemi adalah bentuk kemajuan teknologi, jadi, janganlah lupakan sistem daring. Dari 14 kali pertemuan, bisa buat tiga di antaranya daring,” pesannya.
Akan tetapi, Prof Lincolin juga mengatakan bahwa masih ada hambatan di dunia pendidikan mengenal evaluasi di tengah pandemi ini. Ia menyebutkan hambatan tersebut dengan sistem ujian yang terpaksa open book karena minim pengawasan. Hal ini menjadi kekurangan bagi mahasiswa, terutama mahasiswa S-1.
Puncak dari kegiatan adalah pembukaan secara resmi Leadership Training oleh Prof Lincolin. Selanjutnya, kegiata berlanjut dengan prosesi penyerahan peserta secara simbolis dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti MPd MEd PhD, kepada Direktur Leadership Training Angkatan ke-7, Muhammad Samsudin.