STIKes Mu Tegal Gandeng UPTD WKJ Kalibakung Promosikan Produk Kesehatan

STIKes Mu Tegal Gandeng UPTD WKJ Kalibakung Promosikan Produk Kesehatan

Kerja sama STIKes Muhammadiyah Tegal (STIKes Mu Tegal) dengan UPTD WKJ Kalibakung kab Tegal Jawa Tengah di tandai dengan proses kesepakatan bersama melalui penandatanganan kerja sama antara Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) dengan STIKes Muhammadiyah Tegal. Kegiatan ini awali dengan gelar dan promosi produk unggulan STIKes Mu Tegal dan Promosi Pariwisata Kesehatan Jamu kabupaten Tegal.

Umi Azizah selaku Bupati Kab Tegal, mengapresiasi gerakan Mahasiswa STIKes Mu Tegal dalam berwirausaha sekaligus kolaborasi dengan UPTD Wisata Kesehatan Jamu Kalibakung Kab Tegal. “Semoga bisa bermanfaat dan bisa sinergi bersama,” ucapnya.

Di saksikan langsung oleh para tokoh tokoh Muhammadiyah se-Jawa Tengah, bersamaan dengam Agenda Musyawarah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Periode Muktamar ke-48 di Pendopo Kab Tegal, Sabtu (28/01/2023).

Sebuah kebanggaan, produk mahasiswa S-1 Farmasi STIKes Muh Tegal laris dan habis di borong oleh peserta Musypimwil Jateng. Dalam arahan dan sambutan Ketua PWM Jawa Tengah mengatakan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan SMK Muhammadiyah se Jawa Tengah harus punya inovasi. “Sudah saatnya ke depan harus siap Gerakan Industrialisasi Muhammadiyah Jawa Tengah,” paparnya

Hendra Apriyadi selaku Wakil Ketua 1 STIKes Muhammadiyah Tegal juga bersyukur atas respons yang diberikan atas kerja sama yang dilakukan STIKes Mu Tegal. “Alhamdulillah sinergi bersama dan kolaborasi di awali penandatangann kerja sama antara STIKes Muhammadiyah Tegal dan UPTD Wisata Kesehatan Jamu Kalibakung Kab Tegal berjalan sukses,” tambahnya.

Lebih lanjut, mengarah ke industrialisasi sebagai bentuk langkah awal, STIKes Muhammadiyah Tegal berkolaborasi dengan Pariwisata Kesehatan Jamu Kabupaten Tegal, kedepan nanti STIKes Muhammadiyah Tegal akan menjadi pusat Studi Bahan Alam.

Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais : Masyarakat Harus Berpartisipasi Dalam Penanggulangan Bencana

Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais : Masyarakat Harus Berpartisipasi Dalam Penanggulangan Bencana

Penanggung jawab utama di kejadian bencana adalah pemerintah, karena pemerintah memiliki kemampuan, peralatan, pendanaan dan lain-lain. “Karena pemerintah adalah penanggung jawab utama, maka pemerintah harus memberi perhatian terhadap kejadian bencana seperti tsunami, gempa, erupsi gunung berapi, dan bencana alam lainnya”. Demikian kata Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Dahlan Rais, M Hum saat menerima kunjungan pengurus SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI), bertempat di UM Surakarta, Kamis (26/01/2023).

Meski pemerintah merupakan penanggung jawab utama, tetapi pemerintah tak bisa bekerja sendirian. Masyarakat harus berpartisipasi dalam penanggulangan bencana. “Kalau ada kejadian bencana, masyarakat jangan sampai hanya diam. Ini Tak boleh. Karena kalau secara agama, kita harus bergandengan tangan,” kata Dahlan Rais. Lebih jauh Dahlan Rais menerangkan, hidup bermasyarakat intinya ada tiga, yakni hidup dalam keberagaman, hidup dalam kebersamaan, dan hidup dalam kepedulian. “Kita hidup dalam keberagaman karena tiap orang pada dasarnya berbeda. Kelompok yang satu dengan kelompok yang lain juga berbeda,” katanya.

Kendati berbeda, kita masih perlu bantuan orang lain dan tetap perlu peduli pada orang lain. Kita tak bisa hidup sendiri. Saat lahir kita perlu pertolongan orang lain. Bahkan setelah meninggal dunia kita butuh digotong orang lain.  “Dikarenakan manusia pada dasarnya tak bisa hidup sendirian, maka kita harus menyadari bahwa kita pribadi ini setidaknya separuh harus untuk sesama. Kita tak boleh hidup hanya untuk diri sendiri dan keluarga,” jelas Dahlan Rais.

Menurut Dahlan Rais, relawan yang terjun ke lokasi bencana, tidak lagi 50 persen hidupnya untuk orang lain. Pasti lebih dari itu. Bisa saja sampai 70 persen dan sisanya untuk dia dan keluarganya. Menjadi relawan merupakan hal yang sangat terpuji. Ini disebabkan nilai kemanusiaan dalam Islam sangat dijunjung tinggi. Dalam Islam menyelamatkan jiwa satu orang saja sudah merupakan sesuatu yang bernilai sangat-sangat tinggi. Apalagi jika jumlahnya cukup banyak.

“Relawan bencana itu adalah pejuang yang berjihad untuk menolong orang lain. Baik menolong orang dalam kesengsaraan, dalam kesulitan yang sangat amat, termasuk menolong korban jiwa yang meninggal,” tegas Dahlan Rais. Meski berjihad, relawan yang terjun ke lokasi bencana harus membekali dirinya dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Terjun ke lokasi bencana tanpa memiliki bekal justru merupakan tindakan yang tidak terpuji. “Kalau relawan terjun ke lokasi bencana tanpa memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan, hal ini dapat mencelakan dirinya sendiri. Maka yang diperoleh bukan pahala, tetapi malah bisa sebaliknya,” pungkas Dahlan Rais.

STKIP Muhammadiyah Barru dan 4 Perguruan Tinggi Jalin Kerja Sama Program Peningkatan Mutu Program Studi

STKIP Muhammadiyah Barru dan 4 Perguruan Tinggi Jalin Kerja Sama Program Peningkatan Mutu Program Studi

Bertempat di Pascasarjana STAI Al Furqan, Makassar, tim penjaminan mutu STKIP Muhammadiyah Barru yang dipimpin langsung Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Wahyudi Rauf, M.Pd., menyelesaikan kegiatan pendampingan penyusunan borang, Minggu, (022/01/2023). Aktivitas tersebut merupakan bagian dalam Peningkatan Mutu Program Studi. STKIP Muhammadiyah Barru bersama empat perguruan tinggi yaitu STIA Abdul Haris, STAI Yapnas Jeneponto, STAI DDI Maros, dan STAI Al Furqan menjalankan aktivitas bersama dalam rangka pemenuhan instrumen akreditasi.

Kegiatan tersebut terselenggara dengan dukungan LLDikti Wilayah IX dengan memberikan dukungan berupa fasilitator. Prof. Dr. H. Nasir Hamzah, dan Ramli, M.Si, sebagai fasilitator untuk mendampingi tim dalam penyusunan borang. Dr. Andi Fiptar Alam, Ketua STKIP Muhammadiyah Barru mengemukakan bahwa dengan adanya program ini akan menjadi langkah-langkah penguatan kelembagaan sekolah tinggi menuju universitas. Sebagaimana diketahui bahwa STKIP Muhammadiyah Barru sementara berbenah dalam mewujudkan transformasi kelembagaan menjadi Universitas Muhammadiyah Barru.

Andi Fiptar menjelaskan bahwa assesmen lapangan dan juga serangkaian tahapan telah diselesaikan. Sehingga Andi Fiptar menggambarkan bahwa kegiatan penyusunan borang seperti ini, menjadi langkah untuk memperkuat penjaminan mutu. Sementara itu Ismail Suardi Wekke, Direktur Program Indonesian Universities Consortium on Socio-Religious Studies (IUCSRS) menyatakan bahwa jejaring perguruan tinggi yang terbentuk sejak November 2022 lalu berkolaborasi dalam pelbagai hal, termasuk dalam langkah mewujudkan budaya mutu.

Selanjutnya, Ismail mengemukakan bahwa ada tuntutan untuk mencapai rekognisi dalam pelbagai jenjang. Sehingga Ismail menyampaikan bahwa itu semua hanyalah bonus dari aktivitas memenuhi penjaminan mutu baik internal maupun eksternal. “Adapun dengan adanya peringkat semata-mata merupakan sasaran antara belaka, akhir dari ini semua adalah terbentuknya budaya mutu di perguruan tinggi” tutur Ismail yang juga sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Maros.

Lebih lanjut Ismail mengemukakan bahwa dalam aktivitas fasilitasi keberadaan perguruan tinggi itulah Dewan Pendidikan melaksanakan serangkaian kegiatan yang bertujuan membentuk ekosistem pendidikan. “Ini masih tahap awal, masih diperlukan aktivitas lanjutan. Sehingga bisa menyelesaikan kelengkapan dokumen untuk selanjutnya dikirim ke lembaga akreditasi,” pungkas Ismail.

Mahasiswa UMM Ciptakan Inovasi Sepeda Listrik Tenaga Surya

Mahasiswa UMM Ciptakan Inovasi Sepeda Listrik Tenaga Surya

Brilly Eldon Fachruddin, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menciptakan sumber energi ramah lingkungan. Brilly  mengusung ide kendaraan masa depan hemat energi bersama sembilan anggota timnya dengan membuat sepeda listrik tenaga surya. “Produk ini merupakan produk hasil penyempurnaan konsep yang diangkat oleh senior kami. Jika angkatan sebelumnya belum berhasil menstabilkan daya yang masuk, Alhamdulillah tim kami berhasil menemukan dan memecahkan permasalahan tersebut,” paparnya. 

Sepeda listrik tenaga surya akan menerima energi dari cahaya yang masuk ke panel dan langsung ke aki. Kemudian mesin selanjutnya yaitu controller yang akan menghubungkan antara animo dengan setelan gas. “Dari cahaya matahari disambungkan ke controller untuk menstabilkan arus daya masuknya ke aki, sedangkan dari aki nanti masuk ke mesin lagi di controller. Ini untuk menghubungkan antara dinamo dan setelan gasnya agar arus yang dikeluarkan oleh akinya nanti stabil,” papar Brilly. 

Uji coba sengaja dilakukan pada waktu malam hari dan tidak ada cahaya matahari atau arus yang masuk. Mereka menggunakan cahaya matahari yang telah terlebih dahulu disimpan siang hari sebelumnya. Uji coba ini berhasil mencapai perjalanan hingga 12 km. Perjalanan ini menghabiskan tiga bar daya dari total lima bar keseluruhan yang tersedia. 

Listrik yang dihasilkan dari cahaya matahari tidak hanya menghasilkan arus sepeda namun juga dapat menyalakan lampu pada sepeda. Selain itu Brilly dan tim juga mengubah peletakan pedal yang awalnya diletakan pada roda belakang, diganti ke depan agar bekerja dengan semestinya. Juga agar mesin tidak mudah rusak. 

Manfaat temuan ini berhasil mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, penghematan listrik, dan energi matahari. Penggunaan jangka panjang juga lebih efisien terutama penggunaan jarak tempuh dekat. “Saya berharap, inovasi ini dapat menjadi ikhtiar manusia dalam menjaga bumi dari polusi dan penyebab kendaraan bermotor,” paparnya. Ke depan, Brilly dan timnya ingin inovasi ini dapat digunakan secara universal. Mereka berencana mengembangkan produk agar mesin yang digunakan tersebut dapat diaplikasikan di berbagai sepeda lain.

Ide sepeda listrik ini juga berhasil menarik perhatian Kepala Laboratorium Teknik Industri UMM, Rahmat Wisnu Wardana. “Mereka bahkan sudah melakukan uji coba dari Sawojajar ke UMM kampus III tanpa mengayuh sama sekali. Itu satu hal yang keren.  Apalagi pada umumnya sepeda listrik beroperasi dengan menggunakan pengecasan yang dilakukan langsung dengan menghubungkan pada daya, sedangkan karya ini menggunakan tenaga surya,” pungkasnya.

Semarak Hari Gizi Nasional Ke-63 di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Semarak Hari Gizi Nasional Ke-63 di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Hari Gizi Nasional (HGN) Ke-63 tepat jatuh pada 25 Januari 2023. Bertepatan dengan hal tersebut Program Studi S-1 Gizi dan Himpunan Mahasiswa Gizi (Himagizi) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta turut memeriahkan dengan mengadakan kegiatan yaitu membuat produk-produk makanan seperti cilok sehat warna – warni, dimsum ikan lele toping sayur, dan chicken egg roll.

Pembuatan produk tersebut sesuai dengan tema HGN ke-63 yaitu “Isi Piringku Kini Kaya Protein Hewani: Protein Hewani Cegah Stunting”. Produk – produk tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh sivitas ITS PKU Muhammadiyah Surakarta mulai dari jajaran pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan. Kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan oleh Prodi S-1 Gizi bersama mahasiswa setiap peringatan HGN dengan kegiatan yang sesuai tema Hari Gizi Nasional saat itu.

Ketua Program Studi S-1 Gizi, Dewi Pertiwi Dyah Kusudaryati, M.Gizi mengatakan bahwa kegiatan berbagi dengan civitas ini selalu diadakan di setiap HGN. “Produk yang kami bagikan kepada civitas kali ini disesuaikan dengan tema HGN ke -63 yang berfokus pada protein hewani maka dari itu kami membuat produk Cilok Sehat Warna – Warni yang berisi ayam telur dan keju, Dimsum Ikan Lele dan Chicken Egg Roll dimana semua bahan yang kami gunakan didominasi oleh sumber protein hewani,” paparnya. Mahasiswa Prodi Gizi juga dilibatkan melalui Himpinan Mahasiswa Gizi (Himagizi) untuk memproduksi dan menyajikan kepada pimpinan dan Civitas ITS PKU denagn tujuan untuk mengasah kemampuan dan soft skill mereka.

Disampaikan oleh Weni Hastuti, Ph.D selaku Rektor ITS PKU Muhammadiyah Surakarta menyampaikan inovasi aneka makanan dengan gizi yang tinggi tersebut dapat mendukung adanya pencegahan stunting. “Inovasi ini menunjukkan bahwa prodi S-1 Gizi komitmen dalam mencegah stunting dan mahasiswa juga selalu update mengikuti permasalahan di lingkungannya sehingga selalu berinovasi untuk melakukan yang terbaik dan mengasah dan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkannya,” kata Weni Hastuti.

FEB UMJ Jadi Tuan Rumah Hari Bermuhammadiyah IV

FEB UMJ Jadi Tuan Rumah Hari Bermuhammadiyah IV

FEB Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan Hari Bermuhammadiyah (HBM) IV sejak Sabtu (21/1) lalu. Kegiatan ini terselenggara dengan tujuan untuk menguatkan ekonomi umat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMJ. FEB bekerja sama dengan kurang lebih 100 UMKM di Tangerang Selatan. Dalam kegiatan ini ada pula bagi-bagi voucher belanja makanan senilai Rp40.000,00.

Dalam kegiatan ini hadir beberapa pihak, di antaranya pimpinan dan sivitas akademika UMJ; perwakilan Kedutaan Besar Pakistan di Indonesia; Wakil Ketua DPR-RI, Rachmad Gobel; Direktur Utama PT KAI Logistik, TLN Ahmad Malik Syah; dan Deputi Direktur Bank Indonesia, Rita Nawangsari. Kemudian, hadir pula Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr KH Abdul Mu’ti MEd di Masjid At-Takwa UMJ.

Kegiatan ini akan penuh dengan penandatanganan kerja sama MoU UMJ dengan beberapa perusahaan, di antaranya Asuransi Takaful hingga KAI Logistics. Ihrom Bayu Aji ST AAIK Dipl Insurance AIIS CRMP QIP, Direktur Utama Takaful Umum (Asuransi Umum), mengatakan bahwa MoU ini bisa menjadi kesempatan UMJ untuk magang. “Sekaligus bisa membantu UMJ melindungi aset dari risiko yang bisa timbul,” ujarnya.

Kemudian, Rektor UMJ, Ma’mun Murod, mengatakan dalam sambutannya bahwa setiap fakulas memiliki tantangan di gelaran HBM setelah FEB UMJ. “Ini menjadi tantangan bagi fakultas UMJ yang menjadi tuan rumah HBM. Kira-kira nanti konsep dan kreativitas apa yang akan mereka tampilkan. Para alumni mereka pun perlu hadir untuk membantu suksesnya acara,” ujarnya. Sebab, Rita Nawangsari sendiri merupakan alumni FEB UMJ.

Kemudian, Rita menyampaikan bahwa alumni lulusan ekonomi bisnis tetap perlu memberdayakan umat. “Caranya bisa dengan meningkatkan kemampuan dan memberikan manfaat besar kepada masyarakat,” tegasnya.

UMMI Didampingi Royal Thai Embassy Kenalkan Mahasiswa Thailand Kepada Perusahan Thailand di Sukabumi

UMMI Didampingi Royal Thai Embassy Kenalkan Mahasiswa Thailand Kepada Perusahan Thailand di Sukabumi

Mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Lakukan Visiting Industry di PT.SCG sebagai bentuk pengenalan pada perusahaan Thailand yang ada di Sukabumi. Kegiatan ini mengikutsertakan 12 mahasiswa Thailand yang sedang berkuliah di UM Sukabumi, didampingi langsung oleh bagian Lembaga kerja sama Hubungan Internasional (LKHI) UMMI juga Royal Thai Embassy pada 9 Januari 2023.

Kegiatan ini berlangsung dengan baik, Lutfee yang merupakan salah satu mahasiswa Thailand mengatakan bahwa ia sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini, selain itu ia juga bisa belajar banyak hal-hal baru.

“Dalam kegiatan ini saya dapat mempelajari tentang kerja berbagai departemen di pabrik SCG dan berkenalan dengan produksi tahunan di pabrik ini,” ujar lutfee. Hathaichanok Riddhagni perwakilan Thai Embassy memberikan pengarahan kepada mahasiswa Thailand untuk segera menyelesaikan studi mereka, serta pengarahan mengenai pengembangan karir agar saat pulang ke Thailand mereka sudah menjadi tegana professional.

Disisi lain, Dr. Saprudin, S.S., M.Hum., selaku ketua LKHI UMMI menegaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk kerja sama antara UMMI dengan PT. SCG, Dr. Saprudin berharap kegiatan ini bisa meningkatkan jumlah mahasiswa dari Thailand yang berkuliah di UMMI serta PT. SCG dapat memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa UM Sukabumi.

MoU UM Buton dan UHAMKA Buka Kesempatan Student Exchange

MoU UM Buton dan UHAMKA Buka Kesempatan Student Exchange

Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton) menandatangani memorandum of understanding (MoU) di Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka (Uhamka) pada Kamis (19/1) lalu. Penandatanganan memorandum of understanding ini kedua belah pihak lakukan sebagai langkah pengembangan kerja sama dalam penguatan catur dharma perguruan tinggi. Selain itu, keduanya juga membuka kesempatan bagi satu sama lain mengenai pertukaran mahasiswa dalam program magang Merdeka Belajar Kampus MERDEKA.

Rektor Prof DR Hamka (Uhamka), Prof Dr H Gunawan Suryoputro MHum hadir untuk menandatangani memorandum of understanding tersebut. Kemudian, dari pihak UM Buton sendiri hadir Rektor UM Buton, Dr Wa Ode Al Zarliani SP MM. Al Zarliani menyampaikan bahwa kerja sama ini harapannya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia UM Buton. “Saya berharap, SDM UM Buton dapat membaik melalui kerja sama ini. Baik dosen maupun mahasiswa,” ujarnya. Ia juga melanjutkan bahwa peningkatan sumber daya manusia akan punya dampak baik juga ke depannya. Dampak tersebut dapat meluas pada peningkatan kualitas dan kuantitas, baik penelitian maupun pengabdian masyarakat.

Selain memorandum of understanding (MoU), kegiatan berikutnya adalah kunjungan dari pihak UM Buton ke Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka (Uhamka). Al Zarliani berkesempatan untuk mengunjungi ruangan-ruangan Smart Class FKIP Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka (Uhamka). Kegiatan kunjungan ini mendapatkan pendampingan langsung dari Rektor Prof DR Hamka (Uhamka), Prof Dr H Gunawan Suryoputro MHum. Harapannya, dari kunjungan ini juga menjadi referensi bagi UM Buton untuk membuat dan menerapkan ruang pembelajaran modern untuk mahasiswa dan dosen.

UMY Buat Inovasi Baru Terjunkan Mahasiswa KKN plus Umroh

UMY Buat Inovasi Baru Terjunkan Mahasiswa KKN plus Umroh

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali melakukan inovasi menarik. Tepat pada Rabu, (18/01/2023) kemarin, UMY resmi menerjunkan 2.663 mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan dua skema yakni KKN Reguler dan KKN Recovery Cianjur. Tak tanggung-tanggung, UMY juga menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan KKN plus umroh di Jeddah dan Mekkah. KKN plus umroh ini bertujuan untuk mendukung pendidikan masyarakat Indonesia yang ada disana.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir dalam sambutannya turut berpesan agar peserta KKN dapat menumbuhkan adanya dedikasi dan ilmu yang besar dalam menyelesaikan masalah yang ada pada masyarakat. Setiap mahasiswa perlu untuk beradaptasi dan belajar dalam memahami kehidupan masyarakat sebab ilmu dan teori perkuliahan tentu tidak akan cukup jika hanya dipelajari atau menjadi khasanah dalam ilmu pengetahuan semata. “Mahasiswa KKN perlu untuk memahami komunitas dan realitas kehidupan. Tentu, ilmu tidak cukup jika hanya dipahami sebagai ilmu pengetahuan semata. Namun ilmu itu harus bisa memahami realitas dan menyelesaikan persoalan-persoalan manusia. Karena menyelesaikan masalah yang berbasis pada ilmu akan berbeda dengan menyelesaikan masalah dengan insting,” tegas Guru Besar UMY Bidang Sosiologi tersebut.

Secara daring, Prof Haedar juga berpesan agar mahasiswa dapat memahami masyarakat dengan cara hidup bersama dan secara kolektif. Karena keragaman yang ada pada masyarakat dapat menjadi kekuatan, perekat, dan mempersatukan hidup masyarakat. “Maka kehadiran anda dimanapun berada harus menjadi kekuatan, menjadi pemersatu, jangan sampai kehadiran anda di masyarakat yang berbeda bisa menimbulkan masalah. Pandai-pandai untuk hidup bersama masyarakat, menyelami tradisi, kebiasan dan kondisi masyarakat setempat, sekaligus juga belajar arif dalam kehidupan masyarakat,” harap Haedar dilansir dari web UMY.

Agung Danarto juga memberi pesan agar mahasiswa dapat melakukan survei dan pengamatan terhadap perkembangan yang ada di lokasi KKN masing-masing. Hal ini dapat menjadi dukungan dan masukan kepada pemerintah daerah mengenai pembangunan desa yang ada disana. Terlebih saat ini, paradigma pembangunan Indonesia telah bergeser dari perkotaan juga digencarkan di pedesaan. “Sehingga ini dapat menjadi gerakan yang baik bagi mahasiswa dalam mendukung pembangunan baik dari infrastruktur serta fasilitas untuk pengembangan masyarakat,” pungkasnya.

PORSEMA UMKU Wadah Semangat Berkompetisi Mahasiswa

PORSEMA UMKU Wadah Semangat Berkompetisi Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) mengadakan acara Pekan Olahraga Seni Mahasiswa UMKU (PORSEMA) pada Selasa (10/1) hingga Kamis (13/1). Kegiatan ini merupakan inisiatif dari BEM UMKU Kabinet Kolaborasi. Penyelenggaraan terasa lebih meriah karena telah melewati pandemi Covid-19. Melalui kegiatan Pekan Olahraga Seni Mahasiswa UMKU (PORSEMA) ini, BEM UMKU sanggup mengelaborasi elemen mahasiswa dari prodi yang beragam. Mahasiswa-mahasiswa dari program studi yang berbeda-beda saling berkompetisi dalam napas fastabiqul khoirot.

Antusiasme mahasiswa terasa di tengah pertandingan dalam Pekan Olahraga Seni Mahasiswa UMKU (PORSEMA) yang berjalan dengan sportif. Selama Pekan Olahraga Seni Mahasiswa UMKU (PORSEMA), setiap mahasiswa mengedepankan semangat kebersamaan dan kolaboratif antarfakultas hingga prodi.

Acara tahunan yang terselenggara selama tiga hari 10-13 Januari 2023 ini menghasilkan bunga rampai yang unik. Diksi unik tersebut dapat diurai dari rajutan ukhuwah antar mahasiswa, semangat berkompetisi, dan core prestasi. Narasi lomba ini menghasilkan jalan finis yang akhirnya mencapai finis. Antusiasme mahasiswa bergitu bergeliat. Suasana pertandingan berjalan sportif degan mengedapankan semangat kebersamaan dan kolaboratif antarfakultas hingga prodi.

Catatan menarik dari lapangan hijau (Lomba futsal) pada Porsema ini menghasilkan Fakultas Keperawatan tingkat I sebagai juara 1, kemudian juara 2 dimenangkan oleh Fakultas teknik, dan juara 3 dimenangkan oleh Fakultas Keperawatan tingkat 4.

Dari arena badminton, Juara 1 yakni Muhammad Hary Thomas perwakilan Fakultas Teknik tingkat II; Juara 2 yakni Fajri Muhammad Adzim dari Fakultas PGSD tingkat II; dan Juara 3 yakni Asep Siswanto dari Fakultas PGSD tingkat I. Selain itu masih ada lomba story telling, volley, debat, dan qiroah.