ReKanMu Sorong for CoViD-19 Mulai Beraksi

Minggu (22/03), Relawan Kemanusiaan UMSorong (ReKanMu Sorong) melakukan kick off  kegiatan membantu pemerintah, khususnya Satgas CoVid-19 Kota Sorong, untuk menekan penyebaran wabah Corona. Laporan pemerintah menyampaikan, hingga 22 Maret 2020 pukul 17.00  masih belum terdapat pasien positf Corona di wilayah Sorong Raya. Namun, konferensi pers Satgas kota Sorong menyatakan bahwa laporan terbaru sudah mulai menunjukkan adanya PDP dan ODP di wilayah tersebut.

Saat ini sekretariat koordinasi relawan ReKanMu Sorong berada di ruang ex Poliklinik Gedung Perpustakaan Pusat Lantai 1. Kegiatan awal telah dimulai dengan menyebarkan poster melalu media sosial terkait pencegahan agar tidak terpapar virus. Kegiatan secara masif dilakukan sesuai hasil pemetaan tim dan kesiapan tim. “Kami akan bekerja namun kami tentu juga harus berikhtiar menjaga kondisi relawan agar tetap sehat,” ujar Irman Amri selaku Dekan Fakutas Teknik.

Seluruh aktivitas tersebut telah melalui pertimbangan serta mendapat dukungan penuh dari Rektor Dr.H.Hermanto Suaib, MM, Wakil Rektor, dan seluruh pimpinan di tingkat fakultas maupun prodi. Semua sumber daya akan dimaksimalkan.

UMM Buka Call Center Covid-19

Tak perlu panik, kini masyarakat Malang Raya dapat mengikuti perkembangan Corona melalui Call Center Covid-19 Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Call Center Covid-19 dapat diakses melalui telepon seluler biasa dan WhatsApp (aplikasi WA). Terdapat tiga nomor yang dapat dihubungi, yaitu 0821 3253 1661/1663/1664. Layanan ini beroperasi dari Senin sampai Minggu pada jam 09.00 hingga 21.00.

dr. Thontowi Djauhari , M.Kes., selaku koordinator Tim Tanggap Covid-19 RSU UMM menyampaikan Call Center Covid-19 RSU UMM merupakan garda terdepan dari rumah sakit untuk menanggapi keingintahuan masyarakat mengenai perkembangan kasus Covid-19. Masyarakat juga dapat mengetahui kondisi dirinya dengan menanyakan beberapa hal termasuk gejala dan faktor risiko.

Selain itu, RSU UMM menyediakan deteksi dini Covid-19 online melalui alamat hospital.umm.ac.id/covid/. Deteksi dini online dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dengan menjawab beberapa pertanyaan yang tersedia. Nantinya hasil jawaban akan dianalisis untuk menduga status termasuk dalam kategori sehat/bebas Covid-19, ODP (Orang Dalam Pemantauan), atau PDP (Pasien Dalam Pemantauan).

UMG Antisipasi Penyebaran COVID-19

Kasus positif COVID-19 di Indonesia mengalami eskalasi. Hal ini meningkatkan kewaspadaan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) untuk mencegah penyebaran virus ini. Salah satu wujud usaha tersebut ialah dengan melakukan pengecekan suhu badan bagi seluruh sivitas UMG sebelum memasuki area kampus. UMG menyiapkan ruang isolasi apabila ditemukan sivitas yang suhu badannya mencapai di atas 38 derajat. dr.Abdur Rivai, M.Kes Dekan Fakultas Kesehatan UMG, memaparkan bahwa UMG akan bekerjasama dengan RSUD Ibnu Sina Gresik untuk teknis antisipasi dan penaggulangan virus Corona. “Kita akan antisipasi serta koordinasi dengan RSUD Ibnu Sinas untuk seperti apa teknisnya. Apalagi di kampus tidak hanya sivitas yang datang, tapi juga masyarakat umum yang memang ada kepentingan di UMG,” ujar dr. Rivai.

UMG juga segera membentuk Tim Khusus Penanganan COVID-19. Tim yang diketuai oleh Ernawati, M.Kes, Dosen Fakultas Kesehatan, ini telah melakukan beberapa usaha yang diharapkan dapat membantu sivitas UMG dalam menghadapi situasi darurat Corona. Salah satu usaha tersebut ialah membuat hand wash yang menggunakan bahan aktif antiviral dan antibacterial. “Mengingat sulitnya mendapat hand sanitizer di pasaran, kami berusaha membuat hand wash sendiri yang nantinya akan dibagikan untuk seluruh civitas UMG,” ujar Ernawati. Tim Khusus Penanganan Covid-19 UMG juga akan menjadwalkan program penyemprotan desinfektan di semua spot Kampus 1 dan Kampus 2 UMG.

Selain itu, para mahasiswa pun turut andil dalam pencegahan penyebaran virus tersebut. Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan (Himatekpal) UMG mengatur posisi dalam lift dengan menempelkan arah di lantai lift. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan orang untuk berdesakan di dalam lift. Adanya tanda tersebut membuat jumlah orang yang akan masuk ke lift dibatasi serta diatur tempat berdirinya sehingga masing-masing orang tidak akan berhadapan satu sama lain. Rekan Himatekpal juga membuka Layanan Mitigasi & Semprot Desinfectant (COVID-19) untuk masyarakat umum di Area Gresik dan sekitar. Dijelaskan bahwa khusus untuk rumah ibadah tidak akan dipungut biaya.

UMPAR Produksi Hand Sanitizer Mandiri

Semakin langkanya hand sanitizer di pasaran mendorong Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR) membuat hand sanitizer secara mandiri. Pembuatan hand sanitizer dibimbing langsung oleh Dekan Fikes Haniarti, S.Si., Apt., M.Kes bersama dosen, staf, dan mahasiswa, Selasa (17/3) di Lab Praktikum Fikes UMPAR.

Sementara itu di waktu yang sama, Dr. Nur Ismirawati, M.Pd dan sejumlah mahasiswanya juga tengah memproduksi hand sanitizer di Laboratorium Program Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Selasa (17/3). Ismirawati menyampakan bahwa produksi ini masih terbatas untuk kalangan internal UMPAR, namun tidak menutup kemungkinan untuk dibagikan ke masyarakat.

“Tidak perlu panik, kita bisa cegah infeksi virus Corona dengan menjaga kebersihan diri, rajin cuci tangan, dan gunakan hand sanitizer,” pungkasnya Haniarti.

UMM Produksi Massal Hand Sanitizer

Dalam rangka pencegahan persebaran wabah virus Corona, Universitas Muhammadiyah Malang memproduksi hand sanitizer massal. Dijelaskan oleh Raditya Weka Nugraheni selaku penanggung jawab bahwa pada awalnya kegiatan ini merupakan wujud pengabdian dari Prodi Farmasi dan Apoteker untuk warga FIKES. Namun ternyata, terdapat masukan untuk memperluas cakupan ke seluruh area kampus.

Kegiatan produksi hand sanitizer melibatkan mahasiswa yang tengah menempuh tugas akhir dan Asisten Laboratorium Teknologi Farmasi. Pada minggu ini, ditargetkan hand sanitizer sudah terpasang di seluruh lorong kampus dan disebar di berbagai area.

“Melalui pelibatan mahasiswa, diharapkan mereka bisa belajar secara langsung mengenai proses pembuatan produk hand sanitizer,” tambah Raditya.

UMSB Racik Hand Sanitizer untuk Sivitas Akademika dan Masyarakat Sekitar

Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) mulai memproduksi massal hand sanitizer di laboratorium Farmasi UMSB Kampus 1, Padang. Dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Prodi Farmasi, kegiatan ini diharapkan dapat menekan penyebaran Covid-19.

Dr. Fifi Harmnely, S.Si, M.Farm Apt selaku Ketua Prodi Farmasi UMSB menjelaskan bahwa hand sanitizer ini menggunakan daun sirih sebagai bahan baku. “Daun sirih dipilih karena memiliki aktivitas antibakteri yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Staphylococcus auerus dan Escherichia coli. Selain itu, penggunaan antibiotik sintetik banyak menimbulkan resistensi bakteri sehingga diperlukan formulasi dari bahan alami seperti daun sirih hijau,” jelasnya. Dr. Fifi menambahkan bahan lain yang digunakan ialah alkohol, gliserin, pewarna, dan pewangi. Semua bahan dicampur dengan komposisi tertentu.

Kegiatan produksi hand sanitizer ini diharapkan menjadi alternatif solusi mengatasi kelangkaan dan mahalnya hand sanitizer di pasar. Nantinya hand sanitizer akan dibagikan gratis kepada sivitas akademika UMSB dan masyarakat sekitar kampus.