Pengabdian Kepada Masyarakat Singorojo Kendal oleh Ormawa Unimus

Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyelenggarakan kegiatan pengabdianmasyarakat (Pengabmas) di Dusun Kaligedang Singorojo Kendal. Organisasi mahasiswa yang terlibat diantaranya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan melibatkan sejumlah mahasiswa Unimus lainnya.

[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan Kesehatan

Pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut, mulai hari Jum’at sampai Minggu. Agenda pertama adalah silaturrahim dan perkenalan dengan perangkat desa untuk mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilaksanakan selanjutnya. Hari kedua kegiatan dimulai dengan melaksanakan opening ceremonial yang dihadiri oleh perangkat Desa Kalirejo, tim penyelenggara dari UNIMUS dan diikuti oleh masyarakat setempat dan dilanjutkan dengan memberikan penyuluhan cara mencuci tangan dan sikat gigi yang baik kepada anak-anak SDN 1 Kalirejo. Anak-anak SD terlihat sangat antusias ketika mengikuti serangkaian acara yang diselenggarakan panitia mulai dari penyuluhan sikat gigi dan mencuci tangan, semua tampak ceria mengikuti instruksi dari mahasiswa. Hal ini juga nampak ketika mahasiswa mengajar di kelas, para siswa aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar yang dipimpin mahasiswa. “Rangkaian kegiatan pengabmas ini merupakan salah satu bentuk aplikasi Tridharma perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh mahasiswa”, hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor III (Dr. Djoko Setyo, SE., SH., MM.,MH.).

Kegiatan lainnya yang dilaksanakan bagi warga adalah demonstrasi memasak yang melibatkan ibu-ibu PKK setempat. Kegiatan tersebut meliputi tutorial membuat roti dan puding dengan memanfaatkan bahan baku yang tersedia di sekitar Dusun Kaligedang Desa Kalirejo. Menurut salah satu Ibu PKK, kegiatan seperti ini harus sering diadakan sebagai ajang pelatihan dan referensi kegiatan ibu-ibu PKK. Selain kelompok ibu, kegiatan juga melibatkan kelompok bapak yaitu penyuluhan bagi kelompok tani Kaligedang dengan pemateri Bapak Zulkifli, S.Pt. (Staff ahli DPRD kota Semarang). Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru bagi kelompok tani mengenai ilmu bertani dan bercocok tanam. Peserta nampak antusias meskipun mengalami sedikit kendala bahasa tapi dapat diantisipasi oleh mahasiswa yang bertindak sebagai fasilitator.

[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Penyerahan Sumbangan Unimus oleh WR III (Dr. Djoko Setyo, SE., SH., MM.,MH.)
Penyerahan Sumbangan Unimus oleh WR III (Dr. Djoko Setyo, SE., SH., MM.,MH.)

Kegiatan hari ketiga sebagai puncak acara, diawali dengan kegiatan senam pagi yang diikuti warga setempat kemudian dilanjut dengan pembagian sembako dan pemeriksaan kesehatan gratis. Pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan kolestrol darah, kadar asam urat dalam darah, tekanan darah, dan konsultasi gizi. Seluruh warga antusias mengikuti serangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Ormawa Unimus. Tercatat lebih dari 100 warga yang hadir untuk memeriksakan kesehatan mereka, tutur Guntur, penanggungjawab stand pemeriksaan kesehatan. Hasil pemeriksaan diperoleh bahwa mayoritas warga memiliki kadar kolesterol dan asam urat yang tinggi sehingga hal tersebut disampaikan kepada Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat sebagai rekomendasi penanganan lebih lanjut. Kegiatan pemeriksaan kesehatan dilanjutkan dengan penutupan.

Harapan dari kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Unimus adalah agar mahasiswa lebih kritis dan aware terhadap kebutuhan masyarakat yang tinggal jauh dari perkotaan. Selain itu kegiatan ini juga sekaligus menjadi ajang promosi kepada masyarakat tentang keberadaan Unimus dengan melibatkan diri kedalam kegiatan masyarakat. (ukm-komunikasi&humas-jipc).

Sumber : UNIMUS

[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]

Tiga Mahasiswa UMY Manfaatkan Limbah Tebu Untuk Bahan Pembuatan Beton

Umumnya, limbah tebu tidak pernah dijadikan bahan olahan lain oleh kebanyakan orang. Kebanyakan dari kita pun mungkin juga tidak pernah berfikir bahwa limbah tebu tersebut ternyata dapat pula dimanfaatkan sebagai bahan olahan untuk pembangunan. Inilah yang kemudian menjadikan Hernawan Fajar, Aditya Wibawa Mukti, dan Alfi Arifai (mahasiswa Teknik Sipil UMY) memanfaatkan limbah tebu tersebut untuk campuran pembuatan beton.

Hasil inovasi dan kreativitas dari mereka bertiga pun membawa kemenangan untuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam ajang Concrete Competition D’Village 5th Edition yang diselenggarakan pada 24-26 April 2015 di Institut Teknologi Surabaya (ITS). “Ide memanfaatkan limbah tebu ini sebenarnya kita dapat dari mas Aditya, yang waktu itu membaca 3 jurnal, di mana dalam jurnal tersebut menyarankan ketiga limbah ini untuk digabung karena nantinya akan menghasilkan beton yang baik, akhirnya dari si​tulah kami membuat beton dari limbah tebu. Pemanfaatan limbah ini juga didukung dengan tema yang ada, yaitu memanfaatkan limbah lokal, “ jelas Hernawan Fajar saat di wawancarai pada Jum’at (7/5) di BHP UMY.

Fajar menambahkan, bahwa limbah tebu yang digunakan ada 3 macam, pertama, satu beton ditambahkan dengan abu ampas tebu. Kedua, satu beton ditambahkan abu ampas tebu teraketel, dan ketiga, satu beton ditambahkan dengan molase atau cairan gula yang sudah dikristalkan berulang-ulang yang tidak bisa digunakan lagi. “Dari ketiga campuran limbah tersebut akhirnya kita jadikan satu dan dicampurkan dengan beton, “ tambahnya.

Dalam pembuatan beton ini ada beberapa hal yang harus diperhitungkan, yaitu kekuatan dan juga ketepatan. “Untuk total pembuatan beton ini kami hanya diberi waktu 30 hari, untuk pembuatan beton ini kami hanya membutuhkan waktu satu hari saja untuk membuat adonannya. Namun, bukan hanya berhenti di situ saja, kita tetap harus melakukan pengujian kekuatan dan ketepatan beton tersebut. Waktu pengujian kita lakukan pada hari ke-14 yang kita uji di laboratorium UMY dan hari ke-28 kita lakukan pengujian di ITSnya, “ jelasnyanya.

Fajar kemudian menambahkan bahwa, awalnya mereka agak pesimis dengan hasil pengujian pada hari ke-14 yang dilakukan di laboratorium. Karena hasilnya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan yaitu hanya 16-17 Mpa padahal pada ketentuan lomba kekuatannya harusnya 30 Mpa. “Pada hari ke-28 akhirnya beton itu diuji lagi, namun kali ini langsung di ITS waktu lomba dan ketika diuji hasilnya sangat mencengangkan karena target yang kita buat malah melebihi yaitu 30-37 Mpa. Di situ kita merasa sangat senang sekali, “ tambahnya gembira.

Namun, bukan hal mudah untuk Fajar, Alfi, dan Aditya untuk bisa mencapai kemenangan itu ada beberapa hambatan yang mereka temui. “Untuk hambatannya tentu ada, misalnya soal waktu kita merasa kesulitan untuk menyamakan waktu karena kami punya kesibukkan masing-masing. Selain itu waktu lombanya juga mepet jadi kekurangan waktu. Untuk bahan pembuatannya kami sedikit memiliki hambatan, karena waktu itu kita survey ke madukismo untuk minta bahan untuk tebunya tapi perizinannya sulit. Akhirnya kita dapat bahan itu di laboratorium kampus, jadi sebuah keberuntungan buat kami selalu diberi jalan keluar setiap ada kesulitan, “ terang Fajar.

Alfi Arifai juga menjelaskan, bahwa dalam kompetisi ini ada 2 tahap yang dilalui, pertama pengumpulan proposal yang akhirnya hanya terpilih 5 Unversitas di Indonesia yang pada saat itu UMY adalah satu-satunya Universitas Swasta yang masuk dalam 5 besar. “Kedua, pengujian beton yang dibawa langsung ke ITS dan akhirnya kita mendapatkan juara pertama dan berhasil mengalahkan Universitas Negeri Jember (UNEJ), Universitas Negeri Malang (UNM), Universitas Negeri Bangka Belitung (UBB), dan Universitas Indonesia (UI), “ jelasnya.

Dengan kemengan yang sangat apik ini membuat Fajar, Alfi dan Aditya mengubah pandangannya tentag kualitas Universitas Swasta dan Negeri. “Setelah berhasil mengalahkan Universitas Negeri saya jadi merubah pandangan saya, bahwa sebenarnya dari segi kualitas tidak beda jauh, yang membedakan kalau kita terus berusaha tentunya kita akan berada di depan mereka. Jadi, jangan pernah merasa minder kalau kalian kuliah di Universitas Swasta yang menentukan kualitas itu ya dirimu sendiri, “ timpal Fajar lagi.

Alfi juga berharap bahwa kemengan ini tentunya tidak akan membuat mereka untuk terus puas, sebab masih banyak kompetisi-kompetisi lain yang dapat mengembangkan kemampuan mereka. “Bagi adik-adik kelas yang nantinya akan mengikuti lomba, kami sarankan untuk bisa menggunakan nama tim kami yaitu “Yogyakarya”. Karena nama tim ini juga sebenarnya bisa dijadikan sebagai branding untuk Prodi Teknik Sipil di UMY ini, “ tutupnya.

Sumber : UMY

UM MAGELANG HADIAHKAN BEASISWA

Lomba Kompetensi Siswa (LKS) untuk SMK se-Kabupaten Magelang yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (disdikpora) Kabuupaten Magelang bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Magelang telah berakhir pada Kamis 30 April 2015.

10 bidang yang dilombakan, telah berhasil ditetapkan beberapa peserta yang menjadi pemenang dari juara 1, 2 dan 3. Bidang Akuntansi, juara 1 diraih Siti Azizah (SMK Muhammadiyah Salaman), juara 2 diraih Shofia Rahayu Zulfa (SMK Satya Pratama), juara 3 diraih Anisah Wulandari (SMK Abdi Negara Muntilan).

Bidang Pemasaran, juara 1 diraih Ulung Khasanah & Ari Suharyati (SMKN 1 Ngablak), juara 2 Triana Febriyanti & Wahyu Tri Lestari (SMK Satya Pratama), juara 3 Siti Nur Latifah & Mufarikhah (SMK Abdi Negara Muntilan).

Bidang Adminidtrasi Perkantoran, juara 1 diaraih Hesti Yuliastanti (SMK Muhammadiyah Samalaman), juara 2 Puput Selviana A ( SMK Muhammadiyah 1 Borobudur), juara 3 Ika Kritian (SMK Muhammadiyah II Muntilan).

Abdul Rahman (SMK Muhammadiyah Sawangan), juara 3 M.Kholik Setiawan (SMK Muhammadiyah Salaman).

Bidang Design Grafis, juara 1 diraih M.Fika A (SMK Syubbabul Wathon), juara 2 Feriadi ( SMK Muhammadiyah Sawangan), juara 3 M.Noky H (SMK Muhammadiyah Salaman).

Bidang Software Aplikasi, juara 1 diraih oleh Afif Budi Setyawan (SMK Syubbanul Wathon), juara 2 Latif Hidayatullah (SMK Muhammadiyah II Muntilan), juara 3 Deri M Ramadhan (SMK Muhammadiyah Salam).

Bidang Animasi, juara 1 diraih SMK Syubbanul Wathon, juara 2 SMK Ma’arif Walisongo, juara 3 SMK Muhammadiyah Salaman.

Bidang Networking Support, juara 1 diraih M.Dzaki Mubarok (SMK Syubbanul Wathon), juara 2 Ahmad Muflikhun (SMK Muhammadiyah Bandongan), juara 3 Ina Mila Sirli (SMK Muhammadiyah Muntilan).

Bidang Kendaraan Ringan, juara 1 diraih SMKN 1 Windusari, juara 2 SMK Pangudi Luhur, juara 3 SMK Muhammadiyah 1 Salam.

Bidang Teknik Mesin, juara 1 diraih SMK Muhammadiyah Mungkid, juara 2 SMK Pangudi Luhur, dan juara 3 diraih SMK Muhammadiyah 1 Salam.

Zamzin, S.Pd perwakilan Disdikpora Kab.Magelang mengatakan, para pemenang masing-masing mendapatkan tropi+uang pembinaan dari Disdikpora Kabupaten Magelang, dan beasiswa studi lanjut Perguruan Tinggi dari UM Magelang.(RIFA’I-HUMAS)

Sumber : UMMGL.AC.ID

Memaknai Wasiat Bung Karno kepada Muhammadiyah

“Bungkuslah mayat saya dengan bendera Muhammadiyah.”

Begitulah wasiat Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia kepada pemimpin Muhammadiyah, seperti yang ditulis oleh mantan ketua KPK, Dr. H.M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum. dalam makalahnya. Hal itu disampaikan pada pengajian pemimpin Muhammadiyah DIY, Ahad (26/42015) malam, di kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Menurutnya, wasiat tersebut menunjukkan bahwa Soekarno jatuh cinta kepada Muhammadiyah. Fakta ini dapat dikaitkan dnegan istri Soekarno, Ny. Fatmawati, yang lahir di kalangan kultur Muhammadiyah Bengkulu.

Muhammadiyah dipandang Busyro sebagai organisasi nonpolitik praktis yang tidak memiliki ambisi kekuasaan. Sebaliknya, dinilai mampu mengisi kekuasaan dengan nilai-nilai keutamaan-kemaslahatan yang bersifat universal.

“Saatnya Muhammadiyah memproklamasikan warga dan pimpinannya untuk menjaga, mempertahankan independensi dan marwah organisasi, serta gerakan Islam dakwah amar makruf nahi munkar. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah tajdid untuk rekonstruksi akhlak umat dan bangsa,” kata Busyro.

Sementara itu, ketua PWM DIY, Dr. Agus Taufiqurrahman, M.Kes, Sp.S., mengatakan, Muhammadiyah dapat berkembang hingga saat ini berkat perjuangan dan kegigihan K.H. Ahmad Dahlan, termasuk juga dengan generasi penerusnya yang terus membantu untuk mewujudkan cita-cita yang ditetapkan oleh Muhammadiyah.

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui, karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Oleh karena itu, bagi warga Muhammadiyah, hukumnya wajib mencari ilmu mengkaji al-Qur’an dan Sunnah sebagai pegangan hidup umat Islam. Tujuannya untuk menegakkan akidah, ibadah, serta untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat,” tutup Agus Taufiqurrahman.

Sumber : UAD.AC.ID

Kembalikan Semangat Ki Hajar Dewantara

Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) yang ditetapkan oleh Pemerintah pada tanggal 2 mei diperingati setiap tahun di Indonesia untuk mengenang pahlawan nasional sekaligus bapak pendidikan nasional pendiri Lembaga Pendidikan Tamansiswa Ki Hajar Dewantara. Pribumi berdarah biru ini dengan berani menentang kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang hanya memperbolehkan anak keturunan Belanda dan orang kaya saja yang bisa mengenyam pendidikan pada masa itu. Oleh karena itu tanggal 2 mei yang merupakan hari lahir Ki Hajar Dewantara diperingati sebagai hari pendidikan nasional.

Pada umumnya perayaan HARDIKNAS  dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan upacara bendera. Begitu juga yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). UMP yang dulunya merupakan Institusi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Purwokerto ini melaksanakan upacara  bendera dengan khitmad. Upacara yang dilaksanakan pada (2/5) di lapangan UMP diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) beserta dosen dan karyawan.

Sesuai dengan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Replubik Indonesia, peringatan HARDIKNAS kali ini bertema “Pendidikan Sebagai Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila” mengharapkan pendidikan di Indonesia selalu menumbuhkan kesadaran pentingnya karakter pancasila. “Sudah digariskan bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab,” ungkap inspektur upacara Dr. Syamsuhadi Irsyad, M.H.

Peringatan HARDIKNAS kali ini mengajak seluruh lembaga pendidikan untuk mengembalikan semangat dan konsep Taman Siswa oleh Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara yang menyebut sekolah sebagai taman, taman yang berarti sekolah harus menjadi tempat belajar yang menyenangkan. “Sekolah yang menyenangkan memiliki berbagai karakter antaranya sekolah melibatkan semua komponennya dalam proses pembelajaran, pembelajaran yang relevan dengan kehidupan, memiliki ragam pilihan dan tantangan, dan sekolah yang memiliki makna jangka panjang bagi peserta didiknya,” tandasnya. (Nur)

Sumber : UMP.AC.ID

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Upaya Tingkatkan Kualitas Guru Yang Profesional

Saat ini guru menjadi tokoh penuntun dan panutan yang berfungsi sebagai uswatun hasanah bagi siswa dan lingkungannya. Guru juga berperan sebagai figur pentransfer nilai, moral, serta ilmu dan teknologi kepada generasi di bawahnya. Untuk itu seorang guru perlu meningkatkan kemampuannya melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pentingnya guru melakukan PTK ini tidak lain adalah untuk mencipatakan guru yang professional. Karena, jika kemampuan pembelajaran guru meningkat maka hal itu akan berdampak pada peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, dan professional guru. Selain itu hal ini juga akan membentu pemerintah untuk bisa meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Untuk menciptakan guru professional ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk mencipatakan guru professional. Salah satunya adalah mengadakan Workshop Penelitian Tindakan Guru Bimbingan dan Konseling SMK Se-Bantul. Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu (29/4) di Ruang Sidang Theater Lt. 4 Gedung Pascasarjana UMY ini, merupakan bentuk kerja sama antara Program Studi Megister Studi Islam Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMK Se-Kabupaten Bantul. Hal tersebut dijelaskan oleh Dr. Arif Budi Raharjo, M.Si saat memberikan sambutannya.

Dr. Nawari Ismail, M. Ag selaku pemateri pada workshop ini menjelaskan bahwa, saat ini guru memiliki peran yang sangat luas, di mana jabatan fungsional seorang guru ini dituntut untuk bisa membuat artikel ilmiah, modul pembelajaran, dan penelitian. “Ketiganya ini memiliki siklus yang tentunya saling berkesinambungan. Apalagi jika dilihat dari guru BK ini sebenarnya kan banyak peran yang bisa dimainkan contohnya terkait dengan sikap dan perilaku siswa ketika berada disekolah, “ terangnya.

Pembuatan PTK ini sebenarnya ada manfaat-manfaat yang bisa didapat, manfaat yang didapat ini tentunya juga akan berdampak bagi guru dan juga siswanya. “Banyak manfaat yang kita dapat dari PTK. PTK ini bisa menghasilkan sebuah artikel ilmiah dan juga modul pembelajaran. Artikel ilmiah ini bisa dikirim ke media bisa juga dijadikan sebuah buku untuk dana bisa mengajukan ke pemerintah. Namun, PTK ini juga perlu diimplementasikan agar nantinya PTK tersebut mengalami perkembangan, “ ujar Nawari lagi.

Sementara Untuk melakukan PTK ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dilakukan agar nantinya PTK ini memiliki nilai yang baik dan dapat diimplementasikan. “Ciri-ciri dari PTK ini ada tiga yaitu, dipicu dengan permasalahan praktis, bertujuan untuk memperbaikki pengajaran secara praktis, untuk melakukan itu semua kita bisa melakukan kolaborasi antar guru dan dengan peneliti. Untuk menemukan masalah dalam PTK ini sangat mudah yang terpenting tujuannya adalah untuk memperbaiki sistem pembelajaran, misalnya dengan melihat keaktifan, minat, dan perhatian siswa dalam mata pelajaran tertentu, “ jelas Dr. Akif Khilmiyah, M.Ag selaku pembicara.

Dr. Akif melanjutkan, bahwa dalam melakukan PTK ini tentunya perlu adanya pendampingan, agar dalam mengerjakan PTK ini bisa berjalan dengan lancar dan tidak tersendat. “Sebenarnya, jika Perguruan Tinggi saling berkolaborasi dengan Sekolah, banyak hal yang bisa dikembangkan. Jadi melakukan amal sholeh ini bisa kita lakukan dengan membuat penelitian, “ ungkapnya.

Dr. Akif dan Dr. Nawari berharap kegiatan ini bukan hanya berhenti sampai workshop saja, tetapi kegiatan ini bisa terus berlangsung sampai peserta bisa menemukan sebuah ide untuk diteliti. Kemudian ditulis dan hasil akhirnya bisa menghasilkan sebuah produk karya tulis ilmiah. Tentunya karya ilmiah ini juga bisa dipublikasikan baik itu dijadikan sebuah buku, dimasukan di jurnal, dan juga dikirim ke media. (ica)

Sumber : UMY.AC.ID

Peringati Hardiknas, Rektor UMM Ingatkan Pentingnya Moral Standing

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr Muhadjir Effendy MAP mengatakan kepada seluruh dosen dan karyawan untuk meningkatkan kualifikasi dan profesionalisme dalam bekerja.

Dalam amanatnya di peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Sabtu (2/5) di heliped UMM, Rektor berpesan agar bersama-sama memperkuat benchmarking dan menjadikan perguruan-perguruan tinggi di negara ASEAN sebagai mitra strategis.

“Tanpa MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) sekalipun UMM akan tetap go international. Namun, dengan adanya MEA ini kita akan berkolaborasi bersama dengan seluruh perguruan tinggi di ASEAN agar dapat meningkatkan kualitas SDM di kawasan ASEAN,” ujarnya saat ditemui usai upacara Hardiknas.

Tak hanya meningkatkan kualifikasi dan profesionalisme, baik dosen maupun karyawan diminta untuk memperhatikan akhlak, moral, maupun etika dalam bekerja. “Seseorang tidak cukup dilihat dari kompetensi dan profesionalismenya saja, namun pribadinya yang lebih penting, di samping meningkatkan kualifikasi akademik dan profesionalismenya,” katanya.

Karena itu, tambah rektor, melalui benchmarking dengan perguruan tinggi sejenis di kawasan ASEAN, UMM dapat mengetahui seperti apa kompetitornya. “Dengan begitu kita dapat meningkatkan kualifikasi kita dengan perguruan tinggi di kawasan ASEAN,” ucap Muhadjir.

Dalam upacara peringatan Hardiknas ini, rektor juga mengumumkan nama-nama dosen, karyawan, dan mahasiswa berprestasi, penghargaan kepada dosen dan karyawan yang sudah mengabdi di UMM selama 25 tahun, serta memberikan tunjangan hari pendidikan nasional sebesar Rp 1,5 juta. Kata rektor, tunjangan hari pendidikan nasional ini pertama kalinya diberikan di UMM untuk seluruh dosen dan karyawan.

“Saya juga memberikan target kepada PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) sebesar 20ribu pendaftar untuk tahun ini. Meskipun yang akan kita terima hanya sebesar 7ribuan saja. Ini akan menjadi indikator peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap UMM,” ujarnya.

Rektor berpesan kepada seluruh peserta upacara dari dosen, karyawan, dan mahasiswa untuk memberi yang terbaik untuk UMM. (zul/han)

Sumber : UMM.AC.ID

Pascasarjana UMP Seminarkan Hasil Penelitian

Senin, 27 April 2015 program pascasarjana program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) adakan seminar bersama hasil penelitian dan penandatangan Memorandum of Understanding (Mou) dengan dinas Pendidikan kabupaten Banyumas. Bertempat di gedung Rektorat aula AK Anshori, acara ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan kabupaten Banyumas, Wakil Rektor bidang Akademik, Direktur Program Pascasarjana UMP, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMP, Dosen, guru, mahasiswa dan alumni Pascasarjana UMP.

Dalam rangka mencerdasakan warga banyumas, kulitas guru juga harus ditingkatkan. Direktur Program Pascasarjana UMP, Dr. Akhmad Jazuli, M.Si mengatakan bahwa kegiatan seminar ini diharapakan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. “Agendakan guru dan alumni pascasarjana UMP untuk mengkolaborasikan hasil penelitiannya. Sehingga forum ini dapat mewadahi para guru untuk berbagi ilmu,” jelasnya.

Sementara itu perwakilan Dinas Pendidikan kabupaten Banyumas menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan starting point untuk dinamisasi perkembangan di dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Pendidikan. “diharapkan agar Banyumas menjadi Pusat pertumbuhan pendidikan. Kompetensi para pendidik harus naik satu tingkat. Pendidikan karakter berawal dari gurunya.  Menuju Indonesia emas 2015 tergantung dari tangan dingin dan tangan sakti para guru,” katanya. Banyak perguruan tinggi menawarkan diri seperti toko kelontong, tapi UMP punya konektivitas dan kualitas yang baik serta lulusan yang jelas. “nek mau kuliah di UMP saja,” tambahnya. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan dan diskusi oleh penyaji materi. Diantarannya Ani Widusari M.Pd membahas tentang pengembangan model pebelajaran menulis cerita anak berbasis dialog di SD dengan model GROW, “bagaimana guru bisa mencerdaskan anak dengan kreatiitas kita,” katanya. (Faj)

Sumber : UMP.AC.ID

SEMINAR ANALIS KESEHATAN “Pekan Teknologi Laboratorium Medik (TLM): “Kita Ada Untuk Indonesia Sehat”

Program Studi Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan mengadakan acara SEMINAR Pekan TekLabMed (Teknologi Laboratorium Medik) yang bertempat di Merapi Hall Hotel Grasia Semarang, dengan Tema “Meningkatkan peran Ahli Teknologi Laboratorium Medik dalam mendukung program Indonesia Sehat” (Tagline: kita ada untuk Indonesia sehat).

Seminar TLM ini diadakan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa program studi analis kesehatan maupun mahasiswa tenaga kesehatan lainnya bahwa nama “Analis Kesehatan” kini sudah berganti menjadi” Teknologi Laboratorium Medik”. Tujuan berikutnya yaitu melahirkan sebuah komitmen di antara mahasiswa berbagai disiplin ilmu kesehatan untuk saling bekerja sama di masa depan dalam usaha-usaha mengembangkan pendidikan ilmu kesehatan dan kolaborasi antar disiplin ilmu kesehatan. Acara seminar ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang dan Universitas/kampus lain juga peserta umum dari instansi luar dengan jumlah peserta ±500 orang. Peserta yang mengikuti acara dari awal sampai akhir mendapat sertifikat ber-SKP dari DPW Patelki Wilayah Jateng.

[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]

Penyelenggara Seminar Analis Kesehatan Unimus 2015
Penyelenggara Seminar Analis Kesehatan Unimus 2015

Acara seminar TLM selain dihadiri oleh Bapak WR III (Bapak Dr. H. Djoko Setyo Hartono, SE., MM., SH., M.Kn) dan dosen-dosen Prodi Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, juga dihadiri oleh PATELKI (Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Indonesia) dan IMATELKI (Ikatan Mahasiswa Ahli Teknologi Laboratorium Indonesia). Pembicara atau Narasumber pada acara seminar TLM ini adalah Dr. Miswar Fattah, M.Si dari Prodia Jakarta menyampaikan dua materi tentang Peluang Karir TLM Masa Depan dan Past, Present, and Future of Molecular Diagnostic. Pembicara yang kedua dari Universitas Muhammadiyah Semarang yaitu Dr. Sri Darmawati, M.Si yang memberikan materi tentang Diagnosa Penyakit Berbasis Molekuler.

Harapan dengan diadakannya Seminar TLM ini adalah para mahasiswa analis kesehatan tidak memiliki stigmanegatif dengan mereka menjadi mahasiswa program studi analis kesehatan, tetapi harus memiliki kebanggaan karena sekarang ini tenaga analis kesehatan dapat menjadi ahli teknologi laboratorium medik dan berkiprah di dunia kerja baik di instansi rumah sakit maupun perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga laboratorium medik. Harapan lain dari terselenggaranya acara ini yaitu agar ahli teknologi laboratorium medik lebih menunjukkan eksistensinya dalam dunia kerja sebagai ahli laborat. ukm-komunikasi&humas-jipc).

Sumber : UNIMUS.AC.ID

[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]

Unimus Juara I Olah Raga Antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah 2015

Tim olah raga Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), berhasil menorehkan nama dan mendapatkan juara I, dalam ajang Liga Kompetisi Olah Raga antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP),  dengan Tema Mempererat Silahturahmi Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Dalam rangkaian Aniversarry UMP.

Kegiatan ini, di laksanakan di Gedung Olah Raga UMP, yang di buka oleh Rektor UMP Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, MH, pada jam 08.00 dan di akhiri oleh Wakil Rektor (4) Ir. Regawa Bayu Pamungkas, MT.  Pada jam 15.00. di hadiri dari 11 delegasi kontingen olah raga Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Adapun Juara Pertama adalah Tim Unimus, Juara II dari UMP, Juara III Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Wakil Rektor III Unimus Bapak Dr. HR. Djoko Hartono, SE, SH, MKn, MM, Unimus, mengapresiasi atas keberhasilan dan kemenangan dari Tim Unimus yang terdiri dari: Yusuf. PhD dari Program Studi Teknologi Pangan, Sukojo.S.S,(Admisi), kemudian Bagus Saputra dan Faisal Noer perwakilan dari mahasiswa / unit kegiatan mahasiswa (UKM) olah raga dan Bapak Slamet Riyadi,  S.Kom. perwakilan dari Unit (BAAK). Selanjutnya WR III, Dr H Djoko Setyo Hartono SE MM SH, MKn. Unimus menyampaikan  ucapan selamat, bahwa kegiatan ini akan mendorong prestasi yang lain bagi dosen, karyawan dan mahasiswa di bidang olah raga. [Mamdukh Budiman]