Tingkatkan Media Promosi Kampus, UM Purworejo Gelar Lokakarya

UM Purworejo menyelenggarakan lokakarya “Pengembangan Media Promosi Kampus” di Laboratorium Komputer, Sabtu (14/11). Lokakarya menghadirkan narasumber Subhan Setowara, S.HI, M.A dari UM Malang. Kegiatan diikuti oleh sejumlah perwakilan Himpunan Mahasiswa (HIMA) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang Media dan Hubungan Masyarakat (Humas) UM Purworejo.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Budi Setiawan, M.Si. dalam sambutannya mengungkapkan peran penting sosial media  untuk promosi. Ia berharap adanya lokakarya ini dapat memunculkan inovasi baru dalam penggunaan sosial media. “Hari ini menjadi awal untuk koordinasi. Kita harapkan konten-konten positif yang muncul. Nanti dari Bimawa akan memantau bagaimana inovasi yang teman-teman kembangkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Muhammad Subhan memaparkan materi terkait strategi media kampus. Ada empat hal penting yang harus diketahui antara lain tujuan, manajemen, analisis dan konsep, serta skill praktis (konten dan desain). Lebih lanjut, ia mengatakan perting untuk mengetahui tujuan dalam membuat konten. “Kenapa purpose itu anda harus tau? Jadi media apa yang anda pakai, kemudian strateginya apa itu tergantung purpose anda apa. Apa yang ingin anda kejar, jadi anda harus tahu targetnya,” tuturnya.

Prodi Agribisnis UMMI Gelar Lokakarya Kurikulum MBKM

Prodi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menggelar lokakarya Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), Kamis (24/9). Lokakarya disiarkan secara daring diikuti 30 peserta dari mahasiswa, alumni, dosen, dan tenaga kependidikan. Kegiatan mengundang narasumber ahli kurikulum dari UPI Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.A serta menghadirkan mitra, user dan stakeholder Prodi Agribisnis dari berbagai unsur. Beberapa di antaranya  Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi, Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Ketua Program Studi Agribisnis Faster Universitas Cianjur, OISCA Internasional (Organization for Industrial and Cultural Advancement), Puspa Agro Sukabumi serta dari kalangan Penyuluh pertanian.

Lokakarya kurikulum MBKM telah berhasil menghimpun berbagai masukan dan saran untuk perbaikan kurikulum Prodi Agribisnis. Saran dan masukan tersebut di antaranya terkait kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa, perbaikan beberapa bahan kajian pada mata kuliah, saran untuk memastikan lulusan mampu mandiri menjadi enterpreuneur, dan saran untuk perbaikan penyelenggaraan perkuliahan. Saran juga disampaikan untuk secara khusus mengadakan mata kuliah terkait dengan pengembangan pangan lokal dan kegiatan tematik. Semua masukan dan saran tersebut dibahas dan ditampung sebagai bahan penyempurnaan dokumen kurikulum Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian UMMI.

Dalam implementasinya, untuk penyelenggaraan pembelajaran MBKM ini Prodi agribisnis akan melaksanakan secara bertahap. Dari delapan bentuk pembelajaran MBKM, yang segera dilaksanakan adalah kegiatan pertukaran pelajar dan magang. Pertukaran pelajar pada prodi yang berbeda dalam perguruan tinggi yang sama Prodi Agribisnis bermitra dengan Prodi akuntansi, administrasi bisnis dan teknik informatika. Sedangkan mitra kerja sama kegiatan pertukaran pelajar dengan prodi yang sama/berbeda di luar perguruan tinggi akan dilaksanakan dengan Fakultas pertanian UNPAD. Kemudian untuk kegiatan magang kerja sama akan dilaksanakan dengan perusahaan pertanian Puspa Agro Sukabumi.

UMRI Adakan Lokakarya Penelitian Kerja Sama Antar PT

Kamis (3/9), Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mengadakan lokakarya Roadmap Penelitian Kerja Sama Antar Perguruan Tinggi (PKPT) di aula Gedung KH. Ahmad Dahlan Kampus Utama UMRI. Kegiatan ini diperuntukkan untuk seluruh dosen dari berbagai program studi di UMRI.

Prof. Saryono sebagai pembicara pertama dalam workshop ini memaparkan panduan PKPT. Lebih lanjut ia juga menambahkan bahwa penelitian di masa pandemi harus mengutamakan keselamatan peneliti. “Apalagi jika penelitian dibutuhkan interaksi dengan orang maka biaya perlindungan diri harus dialokasikan,” tambahnya.

Sementara itu, Dr. Ahmad Kafrawi Nasution selaku pembicara kedua menjelaskan bagaimana sebuah penelitian diawali dengan riset, membuat proposal, dan menentukan sumber pembiayaan. “Pada pelaksanaannya, peneliti dapat melibatkan pihak – pihak kolaborator untuk menghasilkan sebuah terapan yang bermanfaat,” imbuhnya.

PKPT bertujuan memberikan wacana bagi dosen/kelompok yang relatif baru berkembang dalam kemampuan menelitinya agar dapat memanfaatkan sarana dan keahlian dengan mengadopsi dan mencontoh budaya penelitian yang baik dari kelompok peneliti yang memiliki pengalaman lebih banyak. Luaran dari PKPT  diharapkan dapat melahirkan produk teknologi langsung yang dapat dimanfaatkan oleh stakeholders, terbangunnya kerja sama antar perguruan tinggi, publikasi ilmiah, dan bahan ajar.

APIK PTMA : Skripsi Ilmu Komunikasi Seharusnya Beragam

Skripsi mahasiswa Ilmu Komunikasi seharusnya tidak hanya berupa naskah yang panjang dan tebal, namun ada pilihan lain. Hal ini terungkap saat Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APIK PTMA) bersama Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menggelar lokakarya perumusan tugas akhir mahasiswa di Yogyakarta (18-19/9). Kegiatan yang diikuti berbagai pengelola Program Studi Ilmu Komunikasi di lingkungan APIK PTMA ini ditujukan untuk menghasilkan perumusan tugas akhir mahasiswa yang lebih bervariasi.

Yudha Wirawanda, Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi UMS, yang menjadi salah satu pembicara memaparkan di UMS tidak ada lagi skripsi tebal. Mahasiswa lebih didorong untuk mengirimkan artikelnya ke jurnal sebelum ujian skripsi, sehingga ada banyak publikasi yang dihasilkan. “Di Universitas Muhammadiyah Surakarta, tugas akhir mahasiswa tingkat S-1 adalah skripsi yang formatnya artikel jurnal ilmiah sepanjang 8.000 kata di luar abstrak dan daftar pustaka, serta dokumen dibuat terpisah dari naskah,” tambahnya.

Pembicara lain, Banin Diar Sukmono, membagi pengalamannya menerbitkan jurnal ilmiah mahasiswa bernama Cogito di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Menurutnya dengan adanya jurnal mahasiswa, atmosfer akademik di kampus menjadi lebih hidup.

Sementara itu Fajar Junaedi, perngurus APIK PTMA, menyatakan bahwa skripsi mahasiswa Ilmu Komunikasi seharusnya bisa dibuat beragam pilihan melalui jalur rubrikasi yang bisa dipilih oleh mahasiswa. Hal ini dikarenakan Ilmu Komunikasi adalah ilmu yang interdispliner. “Skripsi yang menjadi tugas akhir mahasiswa bisa berbentuk skripsi konvensional yang tebal, artikel jurnal, karya, atau naskah akademik, yang bisa dipilih oleh mahasiswa sesuai dengan minat dan kompetensinya. Semoga kampus di lingkungan Muhammadiyah bisa memulainya dari lokakarya ini,” pungkas Fajar.