Pengabdian Masyarakat STIKES Muh Sidrap Usung Pengelolaan Minuman Herbal Instan

Mahasiswa Prodi D-3 Ilmu Farmasi semester 5 STIKES Muh Sidrap melakukan pengabdian masyarakat di Desa Carawali, Minggu (8/11). Kegiatan ini mengusung tema pengelolaan tanaman Rimpang Jahe (Zingiber Oficinale Rosc) sebagai minuman herbal instan. Peserta mendapatkan pembelajaran tentang cara membuat jahe menjadi minuman instan sehat.

Sementara itu di hari berikutnya Senin (9/11), kelompok lain dari prodi yang sama melakukan pengabdian masyarakat di Desa Aju Bissue Sasaran. Tema yang diangkat merupakan pengelolaan minuman herbal instan dari tanaman JAKUKAMA (jahe,kunyit,kayu manis). Apresiasi diberikan oleh warga atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Ruslan S,IP selaku Sekretaris Desa memaparkan peserta yang hadir tidak hanya masyarakat umum tetapi juga kader posyandu. “Sehingga nanti hasilnya mereka dapat menerapkan langsung pada masing-masing posyandu yang mereka bina apalagi temanya sangat menarik tentang obat tradisional yang dapat dimanfaatkan di masa pandemik seperti ini. []GTA

Oemah Cendekia UM Purworejo Buka Serambi Baca ke-5

Jumat (18/9), Oemah Cendekia membuka serambi baca yang ke-5 di Keluarahan Kedungsari. Oemah Cendekia merupakan ruang baca yang terbentuk atas dasar wujud kepedulian mahasiswa terhadap rendahnya kultur membaca di masyarakat. Program ini diinisiasi oleh Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Dipaparkan oleh Tim Oemah Cendekia bahwa sejak awal mereka telah mengatur strategi bagaimana agar program pendidikan dapat menyeluruh di Kelurahan Kedungsari. Progres setiap pekan dijankan sesuai rencana, dari mulai assesment, silaturahmi dengan pihak kelurahan, tokoh masyarakat, dan anak – anak yang akan dididik nantinya.

Lebih lanjut, meskipun strategi awal pengabdian telah tercapai, Tim Oemah Cendekia mengungkapkan kemungkinan untuk membuka serambi baca di daerah lain. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran dan dukungan relawan pendidikan serta donasi buku dan barang – barang bermanfaat.

UMSB Ajak Masyarakat Olah Plastik Jadi Barang Layak Jual

Mahasiswa UMSB bekerja sama dengan Komunitas Anak Dayung dan warga pantai Pasai Sabalah untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema “Memanfaatkan Limbah Plastik Menjadi Kerajinan Tangan” di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sabtu (14/11).

Bekerjasama dengan Komunitas Anak Dayung dan warga Pasai Sabalah, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pemanfaatan limbah plastik yang dapat dijadikan barang layak jual kepada ibu-ibu PKK dan warga setempat.

Rantih Fadhlya Adry, MSi selaku Dosen Ilmu Politik UMSB memaparkan perlu adanya manajemen sampah plastik baik itu dimulai dari lingkungan kecil hingga skala besar. “Selain bisa menjaga lingkungan, mahasiswa UMSB dan Masyarakat dapat memanfaatkan sampah plastik ini sebagai ladang bisnis seperti membuat pot bunga, bunga kertas dan lainnya yang nantinya dapat mereka jual,” tutupnya.

Umtas Gelar Pelatihan Perakitan Elektronika Dasar

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya menggelar Penutupan Pelatihan Perakitan Elektronika Dasar pada Ahad (01/9). Pelatihan yang bertempat di Laboratorium Teknik Umtas tersebut dilangsungkan dengan menggandeng Majelis Pemberdayaan Masyarakat PDM Kota Tasikmalaya dan PKBM Ar-Ridho. Kegiatan yang dilangsungkan selama Juli-September 2019 tersebut diikuti oleh 20 orang peserta.

Ketua pelaksana kegiatan, M. Aris Munandar, M.T. menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali masyarakat dengan konsep dan keterampilan dasar berwirausaha.“Kami mengajari mereka dari nol hingga packaging-nya. Jadi, kami tidak melepas mereka setelah mereka selesai merakit. Tetapi mengajarkan juga cara membuat kemasan yang menarik sehingga produk bisa diedarkan di pasaran,” ujarnya.

Kegiatan ini, menurut Aris, merupakan tindak lanjut dari proposal pengabdian masyarakat yang diajukan oleh dosen-dosen FT Umtas yang lolos hibah Kemenristekdikti program Kemitraan Masyarakat untuk pendanaan tahun 2019. Timnya terdiri dari tiga orang, yaitu ia sendiri sebagai ketua, Shofiatul Ula, M. Eng., dan Aceng Sambas, MT sebagai anggota. Sementara itu pengisi materi pelatihan tidak hanya mereka, tapi juga dosen-dosen lain yang memang ahli di bidangnya.

Ke depannya, ia berencana untuk melakukan pelatihan dengan konten yang berbeda. Jika kali ini target sasarannya adalah PKBM, maka pelatihan berikutnya bisa saja menyasar MGMP, sehingga sebagai binaan dosen FT Umtas, MGMP tersebut dapat meneruskan ilmunya kepada para peserta didik. “Dengan begitu, kesempatan untuk menjadi technopreneur di masa depan akan semakin terbuka lebar,” pungkasnya.

Dosen UM Palembang Gelar Pelatihan Pembuatan Surimi

Berawal dari riset keresahan produsen kemplang tunu Kecamatan Sirah Pulau Padang Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan yang mengalami penurunan produksi selama musim kemarau, tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang mengadakan pelatihan pembuatan surimi ikan. Inisiasi aksi dari riset tersebut diprakarsai oleh Ir. Dasir, M.Si., Dosen Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian UM Palembang bersama Erliza Yuniarti, S.T., M.T., dan Diah Isnaini, S.E., M.M.

Menurut Ir. Dasir, M.Si., teknologi yang diajarkan ini cukup sederhana sehingga bisa dikerjakan oleh para produsen secara mandiri. “Untuk lebih menunjang perkembangan usaha kemplang yang ada, mereka juga diberikan pelatihan perbaikan proses produksi, manajemen usaha, dan pelatihan pemasaran produk. Selain itu, diberikan juga bantuan berupa satu unit mesin penggiling ikan, satu unit freezer, dan satu unit pengering kemplang berbasis surya sel,” tambahnya.

Diharapkan melalui pelatihan pembuatan surimi, produksi kemplang tidak akan menurun bahkan terhenti ketika ikan segar mulai sulit didapatkan. Hal ini dikarenakan ketika hasil ikan yang berlimpah diolah menjadi surimi, olahan ini bisa disimpan bahkan lebih dari enam bulan dan kemudian dapat digunakan sebagai cadangan bahan baku kemplang ketika musim kemarau datang.

723 Mahasiswa UM Pontianak Ikuti Program KKN

“Perguruan Tinggi saat ini sudah diwajibkan untuk melaksanakan program KKN wajib diluar kampus dan tinggal dengan masyarakat” ujar Heriansyah. Program KKN menjadi salah satu program unggulan bagi UM Pontianak untuk memberikan kontibusi nyata bagi masyarakat lanjutnya selaku Wakil Rektor I.

Sebanyak 723 mahasiswa mendapatkan pembekalan untuk diterjunkan ke masyarakat. “Bersosialisasilah dengan masyarakat, serta berperilaku akhlakul karimah yang mencerminkan peserta KKN berasal dari mahasiswa UM Pontianak” pesan Heriansyah.

Selain Heriansyah, turut hadir menjadi pemateri Yusran Anizam selaku Sekda Kabupaten Kubu Raya dan Edy Suryadi selaku Ketua LPPM.