Mahasiswa UM Metro Raih Medali Emas di Kejurnas Taekwondo Kapolri Cup II

Zamira Salsabila, mahasiswa Program studi S-1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Metro, meraih medali emas di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Taekwondo Kapolri Cup II Jakarta Timur, Jumat-Sabtu (13-15/9). Ini merupakan pencapaian Zamira yang kesekian kalinya setelah bulan April lalu, Zamira juga menyabet medali emas di Taekwondo Friendship Championship se-Lampung.

Zamira mengamini bahwa kemenangannya merupakahan buah dari kerja keras dalam berlatih taekwondo sejak kelas empat sekolah dasar. “Setiap kali akan bertanding biasanya latihan akan lebih diintesifkan. Untuk Kejurnas Taekwondo Kapolri Cup ini, saya berlatih setiap hari selama tiga bulan. Selain itu juga menjaga kesehatan dan pola makan dengan menghindari pantangan-pantangan tertentu, seperti tidak boleh makan yang pedas-pedas dan minum es,” jelas Zamira.

Target yang ingin dicapai dalam waktu dekat ialah medali emas di Kejuaraan Internasional Taekwondo pada bulan Oktober mendatang. Ia tak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang selalu mendukung dan mengapresiasinya.

Pena Berkarya Raih Juara Lomba Cipta Lagu Mars Jurnal Ilmiah Kemeristekdikti

Dekan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Prof Dr Dyah Aryani Perwitasari MSi PhD Apt, meraih juara 1 lomba cipta lagu mars jurnal ilmiah oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI), Sabtu (14/9). Mars Jurnal Ilmiah berjudul Pena Berkarya ini berhasil menyisihkan 30 peserta dari seluruh Indonesia dan menjadi pemenang di antara 8 finalis lainnya.

Wakil Rektor I UAD, Dr H Muchlas MT, mengucapkan rasa syukur dan bangga atas pencapaian ini. Menurutnya ini bisa mengukuhkan nama UAD di Perguruan Tinggi Indonesia. “Nantinya lagu ini akan dipakai untuk mengawali kegiatan-kegiatan jurnal ilmiah Kemenristekdikti, seperti di pelatihan, pendampingan, atau sosialisasi tentang jurnal. Setelah dikumandangkannya lagu Indonesia Raya kemudian diteruskan lagu ini, itu keinginan Kemenristekdikti kira-kira,” papar Muchlas saat melakukan press conference di Kampus I UAD, Selasa (17/9).

Tujuan pembuatan mars ini ialah untuk mengingatkan kembali bahwa jurnal ilmiah adalah suatu sarana untuk dosen terutama dalam penataan karier akademik dalam hal jabatan fungsional. “Jurnal di Indonesia itu perlu ditingkatkan menuju ke level tingkat internasional. Jika jurnal kita sudah masuk ke level internasional, Indonesia mudah-mudahan mulai menjadi negara maju. Nah, itu semua sudah ada di lagu itu secara runut. Sehingga Insyallah bisa memotivasi dosen-dosen untuk mengembangkan jurnal dan karya-karya ilmiah lain.” ujar Dyah.

Dyah mengungkapkan proses pembuatan mars tersebut hanya dalam waktu dua jam saja. Ide lagu muncul selama perjalanan pulang. Sesampainya di rumah, Dyah langsung menulis lirik dan membuat nada sederhana. “Sebenarnya untuk lagu ini saya tidak perlu mencari inspirasi terlalu rumit, karena sudah menjadi aktifitas dosen sehari-hari yang memang membuat proposal penelitian, membuat penelitian, dan kemudian menuliskan dalam bentuk publikasi ilmiah,” tambahnya.

Latar belakang keluarga yang mencintai musik membuatnya tidak bisa lepas dari dunia ini meskipun berprofesi sebagai dosen. Sampai saat ini, sudah terdapat lima lagu yang diciptakannya untuk mengikuti kompetisi cipta lagu baik di sekolah maupun di radio. “Kali ini agak berbeda ya, karya ini akan disumbangkan, didedikasikan untuk negara melalui kemenristekdikti,” pungkasnya.

Buat Video Edukasi, Tim Keperawatan UM Yogyakarta Raih Juara Lomba Nursing Scientific Festival 2016

Pada ajang bergensi Nursing Scientific Festival (NSF) 2016, tiga mahasiswa angkatan 2013 dari program studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih juara I dan juara favorit dalam kompetisi video edukasi. Ketiga mahasiswa tersebut yaitu Nur Huda Surya Pratama selaku ketua tim, Ghulam Najiih Naadir, serta Rizky Shodiqurahman, berhasil menyabet juara NSF yang ditujukan bagi mahasiswa keperawatan di seluruh Indonesia. Ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang tersebut diadakan selama 3 hari yaitu 21 hingga 23 Oktober 2016.

Huda selaku ketua tim saat ditemui di Biro Humas dan Protokol UMY, Selasa (25/10) mengatakan bahwa kompetisi NSF 2016 pada tahun ini mengangkat tema “Nursing Care In Emergency Road Traffic Accident. “Sesuai tema yang ditetapkan pada tahun ini, kami mengambil judul untuk video edukasi yaitu Improvisasi Penanganan Fraktur Pada Kecelakaan Lalu Lintas. Video yang kami buat mendiskripsikan terkait penanganan pertama pada kejadian kecelakaan, dengan mengambil contoh kecelakaan dengan korban yang masih sadarkan diri namun telah mengalami patah tulang pada bagian kaki korban. Pertolongan yang kami lakukan sesuai dengan prosedur penanganan pada kecelakaan,” jelas Huda.

Huda melanjutkan, video yang dibuat bersama timnya tersebut disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang masih awam terkait penanganan pada kecelakaan yang aman. “Ide yang kami buat melalui video edukasi ini kami menggunakan metode suara, gerak, dan menghindari Bahasa medis yang terkadang masyarakat awam belum banyak yang mengetahui. Langkah yang kami lakukan yaitu pertama melalui call for help atau menelpon ambulan gawat darurat, setelah itu melihat jalan napas, perkembangan dada, dan peredaran darahnya, lalu melakukan initial assestmen atau pengkajian awal pada korban terkait dengan pendarahan,” lanjutnya.

Dalam menutup semua pendarahan dan melakukan evakuasi korban patah tulang, Huda menambahkan bahwa perlunya edukasi kepada masyarakat dalam melakukan evakuasi tersebut tanpa harus menambah cedera baru. “Dengan mengambil judul terkait penangan fraktur (patah tulang, red), dapat menyadarkan kepada masyarakat terkait banyaknya alat yang bisa digunakan di lapangan dalam melakukan perawatan yang aman bagi penolong, korban, maupun aman bagi lingkungan. Alat-alat di sekitar kita yang bisa dijadikan penanganan pertama pada korban patah tulang itu seperti kayu atau lainnya,” tambahnya. Dalam ajang perlombaan ini, selain UMY yang keluar menjadi juara pertama, tim UGM keluar sebagai peringkat ke-2, dan Universitas Udayana Bali di posisi ke-3.

Pada kesempatan yang sama Shodiq memaparkan bahwa ide yang disampaikan dalam video edukasi tersebut belum diketahui oleh banyak orang. Sehingga ide yang dibawakan tersebut mendapat nilai lebih dari para juri, hingga mengantarkan mereka menjadi juara. “Hal yang menjadi penilaian dari para juri yaitu keunikan ide. Video yang kami buat berbeda dengan yang lainnya, karena tim lawan banyak yang membuat ide video edukasi dalam penanganannya menggunakan alat-alat yang masih ada di rumah sakit. Selain itu kami mampu menjawab seluruh pertanyaan dari para juri dengan baik, dengan menggunakan teori dan pengalaman yang ada,” papar Shodiq.

Huda bersama timnya berharap, kompetisi Nasional yang baru diikuti oleh mahasiswa keperawatan UMY dan berhasil meraih juara tersebut dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya. “Alhamdulillah meskipun hanya satu tim dari UMY, kami bisa membuktikan bahwa kami bisa. Harapan kedepan kami bisa membuka jalan bagi mahasiswa lainnya untuk dapat meregenerasi dan menunjukkan skill dalam berbagai hal. Video dalam proses pembuatan selama satu minggu ini semoga bermanfaat bagi masyarakat terkait penanganan kecelakaan bagi korban patah tulang,” harap mereka.

Sumber : www.umy.ac.id