kancanofi

UMM Tingkatkan Literasi Desa dengan Program Kancanofi

UMM bersama pemerintah desa Kejapanan menggelar kegiatan Kejapanan Membaca dan Nonton Film (KANCANOFI) pada Kamis (25/3). Agenda KANCANOFI dimulai dengan program English for Young Learner (EYL) untuk anak-anak di sore hari dan dilanjutkan menonton film Dua Ulama pada malam hari.

Koordinator Asisten Rektor UMM, Prof. Dr. Sujono, M.Kes. yang menyapa warga Kejapanan dalam jaringan Zoom mengatakan bahwa inisisi agenda ini sangatlah positif, kegiatan literasi di masa pandemi harus terus ditingkatkan.

”Literasi harus tetap berjalan dan tidak boleh mati walaupun di tengah pandemi. Begitu juga dengan aktivitas nonton bersama dua ulama seperti ini juga menjadi bagian penting gerakan literasi,” paparnya.

Kepala Desa Kejapanan Randi Saputra menekankan bahwa ini adalah program pertamanya di Tahun 2021. Ia berharap, minat baca dan pengetahuan anak-anak di Desa Kejapanan bisa meningkat. “Saya berharap bahwa kegiatan ini bisa sebagai trauma healing anak-anak yang keluarganya atau juga tetangga mereka harus isolasi mandiri karena terkonfirmasi posisitif COVID 19,” tutur alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP UMM) tersebut.

Sumber : Humas UMM

 

Oemah Cendekia UM Purworejo Buka Serambi Baca ke-5

Jumat (18/9), Oemah Cendekia membuka serambi baca yang ke-5 di Keluarahan Kedungsari. Oemah Cendekia merupakan ruang baca yang terbentuk atas dasar wujud kepedulian mahasiswa terhadap rendahnya kultur membaca di masyarakat. Program ini diinisiasi oleh Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Dipaparkan oleh Tim Oemah Cendekia bahwa sejak awal mereka telah mengatur strategi bagaimana agar program pendidikan dapat menyeluruh di Kelurahan Kedungsari. Progres setiap pekan dijankan sesuai rencana, dari mulai assesment, silaturahmi dengan pihak kelurahan, tokoh masyarakat, dan anak – anak yang akan dididik nantinya.

Lebih lanjut, meskipun strategi awal pengabdian telah tercapai, Tim Oemah Cendekia mengungkapkan kemungkinan untuk membuka serambi baca di daerah lain. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran dan dukungan relawan pendidikan serta donasi buku dan barang – barang bermanfaat.

Mahasiswa KKN-T Umsida Ajak Para Orang Tua Pahami Teknologi

Aprilia Pratiwi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) memberikan pendampingan teknologi secara door to door kepada para orang tua dalam menghadapi pembelajaran daring di desa Keramean, Candi, Sidoarjo. Kegiatan ini diperuntukkkan bagi orang tua anak sekolah dasar (SD) yang masih gagap teknologi.

Aprilia mengatakan inisiatif ini berasal dari masih banyaknya orang tua anak-anak SD di Desa Keramean yang gagap teknologi dan kesulitan untuk menggunakan aplikasi pembelajaran online. “Maka, tim KKN-T 39 berinisiatif melakukan pendampingan teknologi agar setiap anak dan orang tua dapat melakukan pembelajaran dengan lancar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Aprilia memastikan kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan. “Pendampingan belajar ini menggunakan aplikasi Google Classroom dan Google Meet yang dilaksanakan selama satu bulan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga anak-anak tetap aman,” terangnya.

Pembangunan Perpustakaan UMMAT untuk Gerakan Literasi Berkemajuan

Selasa (10/3),  peletakkan batu pertama dalam pembangunan Gedung Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) dilakukan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), Drs Muhammad Syarif Bando, MM. Acara juga dirangkaikan dengan kuliah umum bersama Kepala Perpusnas RI di aula lantai 3 Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Membawakan tema “Membangun Kesadaran Literasi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”, kuliah umum diikuti oleh mahasiswa, Asosiasi Perpustakaan dan Pustakawan NTB, Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Daerah se-Pulau Lombok, Akademisi, dan Penggiat Literasi se-Pulau Lombok. Drs Muhammad menjelaskan bahwa eksistensi perguruan tinggi dapat dilihat dari kualitas informasi yang tersedia di perpustakaan. Maju tidaknya sebuah perguruan tinggi dapat dilihat dari keberadaan perpustakaan dan berapa banyak orang yang mengunjunginya. “Perpustakaan harus menjadi jantung peradaban dan sumber ide dalam menjalankan aktivitas dan kreativitas kehidupan yang lebih maju,” tegasnya.

Beliau menambahkan bahwa revolusi industri 4.0 sekarang merupakan produksi massal yang salah satunya bisa diwujudkan dengan gerakan literasi yang berkelanjutan. Salah satu contohnya ditandai dengan kemampuan membaca cepat dan tepat sehingga kemampuan menangkap informasi jauh lebih cepat dan akurat dengan hanya hitungan menit. “Gerakan literasi yang berkelanjutan akan mampu mengarahkan masyarakat menuju kehidupan yang solutif dalam menyelesaikan masalah. Masyarakat diajarkan untuk tidak berjibaku dengan teori tapi lebih dituntut untuk melakukan aplikasi berdasarkan hasil bacaan dari gerakan literasi yang mereka tekuni,” tambah Kepala Perpusnas RI tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Rektor UMMAT Dr. Arsyad Gani berharap dibangunnya gedung perpustakaan UMMAT tersebut dapat meningkatkan kesadaran literasi baik masyarakat kampus maupun masyarakat umum. “Semoga dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung perpustakaan ini menjadi langkah awal bagi UMMAT untuk berkontribusi demi kemajuan daerah dan masyarakat Nusa Tenggara Barat khususnya serta Indonesia pada umumnya. Dengan melakukan gerakan literasi berarti kita menjemput suatu kemajuan”, tutup Rektor UMMAT.

UMPO Adakan Campus Tour dan Literacy Class

Universitas Muhammadiyah Ponorogo mengadakan Campus Tour dan Literacy Class untuk MAN 2 Ponorogo. Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari (25-28/2) ini diikuti oleh 35 siswa kelas XI MAN 2 Ponorogo.

Selama kegiata para siswa dibekali pemahaman tentang literasi dan perpustakaan sehingga kesadaran akan literasi dapat tertanam sejak dini. Ini merupakan tahun kedua bagi Perpustakaan UMPO bekerja sama dengan perpustakaan MAN 2 Ponorogo. Waka Sarpras MAN 2 Ponorogo, Asfihani S.Sos, berharap kerja sama ini dapat mengembangkan Perpustakaan MAN 2 Ponorogo dan mendapatkan akreditasi.

Sebagai Perguruan Tinggi, UM Ponorogo berupaya untuk mengembangkan literasi tidak hanya di lingkungan kampus namun juga masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata bagi masyarakat.