Face Shield UM Palembang Kontribusi Lawan Corona

Program Studi Teknik Industri (PSTI) Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang (UM Palembang) bersama Keluarga Mahasiswa Teknik Industri (KMTI) berkolaborasi membuat face shield. Langkah ini diambil karena semakin menipisnya stok Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan oleh tenaga kesehatan. Face shield dibuat dengan bahan dasar mika yang sederhana dan ergonomis. Nantinya APD ini dapat digunakan sebagai pelindung setelah memakai masker.

Dijelaskan oleh Riyan Azri, staff Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, APD berupa face shield sangat bermanfaat digunakan saat menangani pasien. Sementara itu, Ketua PSTI UM Palembang, Merisha Hastarina, mengungkapkan adanya penambahan jumlah donasi setelah melihat hasil jadi face shield membuat produksi ini dapat terus dilanjutkan.

Beberapa face shield telah diserahkan ke sejumlah RS, seperti RS Muhammadiyah Palembang, RS Islam Ar Rasyid Palembang, Klinik dr. Aisyah Ghani, dan juga ODP Center atau Rumah Sehat Covid-19. Diharapkan melalui kegiatan ini, dapat saling membantu dan memberikan kontribusi sekecil apa pun untuk melawan pandemi ini.

UMY Produksi Face Shield untuk Tenaga Medis

Meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 berdampak pada kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis di Indonesia. Hal ini mendorong dosen Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memproduksi face shield bagi tenaga medis. Diungkapkan oleh Kepala Program Studi Teknik Mesin UMY, Berli Paripurna Kamiel, PhD, kebutuhan face shield bagi tenaga medis di atas 300 ribu. Namun hingga saat ini terjadi kelangkaan bahkan tidak ada ketersediaan alat tersebut sebagai pelindung diri tenaga medis. “Oleh karena itu dosen Teknik Mesin UMY, di bawah koordinasi Ketua Laboratorium Teknologi Plastik Cahyo Budiyantoro, MSc berinisiasi untuk memproduksi alat tersebut. Beberapa mahasiswa juga akan dilibatkan sebagai relawan dalam tahap produksi massal,” terang Berli.

Bahan yang digunakan untuk produksi face shield ialah bahan frame dari plastik polypropylene, bahan yang tahan terhadap larutan kimia dan dapat disterilkan dengan panas. Sedangkan untuk bahan shield dari acryclic dengan harga murah dan sifatnya yang disposable. “Frame dibuat dengan mesin injection molding yang ada di laboratorium teknologi plastik UMY, sedangkan shield dibeli dalam bentuk lembaran. Pada saat ini masih dalam tahap pembuatan cetakan di laboratorium fabrikasi UMY. Inshaallah minggu depan sudah mulai cetak produksi massal,” jelasnya,

Diperkirakan kemampuan produksi mencapai 600 alat. Target produksi awal 14000 produk. Nantinya APD akan dibagikan secara gratis untuk tenaga media di rumah sakit khussnya jaringan RS PKU Muhammadiyah.