Majelis Diktilitbang Adakan LAMDIK Camp Tingkatkan Prodi Pendidikan

Majelis Diktilitbang Adakan LAMDIK Camp Tingkatkan Prodi Pendidikan

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Majelis Diktilitbang PPM) mengadakan kegiatan LAMDIK Camp pada Sabtu-Ahad (22-23/01). Kegiatan terlaksana di Jayakarta Hotel Yogyakarta dengan mengundang Unsur Penjaminan Mutu, Unsur UPPS, dan Unsur Prodi dari beberapa PTMA. Dalam kegiatan tersebut hadir Prof Dr Harun Joko Prayitno MHum, Prof Dr Joko Nurkamto MPd, Prof Ahmad MPd, dan Okti Sri Purwanti SKepNs MKep SpKebMB.

Muhammad Sayuti MPd MEd PhD memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut. Ia mengawali sambutannya dengan menegaskan urgensi adanya LAMDIK Camp sebagai tindak lanjut dari adanya launching Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) pada 31 Desember 2021 lalu. “Hal ini menjadi penting bagi kita semua. Sebab, dari sebanyak 1.826 program studi di PTMA, hampir 500 di antaranya adalah prodi pendidikan. Ini menjadi bidang terbanyak di PTMA, kemudian baru menyusul bidang kesehatan,” jelas Sayuti.

Selanjutnya, Sayuti menjelaskan permasalahan turunnya minat terhadap pendidikan. “Satu-satunya cara mengatasinya adalah meningkatkan kualitas prodi kita. Tidak ada cara lain,” tegasnya. Oleh karena itu, LAMDIK Camp ini terselenggara untuk menyiapkan PTMA agar dapat beradaptasi dengan LAMDIK pada 31 Maret mendatang.

Salah satu poin dalam LAMDIK adalah indikator mewujudkan besaran jumlah doktor tiap universitas sebanyak 60% dari total tenaga didik. Sementara itu, dari sebanyak 17.000 dosen yang ada di PTMA, hanya 112 orang di antaranya merupakan Guru Besar, dan sekitar 2.300 lainnya bergelar Doktor. “Artinya, selama berkegiatan di LAMDIK Camp dalam dua hari ini, mari kita percepat kemajuan PTMA. Hal ini dalam rangka membangun kualitas dan akreditasi prodi yang baik ke depannya,” sambung Sayuti.

Terakhir, Sayuti berpesan kepada unsur-unsur dalam PTMA dalam ruangan untuk tidak perlu sungkan meminta bantuan dukungan pembinaan dari Majelis Diktilitbang PPM apabila membutuhkan.

Pada saat pelatihan LAMDIK, setiap unsur dari PTMA yang terundang terbagi ke dalam empat kelompok. Di antaranya Kategori Penjaminan Mutu, Prodi Pendidikan Saintek, Prodi Pendidikan Sosial-Bahasa, dan Prodi Kependidikan Agama.

Mahasiswa UAD Kembali Raih Prestasi Internasional

Enam mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih juara 2 dalam ajang 4th Arabic Short Video Competition yang dihelat oleh Islamic World Educational Scientific and Cultural Organization (ICESCO) dan Kementerian Pendidikan Malaysia. 

Dilansir dari website resmi UAD pada Rabu (20/01), lomba ini juga diikuti sebanyak 80 tim dengan total 480 peserta yang berasal dari lima negara yaitu Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam, dan Brunei Darussalam. 

“Kami membuat film pendek dengan judul “Ar Rajaa’u” yang artinya harapan. Kami menampilkan kegigihan para pelajar yang ingin meraih segala cita dan harapannya melalui program beasiswa belajar bahasa Arab,” ungkap Imanda salah satu tim UAD. 

Ia melanjutkan, tema yang diambil menggambarkan fakta menarik dunia pendidikan. Banyak ditemukan semangat para pelajar khususnya di Indonesia dalam mengikuti berbagai event untuk meningkatkan skill, wawasan, maupun menggapai mimpi-mimpinya. “Lomba bukan hanya mengantar kami pada tropi dan sertifikat, tetapi ada improvisasi maupun progres yang meningkat,” tutup Imanda. 

Tingkatkan Penelitian dan Publikasi, Majelis Diktilitbang Tandatangani MoU dengan Deakin University

Selasa (6/8), Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah bersama Deakin University melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) di lantai 3 Kantor PP Muhamamdiyah Cik Ditiro. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D dan disaksikan oleh Michael Smith selaku Deputy Director, Centre for Supply Chain and Logistics perwakilan dari Deakin University.

MoU ini membicarakan mengenai kolaborasi pengembangan dalam penelitian dan publikasi. Salah satu implementasinya ialah workshop penyusunan rencana kerja proyek penelitian dan pengembangan di bidang halal supply chain yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Malang, Rabu (7/8).

Dalam sambutannya, Prof Lincolin berharap bahwa penandatanganan MoU ini tidak hanya sekedar MoU saja. Ke depannya harus ada wujud nyata dalam kerja sama. Senada dengan Prof Lincolin, Michael Smith juga menyatakan hal yang sama. “Deakin University merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari MoU ini. Kami menantikan kolaborasi bersama di penelitian dan publikasi. Sekali lagi terima kasih sudah mengorganisir ini,” ujarnya.