Call For Papers Filsafat Pendidikan Islam dan Filsafat Pendidikan Muhammadiyah

Ketentuan :

 Filsafat Pendidikan Islam (Menurut Filsuf Muslim Klasik, Modern, Kontemporer)

 Pandangan Tentang Alam Semesta

  1. Pola Perkembangan Kehidupan Manusia,
  2. Perkembangan Jiwa Manusia
  3. Ilmu Pengetahuan & Teknologi (Peran Bagi Pengembangan Peradaban)
  4. Pembelajaran (Cara Memperoleh Ilmu)
  5. Sejarah dan Masa Depan Peradaban Umat Manusia (lihat doktrin tentang kiamat dan imajinasi tentang baldatun toyyibatun wa robbun ghafur)

Filsafat Pendidikan Muhammadiyah (sebagai terapan Filsafat Pendidikan Islam)

  1. Fungsi ilmu, akal dan pembelajaran
  2. Ilmu sebagai hasil belajar
  3. Makna kemanusiaan bagi pengembangan kesalehan syar’i
  4. Fungsi komunitas bagi pengembangan dan pemeliharaan kesalehan syar’i
  5. Revitalisasi Pendidikan Islam Keputusan Muktamar Yogyakarta 2010
  6. Pendidikan Menurut Generasi Pendiri dan Pelanjut

Syarat :

  1. Peserta dapat dikuti persorangan atau kelompok maksimal 3 orang.
  2. Peserta menuliskan FPI atau FPM sesuai tema dan subtema yang dikehendaki.
  3. FPI minimal 50 halaman, FPM 20 halaman. Masing-masing 1,5 spasi.
  4. Tulisan atau riset belum pernah dipublikasikan.
  5. Ditulis dalam bahasa indonesia dan catatan kaki.
  6. Naskah lengkap dikirim ke Email diktilitbang@muhammadiyah.id dengan format subjek CFP2017 spasi NAMA contoh CFP2017 Fira Astuti

Timeline

27 Juni – 10 Juli 2017 : Pengiriman Ringkasan Proposal

24 Juli 2017 : Pengumuman Tulisan Terpilih

15 September 2017 : Pengiriman lengkap

Contact person: 089696936462

Contoh cara menulis For Call Papers;

Setiap rujukan yang dijadikan basis analisa hendaklah kutipan langsung, lalu dikaji menurut cara pandang yang dianut penulis.

Kajian atas pandang Filsuf Muslim atau tokoh Muhammadiyah difokuskan pada padangan tentang manusia, ilmu, kurikulum, guru dan kegiatan belajar-mengajar.

Sekedar contoh berikut dikutipkan Rumusan Filsafat Pendidikan dalam beberapa kepustakaan yang beredar luas di Indonesia.

Pandangan Ibn Sina Tentang Kejadian Alam melalui Emanasi

  • الإبداع هو أَن يكون من الشىء وجود لغيره, متعلق به فقط, دون متوسط من مادة, أَوآلة, أَوزمان.
  • وما يتقدمه عدم زمانى, لم يستغن عن متوسط.
  • والإبداع أعلى مرتبة من التكوين والإحداث.

Maksud teks tersebut menurut Mehdi  Ha’iri Yazdi adalah sebagai berikut: “Emanasi (al-Ibda’) adalah sesuatu yang dengannya sebuah eksistensi dilahirkan dari yang lain, dan bergantung pada eksistensi lain tanpa perantaraan materi, instrument, ataupun waktu. Tetapi, suatu yang didahalui oleh noneksistensi dalam waktu tidak akan membutuhkan perantara. Tindak emanasi, karenanya, mempunyai derajat yang lebih tinggi dari tindak penciptaan dan kontingensi.” 

 Aliran Pragmatisme:

Aka-pikir kejiwaan (mind) dan materi (matter) bukanlah dua hal terpisah dan independen. Manusia hanya mengetahui materi sebagaimana mereka mengalami dan berefleksi atas dasar pengalaman tersebut dengan akal-pikir-kejiwaan mereka.

Pelajar merupakan subjek yang memiliki pengalaman, yang mengalami, sehingga menjadikannya mampu menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan situasi problematik. Seorang pelajar, dalam belajar sebagaimana ia bertindak terhadap lingkungannya, dirangsang bertindak oleh lingkungannya. Pengalaman sekolah adalah bagian dari hidup daripada sekedar persiapan untuk hidup. Cara seseorang belajar di sekolah tidaklah berbeda secara kualitatif dari cara ia belajar dalam aspek-aspek lain kehidupannya.

Guru bukan seorang guru dalam pengertian tradisional. Bukanlah seseorang yang mengetahui apa yang dibutuhkan subjek didik di masa depannya karenanya mempunyai fungsi menanamkan unsur esensial pengetahuan pada diri subjek didik. Tak seorang pun mengetahui apa yang dibutuhkan subjek didik karena kita hidup dalam sebuah dunia yang senantiasa berubah.

Guru adalah pendamping yang lebih berpengalaman, karenanya dipandang sebagai pemandu dan pengarah.

Kurikulum tak boleh dibagi dalam bidang materi pengajaran yang membatasi dan tidak alamiah. Kurikulum perlu dibagun atas dasar unit-unit alamiah (wajar) yang tidak menimbulkan persoalan dan pengalaman yang menekan para subvjek didik. Unit-unit khusus studi bisa saja berbeda dari tiap tingkat, tapi ide utamanya ialah bahwa materi pengajaran tradisional (seni, sejarah, ilmu pasti, membaca) dapat dianyam ke dalam sebuah teknik pemecahan masalah yang menggunakan naluri keingintahuan pada subjek didik untuk mempelajari materi pengajaran tardisional seperti mereka menggeluti berbagai problem dan isu yang sangat menarik buat mereka dalam pengalaman keseharian.

Pandangan Pragmatis (dzarai’iyyah) Ibn Khaldun:

 Manusia menurut Ibn Khaldun, memiliki kelebihan dibading makhluk lain, karena kemampuan idrak (kesadaransubjek atas sesuatu di luar diri), juga memiliki akal pikiran (al-fu’ad) yang berpusat pada system saraf otak, sehingga mampu melakukan persepsi, abstraksi, dan imajinasi. Aktivitas berfikir ialah proses kejiwaan di balik pencerapan inderawi dan proses mondar-mandir kognitif, mengabstraksi dan mensistematisasi cerapan inderawi. Pengetahuan yang diperoleh seeorang melalui pembelajaran adalah hasil belajar bukan sekedar bakat bawaan.

Contoh bisa di download

Diktilitbang Gelar Bimtek Hibah Riset di STKIP Muhammadiyah Sorong

Dalam rangka Pendampingan Penulisan Riset tentang Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (DIKTILITBANG) Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menyelenggarakan “Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal Hibah Penelitian” (Bimtek).

Kegiatan Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proposal yang diajukan oleh para Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah. selain itu juga untuk mendorong terjadinya skema transfer pengetahuan dan pengalaman antar peneliti, dan menawarkan mekasisme sharing authosharing dalam publikasi dalam publikasi hasil penelitian. Bertolak dari tujuan di atas maka majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Sorong dipandang penting untuk melakukan bimtek bagi para dosen PTM yang telah mengajukan proposal hibah Riset Muhammadiyah, karena saat ini dana penelitian dari kampus PTM yang besar itu belum semua terserap, sehingga dana-dana tersebut kita kumpulkan dan kita jadikan sebagai dana penelitian nasional.

Muhammad Sayuti, Ph.D., sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Sorong saat diwawancarai tentang alasan kenapa untuk program ini memilih Kampus Biru ini sebagai tuan rumah, beliau mengatakan bahwa STKIP Muhammadiyah Sorong adalah salah LPTK PTM di kawasan Timur Indonesia yang telah mempunyai daya saing yang tinggi, salah satu indikatornya yaitu dengan masuknya STKIP Muhammadiyah Sorong ke dalam Kluster Madya pada tingkat Penelitian oleh Kemenristek dikti.

“ya saya pikir STKIP Muhammadiyah Sorong sangat layak dan pantas untuk menyelenggarakan program ini, karena selain kluster madya, pada tahun ini juga pengusul hibah penelitian Muhammadiyah terbanyak adalah Dosen dari kampus biru ini.” tegas Pak Sayuti.

Bimtek penyusunan Hibah Penelitian Muhammadiyah ini akan dilaksanakan selama 2 hari, pada hari Senin-Selasa, tanggal 5-6 Juni 2017 bertempat di Auditorium Kampus STKIP Muhammadiyah Sorong, dengan jumlah peserta 60 dosen yang terdiri dari 30 dari STKIP Muhammadiyah Sorong, dan selebihnya dari PTM se Provinsi Papua Barat. (ds)

https://stkipmuhsorong.ac.id

UM Malang Perkuat Kerjasama dengan Harper Adams University Inggris

KERJASAMA Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan Harper Adams University terus diperkuat. Kali ini, kerjasama tersebut fokus di bidang penelitian. Asisten Rektor Bidang Kerjasama UMM Soeparto menjelaskan, sudah tiga kali UMM menjalin kerjasama dengan kampus yang berpusat di Shropshire, Inggris tersebut.

“Salah satu program yang akan segera dijalankan yaitu penelitian bersama dalam bidang probiotik,” jelas Soeparto terkait kunjungan Steve Buckle, perwakilan Harper Adams University, ke UMM, Selasa (25/10). Februari 2017 nanti, lanjut Soeparto, perwakilan Harper Adams akan kembali ke UMM untuk membicarakan tindak lanjut dari kerjasama penelitian tersebut.

Tidak hanya itu, UMM juga sedang mengusahakan adanya join degree untuk program magister dan post-doktoral. Soeparto menyatakan, untuk mengawali program join degree tersebut UMM mengadakan program kredit transfer. “Bahkan Harper Adams juga menawarkan adanya sit in yaitu dosen UMM mengikuti perkuliahan di Harper Adams selama dua minggu dengan gratis,” jelasnya.

Dosen UMM yang nantinya kuliah di Harper Adams juga turut menyebarkan Islam di Eropa. “Nantinya dosen UMM yang berangkat ke Inggris sekaligus melakukan diskusi dan penyebaran tentang Islam khususnya Islam Indonesia. Tapi yang bagian ini masih dalam masa penjajakan,” pungkas Soeparto.

Selain kerjasama, Harper Adams University dalam kunjungannya juga memaparkan kondisi kampus dan juga beasiswa yang akan diberikan untuk UMM dalam beberapa program. Steve Buckle selaku perwakilan Harper Adams University menyatakan, universitas yang berbasis di tengah sawah itu terkenal dalam bidang pertanian, peternakan, tehnik.

“Dengan biaya hidup yang lebih murah dari Australia dan Singapura, menjadikan Inggris bisa menjadi salah satu pilihan negara kuliah khususnya bagi yang sedang menempuh program magister dan post-doktoral,” ujar Steven.

Beberapa prestasi yang sudah diraih Harper Adams University adalah kualitas pengajaran yang masuk dalam 10 peringkat teratas se-Britania Raya. Tidak hanya itu Harper Adams University, lanjut Steve, juga mendapat peringkat ke-6 dalam pengelolaan fasilitas dan pelayanan. “Beasiswa yang akan diberikan Harper Adams University berupa potongan pembayaran hingga 50%,” jelasnya.

Pada presentasi tersebut disebutkan ada 12 jurusan yang bisa diambil oleh dosen UMM yang hendak menempuh program magister. Di antaranya, pertanian, agribisnis, peternakan, ekologi terapan dan entomologi. “Khusus untuk magister dalam bidang tehnik diharuskan mulai dari program sarjana bisa langsung mengambil program magister dengan estimasi waktu selama 4 tahun,” jelas Steve lebih rinci.

Sumber : www.umm.ac.id

Universitas Muhammadiyah Makassar Tonggak Sejarah Lahirnya LP3 Muhammadiyah

Kehadiran Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren (LP3) Muhammadiyah merupakan amanah hasil Muktamar ke-47 Muhammadiyah, di Unismuh Makassar, pada 3-8 Agustus 2015.

Unismuh Makassar menjadi tonggak sejarah lahirnya Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah,” kata Ketua LP3M Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Maskuri.

Hal itu dikemukakan pada pembukaan Rakornas Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP3M), di Balai Sidang Muktamar 47, Kampus Unismuh Makassar, Jumat malam, 28 Oktober 2016.

Rakornas LP3M yang dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir, mengusung tema: Menuju Pondok Pesantren Muhammadiyah yang Berkemajuan sebagai Pusat Kader Ulama.

Maskuri mengatakan, Rakornas LP3M dihadiri sekitar 300 peserta, terdiri atas pengurus LP3M Pimpinan Pusat Muhammadiyah, konsultan ahli, tim pengembang, majelis dan lembaga Muhammadiyah tingkat pusat, serta pengurus LP3M pimpinan wilayah Muhammadiyah se-Indonesia.

Rakornas juga dimaksudkan mendiskusikan hal-hal strategis untuk mengembangkan Pondok Pesantren Muhammadiyah ke depan dan juga melalui Rakornas ini perlu ada pencerahan dalam pengelolaan pesantren, melalui seminar internasional tentang tajdid peradaban dan ilmu pengetahuan, membangun kemandirian dan kerjasama regional pendidikan Islam, papar Maskuri.

Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rahman Rahim, juga berharap pondok pesantren Muhammadiyah dapat dikelola secara modern dan profesional.

Kalau dikelola secara profesional dan moder, maka pondok pesantren tentu bukan momok bagi masyarakat. Sebaliknya, masyarakat akan merasa rugi ketika anak-anak mereka tidak masuk ke pesantren Muhammadiyah, kata Rahman.

Pembukaan Rakornas Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah turut dihadiri Gubernur Sulsel diwakili Asisten III Sidik Salam, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel yang juga Ketua Badan Pembina Harian Unismuh Makassar, Dr HM Syaiful Saleh, mantan Rektor Unismuh Makassar Prof Irwan Akib, Ketua Harian Partai Golkar Pusat yang juga Pelaksana Tugas Ketua Partai Golkar Sulsel Nurdin Halid, serta sejumlah undangan.

Sumber : www.unismuh.ac.id

Buat Video Edukasi, Tim Keperawatan UM Yogyakarta Raih Juara Lomba Nursing Scientific Festival 2016

Pada ajang bergensi Nursing Scientific Festival (NSF) 2016, tiga mahasiswa angkatan 2013 dari program studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih juara I dan juara favorit dalam kompetisi video edukasi. Ketiga mahasiswa tersebut yaitu Nur Huda Surya Pratama selaku ketua tim, Ghulam Najiih Naadir, serta Rizky Shodiqurahman, berhasil menyabet juara NSF yang ditujukan bagi mahasiswa keperawatan di seluruh Indonesia. Ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang tersebut diadakan selama 3 hari yaitu 21 hingga 23 Oktober 2016.

Huda selaku ketua tim saat ditemui di Biro Humas dan Protokol UMY, Selasa (25/10) mengatakan bahwa kompetisi NSF 2016 pada tahun ini mengangkat tema “Nursing Care In Emergency Road Traffic Accident. “Sesuai tema yang ditetapkan pada tahun ini, kami mengambil judul untuk video edukasi yaitu Improvisasi Penanganan Fraktur Pada Kecelakaan Lalu Lintas. Video yang kami buat mendiskripsikan terkait penanganan pertama pada kejadian kecelakaan, dengan mengambil contoh kecelakaan dengan korban yang masih sadarkan diri namun telah mengalami patah tulang pada bagian kaki korban. Pertolongan yang kami lakukan sesuai dengan prosedur penanganan pada kecelakaan,” jelas Huda.

Huda melanjutkan, video yang dibuat bersama timnya tersebut disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang masih awam terkait penanganan pada kecelakaan yang aman. “Ide yang kami buat melalui video edukasi ini kami menggunakan metode suara, gerak, dan menghindari Bahasa medis yang terkadang masyarakat awam belum banyak yang mengetahui. Langkah yang kami lakukan yaitu pertama melalui call for help atau menelpon ambulan gawat darurat, setelah itu melihat jalan napas, perkembangan dada, dan peredaran darahnya, lalu melakukan initial assestmen atau pengkajian awal pada korban terkait dengan pendarahan,” lanjutnya.

Dalam menutup semua pendarahan dan melakukan evakuasi korban patah tulang, Huda menambahkan bahwa perlunya edukasi kepada masyarakat dalam melakukan evakuasi tersebut tanpa harus menambah cedera baru. “Dengan mengambil judul terkait penangan fraktur (patah tulang, red), dapat menyadarkan kepada masyarakat terkait banyaknya alat yang bisa digunakan di lapangan dalam melakukan perawatan yang aman bagi penolong, korban, maupun aman bagi lingkungan. Alat-alat di sekitar kita yang bisa dijadikan penanganan pertama pada korban patah tulang itu seperti kayu atau lainnya,” tambahnya. Dalam ajang perlombaan ini, selain UMY yang keluar menjadi juara pertama, tim UGM keluar sebagai peringkat ke-2, dan Universitas Udayana Bali di posisi ke-3.

Pada kesempatan yang sama Shodiq memaparkan bahwa ide yang disampaikan dalam video edukasi tersebut belum diketahui oleh banyak orang. Sehingga ide yang dibawakan tersebut mendapat nilai lebih dari para juri, hingga mengantarkan mereka menjadi juara. “Hal yang menjadi penilaian dari para juri yaitu keunikan ide. Video yang kami buat berbeda dengan yang lainnya, karena tim lawan banyak yang membuat ide video edukasi dalam penanganannya menggunakan alat-alat yang masih ada di rumah sakit. Selain itu kami mampu menjawab seluruh pertanyaan dari para juri dengan baik, dengan menggunakan teori dan pengalaman yang ada,” papar Shodiq.

Huda bersama timnya berharap, kompetisi Nasional yang baru diikuti oleh mahasiswa keperawatan UMY dan berhasil meraih juara tersebut dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya. “Alhamdulillah meskipun hanya satu tim dari UMY, kami bisa membuktikan bahwa kami bisa. Harapan kedepan kami bisa membuka jalan bagi mahasiswa lainnya untuk dapat meregenerasi dan menunjukkan skill dalam berbagai hal. Video dalam proses pembuatan selama satu minggu ini semoga bermanfaat bagi masyarakat terkait penanganan kecelakaan bagi korban patah tulang,” harap mereka.

Sumber : www.umy.ac.id

Ratusan Guru Ikut PLPG di Universitas Muhammadiyah Makassar

Sebanyak 695 guru dijadwalkan mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, dalam tiga angkatan.

Para peserta PLPG akan mengikuti pelatihan dalam bentuk perkuliahan dan workshop menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).

Beban belajar PLPG sebanyak 90 jam pembelajaran selama 11 hari, terdiri atas 10 hari kegiatan pembelajaran dan ujian PLPG, serta satu hari Uji Kompetensi Guru (UKG).

Peserta PLPG baru dinyatakan lulus jika telah mengikuti dan lulus Ujian Tulis LPTK (ujian tulis yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan/LPTK) dan ikut Ujian Tulis Nasional (UTN) yang diselenggarakan oleh Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG).

Ambang batas minimal atau passing grade untuk kelulusan UTN PLPG tahun ini adalah 80, papar Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unismuh Makassar, Dr Andi Sukri Syamsuri.

Hal itu dipaparkan pada pembukaan Coaching Clinic Asesor Penyelenggara Sertifikasi Guru dalam Jabatan Sub Rayon LPTK 1-46 Unismuh Makassar, di Mini Hall FKIP Unismuh Makassar, Sabtu, 22 Oktober 2016.

Jadi ada perbedaan antara PLPG tahun lalu dengan PLPG tahun ini. Ambang batas minimal untuk kelulusan tahun lalu hanya 55, sekarang naik menjadi 80. Tahun lalu mengguakan lembar jawaban yang di-scan, tahun ini ujian dengan sistem Daring (dalam jaringan/online). Jadi, begitu selesai menjawab semua jawaban secara Daring, maka peserta langsung tahu apakah dirinya lulus atau tidak lulus. Kalau tidak lulus, maka peserta diberi kesempatan mengikuti pengulangan ujian hingga empat kali dalam dua tahun, tutur Andis – sapaan akrab Andi Sukri Syamsuri.

Rektor Unismuh Makassar selaku Ketua Sub Rayon LPTK 1-46 Unismuh Makassar, Dr H Abdul Rahman Rahim SE MM, mengatakan PLPG sesungguhnya bertujuan untuk memantapkan profesionalisme guru.

Tapi karena Unismuh Makassar adalah perguruan tinggi Islam, maka saya ingin PLPG yang kita laksanakan juga bernuansa Islami, antara lain mengatur jadwal sehingga pada saat memasuki waktu shalat, maka peserta diistirahatkan agar bisa mengikuti shalat berjamaah di masjid, kata Rahman.

Pembukaan Coaching Clinic turut dihadiri mantan Rektor Unismuh Dr Irwan Akib, Wakil Dekan I FKIP Khaeruddin SPd MPd, serta 53 peserta/instruktur.

Sumber : www.unismuh.ac.id

Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Makassar Raih Doktor di Malang

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, HM Syaiful Saleh, berhasil meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Lingkungan, pada Program Pascasarjana Multidisipliner, Universitas Brawijaya, Kota Malang, Senin, 24 Oktober 2016.

Syaiful yang pernah menjabat Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Peternakan Kota Makassar, mengusung judul disertasi: Persepsi dan Partisipasi Masyarakat pada Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Secara Berkelanjutan (Studi Kasus Reklamasi di Kota Makassar).

Ujian promosi doktor dipimpin Direktur PPs Multidisipliner Universitas Brawijaya Prof Abdul Hakim, dengan ko-promotor Prof Sukoso dan Dr Andi Tamsil, serta Penguji I Dr Endah Setyowati, Penguji II Dr Mimit Primyastanto, Penguji III Dr H J Hasnidar, dan Penguji IV Dr Asbar.

Hadir pada ujian promosi tersebut, antara lain Ketua Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, Ketua Aisyiyah Sulsel Dr Nurhayati Azis, Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Dr H Abdul Rahman Rahim, para dekan di lingkungan Unismuh Makassar, serta sejumlah pejabat dan puluhan orang lainnya dari Makassar.

Syaiful Saleh dalam kesimpulan disertasinya mengatakan, persepsi masyarakat pada pelaksanaan reklamasi yaitu reklamasi menurunkan pendapatan secara ekonomi, mengubah kebiasaan dalam mencari nafkah, dan menurunkan daya dukung lingkungan.

Partisipasi masyarakat terbagi dua bentuk, yaitu masyarakat yang menolak pelaksanaan reklamasi, serta masyarakat yang menyetujui dilaksanakannya reklamasi,” sebut Syaiful.

Masyarakat yang menolak reklamasi, katanya, yaitu masyarakat yang terkena dampak negatif secara langsung dengan adanya reklamasi, sedangkan yang menerima yaitu masyarakat yang pada umumnya sebagai pelaksana dan sekaligus memperoleh manfaat dengan adanya reklamasi.

Diharapkan kepada pemerintah memiliki tanggungjawab atas pembangunan sarana dan prasarana, kebijakan tata ruang, serta perangkat hukum pengelolan sumber daya wilayah pesisir yang transparan, tandas Syaiful.

Sumber : www.unismuh.ac.id

UM Yogyakarta Wisuda 1.316 Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali mengadakan wisuda Program Vokasi, Sarjana, dan Pascasarjana periode I di Sportorium Kampus Terpadu UMY, Sabtu (22/10). Pada periode pertama ini,  UMY meluluskan mahasiswanya sebanyak total 1.316 Wisudawan/Wisudawati yang terdiri dari Program Vokasi sebanyak 39 Wisudawan/Wisudawati, Program Sarjana sebanyak 1.198 wisudawan dan Program Pascasarjana sebanyak 79 Wisudawan/Wisudawati.

Wisudawan terbaik untuk jenjang S1 kali ini diraih oleh Hanif Nafiah, S.P dari program studi Agribisnis  dengan IPK 3,97. Sedangkan untuk jenjang S2, wisudawan terbaik diraih olehMaria Putri Sari Utami, M.Kep dari program studi Magister Keperawatan dengan IPK 3,96. Pada pelaksanaan wisuda kali ini terbagi menjadi dua waktu yaitu pagi dan siang untuk mengantisipasi massa yang menumpuk di Sportorium.

Rektor UMY, Prof. Bambang Cipto MA dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya terhadap mahasiswa UMY. Beliau berpesan kepada para mahasiswa untuk bersiap menghadapi dunia yang sesungguhnya. “Saya sangat senang melihat mahasiswa yang kurang lebih empat tahun menempuh di UMY ini. Hari ini UMY akan segera ditinggalkan oleh kalian, Kami berharap pembelajaran yang telah didapat, khususnya Al-Islam dan Kemuhammadiyahan harus tetap diterapkan dan diamalkan karena menjadi modal dalam menghadapi tantangan yang lebih besar yang menanti didepan,” ungkapnya.

Beliau juga berpesan dua hal kepada lulusan UMY agar bersemangat dalam menciptakan inovasi. “Jadilah insan yang inovatif yang senantiasa menciptakan hal-hal baru. Dan juga jadilah orang yang mempunyai jiwa entrepeneurship. Dua hal tersebut,dapat membuat kita bisa mandiri. Kita harus menjaga semangat itu karena dapat memberi kemudahan pada orang lain,” tuturnya.

Sementara itu Asep Suryana, S.IP, dalam sambutannya mewakili wisudawan priode kali ini, menyatakan rasa bangganya dengan UMY. “Menempuh pendidikan di UMY merupakan suatu kebanggaan karena UMY termasuk salah satu perguruan tinggi yang terkreditasi A di Indonesia. Selain itu,UMY juga memgang teguh nilai-nilai islami dan pengembangan ilmu pengeahuan,”ujar Finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional 2016 ini.

Ia juga menyerukan kepada wiisudawan/wisudawati lainnya untuk melanjutkan perjuangan masing-masing . “Untuk teman-teman wisudawan/wisudawati, perjuangan kita masih panjang dan tidak berakhir di wisuda kali ini. Hari ini justru merupakan awal perjuangan yang sesungguhnya. Semoga kita bertemu lagi saat sukses nanti,” harapnya.

Sumber : www.umy.ac.id

UM Malang Siap Kembangkan Kelas Internasional Berbahasa Indonesia

WAKIL Ketua Badan Pembina Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr Muhadjir Effendy MAP mendorong agar UMM dapat mewujudkan kampus kelas dunia melalui internasionalisasi bahasa Indonesia. Hal itu disampaikan Muhadjir yang juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada lawatannya ke UMM, Sabtu (22/10).

Muhadjir berharap, UMM mampu mempelopori kelas internasional dengan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utamanya. “Tujuannya, agar bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dipelajari oleh  mahasiswa asing dan tetap menjadi bahasa utama kita. Wajibkan mahasiswa asing untuk belajar bahasa Indonesia melalui BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing),” ujarnya.

Muhadjir juga menghimbau agar para dosen di UMM tak melulu mengirimkan papernya ke jurnal internasional.“Karya Bapak-Ibu, yang dikirim ke jurnal internasional, akan malah membuat bahasa Indonesia tidak laku. Harusnya dorong jurnaldalam negeri agar punya rekognisi internasional, caranya buat jurnal internasional berbahasa Indonesia,” harap mantan Rektor UMM ini.

Terlebih, kata Muhadjir, UMM diharapkan dapat menjadi rujukan bagi ratusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia.Untuk itu, lanjutnya, program studi yang ada di UMM harus diperkuat. Hal ini merujuk pada empat sektor yang menjadi andalan pemerintah saat ini, salah satunya yaitu industri kreatif.

“Prodi ilmu komunikasi di UMM itu salah satu yang siap diusung ke industri kreatif. Saat ini sudah bagus, tapi perlu lebih ditingkatkan, terutama di bidang grafis dan sinematografi,” ungkapnya.

Mengamini hal tersebut, Rektor UMM Fauzan mengatakan, internasionalisasi di UMM tidak hanya mengharuskan kampus ini mengembangkan sayap kemitraan ke berbagai negara di dunia. Internasionalisasi juga berarti membuat warga asing lebih familiar dengan budaya Indonesia dan atrmosfer UMM. “Di sini, mahasiswa asing harus bisa berbahasa Indonesia. Mereka juga harus bisa menyatu dengan mahasiswa pribumi,” ujarnya.

Terkait industri kreatif, Fauzan menjelaskan, saat ini Wakil Rektor III UMM tengah menyiapkan strategi agar mahasiswa siap merambah wilayah tersebut. Prodi Ilmu Komunikasi UMM yang sukses menyulap kampung kumuh menjadi kampung warna-warni Jodipan adalah salah satu buktinya.

UMM, lanjut Fauzan, juga tengah melakukan peningkatan sumber daya manusia. Ada 14 profesor yang melakukan pendampingan intensif pada 74 dari 114 doktor di UMM untuk digurubesarkan. Di lingkup Wakil Rektor I, penataan akademik dan pelayanan administrasi dan pembelajaran kini tengah menjadi fokus. Sedangkan Wakil Rektor II terus melakukan perbaikan tata kelola di bidang keuangan.

Silaturrahim dan arahan Muhadjir ini dihadiri oleh dekan, pembantu dekan I, II, dan III dari semua fakultas, kepala program studi, kepala badan,dan kepala lembaga se-UMM. Sebelum bertemu jajaran dekanat dan staf, Muhadjir sempat bertandang ke Student Day Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta menilik perkembangan pembangunan GKB IVUMM.

Sumber : www.umm.ac.id

Calon Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Telah Terpilih

Anggota Senat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Kamis (20/10) telah memilih Bakal Calon Rektor UMY untuk periode 2016 – 2020. Bertempat di Ruang Sidang Komisi Gedung AR Fachruddin A Lantai 5 Kampus Terpadu UMY, sebanyak 52 orang anggota senat menghadiri “Rapat Senat UMY Pemilihan Calon Rektor Defenitif” yang dipimpin langsung oleh Ketua Senat UMY, Prof. dr. H. Moh. Anwar, M.Med., Sc., Sp.OG (K).

Dari empat nama yang terjaring, terpilih calon rektor definitif yakni nama Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., dan Dr. Mukti Fajar, ND., M.Hum. Para calon rektor tersebut dipilih oleh 52 anggota senat UMY, yang tiap individu diberikan hak untuk memilih tiga dari total empat calon rektor UMY. Hasil pemilihan rektor tersebut kemudian akan disampaikan ke Majelis Pendidikan Tinggi, Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk kemudian dipilih sosok yang akan memimpin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selama 4 tahun mendatang.

Sebelum pemilihan, setiap para calon rektor menyampaikan program-program yang akan mereka lakukan ketika terpilih menjadi rektor. Keempat calon semuanya memiliki program yang hampir sama, berkaitan dengan peningkatan standar UMY sebagai World Class University. Salah satu program yang sama tersebut adalah peningkatan mutu pendidikan dan kualitas dosen UMY.

Prof. Bambang Cipto menyampaikan beberapa strategi kedepan antara lain pembaharuan tata organisasi, fokus pengembangan SDM, meningkatkan kerjasama internasional, meningkatkan kemampuan dosen, meningkatkan jumlah profesional, dan meningkatkan kajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan. “Selain itu sudah saatnya bagi UMY untuk meningkatkan enterpreneur mahasiswa. Karena universitas standar QS seperti Stanford dan National University of Singapore (NUS) yang memiliki ranking tinggi, memiliki kualitas mahasiswa yang bagus dalam bidang enterpreneurship,” jelas Bambang.

Dr. Achmad Nurmandi ingin meningkatkan perolehan ranking UMY di kancah Internasional dengan meningkatkan mutu SDM di UMY, ” Kinerja setiap prodi atau fakultas meningkat, ditunjukkan dengan akreditasi tiap fakultas banyak yang naik. Berarti meski fakultas meningkat, secara keseluruhan di tingkat universitas menurun. Oleh karenanya harus meningkatkan Sumber Daya Manusia salah satunya para Doktor di UMY harus menjadi motor perubahan yang tidak hanya memikirkan prodi tetapi juga universitas secara menyeluruh.”

Dr. Gunawan Budiyanto menyampaikan beberapa programnya salah satunya adalah percepatan strategi peningkatan skor AIPT-2017 agar UMY tetap berpredikat A dan percepatan peningkatan jumlah lektor kepala dan guru besar. “Program selanjutnya yaitu percepatan pencapaian jumlah doktor di UMY, dimana 30% dari semua dosen harus bisa bergelar doktor. Juga peningkatan fasilitas pembelajaran terutama seperti laboratorium eksak maupun sosial,” ujar Gunawan.

Sedangkan Dr. Mukti Fajar, dalam bidang akademik ia mentargetkan setiap dosen memiliki minimal satu publikasi per tahunnya. “Dalam bidang SDM, semua dosen nanti harus ada peningkatan. Program profesorisasi harus dikelola sebagai sebuah sistem dan bukan dilakukan oleh pribadi masing-masing saja. Dan jika UMY mentargetkan 4 tahun lagi ingin menjadi Perguruan Tinggi level Asia, maka harus ada percepatan kerja,” ujar Mukti.

Sumber  : www.umy.ac.id