Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) jadi lokasi persidangan Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-16 Jawa Timur, Sabtu (24/12) lalu. Sebelum menuju lokasi persidangan, para peserta dan penggembira hadir dalam pembukaan di Alun-Alun Ponorogo. Ketua PP Muhammadiyah membuka kegiatan yang berakhir pukul 11.00 WIB tersebut.
UM Ponorogo menyajikan pertunjukan sebagai sambutan bagi para peserta dan penggembira, di antaranya atraksi seni bela diri; musik; orkestra; dan kreativitas-kreativitas lainnya. Anak-anak difabel netra dari Panti Asuhan Tunanetra Terpadu ‘Aisyiyah Ponorogo turut terlibat dalam pertunjukan seni musik. Salah satu penggembira dari Kabupaten Gresik, Yeni, terhibur dengan pertunjukan yang ada. “Ini menjadi obat lelah setelah berpanas-panasan di alun-alun,” ujarnya. Selain menarik, pertunjukan panggung seni di UMPO jadi menumbuhkan jiwa kreativitas anak bangsa.
Taufik Sidqi, Tim Acara Musywil menerangkan sengaja menampilkan dengan jumlah 16. “Karena Musywil di Ponorogo ini Musywil kali ke-16 dan yang pertama pasca-Muktamar di Solo, sebulan lalu,” ujarnya.
Halim Maula, ustaz pembimbing dari Pondok Ahmad Dahlan menuturkan pihaknya bersama santri-santri berlatih mulai bulan September. “Sejak September kita berlatih secara terpisah. Mulai Oktober kita berlatih bersama antara santri putra dan putri,” jelasnya. Bahkan untuk bisa totalitas tampil di panggung Musywil, latihan bersama mereka lakukan sepekan empat kali. Pada penampilan kali ini para Qari membacakan Qur’an Surat Ali-Imron ayat 159-160.