Peresmian Kampus UM Palangkaraya di Pulang Pisau

Masyarakat Pulang Pisau sekarang tidak perlu kesulitan lagi mencari tempat kuliah yang strategis baik itu dari Kuala Kapuas ataupun yang tinggal dijalan trans Palangkaraya – Pulang pisau karena sekarang kampus IV UM Palangkaraya sudah resmi hadir di Pulang Pisau yang dimana masyarakat sekitar dapat mempergunakan kampus tersebut untuk menimba ilmu setelah lulus dari jenjang SMA ataupun jenjang SMK.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Peresmian kampus IV UM Palangkaraya di Pulang Pisau sendiri dilaksanakan di Kampus IV  UM Palangkaraya pada Senin, (29/6) yang dimana bertepatan pula dengan kegiatan safari Ramadhan tahun ini yakni berbuka puasa bersama sekaligus meresmikan kampus IV UM Palangkaraya di Pulang Pisau.

Acara Peresmian dan buka puasa bersama ini dihadiri oleh berbagai tokoh dari Muhammadiyah dan Aisyiyah, baik itu dari organisasi maupun staf dan dosen di UM Palangkaraya dan turut hadir pula Bupati Pulang Pisau H. Edy Pratowo S.Sos M.M. Sambutan yang pertama disampaikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pulang Pisau, M. Syaripul Pasaribu, SE., M.SI yang berterima kasih kepada UM Palangkaraya yang berkontribusi besar dalam pembangunan kampus IV di Pulang Pisau, yang mana beliau juga menekankan bahwa pembangunan tidak hanya berhenti di kampus saja tetapi selanjutnya akan lebih dikembangkan lagi “Dari Anggaran 300 juta rupiah untuk membangun kampus IV telah mendekati hasil yang diinginkan, sehingga diperkirakan bulan Juli 2015 akan selesai, tetapi kedepannya akan dibangun juga TPA/PAUD dan juga masjid sehingga masyarakat sekitar ataupun umum dapat terbantu dengan adanya pembangunan tersebut” ujar M. Syaripul Pasaribu, SE., M.SI. Tak luput pula, Rektor UM Palangkaraya turut berterima kasih terhadap dukungan dari pemerintah kabupaten yang mana dalam pembangunan kampus IV didukung sepenuhnya oleh pemerintah “Kampus IV UM Palangkaraya adalah bukti bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi persyarikatan yang turut perduli terhadap pendidikan, sehingga dukungan dari pemerintah tetap dibutuhkan untuk perkembangan kedepannya sehingga bermanfaat bagi ummat”, ujar beliau.

Peresmian Kampus IV secara simbolis diresmikan langsung oleh Bupati Pulang Pisau H. Edy Pratowo S.Sos M.M saat memberikan kata sambutan dan disusul dengan acara berbuka puasa dan Sholat Maghrib berjamaah. “Pemerintah sangat mendukung sekali dengan adanya kampus IV UM Palangkaraya di Pulang Pisau sehingga dapat membantu masyarakat sekitar dan yang ingin melanjutkan kuliah” ujar Bupati Pulang Pisau H. Edy Pratowo S.Sos M.M saat meresmikan kampus IV UM Palangkaraya. (Ilham BAKA)

Sumber : Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Universitas Muhammadiyah Semarang Bangun “Unimus Medical Centre”

Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) segera memiliki fasilitas kesehatan Unimus Medical Centre (UMC) untuk melayani kesehatan masyarakat umum di Kota Semarang dan sekitarnya.

Rektor Unimus Prof Dr H Djamaludin Darwis MA, Pengurus Badan Pembina Harian (BPH) Unimus Widadi SH, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jateng Drs Rosihan SH dan sejumlah tokoh organisasi Muhammadiyah lainnya melakukan peletakan batu pertama UMC di bagian depan kampus terpadu Unimus Jalan Kedungmundu.

Bangunan UMC direncanakan dua lantai dilengkapi dengan sejumlah fasilitas utama kesehatan dan fasilitas pendukung seperti perbankan.“Kita rencanakan November tahun ini akan selesai dan bisa memberi layanan  kesehatan bagi masyarakat sekitar kampus dan masyarakat umum. Ini rencana besar yang harus didukung bersama. Kita rencana juga akan membangun rumah sakit umum dan rumah sakit gigi” ujar Rektor.

Pengurus BPH Muhammadiyah Widadi SH menambahkan pembangunan UMC merupakan bagian penting dari rencana Unimus. Sehingga nantinya siapapun rektor Unimus yang baru, harus siap berjuang memajukan beberapa pembangunan di Unimus. Karenanya saat ini Unimus  berkembang dan dikenal banyak masyarakat.

Hadir pula pada acara peletakan batu pertama tersebut Dirut Umum RS Roemani Sholeh Yamin, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang Jumai dan unsure pimpinan Unimus. (Sgi)

Sumber : krjogja

Muhammadiyah Kalimantan Tengah Gelar Buka Puasa Bersama

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Muhammadiyah kembali menggelar acara “Buka Puasa Bersama Warga Muhammadiyah Kalimantan Tengah” di Aula Utama UM Palangkaraya pada hari Rabu (24/6) kemarin. Adapun yang menjadi panitia dalam kegiatan ini adalah Angkatan Muda Muhammadiyah yang diketuai oleh Daryana, SE selaku Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Tengah, acara ini digagas sebagai upaya untuk selalu mengikat tali silaturahmi antar sesama.

Acara dibuka oleh sambutan dari Drs. H. Ahmad Syar’i selaku Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah kemudian Ir. H. Akhmad Diran selaku Wakil Gubernur Kalimantan Tengah juga memberikan sambutannya dalam acara buka puasa warga Muhammadiyah, dalam sambutannya beliau mengungkapkan rasa bahagianya bisa turut hadir kembali dalam acara buka puasa bersama tersebut, dan pada malam sebelumnya juga beliau ikut melaksanakan sholat Tarawih di Masjid Darul Arqam komplek Perguruan Muhammadiyah.

Acara ini dihadiri oleh Drs. H. M. Goodwill Zubir ketua PP Muhammadiyah, beliau juga memberikan ceramah yang bertajuk “Iblis Ingin Pensiun Dini”. Tema yang sangat menarik sekali dalam ceramah beliau karena melihat pada realita sekarang perilaku ummat manusia bahkan melebihi perilaku Iblis apalagi dapat kita lihat di televisi, surat kabar dan media online banyak sekali kriminalitas yang terjadi padahal, kriminalitas tersebut terjadi pada bulan suci Ramadhan. “Melihat perilaku manusia yang melebihi perilaku Iblis, itu sebabnya Iblis ingin pensiun dini, karena manusia yang berbuat saya yang disalahkan” Ujar Goodwill Zubir dalam memberikan ceramahanya disusul gelak tawa peserta yang hadir dalam acara buka puasa tersebut.

Ceramah yang disampaikan oleh Drs. H. M. Goodwill Zubir diakhiri saat menjelang waktu berbuka dan kemudian dilanjutkan dengan sholat Maghrib berjamaah yang berlokasi di Masjid Darul Arqam yang letaknya tidak jauh dari Aula Utama Kampus UM Palangkaraya. (Ilham BAKA)

Sumber : Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ke Tingkat Nasional

 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang memiliki nama yang sama dengan Rektor UMSU, Agus Sani terpilih mewakili Kopertis Wilayah I Sumut-Aceh dalam pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat nasional pada Agustus 2015 mendatang.

“Atas nama pimpinan universitas, saya mengapresiasi prestasi mahasiswa kita ini karena berhasil menjadi mahasiswa teladan di tingkat Kopertis wilayah I,” kata Rektor UMSU, Dr Agussani MAP didampingi Wakil Rektor III Dr H M Arifin Gultom MHum, Kabimawa Randiman SE MSi, di kampus UMSU Jalan Kapten Mukhtar Basri, Medan, Rabu (27/5).

Sebelumnya, pemilihan mahasiswa berprestasi atau teladan tingkat Kopertis wilayah I diikuti oleh 58 Perguruan Tinggi di wilayah Kopertis I Sumut-Aceh. Untuk mengapresiasi itu, Rektor UMSU secara simbolis menyerahkan tali asih kepada Agus Sani.

Menurut Agussani, prestasi mahasiswa UMSU yang menjadi mahasiswa teladan Kopertis ini telah mengulangi prestasi UMSU sebelumnya yang juga pernah melahirkan mahasiswa teladan kopertis wilayah I di antaranya Drs Ali Mukmin Siahaan (alm) era 1970-an, Drs Khairil Anwar MAP (alm), Hasyim Is, Drs Shohibul Anshor di era 1980-an. Untuk saat ini, prestasi ini berarti meningkat dari tahun-tahun sebelumnya di mana pada pemilihan mahasiswa berprestasi dua tahun sebelum ini, mahasiswa UMSU mampu meraih peringkat 7.

Dosen Teladan

“Selain itu, Dosen UMSU juga pernah meraih dosen teladan Kopertis I di antaranya Dr Arifin Gultom, Faisal dan lain-lain. Jadi, prestasi mahasiswa kita yang menjadi mahasiswa teladan Kopertis I ini membanggakan kita,” ujar Agussani sembari mengapresiasi pihak Kopertis Wilayah I yang telah secara murni dan objektif dalam menilai dan menjalankan tugasnya.

Ditambahkannya, predikat mahasiswa teladan ini tidak hanya diukur di tingkatan Kopertis Wilayah I saja, namun diharapkan untuk menembus tingkat nasional.

“Kita tidak pernah absen untuk mengikutsertakan mahasiswa kita yang berprestasi karena ini merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi dan pembinaan universitas. Kita juga tidak ingin berhenti di situ saja melainkan nanti ada semacam laboratorium estafet akademik, seperti melanjutkan pendidikan, mengabdi di universitas dan lain-lain asalkan ada keinginan yang kuat dan kerja keras,” tegas Agussani sembari menyatakan mahasiswa ini akan dibimbing dan dilatih untuk persiapan tingkat nasional.

Begitupun, Agussani berharap agar kepada mahasiswa yang berprestasi ini tidak melupakan tugas utamanya yaitu menyelesaikan studi perkuliahan tepat pada waktunya. “Jangan menyombongkan diri, sehingga studi menjadi berlarut-larut. Kita ingin berhasil secara kreativitas juga berhasil secara akademik,” tegas Agussani. “Sebagai duta UMSU, maka juga bertugas sebagai corong universitas yang mempunyai kewajiban untuk menjaga nama baik almamater.”

Sementara itu, mahasiswa teladan Kopertis I, Agus Sani, mengatakan, ada empat indikator yang dinilai pada seleksi yaitu Indeks Prestasi, Karya Tulis Ilmiah, kemampuan Bahasa Inggris, wawancara tes psikologi atau kepribadian. “Waktu itu saya membawakan karya ilmiah yang berjudul Membumikan Gerakan Investasi Sosial Infaq dan Sedekah,” katanya.

Pemilihan mahasiswa berprestasi diikuti oleh 42 PTS se-Indonesia dan rombongan UMSU yang dipimpin oleh Dosen Pendamping, Junaidi MA, mengirimkan 5 peserta. Dari kelima orang itu, tiga mahasiswa UMSU meraih juara yaitu Liza Zahrina mahasiswa FE prodi Manajemen (Juara I Puisi), Roni Sanjani Azli mahasiswa Fakultas Hukum (Juara III Puisi) dan Tri Suci Handayani mahasiswa Fakultas Agama Islam (Juara I MTQ).

Dalam kesempatan itu, rektor juga memberikan penghargaan serupa kepada mahasiswa UMSU yang meraih juara di tingkat nasional pada even Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia yang dilaksanakan oleh Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah di Cirebon. (maf)

Sumber : Analisadaily.com

Mahasiswa UMP Ke Thailand

KKN dan PPL adalah program rutin yang dilaksanakan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP). Program tersebut mengalami perubahan, selama ini KKN n PPL hanya dilakukan di sekitar wilayah Palangkaraya, namun sekarang mulai melebarkan sayap keskala yang lebih luas lagi ke skala internasional.

Langkah realistis yang sudah dilakukan adalah dengan mengirimkan mahasiswa UMP KKN n PPL ke Thailand. Ini merupakan gelombang kedua dari program tersebut, dimana pada semester yang lalu UMP juga sudah mengirimkan mahasiswanya untuk berangkat ke Thailand. Menurut Rektor UMP Drs. H. Bulkani M.Pd “ pengiriman mahasiswa KKN n PPL ke luar negeri ini menjadi program rutin UMP, kita akan mengirimkan mahasiswa kita tiap semester keluar negeri”.

Hal senada disampaikan juga oleh pendamping KKN n PPL Hendri, M.Pd. “ mahasiswa yang kita kirim ada 10 orang dimana mereka yang berangkat ini adalah mahasiswa yang telah lulus dari serangkaian tes yang sudah dilaksanakan”. Mahasiswa KKN n PPL ditempatkan di beberapa wilayah di Thailand diantaranya Pattani, Yala, Narathiwat, Songkhla dan beberapa wilayah lainnya. Program ini dilaksanakan mulai dari bulan Juni dan akan berakhir pada November 2015. Mahasiswa akan mengajar disekolah-sekolah dan ikut serta dalam tiap kegiatan kemasyarakatan, dan diharapkan sepulang dari Thailand banyak manfaat dan pengalaman yang didapatkan serta dapat mereka terapkan ketika mereka berada ditanah air.

Sumber : Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Diundang HWPL di Kamboja

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mendapat kehormatan diundang oleh Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL). Sebuah organisasi perdamaian internasional yang berpusat di Seoul Korea Selatan.

Acara dilaksanakan di Build Bright University, Siem Reap Kamboja 23-24 Mei 2015.Perwakilan UMSU menjadi pembicara dalam acara World Alliance of Religion: Peace Dialog. Demikian disampaikan, Rektor UMSU, Dr. Agussani, MAP kepada wartawan, baru-baru ini.

Hadir dalam dialog tersebut perwakilan dari Buddha, Hindu, Kristen, dan Islam. Dari Islam sendiri diwakili oleh Dr. Muhammad Qorib sebagai pembicara (UMSU), dan Zailani, MA sebagai peserta (UMSU). Jumlah peserta dialog 100 orang.

Agussani sangat mendukung acara dialog tersebut dan memiliki komitmen yang kuat untuk membawa UMSU pada ranah internasional.

Menurutnya, perguruan tinggi masa kini harus memiliki wawasan internasional dan harus selalu terlibat dengan berbagai kegiatan sosial keagamaan. “Sebagai lembaga pendidikan yang besar, UMSU berbuat tidak hanya untuk agama, tapi juga untuk bangsa,” katanya.

Dia menjelaskan dialog-dialog keagamaan sejenis juga sering dilaksanakan UMSU. Apalagi UMSU memiliki Pusat Studi Islam dan Muhammadiyah (PSIM) dan Fakultas Agama Islam (FAI) yang memang konsen dalam hal tersebut.

Perdamaian

Sementara Dr. Muhammad Qorib dan Zailani, MA mengatakan, materi yang disampaikan dalam dialog yakni, Informasi Alquran dan hadis tentang perdamaian, metode Alquran dan hadis dalam menerapkan perdamaian di tengah-tengah masyarakat dan perdamaian dalam konteks historis Islam

Dia menjelaskan, Islam adalah damai. Muslim berarti cintai damai. Islam dan muslim dekat dengan perdamaian. Dalam Alquran ditemukan kata-kata yang dekat dengan perdamaian. Misalnya, dalam Al Baqarah ayat 208. Kaum muslim harus menjadi orang yang cinta damai. Dalam surah Ali Imran ayat 1, dijelaskan, kaum muslimin harus menjadi duta perdamaian kapanpun. “Ungkapan salam juga mengandung pesan perdamaian. Rasulullah juga mencontohkan hidup damai dan harmonis walau di tengah kemajemukan agama,” katanya. (maf)

Sumber : analisadaily.com

Mahasiswa Komunikasi UMM Terbitkan Buku Bergenre Fotografi

Menerbitkan buku di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) seakan sudah menjadi tradisi. Hal ini dibuktikan dengan kembali diterbitkannya buku bergenre fotografi dari mahasiswa semester dua. Buku berjudul “Pasar” ini merupakan proyek mata kuliah Dasar Fotografi yang diampu oleh Rahadi MSi.

“Buku ini merupakan gabungan dari empat kelas dari A hingga D. Ada sekitar 200 foto lolos kurasi dan layak dimasukkan dalam buku ini,” kata Rahadi saat ditemui di Kantor Jurusan Ilmu Komunikasi, Selasa (23/6).

Buku ini merupakan buku bergenre fotografi kedua yang dibuat oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM. Sebelumnya, pada 2014 juga terbit buku berjudul “Simple”. Ada sekitar 100 karya fotografi masuk dalam buku tersebut. Kali ini, pasar menjadi tema besar dari foto-foto yang ada dalam buku ini.

Menggunakan pendekatan environmental potret, Rahadi ingin mahasiswanya dapat dekat dengan pedagang pasar yang menjadi subjek fotografinya. “Dalam buku ini, kita akan melihat perbandingan aktivitas antara pasar tradisional dan pasar modern, dari mulai prilaku, cara berpakaian, bagaimana interaksi antara penjual dan pembeli, dan lain-lainnya,” ungkapnya.

Tak hanya dekat dengan subjeknya, Rahadi ingin menekankan jika foto yang bagus bukan berasal dari kamera yang bagus, tapi dari siapa yang mengoperasikan kamera tersebut. “Beberapa foto dalam buku ini justru diambil menggunakan kamera ponsel. Cover buku ini diambil menggunakan kamera ponsel, bukan kamera canggih seperti DSLR (Digital Single-Lens Reflex) atau kamera kantong,” ujar Rahadi.

Proses membuat buku ini juga tidak mudah. Rahadi mengungkapkan butuh waktu selama dua bulan hanya untuk mengisi materi. “Saya harus benar-benar memilih foto mana yang layak untuk masuk dalam buku ini. Rata-rata tiap kelas 90 persen karyanya terhitung layak. Sisanya akan diberikan tugas tambahan yakni hunting foto ulang sampai karyanya benar-benar bagus,” katanya.

Rencananya, buku yang baru saja terbit pekan lalu ini akan di-launching semester depan. Rahadi berharap, buku ini bisa menjadi portofolio bagi mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan buku ini. “Saya harap mereka tidak berhenti di sini saja, tapi mereka dapat membuat karya fotografi yang lebih baik dari saat ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Selma Oktavia Kusuma Wardhani, salah satu mahasiswa yang karya fotonya masuk dalam buku ini merasa karyanya diapresiasi dengan terbitnya buku berupa kumpulan karya foto bersama teman-temannya. “Ini juga bisa jadi inspirasi buat teman-teman lain untuk tidak bosan belajar fotografi, dan ini jadi self-branding ke dunia luar bahwa kami mahasiswa baru Komunikasi UMM sudah mengeluarkan buku sendiri,” ujarnya. (zul/han)

Sumber : Universitas Muhammadiyah Malang

LPPM Universitas Muhammadiyah Jakarta Reviewer Nasional Program Penelitian

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMJ bekerjasama dengan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Ditjen Dikti RI mengadakan Pelatihan Reviewer Nasional Program Penelitian Tahun 2015 di Ruang Irian, Millenium, Jakarta, Jumat – Sabtu (19-20/6).

Pelatihan tersebut menghadirkan Prof. Agus Subekti, Dir. DP2M Dikti Kemenristek Dikti, dan Tim Reviewer Nasional Dikti antara lain Prof. Saryono, Lukman Hakim dan Azrial. Acara yang dibuka oleh Rektor UMJ Dr. Syaiful Bakhri tersebut dihadiri sekitar 40 peserta dari 15 PTS (Perguruan Tinggi Swasta) dan PTN (Perguruan Tinggi Negeri) se-Indonesia.

Dalam kata penutup acara tersebut Ketua LPPM UMJ Dr. Susilahati menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang telah terselenggara dengan baik antara UMJ dan Ditjen Dikti. (Humas)

Sumber: Universitas Muhammadiyah Jakarta

METODE PEMBELAJARAN KLINIK INOVATIF KEPERAWATAN: OUTCOME PRESENT TEST (OPT)-PEER LEARNING

Semarang (11-12 Juni 2015) yang lalu, Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (FIKKES) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) melakukan pelatihan Pembimbingan Klinik Metode Outcome Present Test (OPT) – Peer Learning selama dua hari. Pelatihan ini melibatkan seluruh mahasiswa program profesi Ners dan pembimbing, baik pembimbing akademik maupun klinik dari beberapa Rumah Sakit Negeri dan Swasta di Jawa Tengah. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah sebagai upaya program studi untuk meningkatkan capaian kompetensi peserta didik melalui metode pembelajaran baru yang inovatif dan menurunkan syock condition praktikan di lahan praktik. Dengan semangat Unimus sebagai perintis Nursing Research Center, metode pembimbingan klinik OPT-peer learning ini merupakan penerapan hasil riset yang telah dilakukan oleh dosen Unimus, Edy Wuryanto, SKp., M.Kep.

Salah satu model pembelajaran penalaran klinik yang digunakan untuk meningkatkan ketrampilan penalaran klinik pada pendidikan keperawatan adalah Model Outcome-Present Test (OPT). Model OPT adalah model proses keperawatan yang dirancang untuk mengembangkan ketrampilan penalaran klinik peserta didik dan fokus model tersebut adalah hasil (outcomes) dengan cara berpikir balik (backward) untuk mengubah klien dari status kesehatannya saat ini (present state), ke keadaan yang diinginkan (outcome). Dengan kata lain model yang sangat simple terdiri hanya 1 (satu ) lembar ini membuat pembelajaran untuk meningkatkan ketrampilan penalaran klinik lebih mudah dan mengurangi unsur copy paste dalam pendokumentasian. Sedangkan peer learning merupakan strategi yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Dimana mahasiswa akan dibagi beberapa kelompok yang terdiri dari 2-3 mahasiswa. Peer learning tidak berarti menghilangkan peran pembimbing klinik. Sebaliknya, peran pembimbing klinik sangat penting dalam memberikan umpan balik untuk memperbaiki kinerja peserta didik. Metode peer learning sangat bermanfaat dalam pembelajaran karena peserta didik mampu menghargai berpikir sendiri, bekerja dalam sebuah tim dan mampu memecahkan masalah.

Pendidikan klinik keperawatan sangat berperan dalam meningkatkan keterampilan penalaran klinis mahasiswa. Peserta didik membutuhkan pengalaman belajar dalam meningkatkan kemampuan penalaran klinis yang efektif agar mampu mengumpulkan data, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan memberikan layanan berkualitas. Meskipun demikian, pembelajaran keterampilan penalaran klinis menjadi tantangan tersendiri bagi pengajar karena terbatasnya metode pembelajaran penalaran klinis yang tersedia.

Output yang diharapkan program profesi Ners yaitu perawat mampu mengambil keputusan secara efektif, cepat dan tepat dalam merawat pasien. Sehingga hal tersebut dapat melatih kemampuan berfikir kritis mahasiswa ketika menghadapi kasus yang dialami oleh pasien kelolaannya selama praktik klinik. Penalaran klinis adalah komponen penting dalam praktik keperawatan. Dalam menghadapi kebutuhan sistem pelayanan yang kompleks dan dinamis, praktik keperawatan membutuhkan perawat yang mampu berpikir dan mengambil keputusan secara efektif. Perawat seharusnya memiliki pengetahuan keperawatan dan medik, mampu menganalisis data klinis dan data lain dari berbagai sumber, menyusun intervensi dan mengevaluasi kondisi pasien, untuk keselamatan pasien. Dengan kata lain, perawat harus memiliki keterampilan penalaran klinik yang efektif agar mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan kerja yang serba cepat dan penuh tantangan. Lingkungan pelayananan keperawatan kritis membutuhkan kemampuan penalaran klinis yang tinggi dari perawat. Perawat ICU melakukan sedikitnya 50 penalaran klinis penting selama 8 jam shif; melakukan penilaian dan keputusan klinis setiap 30 detik. Tetapi seringkali perawat ICU mengalami kesulitan mengambil keputusan klinis. Setengah dari tanda klinis yang dicatat dalam 24 jam, tidak dilakukan tindakan. Perubahan-perubahan kondisi pasien kritis seperti denyut nadi, kecepatan pernafasan dan oksigenasi sering tidak ditindak lanjuti, karena perawat kurang terampil dalam melakukan penalaran klinis.

Selain kemampuan berfikir kritis beberapa kendala lain sering ditemui mahasiswa ketika sedang menghadapi praktik klinik sehingga diharapkan dengan metode OPT-peer learning ini dapat mengatasi kendala tersebut. Sekretaris Program Studi Profesi Ners (Ernawati, SKp., M.Kes.) menyebutkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa adalah kurangnya motivasi belajar dan tingginya stress dalam menjalani program profesi Ners, sehingga metode pembimbingan OPT-peer learning ini diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh peserta program profesi Ners maupun pengelola program studi selama ini. (ners&humas-jipc).

Sumber : Universitas Muhammadiyah Semarang

UMM-Kemensos RI Galakkan Desa Sejahtera Mandiri

Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menggandeng Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam mengembangkan Desa Sejahtera Mandiri (DSM). Hal tersebut disampaikan Direktur Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial, Drs Hasbullah, Msi dalam Sosialisasi dan Assesment Pengembangan Model DSM di Aula BAU, Senin (15/6).

“DSM merupakan salah satu program strategis Kemensos yang merupakan implementasi Nawacita Presiden dan Wakil Presiden dengan sinergi seluruh komponen,” kata Hasbullah.

Sebelumnya, tambahnya, program DSM bernama Desa Produktif yang dikelola oleh Kementerian Perindustrian. Selain itu, ada pula Desa Pesisir yang dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Desa ini merupakan gabungan dari desa-desa tersebut yang dikelola secara bersama oleh Kemensos,” ujarnya dihadapan sekitar 200 koordinator dan sekretaris kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Sinergi antara Kemensos, stakeholder, dan Perguruan Tinggi (PT) dapat mempercepat terwujudnya DSM. “PT kan punya program KKN tiap tahunnya, dengan memanfaatkan program KKN, diharapkan desa binaan KKN setelah ditinggal oleh mahasiswa dapat menjadi desa yang mandiri dan sejahtera dengan mengedepankan kearifan lokal,” ucap Hasbullah.

Sementara itu, Kepala Divisi Pelayanan Masyarakat dan KKN Drs Amir Syarifudin, MP menyebut, sosialisasi ini penting untuk menambah wawasan para peserta KKN dalam menyusun program-program pengabdian kepada masyarakat. “Istilahnya Kemensos ini punya programnya, namun pasti mereka akan kekurangan SDM dalam melaksanakan program tersebut. Nah, PT ini kan punya SDM, dengan memanfaatkan KKN inilah program-program yang sudah dirancang oleh Kemensos bisa berjalan,” ungkapnya.

KKN di UMM akan dilaksanakan pada 27 Juli hingga 25 Agustus. Lebih dari  4200 peserta akan mengabdi kepada masyarakat di sekitar 130 desa sekitar Jawa Timur. (zul/han)

Sumber : Universitas Muhammadiyah Malang