Lembaga Sertifikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LSP UMY) menggelar Pelatihan Asesor Kompetensi yang pembukaannya terlaksana Senin (1/8) untuk pertama kali. Pelatihan ini akan terlaksana sejak Senin (1/8) hingga Jumat (5/8) di Hotel K Kaliurang. Hadir dalam pelatihan ini adalah Wakil Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Wakil BNSP tersebut, Miftakul Azis, juga menjadi pemateri.
Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri dari sisi demografis. Tantangan bonus demografi tersebut harus teratasi dengan baik melalui serangkaian kebijakan pemerintah dalam sertifikasi kompetensi. “Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2022 Tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi guna penyelarasan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja,” jelasnya, pada Senin (1/8).
Miftakul juga menyebutkan bahwa keberadaan asesor kompetensi merupakan bagian penting dalam infrastruktur sertifikasi kompetensi. Untuk itulah tetap perlu pelatihan bagi calon asesor kompetensi, agar dapat memberikan sertifikasi kompetensi yang baik.
Sementara itu, Direktur LSP UMY Dr. Filosa Gita Sukmono, S.Ikom, MA menjelaskan, pelatihan asesor yang digelar oleh LSP UMY pertama kali ini melibatkan 90 calon asesor kompetensi. “Meskipun baru berusia dua tahun, LSP UMY telah berhasil mendapatkan lisensi untuk 38 skema kompetensi dari BNSP. Keberadaan LSP UMY yang telah terlisensi BNSP juga menunjukan keseriusan UMY dalam menjamin lulusan dalam kerangka Outcome Based Education (OBE),” imbuhnya dalam situs resmi UMY.