Dosen UM Kotabumi Raih Hibah Kemitraan Dosen LPTK

Dosen UM Kotabumi Raih Hibah Kemitraan Dosen LPTK

Tiga dosen dari Universitas Muhammadiyah (UM) Kotabumi mendapat hibah kemitraan dosen LPTK berdasarkan SK Kemendikbud pada Rabu (29/6) lalu. Keputusan ini mengacu pada SK Kemendikbud No. 2359/E4/KK.05/2022. Berdasarkan surat tersebut, sebanyak 70 orang telah lolos seleksi dari 327 calon peserta program KDS. Dari 70 orang tersebut, tiga di antaranya merupakan dosen UMKO.

Ketiganya antara lain dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yakni Elis Susanti SPd MPd, dosen S-1 Pendidikan Bahasa Inggris; Rulik Setiani SS MPd, dosen S-1 Pendidikan Bahasa Inggris; dan Darwanto SPd MPd, dosen S-1 Pendidikan Matematika. Program ini merupakan program Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dengan Guru di Sekolah. Hal ini menjadi upaya Ditjen Dikti, Kemendikbud untuk memberi kesempatan dosen LPTK bermitra dengan sekolah. Mitra tersebut di antaranya adalah menemukan model atau pola pembelajaran inovatif, meningkatkan penelitian, publikasi, dan partisipasi. Program ini juga memastikan kedua belah pihak mendapatkan keuntungan. Misalnya, dosen-dosen LPTK dapat memahami langsung apa yang terjadi di dunia pendidikan tingkat sekolah. Kemudian, guru juga bis ameningkatkan kompetensi, baik profesional maupun pedagogik. Kegiatan ini pun penting untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi.

Selama enam bulan, ketiga dosen UM Kotabumi menjalani program tersebut di sekolah mitra masing-masing. Di antaranya, Darwanto SPd MPd, di SMPN 1 Abung Semuli; Elis Susanti SPd MPd, di SD Islam Asy-Syihab; dan Rulik Setiani SS MPd, di SMK Muhammadiyah Kotabumi.

Atlet Panjat Tebing UM Surabaya Kembali Raih Emas dan Perak

Atlet Panjat Tebing UM Surabaya Kembali Raih Emas dan Perak pada Ajang Porprov VII Jatim

Misbaqul Ulum, Atlet Panjat Tebing Universitas Muhammadiyah Surabaya kembali mengharumkan nama Universitas dan Surabaya setelah meraih 1 emas dan 1 perak di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VII. Mahasiswa semester 4 tersebut berhasil membawa pulang emas speed relay world record putra dan perak di katagori boulder team putra. Ia mengumpulkan skor unggul melawan pemain asal Kabupaten Gresik.

Porprov VII digelar di empat Kabupaten dengan 47 cabang olahraga yang dipertandingkan. Ajang ini diikuti sebanyak 10.151 atlet, 823 ofisial tim, 3.512 ofisial cabang olahraga sehingga total yang hadir adalah 14.486. Mengusung tema “Dari Jawa Timur untuk Indonesia Menuju Prestasi Dunia” kegiatan ini diadakan selama tiga hari, Senin-Rabu (27-29/06).

Sebagai Atlet Panjat Tebing, Ulum mengakui telah berlatih selama 6 bulan terakhir guna mempersiapkan diri mengikuti kompetisi. “Agar bisa berlaga secara maksimal, saya telah menyiapakan dan terus berlatih sejak 6 bulan terakhir. Alhamdulillah hasilnya maksimal,” tuturnya. Mahasiswa asli Surabaya tersebut juga menjelasakan bahwa dirinya akan selalu siap jika ada panggilan untuk mengikuti kejuaraan panjat tebing. “Target saya kedepan, saya ingin mewakili Jawa Timur untuk kejuaraan internasional,” imbuhnya. Dalam waktu dekat, Ulum akan mengikuti IFSC World Cup Jakarta 2022 Sirkuit Nasional Panjat Tebing dan Specta Climbing Competition (SCC).

Junaidi Fery Effendi Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Alumni dan Inovasi (BAKAI) menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa penerima beasiswa atlet. Ia menegaskan ajang Porprov merupakan agenda penting dalam rangka mencetak atlet berprestasi baik secara nasional maupun internasional. “Atlet UM Surabaya berhasil meraih 5 emas dan 1 perak, tentunya ini capaian yang sangat luar biasa,” jelas Junaidi. []Diktilitbang/UM Surabaya

Rakornas AIK PTMA Hasilkan Tiga Deklarasi bagi Muhammadiyah

Rakornas AIK PTMA Hasilkan Tiga Deklarasi bagi Muhammadiyah

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) PTMA telah terselenggara pada Rabu (6/7). Rakornas telah merilis sejumlah rekomendasi sebagai rujukan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Ke depannya, rekomendasi-rekomendasi Rakornas AIK PTMA ini menjadi acuan bagi pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan se-PTMA. Hasil Rakornas AIK di Surabaya ini menjadi deklarasi bahwasanya Al-Islam dan Kemuhammadiyahan adalah jiwa, roh, living values, serta rujukan perilaku dan driving force PTMA. Oleh karenanya, Rakornas PTMA bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan mendeklarasikan tiga komitmen PTMA.

Pertama, menempatkan AIK sebagai arus utama pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini menjadi bagian dari pelaksanaan catur dharma PTMA. Kedua, menjadikan PTMA sebagai pusat gerakan dakwah dan kaderisasi Muhammadiyah. Ketiga, melakukan integrasi keilmuan AIK dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini terlaksana untuk mewujudkan kemanusiaan semesta.

Hasil Rakornas AIK PTMA yang merupakan deklarasi ini telah Majelis Diktilitbang terima. Kemudian, harapannya adalah Majelis Diktilitbang dapat meneruskan kepada PP Muhammadiyah. Hal ini dapat menjadi salah satu agenda pembahasan dalam Tanwir dan Muktamar.

Sambutan penutup Rektor UM Surabaya, Dr dr Sukadiono MM
Sambutan penutup Rektor UM Surabaya, Dr dr Sukadiono MM.

Kemudian, Rektor UM Surabaya, Dr dr Sukadiono MM, memberikan sambutan dalam penutupan. Ia berharap agar Rakornas selama tiga hari ini dapat mempermudah, memperindah, dan mempercepat proses kulturisasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di PTMA. “Ini menjadi langkah nyata bagi pengejawantahan tujuan Muhammadiyah dalam mengelola AUM. Pengelolaan AUM ini dapat menjadi basis pembentukan masyarakat Islam sesuai cita-cita sebagai kader pencerah umat dan bangsa,” demikian ujarnya.

Ia kembali melanjutkan harapannya agar target capaian, strategi, dan metode terbaik bagi PTMA ini tidak hanya menjadi mata kuliah wajib PTMA saja. Akan tetapi juga sebagai living values bagi PTMA. “Semoga Rakornas juga mejadi perekat kerja sama sekaligus membangun komitmen dan kepentingan bersama. Hal ini dalam rangka menyukseskan tujuan persyarikatan dan keunggulan lembaga,” tutup Sukadiono.

Rustamadji Kembali Jabat Rektor UNIMUDA

Rustamadji Kembali Jabat Rektor UNIMUDA

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PPM, Prof H Chairil Anwar resmi melantik Dr. Rustamadji, M.Si. yang kembali melanjutkan jabatannya sebagai Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong Masa Jabatan 2022-2026. Acara yang digelar di Gedung Rektorat UNIMUDA Sorong, Senin (05/07) ini dihadiri Kepala LLDIKTI Wilayah 14, Bupati Sorong, Bupati Raja Ampat, Ketua PWM Papu barat, Ketua DPRD Kab Sorong dan tamu undangan lainnya.

UNIMUDA Sorong menjadi PTS yang memiliki program studi terbanyak di Papua dan sekitarnya. Mengantongi sekitar 26 prodi, UNIMUDA juga diisi oleh mahasiswa yang mayoritas berasal dari anak-anak asli Papua. “Sekitar 70% mahasiswa berasal dari putra putri daerah Papua. Hal ini menjadi bukti tak terbantahkan bahwa UNIMUDA bermanfaat di Tanah Papua,” begitu jelas Rektor dengan gelar Tokoh Perubahan tersebut. Alhamdulillah, berjalan empat tahun kebelakang UNIMUDA mampu menambah mahasiswa dengan jumlah 5000 mahasiswa aktif. Rustamadji menegaskan, adanya kampus UNIMUDA dengan hamparan 67 hektar dan 26 prodi bukan hanya menjadi turunan dari Muhammadiyah, namun juga menjadi aset daerah, pemda, dan Provinsi Papua Barat. “InsyaAllah pada periode empat tahun ini saya beserta tim akan membuat kejutan-kejutan baru yang belum pernah ada di kabupaten sorong dan di papua dan di papua barat,” ucap Rustamadji.

Banyak prestasi yang diperoleh UNIMUDA Sorong dibawah kepemimpinan Dr. Rustamadji. Diantaranya tercatat 60 lebih hibah yang dimenangkan pada tingkat nasional, memperoleh gelar kampus dengan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terbaik di Kawasan Timur oleh Dikti, 365 mahasiswa yang melakukan pertukara mahasiswa merdeka 2, 6 mahasiswa UNIMUDA berhasil meraih hibah transfer kredit semester internasional di Turki selama 1 semester, menjadi kampus internasional yang mendatangkan mahasiswa-mahasiswa asing dari Papua Nugini, daerah kawasan ASEAN dan kawasan timur tengah.

Prof. H. Chairil Anwar dalam sambutannya memaparkan kader Muhammadiyah seperti Dr. Rustamadji sangat dibutuhkan. “Mudah-mudahan beliau nanti juga bisa mendidik kader-kader yang selevel beliau syukur lebih tinggi levelnya daripada beliau apalagi dikatakan akan membuat kejutan-kejutan” ungkapnya. Ia juga menyebutkan UNIMUDA telah melibatkan masyarakat setempat untuk bisa menikmati Pendidikan. “Saya melihat UNIMUDA ini memiliki ciri tadi juga sudah disampaikan oleh pak rektor yaitu yang pertama adalah ciri kampus Indonesia jadi kita bisa menyebut ini adalah Universitas Muhammadiyah Indonesia,” paparnya. []Diktilitbang/UNIMUDA

Fakultas Hukum UM Palembang dan DPN Peradi Gelar PKPA Batch VIII

Fakultas Hukum UM Palembang dan DPN Peradi Gelar PKPA Batch VIII

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang (UM Palembang) menyelenggarakan PKPA Batch VIII pada Sabtu (2/7) lalu. PKPA merupakan Pendidikan Khusus Profesi Advokat bagi sarjana hukum untuk melanjutkan karier sebagai advokat. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Kegiatan ini secara rutin terlaksana di Fakultas Hukum UM Palembang. Bahkan, kegiatan ini telah memasuki angkatan ke-8. “Sebanyak 17 peserta, baik dari akademisi maupun praktisi, menghadiri kegiatan ini,” demikian ujar Abdul Jafar SH MH, Ketua Panitia Pelaksana PKPA dalam laporannya.

Selanjutnya, Soleh Idrus SH MS, Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang, mengapresiasi kegiatan ini. Berdasarkan penuturannya, hal ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang dengan Peradi. “Ini akan menjadi nilai tambah bagi Universitas Muhammadiyah Palembang, khususnya Fakultas Hukum,” ujarnya. Soleh Idrus berharap, PKPA dapat terus berkelanjutan mengadakan kegiatan batch berikutnya. Kemudian, Fakultas Hukum UM Palembang harapannya dapat terus menjadi bagian dalam mencetak advokat berintegritas dan profesional.

Kemudian, MR Soki SH MH, Dewan Pembina Peradi Kota Palembang, memberi pesan kepada peserta. Ia mengatakan bahwa PKPA merupakan langkah awal untuk menjadi advokat. “Oleh karenanya, adanya pengambilan sumpah sebagai advokat dalam rangka menjamin dan menjaga kualitas profesi tersebut,” ujarnya. Setelah para peserta selesai mengikuti PKPA, mereka memperoleh sertifikat dari DPN Peradi. Sertifikat ini dapat mereka gunakan sebagai salah satu syarat mengikuti ujian profesi advokat.

Adakan Rakornas, AIK jadi Ciri Khas PTMA

Adakan Rakornas, AIK jadi Ciri Khas PTMA

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah kembali mengadakan Rapat Koordinasi Nasional Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (Rakornas AIK PTMA) bertempat di Bumi Surabaya City Resort, Senin-Rabu (4-6/07). Rakornas AIK diadakan bekerja sama dengan UM Surabaya dan dihadiri sebanyak 210 Peserta dari 85 PTMA yang terdiri dari BPH, Rektor, WR Bidang AIK, dan Ketua Lembaga AIK se-Indonesia.

Pada acara pembukaan Rakornas, Dr. dr. Sukadiono, MM menyambut kedatangan para peserta di kota Pahlawan tersebut. “Suatu kehormatan bagi kami karena ditunjuk sebagai tuan rumah Rakornas AIK. Hal ini dapat menjadi peluang UM Surabaya agar dapat memberikan kontribusi pada Persyarikatan Muhammadiyah dan InsyaAllah dapat membawa berkah bagi kampus kami,” papar Rektor UM Surabaya.

Ketua Majelis Diktilitbang PPM, Prof Lincolin Arsyad dalam sambutannya memaparkan seluruh PTMA harus mengajarkan AIK dengan seragam. Perlu adanya upgrading bagi dosen-dosen AIK. Dibutuhkan adanya pengarahan agar apa yang dimaksud dengan nilai-nilai AIK tersebut dapat tercapai. “Kita harapkan dari Rakornas ini akan lahir suatu kebijakan, serta perbaikan modul AIK untuk mengisi keilmuan di PTMA,” tambahnya.

Tiga hal yang ditekankan oleh Prof Lincolin mengenai AIK di PTMA yakni Pertama, perlu adanya pengembangan isi dan materi dari mata kuliah AIK. “Kita perlu dapat terus memberbaiki kurikulum dengan mengikuti perkembangan zaman,” paparnya. Kedua, seluruh PTMA perlu untuk mengajarkan AIK dengan seragam khususnya didaerah timur atau PTMA yang mayoritas non-muslim agar diberikan sedikit penyesuaian. Ketiga, AIK menjadi keunikan dan keunggulan dari Muhammadiyah. “Kita berharap agar lulusan PTMA dapat mengerti dan memahami apa itu AIK,” paparnya. []Diktilitbang

Training Kesehatan STIKesMuh Bojonegoro Latih Kontrol Emosi

Training Kesehatan STIKesMuh Bojonegoro Latih Kontrol Emosi

STIKes Muhammadiyah Bojonegoro menjadi lokasi penyelenggaraan training kesehatan emosi pada Ahad (26/6) lalu. Pelatihan ini bertajuk “Emotional Health: Meraih Stabilitas Kesehatan Emosi” untuk menguatkan kesehatan emosional. Kegiatan ini terselenggara dengan menyasar pada masyarakat umum. Puluhan peserta dari berbagai elemen seperti pelajar, mahasiswa, komunitas, dan kader politik memenuhi lokasi. Pelatihan ini terselenggara karena tingginya kepentingan kesehatan emosi bagi setiap orang untuk mengatasi masakah hidup. Kegiatan training ini menghadirkan narasumber tunggal, yakni Dr Suyoto. Dr Suyoto merupakan seorang akademisi dan politisi.

Dr Suyoto, yang akrab dipanggil Kang Yoto, mengatakan bahwa pengendali sisi emosional diri adalah diri sendiri. “Remote control hidup ada pada diri sendiri, pada otak masing-masing,” ujarnya. Kesehatan mental mampu menentukan bagaimana seseorang menangani setres, berhubungan sosial, dan membuat pilihan. Menurut Kang Yono, emosi yang sehat juga baik bagi kehidupan sosial. Sebab, ia mampu memberi kontribusi baik bagi komunitas atau orang-orang di sekitarnya.

Selanjutnya, Kang Yono juga mengatakan bahwa kesehatan emosional berpengaruh terhadap kesehatan fisik. Seseorang yang sehat secara emosional terbukti lebih sedikit risikonya karena penyakit kronis. “Misalnya liver, stroke, diabetes, atau penyakit jantung,” ujarnya. Hal ini tentu berdampak pada bagaimana seseorang berfungsi dan produktif. Oleh karena itu, Kang Yono mengajari bagaimana otak tetap berfungsi normal dalam beraktivitas, berperilaku, mengendalikan emosi, hingga mengelola stres. Materi kesehatan emosional, mulai teori hingga praktik dikupas tuntas dalam training ini.

UM Surabaya jadi Tuan Rumah ACS ke-5 KPK RI

UM Surabaya jadi Tuan Rumah ACS ke-5 KPK RI

UM Surabaya terpilih menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pertama yang menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Anti Corruption Summit (ACS) ke-5 yang puncaknya bakal dilaksanakan pada tahun 2023. ACS merupakan konferensi puncak kegiatan kerja sama KPK dengan perguruan tinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk melibatkan peran perguruan tinggi dalam pemberantasan korupsi, meningkatkan sinergitas, forum berbagai praktik dalam melawan korupsi dan forum kerja sama pencegahan korupsi antar pusat kajian anti korupsi lintas perguruan tinggi dan CSO.

“UM Surabaya merupakan PTS pertama yang terpilih. Ini menjadi langkah kolaboratif, melihat UM Surabaya memiliki rekam jejak dalam mengembangkan pusat kajian anti-korupsi berbasis perguruan tinggi dan dapat mengembangkan pusat studi anti-korupsi baru lainnya, termasuk dalam wujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” papar Laode M selaku Direktur Eksekutif Kemitraan.

Rektor UM Surabaya, Dr. dr. Sukadiono, MM menyampaikan akan mendukung seluruh kegiatan dalam pengembangan sumber daya manusia salah satunya Program ACS yang diadakan KPK. UM Surabaya telah memiliki Pusat Studi Anti-Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) untuk melaksanakan dan mendukung program ini. “Kami sangat mendukung kerja sama yang dijalin antara KPK-RI dengan universitas dan berharap gerakkan anti-korupsi dapat dikembangluaskan dalam pelaksanaan ACS-5,” pungkasnya.

ACS pertama dan kedua dilaksanakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), sementara ACS ke-3 diadakan di Universitas Hasanudin (Unhas) dan ACS ke-4 bertempat di Universitas Andalas (Unand). Dengan mengangkat tema penguatan peran perguruan tinggi dalam pemberantasan korupsi di sektor politik, kegiatan ini dapat diikuti tim peneliti yang berasal dari lembaga penelitian kampus. Luaran penelitian nantinya akan dipublikasikan di integritas jurnal antikorupsi KPK.

Delapan tema yang menjadi fokus tema penelitian dalam call for research proposal diantaranya tata kelola perguruan tinggi, peran informasi dan teknologi, pendidikan anti korupsi, penegakan hukum, money politics, sistem integritas partai politik, korupsi di sektor ekonomi, dan kerugian negara dan korupsi di sektor energi. []Diktilitbang/UM Surabaya

Penyeleggaraan Workshop Pengembangan Humas Batch 1 Berakhir

Penyelenggaraan Workshop Pengembangan Humas Batch 1 Berakhir

Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan PP Muhammadiyah menutup penyelenggaraan workshop, Sabtu (2/7). Workshop tersebut bertemakan Workshop Pengembangan Humas PTMA Batch 1 bekerja sama dengan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) PTMA. Pembukaan workshop ini telah terlaksana pada Kamis (30/6) sebelumnya bertempat di Hotel Cavinton, Yogyakarta. Berdasarkan laporan dari Himawan Sutanto MSi, Ketua APIK PTMA, peserta workshop yakni sebanyak total 55 peserta. Seluruh peserta telah mendapatkan wawasan dan ilmu yang bermanfaat terkait pengembangan kehumasan, berkomunikasi, dan bersilaturahmi antarhumas PTMA. Kedua perwakilan peserta, yakni Ariadi Nugraha dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Dian Rahma Santoso dari UM Sidoarjo (UMSIDA), mendapat sesi penyampaian pesan. Salah satu poin yang keduanya garis bawahi adalah harapan agar wadah sharing antarhumas PTMA tidak terhenti dalam kegiatan workshop ini saja.

Salah satu usulan tersebut adalah adanya Asosiasi Humas PTMA. Prof Dr Chairil Anwar, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah memberikan dukungannya atas usulan pembentukan Asosiasi Humas PTMA tersebut. Pada dasarnya, pembentukan asosiasi dapat menjadi tindak lanjut yang baik bagi sesama anggota untuk saling belajar dan sharing. Prof Chairil Anwar juga mengatakan kemungkinan penyelenggaraan Workshop Pengembangan Humas PTMA Batch 2. “Untuk konsepnya masih terbuka apabila ada masukan, bisa dalam bentuk workshop kembali atau apakah akan memperbanyak praktik,” tambahnya. Selanjutnya, Prof Chairil Anwar menyampaikan terima kasih kepada APIK PTMA yang telah mengoordinasikan kegiatan ini dengan baik.

Dalam penutupan penyelenggaraan Workshop Pengembangan Humas PTMA ini terdapat peserta-peserta pemeroleh penghargaan atas capaian masing-masing. Peserta terfavorit laki-laki yakni Ade Ismail Ramadhan Hamid, UM Kalimantan Timur; terfavorit perempuan yakni Sinta Maharani, UNISA Yogyakarta; peserta dengan nilai progress test tertinggi yakni Tria Adi Saputra, UM Ponorogo; peserta teraktif yakni Asef Dwi Nugroho, UM Surakarta.

Dorong Peran Humas PTMA, Majelis Diktilitbang Gandeng APIK Adakan Workshop Kehumasan

Dorong Peran Humas PTMA, Majelis Diktilitbang Gandeng APIK Adakan Workshop Kehumasan

Peran Humas PTMA itu perlu merubah stigma dengan membangun narasi dan posisi yang jelas. Begitu papar Prof Widodo Muktiyo saat membuka Workshop Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA). Kegiatan yang diadakan selama tiga hari ini bekerja sama dengan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) di Cavinton Hotel Yogyakarta, Kamis-Minggu (30-03/06). Sehingga seorang humas perlu menjadi petarung dalam dunia komunikasi terlebih humas PTMA yang memiliki value Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK). “AIK itu aset kita sebagai humas. Sehingga sebagai humas kita perlu percaya apa yang kita buat dapat menjadi oksigen dari PTMA,” paparnya dihadapan 55 peserta.

Anggota Majelis Diktiltibang PPM ini menegaskan agar Humas dapat membangun sistem komunikasi dengan baik serta dapat mengkonsolidasi kekuatan dari Universitas. “Jangan kira seorang humas itu profesi buangan. Karena tantangan dan ilmu yang dilakukan oleh seorang humas itu lebih susah dibandingkan seorang marketing,” tegasnya. Dalam materinya yang berjudul “Tranformasi Public Relations PTMA di Era Digital” ia mengarahkan agar humas PTM berani untuk berubah dan bertransformasi. Mengingat saat ini merupakan era informasi yang menjadi kekuatan bagi seorang humas. Dengan begitu seorang humas perlu untuk memahami frekuensi informasi di era digital dan bukan hanya berperan sebagai user atau pengguna.

Himawan Sutanto, M.Si selaku Ketua APIK juga memaparkan kegiatan workshop kehumasan adalah bentuk dari ikhtiar dari Majelis Diktilitbang PPM agar Humas PTM dapat memperdalam lagi ilmu mengenai kehumasan. “Dosen di Muhammadiyah juga sebagai motivator, karena input mahasiswa kita perlu untuk dikelola dari zero to hero. Itu menjadi keunggulan kita, sehingga Humas perlu untuk mengembangkan terus menerus dinamika PTMA.” Ia menegaskan agar pengelolaan Humas yang professional dan unggul diperlukan. Workshop ini nanti akan dilakukan selama tiga hari dan mendalami peran humas dari sisi kognitif juga kooperatif. “Peserta tidak hanya memperoleh materi semata namun juga bertugas dalam membuat berita atau press release, dan lainnya,” paparnya. []Diktilitbang