Training Kesehatan STIKesMuh Bojonegoro Latih Kontrol Emosi

Training Kesehatan STIKesMuh Bojonegoro Latih Kontrol Emosi

STIKes Muhammadiyah Bojonegoro menjadi lokasi penyelenggaraan training kesehatan emosi pada Ahad (26/6) lalu. Pelatihan ini bertajuk “Emotional Health: Meraih Stabilitas Kesehatan Emosi” untuk menguatkan kesehatan emosional. Kegiatan ini terselenggara dengan menyasar pada masyarakat umum. Puluhan peserta dari berbagai elemen seperti pelajar, mahasiswa, komunitas, dan kader politik memenuhi lokasi. Pelatihan ini terselenggara karena tingginya kepentingan kesehatan emosi bagi setiap orang untuk mengatasi masakah hidup. Kegiatan training ini menghadirkan narasumber tunggal, yakni Dr Suyoto. Dr Suyoto merupakan seorang akademisi dan politisi.

Dr Suyoto, yang akrab dipanggil Kang Yoto, mengatakan bahwa pengendali sisi emosional diri adalah diri sendiri. “Remote control hidup ada pada diri sendiri, pada otak masing-masing,” ujarnya. Kesehatan mental mampu menentukan bagaimana seseorang menangani setres, berhubungan sosial, dan membuat pilihan. Menurut Kang Yono, emosi yang sehat juga baik bagi kehidupan sosial. Sebab, ia mampu memberi kontribusi baik bagi komunitas atau orang-orang di sekitarnya.

Selanjutnya, Kang Yono juga mengatakan bahwa kesehatan emosional berpengaruh terhadap kesehatan fisik. Seseorang yang sehat secara emosional terbukti lebih sedikit risikonya karena penyakit kronis. “Misalnya liver, stroke, diabetes, atau penyakit jantung,” ujarnya. Hal ini tentu berdampak pada bagaimana seseorang berfungsi dan produktif. Oleh karena itu, Kang Yono mengajari bagaimana otak tetap berfungsi normal dalam beraktivitas, berperilaku, mengendalikan emosi, hingga mengelola stres. Materi kesehatan emosional, mulai teori hingga praktik dikupas tuntas dalam training ini.

STIKES Maboro Optimalisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal

STIKES Maboro Optimalisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal

STIKES Muhammadiyah Bojonegoro (STIKES Maboro) menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Sistem Penjaminan Mutu Internal pada (5/2) lalu. Dr Ainur Rofiq MKes, Ketua Badan Penjaminan Mutu Internal (BPMI) UMM menjadi narasumber kegiatan tersebut. Kegiatan terlaksana di Aula Maboro Development Business Center STIKES Muhammadiyah Bojonegoro. Ketua STIKES Maboro, Ns Sudalhar MKep, hadir untuk memberi sambutan sekaligus membuka acara secara resmi.

Dalam kegiatan tersebut, Dr Ainur Rofiq mengimbau setiap perguruan tinggi, khususnya STIKES Maboro, untuk melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Internal dengan pola PPEPP. PPEPP adalah Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan. Ia memberi beberapa saran dalam pelaksanaan SPMI yang ada di STIKES Maboro. “Tulis dokumen standar mutu dengan detail dan pimpinan mengesahkannya. Pelaksanaan Audit Mutu Internal harus terlaksana setiap tahun akademik. Harus ada peningkatan juga di setiap indikatornya,” ujarnya.

SPMI bertujuan untuk menjamin pemenuhan standar pendidikan tinggi dan meningkatkan mutu secara sistemik dan berkelanjutan melalui PPEPP standar pendidikan tinggi sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu. “Tujuan ini hanya bisa tercapai apabila setiap perguruan tinggi telah mengimplementasikan SPMI yang baik dan benar,” ujar Rofiq.

Perguruan tinggi harus mengembangkan SPMI secara otonom atau mandiri yang mengacu pada UU No 12 Tahun 2012. Meskipun berkembang secara mandiri, namun ada hal mendasar yang harus ada dalam SPMI setiap perguruan tinggi. Dalam melaksanakan SPMI harus melalui 5 tahap utama yang merupakan inti dari SPMI di setiap perguruan tinggi yang tercantum pada pasal 52 ayat 2 UU Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa penjaminan mutu dilakukan melalui 5 langkah utama yang disebut PPEPP yaitu Penetapan-Pelaksanaan-Evaluasi-Pengendalian-Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi,” tambahnya.

Tiga Belas Lulusan STIKES Maboro Lolos CANS

Tiga Belas Lulusan STIKES Maboro Lolos CANS

Sebanyak tiga belas lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Bojonegoro (STIKES Maboro) lolos dalam tes CANS yang diumumkan pada Senin (27/12) lalu. Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) STIKES Maboro, Drs H Sholikin Jamik SH MH mengapresiasi hal tersebut. “Sebanyak 13 lulusan dapat lolos Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) sudah merupakan hal yang sungguh luar biasa,” ujarnya.

Berdasarkan penuturan Sholikin dalam Radar Bojonegoro, hal ini menjadi pembuktian bahwa STIKES Maboro tidak hanya menjadi lembaga pendidikan semata bagi mahasiswa. Akan tetapi STIKES Maboro juga mendidik setiap mahasiswaya untuk tumbuh dan menumbuhkan. Terdapat tiga kebutuhan dasar dalam pendidikan yang STIKES Maboro ajarkan kepada para mahasiswa. “Yakni pertama, pendidikan karakter atau akhlak. Kedua, pendidikan kompetensi. Dan  ketiga, pendidikan literasi wawasan,” jelas Sholikin.

Kemudian, Ketua STIKES Maboro, Ns Sudalhar MKep, juga mengaku senang mengetahui kabar baik ini. “Alhamdulillah bahwa dengan seleksi calon ASN ini membuktikan sesuatu. Bahwa, lulusan Stikes Maboro secara legal formal maupun faktual telah berhasil mendapat pengakuan berdasarkan kinerjanya oleh masyarakat dan pemerintah,” ujar Sudalhar.

Kamalia Rizkiana Putri, salah satu dari tiga belas lulusan STIKES Maboro yang lolos menjadi CASN, bersyukur kepada Allah atas kesempatan yang ia terima. Ia juga berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak sehingga bisa masuk CASN tahun 2021. “Ahamdulillah saya dan teman-teman yang masuk CASN dari Stikes Maboro bisa menyalurkan prestasi dan membanggakan almamater,” tutur Kamalia dengan bangga.

Sebanyak 60 Mahasiswa STIKes Maboro Ikuti Prosesi Wisuda

Sebanyak 60 Mahasiswa STIKes Maboro Ikuti Prosesi Wisuda

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Bojonegoro (Maboro) menggelar wisuda virtual . Kegiatan ini berbasis di Kampus Maboro B Jalan Veteran Bojonegoro, pada Rabu (10/11) lalu. Penyelenggaraan terjalin secara daring karena masih suasana pandemi Covid-19. Sebanyak 60 wisudawan dan wisudawati mengikuti prosesi wisuda ini, dengan rincian 33 orang lulusan D-III Rekam Medis dan 27 lainnya lulusan S-1 Administrasi Rumah Sakit.

Pertama-tama, Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti MPd MEd PhD memberikan sambutan dalam pelaksanaan wisuda ini. Ia berkata bahwa adanya wisuda di STIKes Maboro yang terbilang masih berusia muda, membuktikan beberapa hal. Hal-hal tersebut di antaranya bahwa STIKes Maboro terus menjalankan kewajiban dan amanahnya sebagai pendidik anak bangsa dan pencetak tenaga kesehatan. Selanjutnya, Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) STIKes Maboro, Drs H Solikin Jamik SH MKes mengatakan wisuda adalah proses dalam hidup. “Jadilah berani mengemban tanggung jawab dan dorong diri sendiri untuk memberikan kontribusi bagi orang lain,” tegasnya.

Kemudian, Ketua STIKes Maboro, Ns Sudalhar MKep, mengatakan bahwa sebanyak 60 mahasiswa-mahasiswa yang menjalani prosesi wisuda telah lulus uji kompetensi secara nasional. Pada akhir acara, terdapat kabar mengenai dua wisudawan yang menyandang predikat wisudawan terbaik dalam situs resmi STIKes Maboro. Pertama, Fajla Alfi Cahya Amalia AMd Kes dari D-III Rekam Medis dan Melinda Surya Yuniar SKes dari S-1 Administrasi Rumah Sakit.

Mahasiswa Stikes Maboro Berikan Pengobatan Gratis

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Stikes Muhammadiyah Bojonegoro (Maboro) di Desa Sumberjo Kidul, Kecamatan Sukosewu mengadakan pengobatan gratis dan sosialisasi pola hidup bersih dan sehat. Program kerja ini dilakukan bekerja sama dengan Rumah Sakit ‘Aisyiyah Bojonegoro.

Sebanyak 200 lansia mengikuti pengobatan gratis ini untuk mendapatkan tindak lanjut obat atau pemeriksaan mengenai tensi darah, gula darah dan pemeriksaan langsung oleh dokter profesional. Antusiasme masyarakat terlihat dari kegiatan yang dilaksanakan oleh Stikes Maboro ini. Pasalnya Desa Sumberjo Kidul adalah desa yang  berada di tengah-tengah sawah dan jauh dari kota sehingga kesehatan mereka sangat tidak diperhatikan.

Selain pengobatan gratis mahasiswa Stikes Maboro juga membagikan air bersih untuk masyarakat Desa Sumberjo Kidul. Desa Sumberjo Kidul mengalami kekeringan selama musim kemarau, mata air sangat sulit digali sehingga mereka sangat membutuhkan air bersih untuk masak, mandi, minum, cuci, dan kegiatan lainnya.