Mahasiswa UMM Tekuni Hobi di Bidang Seni Lukis

Mahasiswi UMM Tekuni Hobi di Bidang Seni Lukis

Mahasiswi UM Malang (UMM), Aprilisfiya Handayani, menjadi sosok inspiratif yang berhasil membuktikan ketekunannya pada bidang seni lukis. April, mahasiswi Prodi Akuntansi UMM, akhirnya mewujudkan cita-citanya yang telah bermimpi sejak kecil untuk memecahkan sebuah rekor. Ia menyampaikannya kepada Humas UMM bahwasanya cita-cita tersebut terinspirasi dari acara televisi Ripley’s Believe It or Not. Acara televisi tersebut menayangkan hal unik dan pencapaian berbagai pemecahan rekor berskala internasional. “Sejak kecil, aku bertekad untuk bisa memecahkan rekor di bidang kesenian. Termasuk seperti sekarang, sekalipun pemecahan rekornya bersama dengan orang banyak,” ujarnya. Rekor yang April maksud adalah event Yayasan Seni untuk Bangsaku (YSUB) bertajuk “Indonesia Melukis 1.000 Wajah” yang telah terlaksana awal November lalu.

April memang telah banyak berkontribusi di bidang seni. Lukisannya masuk sepuluh besar dalam ajang nasional yang di dalamnya turut hadir Gubernur Jawa Timur. Selain itu, karya-karya April juga sering ikut di dalam pameran. Bahkan, April juga pernah meraih capaian sebagai pelukis termuda dalam event Pasar Seni Lukis Indonesia 2018. Ia juga pernah meraih prestasi internasional dengan membawa pulang Bronze Award dalam kompetisi lukis di Yayasan Musik Jakarta.

Selain aktif melukis, mahasiswi UMM ini juga merintis usaha galeri seni bersama Prilis Gallery. Ia berharap, galeri ini dapat menjadi ruang apresiasi seni untuk masyarakat agar lebih peduli pada karya seniman-seniman lokal. “Aku juga pernah mendapatkan pendanaan Kemenristekdikti dan sukses meraih Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) pada November lalu,” ujarnya bangga.

Driver Ojek Online Semangat Kuliah S-2 di UMM

Driver Ojek Online Semangat Kuliah S-2 di UMM

Saya kuliah tidak semata-semata untuk memperoleh gelar, namun juga untuk menambah ilmu sebanyak mungkin dan menambah relasi. Saya ingin belajar tentang sosiologi dan politik, karena ingin menjadi negarawan. Begitu papar Syaiful Muhammad Usman mahasiswa Jurusan Sosiologi Program Pascasarjana UMM asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain menjadi seorang mahasiswa, Syaiful juga menghabiskan waktunya sebagai driver ojek online. Dengan manajemen waktu yang baik, Syaiful dapat menyeimbangkan waktunya untuk tetap bekerja dan kuliah. Meskipun perkuliahan dilakukan secara online, Syaiful tetap menyisihkan waktunya untuk belajar. “Kerja mulai pagi sampai malam. Kalau sedang ada jadwal kuliah, saya off-kan dulu aplikasinya. Selesai kuliah lanjut ngojek lagi,” ujarnya.

Syaiful mengaku tidak merasa minder terhadap pekerjaannya yang sedang ia geluti saat ini. Meskipun tak sedikit orang yang menganggapnya sebelah mata. Menjadi driver ojek memberikan banyak kemudahan pada hidupnya. Dalam sehari Syaiful dapat mengumpulkan sebanyak ratusan ribu. Hasil tersebut sedikit-sedikit ia kumpulkan untuk membiayai kehidupan sehari-hari dan untuk membayar biaya kuliah. “Kuncinya adalah tidak merasa gengsi karena yang penting pekerjaan bisa menghasilkan dan berkah,” paparnya.

Tekad Syaiful yang besar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga ia usahakan melalui jalur beasiswa. “Alhamdulillah Allah memberikan jalan dan kemudahan dari arah yang tidak di sangka-sangka. Saya mendapatkan potongan biaya dari pihak kampus karena aktif di Pemuda Muhammadiyah Kupang, selain itu juga ada bantuan dari BAZNAS, dompet Dhuafa dan LAZISMU,” ucapnya senang.

Kesempatan emas ini tak ingin Syaiful sia-siakan. Meski terpisah jarak yang cukup jauh, semangat dan keinginannya besar. Ia optimis, ikhtiarnya dapat menjadi tangga yang mengantarkan dirinya untuk mewujudkan mimpi. Membantu orang dalam jumlah yang lebih banyak melalui berbagai kebijakan yang dibuat.

Syaiful memilih UMM sebagai salah satu tempat studi karena mengaku UMM merupakan tempat yang tepat. “Meskipun jaraknya cukup jauh, kami orang-orang NTT terutama yang muslim merasa bangga berkuliah di UMM yang memiliki nuansa religius dan berskala internasional,” ujarnya. Selain banyak kesempatan beasiswa, Pendidikan Pascasarjana di UMM menurutnya cukup terjangkau karena dapar dibayar secara berangsur. Ini menjadi salah satu yang meringankan langkahnya. Para dosen yang sangat kooperatif juga menjadi salah satu hal yang membuat dirinya merasan nyaman.

Satria, Dosen UM Surabaya yang Gigih Perjuangkan Pendidikan

Satria, Dosen UM Surabaya yang Gigih Perjuangkan Pendidikan

Satria Unggul Wicaksana, Dosen sekaligus Direktur Pusat Studi Antikorupsi dan Demokrasi (PUSAD) UM Surabaya mengisahkan kisah hidupnya kepada Humas UM Surabaya pada Selasa (27/12) lalu. Dalam kisahnya, Satria melakukan kilas balik sejak sebelum menjadi Wakil Dekan dan pengorbanan-pengorbanan dalam perjalanan menuju puncak kariernya. Di keluarga kecilnya, Satria merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dengan orang tua bekerja sebagai pejual rombeng baju bekas di desa-desa.

Ketika SMP, ia pernah tidak naik kelas karena tidak bisa membeli buku-buku sekolah dan tidak memperoleh nilai dari lima guru. “Saya sempat frustrasi dan mengurung diri di kamar selama dua hari. Karena banyak sekali yang mem-bully,” paparnya. Dari situ, ia memutuskan untuk tidak berlama-lama meratapi nasib. Satria melanjutkan sekolah dengan tekad menjadi siswa yang lebih aktif mengikuti berbagai olimpiade dan organisasi.

Naik tingkat ke SMA, Satria dikenalkan dengan Muhammadiyah oleh seorang gurunya, Yusuf Ismail. “Saya tahu organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), lalu juga belajar mengaji dan agama. Pak Yusuf mengajari banyak hal dan sering mempresensi salat saya,” kenangnya. Selama SMA, ia bekerja sebagai waiter. Pekerjaan ini ia lakoni hingga semester tiga di bangku kuliah di UM Surabaya sebagai mahasiswa Ilmu Hukum.

“Pendidikan adalah cara terbaik memutus mata rantai kemiskinan,” demikian pungkasnya. Selama kuliah, sekalipun tetap melalui jatuh-bangun. Satria gigih mempertahankan pendidikannya. Ia menjadi asisten dosen di Fakultas Hukum, kemudian mendapat beasiswa untuk studi di Universitas Airlangga dengan jurusan konsentrasi Hukum Internasional. Prestasi Satria terbaru adalah penobatan Dosen Terimplementatif di kegiatan workshop hasil luaran dana inovasi pembelajaran dan teknologi asistif bagi mahasiswa berkebutuhan khusus.

Pelatihan Kehumasan UM Jakarta Dorong Partisipasi Tendik

Pelatihan Kehumasan UM Jakarta Dorong Partisipasi Tendik

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengadakan Pelatihan Kehumasan pada Senin (26/12) lalu. Pelatihan ini menyasar tenaga kependidikan UMJ dan terlaksana di Aulaa FIP UMJ. Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMM, Nasrullah MSi, hadir dalam pelatihan ini sebagai narasumber. Seluruh humas UMJ, baik tingkat universitas maupun fakultas, peserta undangan, dan Tim Humas Institute Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi turut hadir.

Kepala Kantor Sekretaris Universitas UMJ, Tria Patrianti SSos MIKom dan Wakil Rektor II, Dr Ir Mutmainah MM membuka kegiatan. Tria, dalam sambutannya, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan kehumasan mengajarkan bagaimana tenaga kependidikan universitas akan dapat mencapai indeks keberhasilan. “Ini menjadi tujuan utama pelatihan ini terlaksana. Harapannya semua peserta bisa mengimplementasikannya,” ujarnya.

Nasrullah memaparkan dalam Pelatihan Kehumasan tentang sistem pengelolan dan dokumentasi kampus, terutama dalam menghadapi dunia digital dan media sosial. “Rumus penting humas adalah membuat internal publik bangga, dan membuat eksternal publik kagum,” tuturnya. Selain itu, ia juga menjelaskan bagaimana cara membangun media relations dalam memanfaakan media sosial sebagai alat promosi.

Selanjutnya, Nasrullah memaparkan rumus atas sebuah produk, yaitu 3P yang merupakan singkatan dari push, pull, dan pass. “Push merupakan bagaimana cara mendorong produk pada pasar. Pull adalah cara menarik pelanggan menandatangai produk. Dan, pass, adalah membuat pelanggan datang kembali,” tegasnya. Pada akhir pelatihan, Mutmainah mengatakan bahwa tenaga kependidikan perlu membentuk citra positif baik dengan lembaga-lembaga. “Juga, semua perlu mampu berkolaborasi, mendukung, dan menguatkan,” ujarnya.

UMPO Jadi Lokasi Persidangan Muktamar

UMPO Jadi Lokasi Persidangan Muktamar

Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) jadi lokasi persidangan Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-16 Jawa Timur, Sabtu (24/12) lalu. Sebelum menuju lokasi persidangan, para peserta dan penggembira hadir dalam pembukaan di Alun-Alun Ponorogo. Ketua PP Muhammadiyah membuka kegiatan yang berakhir pukul 11.00 WIB tersebut.

UM Ponorogo menyajikan pertunjukan sebagai sambutan bagi para peserta dan penggembira, di antaranya atraksi seni bela diri; musik; orkestra; dan kreativitas-kreativitas lainnya. Anak-anak difabel netra dari Panti Asuhan Tunanetra Terpadu ‘Aisyiyah Ponorogo turut terlibat dalam pertunjukan seni musik. Salah satu penggembira dari Kabupaten Gresik, Yeni, terhibur dengan pertunjukan yang ada. “Ini menjadi obat lelah setelah berpanas-panasan di alun-alun,” ujarnya. Selain menarik, pertunjukan panggung seni di UMPO jadi menumbuhkan jiwa kreativitas anak bangsa.

Taufik Sidqi, Tim Acara Musywil menerangkan sengaja menampilkan dengan jumlah 16. “Karena Musywil di Ponorogo ini Musywil kali ke-16 dan yang pertama pasca-Muktamar di Solo, sebulan lalu,” ujarnya.

Halim Maula, ustaz pembimbing dari Pondok Ahmad Dahlan menuturkan pihaknya bersama santri-santri berlatih mulai bulan September. “Sejak September kita berlatih secara terpisah. Mulai Oktober kita berlatih bersama antara santri putra dan putri,” jelasnya. Bahkan untuk bisa totalitas tampil di panggung Musywil, latihan bersama mereka lakukan sepekan empat kali. Pada penampilan kali ini para Qari membacakan Qur’an Surat Ali-Imron ayat 159-160.

Humas PTMA Perlu Tingkatkan Kompetensi Komunikasi di Era Digital

Humas PTMA Perlu Tingkatkan Kompetensi Komunikasi di Era Digital

Belajar kehumasan adalah perihal menghubungkan banyak pihak dan stakeholder baik internal maupun eksternal. Humas dapat berperan sebagai penghubung agar terciptanya kesepahaman antar kedua belah pihak. Hal ini disampaikan Prof Dr Widodo Muktiyo SE MCom pada kegiatan Silaturahmi Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (Silat APIK) yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Dalam materinya beliau menyampaikan tugas seorang humas dan korelasinya dengan personal branding setiap individu. “Hal ini juga berlaku bagi diri kita sebagai individu yang disebut dengan personal branding. Ini menjadi penting karena setiap dari kita memiliki kekuatan untuk membrandring diri sendiri,” paparnya.

Branding juga dibutuhkan bagi sebuah organisasi terutama sebuah perguruan tinggi. Kampus juga perlu memahami bahwa dalam sebuah perguruan tinggi intangible assests itu lebih penting dibandingkan dengan tangible. Bangunan, sarana, dan prasarana dapat disulap menjadi lebih baik, namun reputasi dan image itu tidak bisa disulap begitu saja. “Maka hal yang juga penting yakni intangible yang perlu dimainkan dengan baik di era komunikasi dan digital communication,” paparnya.

Peran humas sangatlah penting, untuk itu mahasiswa maupun dosen diharapkan mampu mengaktualisasikan kehumasan dalam diri masing masing dan punya implikasi pada organisasi hingga peradaban bangsa Indonesia. Salah satu contoh tagline yang berhasil di buat oleh humas pada saat Muktamar ke-48 yakni “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta”. Dengan makna yang mendalam itu Prof Widodo mengapresiasi kinerja humas di Muhammadiyah. Tidak hanya peran dan fungsi penting sebagai public relation tapi kapan awal mula negara Indonesia melakukan kegiatan kehumasan juga dipaparkan dalam kesempatan kali ini. Ia menegaskan bahwa pentingnya humas dalam meningkatkan kompetensi komunikasi. “Kompetensi komunikasi adalah kompetensi jantung, hidupnya institusi, organisasi, dan bangsa ini,” paparnya. Tak lupa ia juga mendorong agar humas dapat melek dalam era digitalisasi. “Kita bisa bertahan 5 hingga 10 tahun kedepan bukan kerena kita anak orang kaya atau pejabat, tetapi orang-orang yang mau adaptasi. Siapapun kita yang tidak mau beradaptasi akan tertinggal. Nah mari kita songsong teknologi yang sudah disiapkan government tadi untuk kegiatan perilaku ekonomi produktif,” pungkasnya.

Dosen dan Mahasiswa IAIM Sinjai Gelar Workshop Media

Dosen dan Mahasiswa IAIM Sinjai Gelar Workshop Media

Tim yang terdiri atas dosen dan mahasiswa Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai mengabdi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Sinjai Timur, Kamis (23/12) lalu. Tim tersebut berasal dari Prodi Tadris Matematika (TM), Fakultas Tarviyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Lokasi pengabdian beralamat di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini terselenggara dalam bentuk penyelenggaraan workshop Pembuatan Media Pembelajaran.

Pengabdian ini memang menjadi salah satu catur dharma PTMA. Oleh karena itu, sebagai catur dharma yang menjadi kewajiban-kewajiban PTMA, Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai perlu melaksanakan setiap butirnya. Dalam kegiatan PkM sendiri, media pembelajaran yang mereka pakai adalah Quizalize dan Wordwall. Para peserta dari kegiatan workshop dengan narasumber dosen dan mahasiswa ini adalah guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Sinjai.

Quizalize adalah platform online untuk latihan kelas dan penilaian. Platform ini dapat pengguna akses oleh komputer, tablet, atau ponsel. Guru dapat membuat kuis untuk menguji pengetahuan siswa di kelas. Kemudian, guru dapat melihat hasilnya di Dashboard Guru melalui laporan data.

Sementara itu, Wordwall adalah aplikasi berbasis website ini yang berguna untuk membuat media pembelajaran seperti kuis, menjodohkan, memasangkan pasangan, anagram, dan lain-lain. Selain pengguna dapat menyediakan akses media yang telah dibuatnya melalui daring, juga dapat diunduh dan dicetak pada kertas. Aplikasi ini menyediakan 18 template yang dapat diakses secara gratis serta pengguna dapat berganti template aktivitas satu ke aktivitas lainnya dengan mudah. Guru juga dapat menjadikan konten buatannya sebagai tugas.

Nobar Final Piala Dunia di UM Jambi Perkuat Kebersamaan Warga

Nobar Final Piala Dunia di UM Jambi Perkuat Kebersamaan Warga

Universitas Muhammadiyah Jambi (UM Jambi) mengadakan kegiatan nonton bareng (Nobar) di Pelataran Kampus pada Final Piala Dunia, Ahad (18/12). Ratusan warga sampai memadati pelataran kampus UM Jambi untuk menyaksikan perhelatan tersebut. Bahkan, Rektor UM Jambi, Dr Nudin, turut serta untuk memeriahkan. Ketua PSSI Kota Jambi, H Farti Suandri pun ikut serta.

Dr Nurdin memberikan sambutan dan berpesan untuk tetap rukun dan bersaudara dalam menciptakan suasana yang kondusif dan terhindar dari kerusuhan. “Jangan sampai ada kerusuhan. Kita semua bersaudara siapa pun nanti yang jadi pemenangnya,” ujarnya. UM Jambi memberikan merchandise dan voucher makan gratis kepada warga yang beruntung. Kegiatan ini makin meriah oleh pembawa acara hits Jambi, yakni Supik Lancip dan Rahmada Akbari.

Terdengar teriakan germbira datang dari para pendukung Argentina setelah gol pertama dari tendangan bebas Lionel Messi ke gawang Prancis di menit 23. Tak lama kemudian gol kembali tercipta lewat Angel Di Maria dimenit 36 hingga peluit panjang babak pertama dibunyikan wasit, Argentina unggul 2-0 atas Prancis. Hal ini sekaligus membuat pendukung Argentina menjadi semangat.

Nurdin mengatakan kegiatan yang bertajuk Nonton Bareng (Nobar) Fifa World Cup Qatar 2022 bersama Rektor UM Jambi ini sendiri punya alasan. Alasannya tak lain adalah untuk menciptakan kebersamaan warga yang ada di Kota Jambi, khususnya lingkungan Kampus Universitas Muhammadiyah Jambi.

APIK Adakan Silaturahmi Nasional

APIK Adakan Silaturahmi Nasional

Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APIK PTMA) menggelar Silaturahmi Nasional (Silat) APIK PTMA yang dihelat di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), pada Senin-Selasa (19-20/12/22). Bertemakan “The Challenges of Digital Communication in The New Normal Era” kegiatan ini juga terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan diantaranya seminar, konferensi, dan workshop internasional. Muhammad Himawan Sutanto, Ketua APIK PTMA menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata dan implementatif dalam menjawab persoalan yang ada dalam tantangan komunikasi secara keilmuan, maupun partikal paska pandemi. Program ini sendiri seharusnya berjalan dua tahunan, namun terjadi perubahan waktu akibat adanya pandemi. “Meskipun jadwal berubah dari rencana, namun esensi program terus meningkat dibuktikan dengan jumlah peserta lomba, dan pemakalah konferensi internasional yang banyak,” tambahnya.

Turut hadir pembicara seminar, Prof. Widodo Muktiyo selaku Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Novi Kurnia dosen Universitas Gadjah Mada, Sonny B. Harmadi selaku Satgas Perubahan Perilaku Covid-19, dan Fajar Junaedi dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti 250 mahasiswa Ilmu Komunikasi dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, serta beberapa kampus dari India dan China. Kegiatan ini turut diapresiasi oleh Prof Ahmad Jainuri selaku Anggota Majelis Diktilitbang PPM, Dr Hidayatullah selaku Rektor Umsida. “Semoga kegiatan ini dapat menghasilkan rumusan rencana aksi yang bisa dilaksanakan dalam program APIK yang akan datang,” paparnya.

UMMU Bersama Enam Kampus Besar dan KEMENKES Jalin Kerja Sama Komitmen Pengembangan Kampus Sehat

UMMU Bersama Enam Kampus Besar dan KEMENKES Jalin Kerja Sama Komitmen Pengembangan Kampus Sehat

Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) di bawah dampingan Universitas Airlangga dengan program KEMENKES RI hadir dalam acara penandatanganan komitmen pengembangan kampus sehat bertempat di Artotel Suites Mangkuluhur Jakarta Jl. Gatot Subroto, Kav. 2-3 Semanggi Jakarta Rabu, (21/12/2022).

Dihadiri langsung oleh Rektor UMMU Prof. Saiful Deni dan didampingi Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Faujia Umasugi mewakili UMMU dalam proses penandatanganan program KEMENKES RI dengan komitmen kuat untuk pengembangan kampus sehat. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari yakni 20-21 Desember itu dibuka dengan penyampaian rencana kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Kampus Tahun 2022- 2023 dan sambutan Rektor UI yang diwakili oleh drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K) Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi dengan mempertegas tentang peran kampus untuk menciptakan kampus sehat sekarang dan masa mendatang.

“Data untuk anak sekolah saat ini tentang kesehatan sangat memprihatinkan banyak yang mengalami obesitas dan merokok sejak dini, tercatat juga mahasiswa yang ada di lingkungan kampus banyak yang menjadi perokok aktif dengan ini peran pengembangan kampus sehat, bisa dilakukan diantaranya pembuatan ruang olahraga, menciptakan kampus hijau serta pengembangan kesehatan mental pada lingkungan kampus”.

Penyampaian ini juga dipertegas oleh Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D selaku Ketua Health Promoting University Network Indonesia dalam penyampaian materinya dan Sambutan Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat drg. Widyawati, MKM yang mempertegas bahaya stunting saat ini. Prosesi dilanjutkan degan penandatanganan komitmen kerja sama dengan perwakilan dari Universitas dampingan dan universitas pendamping.

Di Tahun 2022 Kementerian Kesehatan bersama dengan dukungan enam perguruan tinggi yaitu Universitas Sumatera Utara, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga, dan Universitas Lambung Mangkurat dan 20 Universitas dampingan salah satunya UMMU. Konteks wilayah Maluku Utara sendiri UMMU menjadi satu-satunya yang menjadi perwakilan dalam program ini, dengan itu dibawa dampingan Universitas Airlangga UMMU dipatokan untuk menjadi pengarah bagi kampus lainya dalam skala Maluku Utara.