Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) meluncurkan Prodi S-1 Teknik Mesin pada Sabtu (20/8) lalu. Peluncuran Prodi S-1 Teknik Mesin Unimma tersebut melalui perhelatan seminar nasional “Masa Depan Teknik Mesin dan Kesempatan Profesi Level Internasional”. Narasumber yang hadir pada kegiatan tersebut adalah Prof Ir ING Wardana MEng PhD. Ia merupakan Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.
Kegiatan terlaksana melalui ruang temu virtual Zoom Meeting. Pembukaan kegiatan adalah dengan pembukaan prodi Teknik Mesin oleh Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani MSi. Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan rasa syukurnya setelah diterbitkannya prodi baru di UNIMMA tersebut. “Dengan terbitnya prodi baru Teknik Mesin UNIMMA senantiasa dapat memperkuat secara kelembagaan di UNIMMA. Dari yang tadinya 21 prodi sekarang bertambah menjadi 22 dan Insya Allah ke depan akan semakin bertambah lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Muji Setyo, M.T, pionir pendirian prodi Teknik Mesin UNIMMA menjelaskan bahwa prodi Teknik Mesin UNIMMA memang bukan satu-satunya di Indonesia, namun memiliki visi yang unik dan berbeda yaitu mampu berkontribusi untuk perkembangan engineer yang dulu hard engineering menjadi soft engineering dengan hadirnya Society 5.0. “Kami akan memantapkan diri sebagai prodi Teknik Mesin yang terdepan. Teknik Mesin akan unggul dalam kompetensi, terbaik dalam komparasi, dan terbanyak dalam kontribusi pada sains, masyarakat, serta industri,” tambahnya.
Adapun seminar yang disampaikan oleh narasumber berjudul Trend Teknik Mesin Masa Depan. Ada sekitar 17 teknologi baru yang sedang trend pada tahun 2022 mulai dari nano chips/nano teknologi, smarter devices, quantum computing, artificial intelligence and machine learning, dan lainnya. “Trend terbaru tersebut berpengaruh pada Teknik Mesin di masa depan seperti gaya mekanik gravitasi yang telah berubah ke gaya elektromagnetik dan mengangkut kekuatan material, manufaktur dan energi. Selain itu, nano teknologi dan quantum mechanic akan semakin mendominasi teknik mesin dalam proses produksi, kekuatan material, dan energi,” ujar Prof. Wardana.