Film Subuh Peroleh Apresiasi Sandiaga Uno Bermula dari Kuliah dan KKN di UMY

Film Subuh (‘Miracle at Dawn’) mendapatkan penghargaan pada Jumat (22/4) lalu. Film ini terpilih sebagai Family Sunday Movie edisi April 2022 oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Sandiaga Uno, Menteri Kemenparekraf memberikan pengumuman tersebut. Total sebanyak 109 submisi film dan Subuh menjadi salah satu dari dua film yang terpilih untuk mendapatkan apresiasi penghargaan tersebut.

Ada yang menarik di balik layar produksi film Subuh. Film ini mulanya dari skripsi saat filmmaker-nya menjadi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UMY yang luarannya (outcomes) adalah karya, salah satunya film. Proses tersebut merupakan awal dari produksi film Subuh, hasil kolaborasi antara Achmad Rezi Fahlevie dengan Muhammad Wahyu Saputra melalui Noise Films. Levie sebagai sutradara dan Wahyu sebagai produser, dengan co-produser Budi Dwi Arifianto. Keduanya kini telah lulus dari UMY.

Selain menjadi co-produser, Budi juga sekaligus menjadi dosen pembimbing. Levie menarasikan bahwa proses kreatif film ini yang mendapat keterlibatan dari dosen pembimbing. “Konsep awalnya long take tanpa cut. Dalam proses pra produksi, ada insight dari dosen pembimbing untuk memasukan konflik lebih kuat, ujar Levie, Rabu (27/4).

Awal Mula Gagasan Subuh

Film Subuh mulanya dari pengalaman Kuliah Kerja Nyata (KKN) UMY yang Levie jalani bersama teman-temannya di sebuah desa di Magelang yang mayoritas penduduknya Kristiani. Dalam kesehariannya, warga menggunakan atribut yang biasa penduduk muslim yaitu pakai sarung dan peci. Warga juga hidup dalam toleransi yang baik. “Film ini memiliki konsep pengemasan film, karena ide tentang toleransi banyak tapi di film Subuh ini cara bertuturnya beda,” ujarnya. Produksi film terjadi ketika Covid-19 di tahun 2020 dengan protokol kesehatan yang ketat dan akhirnya rilis di awal bulan 2021. Produksi terlaksana di sebuah rumah dengan 13 kru dan 2 pemain.

Levie menjelaskan konsep film ini juga berdasarkan pengalamannya dalam film Cerita Masa Tua (2018) yang mengedepankan semiotika. “Membuat karya sebagai luaran skripsi itu yang penting gagasannya sederhana namun kuat. Jangan sampai goals-nya hanya lulus saja, namun juga harus banyak ditonton dan menjadi branding kita untuk masuk ke dunia kerja serta portofolio,” pesan Levie kepada mahasiswa yang ingin berkarya.

Penghargaan Film Subuh

Film Subuh sebelumnya sudah banyak diputar dalam berbagai festival film dan mendapat beberapa nominasi dan penghargaan, yaitu Film Terbaik 1 di Universitas Andalas, Padang 2021; Nominasi Sutradara Terbaik di Festival Film Klaten 2021; Nominasi Penulis Naskah Terbaik di Festival Film Klaten 2021; Penyunting Gambar Terbaik di Festival Film Klaten 2021; Nominasi Pemeran Utama Terbaik di Festival Film Klaten 2021; Nominasi Film Terbaik di Festival Film Klaten 2021; Film Terbaik di Artspiration Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2021; Nominasi Ide Cerita Terbaik di Festival Film Islami Lampung 2021; Sutradara Terbaik di Festival Film Islami Lampung 2021; Nominasi Film Terbaik di Festival Film Islami Lampung 2021; Nominasi Pemeran Utama Terbaik di Festival Islami Lampung 2021; Sutradara Terbaik di Bogor Independent Film Festival 2021; Nominasi Penulis Naskah Terbaik di Bogor Independent Film Festival 2021.

Penghargaan lainnya adalah Film Kedua Terbaik di Tebas Amikom, Yogyakarta 2021; Film Terbaik 1 di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2021; Sutradara Terbaik di Universitas Mataram Lombok 2021; Penulis Naskah Terbaik di Universitas Mataram Lombok 2021; Aktor Terbaik di Universitas Mataram Lombok 2021; Film Terbaik 1 di Universitas Mataram Lombok 2021; Film Terbaik di Bogor Independent Film Festival 2021; Official Selection Sewon Screening, Yogyakarta 2021; Nominasi Film Terbaik Psychology Film Festival UNAIR Surabaya 2021; Nominasi Film Terbaik Kinema Cinema di Universitas Muhammadiyah Surakarta 2021; Official Selection Sinema Akhir Tahun ISI Surakarta 2021; Nominasi Film Terbaik di Festival Film Jambi 2021; Film Terbaik di Festival Film Sumedang 2021; Penulis Naskah Terbaik di Festival Film Sumedang 2021; Official Selection di Parade Film MMTC, Yogyakarta 2022; dan Finalis Apresiasi Kreasi Indonesia 2022.

 

Penulis: Fajar Junaedi

[]UMY/Diktilitbang

Film Subuh Peroleh Apresiasi Sandiaga Uno: Bermula dari Kuliah dan KKN di UMY

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *