Jurnal Unismuh Luwuk

Jurnal Unismuh Luwuk Raih Akreditasi

Saat ini ada empat jurnal  Unismuh Luwuk (Universitas Muhammadiyah Luwuk)  dari 13 jurnal yang ada telah mendapat akreditasi dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional sejak 2018. Keempat jurnal  yang terakreditasi tersebut yakni; Jurnal Pendidikan Glasser (FKIP); Jurnal Pendidikan Islam Al-Ilmi (FAI); Jurnal Emir (Fak. Ekonomi dan Bisnis); Monsu’ani Tano Jurnal Pengabdian Masyarakat (LP3M).

Demikian ditegaskan Kordinator Jurnal Universitas Muhammadiyah Luwuk, Hasrat Aimang, MPd, kepada media Sabtu (30/1/2021). Dijelaskan, jurnal lainnya sebanyak 9 menyebar di program studi, kini terus di dorong pengembangannya agar secepatnya meraih akreditasi.

“Langkah strategis ditempuh guna  percepatan perbaikan kualitas pengelolaan dengan melakukan peningkatan kapasitas pengelola jurnal, dengan standar akreditasi,” ungkap Hasrat Aimang, kata mahasiswa S3 Manajemen di PPs-Universitas Negeri Gorontalo ini.

Selain jurnal penelitian dosen, Unismuh Luwuk, juga sudah melakukan langkah-langkah publikasi karya tulis untuk para mahasiswa. “Unismuh Luwuk membina 15 program studi dengan nilai akreditasi B dari BAN-PT sebanyak 7 dan sisanya 8 dengan nilai akreditasi C,” tandas alumni S1 FAI Unismuh Luwuk ini.

 

Sumber : Suara Muhammadiyah

Hasilkan Puluhan Artikel Jurnal, 19 Mahasiswa UMM Bebas Skripsi

Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluluskan 19 mahasiswa tanpa melewati proses skripsi di pertengahan tahun 2020. Hal ini dikarenakan mahasiswa tersebut telah menghasilkan 66 artikel jurnal yang terakreditasi SINTA 2-6. Program ekuivalensi yang  dilaksanakan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia menjadi salah satu terobosan yang dilakukan untuk menindaklanjuti Keputusan Rektor Tahun 2017 mengenai ekuivalensi mata kuliah dan skripsi. SK Rektor tersebut kemudian diderivasi dan diadaptasi oleh Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dalam 5 bentuk, yaitu (1) menulis artikel ilmiah di jurnal terakreditasi SINTA dan terindeks Scopus/WOS/Thompson Reuters, (2) menulis opini di media massa cetak skala nasional sebanyak 2 artikel, (3) menulis karya sastra dalam bentuk novel dan kumpulan cerita pendek sebanyak 150 halaman, (4) menulis naskah drama dan mementaskannya, dan (5) lolos PIMNAS.

Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Dr. Sugiarti, M.Si menyatakan jumlah ini menjadikan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai prodi yang terbanyak dalam meluluskan mahasiswa tanpa melewati proses skripsi. “Apalagi mahasiswa tersebut masih berada di akhir semester 6, sehingga ini dianggap sebagai sejarah baru dalam dunia akademik,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemuhammadiyahan, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si., mengapresiasi program ekuivalensi skripsi yang telah dilakukan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. Menurutnya ini merupakan langkah cerdas dalam memacu Kelulusan Tepat Waktu (KTW) serta menjadikan kuliah semakin menyenangkan tanpa ada beban skripsi.  “Langkah Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMM ini harus dicontoh oleh prodi yang lain di UMM, sehingga mempercepat KTW serta kuliah tidak lagi berlama-lama dengan skripsi,” ungkap Syamsul.
.

JATI Jurnal Pertama Vokasi UMY Terakreditasi SINTA 3

Berdasarkan SK Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia Nomor 85/M/2020 tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode 1 tahun 2020, Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia (JATI) Prodi D-3 Akuntasi UM Yogyakarta meraih akreditasi peringkat 3 (SINTA 3). JATI merupakan jurnal peer review yang diterbitkan oleh UM Yogyakarta bekerja sama dengan APSA PTM (Asosiasi Program Studi Akuntansi Perguruan Tinggi Muhammadiyah). Pencapaian ini praktis membuat JATI menjadi jurnal pertama dari Program Vokasi yang terkreditasi SINTA 3.

Barbara Gunawan, S.E., M.Si., Ak.CA selaku Ketua Prodi D-3 Akuntansi memaparkan bahwa JATI menerbitkan artikelnya dua kali dalam setahun, yaitu Maret dan Oktober. Ia menambahkan artikel tersebut ditinjau secara selektif oleh editor dan peninjau yang berkompeten. Sementara itu pengelola jurnal, Puspita Dewi Wulaningrum, S.Pd., M.Sc, menuturkan jurnal JATI mulai terbit sejak Maret 2018. Hingga kini JATI telah terbit sebanyak 5 kali, yaitu Vol.1 No. 1 pada Maret 2018, Vol.1 No.2 pada Oktober 2018, Vol.2 No.1 pada Maret 2019, Vol.2 No.2 pada Oktober 2019, dan Vol.3 No.1 pada Maret 2020.

Saat ini UMY memiliki 23 jurnal yang telah terakreditasi SINTA. 10 jurnal terakreditasi SINTA 2, 7 jurnal terakreditasi SINTA 3, 5 jurnal terakreditasi SINTA 4, dan 1 jurnal terakreditasi SINTA 5.

Ilmu Komunikasi UMY Rilis Jurnal Mahasiswa Pertama di Indonesia

Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) merilis Jurnal Audiens, di kampus terpadu UMY, Kamis (12/3). Berbeda dengan jurnal-jurnal yang ada sebelumnya, Jurnal Audiens dikhususkan untuk mahasiswa.

Pada umumnya karya skripsi atau bagian dari skripsi yang ditulis ulang dalam format artikel jurnal hanya dipublikasikan di repository yang tidak ada proses review. Di Jurnal Audiens, semua karya artikel yang masuk (submit) harus mengikuti mekanisme review. “Proses review yang dialami oleh mahasiswa saat mengirimkan artikel adalah bagian dari usaha menumbuhkan atmosfer akademik di kampus, sekaligus mendorong semakin banyaknya publikasi,” terang Dr. Fajar Junaedi, editor in chief Jurnal Audiens.

Sebelumnya, Prodi Ilmu Komunikasi UMY secara rutin menerbitkan Jurnal Komunikator yang telah terakreditasi dan berbahasa Inggris. “Jurnal Audiens memang difokuskan untuk mewadahi mahasiswa dalam publikasi ilmiah,” jelas Fajar. “Artikel yang ada di jurnal ini berasal dari mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY dan kampus-kampus lain,” tambah Fajar.

Dalam tata kelola jurnal, Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (APIK PTMA) menjadi mitra dalam publikasi ini. Reviewer jurnal berasal dari berbagai program studi yang tergabung dalam APIK PTMA. Melalui publikasi ini, diharapkan agar semakin banyak karya mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY yang terpublikasikan di jurnal.

Belajar Cara Kelola Jurnal, UNPAR Kunjungi UMY

Dalam rangka memperkuat kapasitas kelembagaan terkait tata pengelolaan jurnal, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung, belajar ke Lembaga Pengembangan Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), pada Rabu (5/10). Dalam kunjungan tersebut diikuti oleh Kepala Jurusan administrasi publik, administrasi bisnis, kepala jurusan Hubungan Internasional, kepala pusat studi bisnis, serta kepala pusat studi Hubungan Internasional.

Kepala pusat studi Hubungan Internasional, Elisabeth Dewi, Ph.D mengatakan bahwa UMY telah memiliki jurnal terakreditasi yang jumlahnya cukup banyak. Sehingga pengelola jurnal di UNPAR ingin belajar lebih jauh bagaimana mengelola jurnal hingga mendapatkan pengakuan nasional bahkan internasional. “Dalam kunjungan ke UMY ini kami memiliki mimpi untuk memiliki jurnal terakreditasi. Maka kami memutuskan untuk berkunjung ke UMY yang telah memiliki beberapa jurnal yang telah terakreditasi. Sehingga kami ingin belajar hingga proses akreditasi,” papar dosen Fisipol UNPAR saat diwawancarai di sela-sela berlangsungnya kegiatan kunjungan tersebut.

Sementara itu kepala LP3M, Hilman Latief, Ph.D mengatakan bahwa UMY saat ini telah memiliki empat jurnal yang telah terakreditasi, seperti Jurnal Fakultas Agama Islam yang disebut jurnal Afkaruna, Jurnal GDP dan Jurnal Hubungan Internasional dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Jurnal Media Hukum. “Adanya jurnal yang telah terakreditasi yang dimiliki oleh UMY ini, maka mereka berkonsultasi ke UMY terkait bagaimana mengelola jurnal dan berbagai aspek yang perlu diketahui terkait pengelolaan jurnal itu sendiri,” ujar Hilman.

Hilman melanjutkan, dalam kunjungan tersebut terdapat beberapa aspek yang dibahas. Diantara aspek-aspek tersebut yaitu aspek kebijakan, teknis pengelolaan, serta bagaimana struktur kelembagaan. Dalam penyampaiannya, Hilman mengaku meskipun UMY telah memiliki 4 jurnal yang telah terakreditasi, namun ada hal yang masih belum diperhatikan terkait pengelolaan jurnal. “Di UMY sendiri belum terlalu kuat dari segi investasi dalam pengelolaan jurnal. Investasi ini masih kurang diperhatikan, dan ini menjadi salah satu agenda kami dalam pengelolaan jurnal kedepan,” tambahnya.

“Kami berharap pada tahun depan akan semakin banyak jurnal yang terakreditasi, karena jika semakin banyaknya jurnal yang terakreditasi, maka akan semakin banyak ruang yang lebih luas. Dan tentunya dapat bermanfaat kepada universitas-universitas lain yang mau belajar terkait tata kelola jurnal. Sehingga akan menjalin keakraban dan silaturahim,” harapnya. (hv)

Sumber : www.umy.ac.id