Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menerima 1.500 mahasiswa baru pada tahun ajaran tahun 2015. Jumlah tersebut cukup meningkat dibandingkan tahun lalu. “Sebanyak 1.500 mahasiswa baru ini tersebar pada tujuh fakultas yang ada,” ujar Wakil Rektor I UMRI dr. H. Taswin Yacob, Sp.S pada Tribun, Senin (6/7). Jumlah mahasiswa ini, lanjut Wakil Rektor I, sesuai dengan ketersediaan ruangan di UMRI.
Dengan jumlah sekitar 1.500 mahasiswa tiap angkatan, empat tahun kedepan akan terdapat enam ribu mahasiswa aktif. Hingga saat ini, UMRI baru memiliki empat ribu mahasiswa dari tujuh fakultas yang ada. Diakui Warek I Taswin Yacob, Fakultas Ekonomi menjadi favorit saat ini. Sekitar 20 persen mahasiswa baru, memilih program studi di fakultas ini.
“Ekonomi favorit karena alumni jurusan fakultas ini banyak diterima kerja. Mungkin ini jadi patokan bagi mahasiswa baru”, katanya.
Berbeda dengan penguruan tinggi lainnya, UMRI memiliki program technopreneur yang dikenalkan langsung pada mahasiswa. Program unggulan ini upaya menghasilkan sarjana yang punya jiwa bisnis. Diakui Warek I Taswin Yacob, technopreneur ini menjadi andalan dan salah satu alasan alumni banyak diterima di perusahaan.
Tidak saja di ekonomi, technopreneur ini juga diberikan pada mahasiswa fakultas yang ada di Universitas Muhammadiyah Riau. Di seluruh fakultas diajarkan mata kuliah technopreneur. “Kita ciptakan alumni yang mampu menciptakan pekerjaan bukan mencari pekerjaan”, katanya.
Disamping dikenalkan melalui mata kuliah, secara berkala di UMRI juga mendatangkan motivator usaha. Jiwa usaha ini juga dikenalkan melalui praktek.
Selain ada Kuliah kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Riau juga menyediakan program Mahasiswa Wirausaha (PMW). PMW merupakan pilihan bagi mahasiswa semester tujuh yang ingin mendapatkan pengetahuan dan pengalaman wirausaha. Bila KKN berlangsung sebulan, PMW dilaksanakan selama tiga bulan.
“Tahun ini mahasiswa masih memiliki ikut KKN atau PMW. Bila PMW, melatih mahasiswa berwirausaha”, kata Wakil Rektor I Taswin Yacob.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) M Ridha menambahkan, PMW dihadirkan sebagai Kampus Entrepreneurship. Sejak masih kuliah mahasiswa diajak menggali potensi mereka sebagai wirausaha. Dengan digeluti sejak dini, diharapkan ketika lulus mereka tetap bisa melanjutkan usaha yang sudah dirintis. “Artinya setelah kuliah, mereka tidak lagi mencari kerja”, katanya. Diikuti mahasiswa semester tujuh, Agustus ini 207 mahasiswa yang memilih PMW sebagai pengganti KKN. Jumlah ini, lanjut Ridha, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Perbandingan dengan pemilih KKN pun berimbang.
Sumber : Universitas Muhammadiyah Riau