Unimus Juara I Olah Raga Antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah 2015

Tim olah raga Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), berhasil menorehkan nama dan mendapatkan juara I, dalam ajang Liga Kompetisi Olah Raga antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP),  dengan Tema Mempererat Silahturahmi Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Dalam rangkaian Aniversarry UMP.

Kegiatan ini, di laksanakan di Gedung Olah Raga UMP, yang di buka oleh Rektor UMP Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, MH, pada jam 08.00 dan di akhiri oleh Wakil Rektor (4) Ir. Regawa Bayu Pamungkas, MT.  Pada jam 15.00. di hadiri dari 11 delegasi kontingen olah raga Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Adapun Juara Pertama adalah Tim Unimus, Juara II dari UMP, Juara III Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Wakil Rektor III Unimus Bapak Dr. HR. Djoko Hartono, SE, SH, MKn, MM, Unimus, mengapresiasi atas keberhasilan dan kemenangan dari Tim Unimus yang terdiri dari: Yusuf. PhD dari Program Studi Teknologi Pangan, Sukojo.S.S,(Admisi), kemudian Bagus Saputra dan Faisal Noer perwakilan dari mahasiswa / unit kegiatan mahasiswa (UKM) olah raga dan Bapak Slamet Riyadi,  S.Kom. perwakilan dari Unit (BAAK). Selanjutnya WR III, Dr H Djoko Setyo Hartono SE MM SH, MKn. Unimus menyampaikan  ucapan selamat, bahwa kegiatan ini akan mendorong prestasi yang lain bagi dosen, karyawan dan mahasiswa di bidang olah raga. [Mamdukh Budiman]

Pusat Studi Astronomi UAD Ikut Meneliti Gerhana 2016

Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (Pastron-UAD) diajak terlibat dalam penelitian gerhana matahari total 2016 oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Tim UAD juga hadir dalam acara Lokakarya Nasional GMT 9 Maret 2016 di Bandung, Selasa (14/42015).

Adalah Yudhiakto Pramudya, Ph.D., kepala Pastron UAD, bersama dua rekannya, Eko Nursulistyo M.Pd., S. dan Oki Mustafa, S.Pd., M.Pd.Si yang menjadi wakil UAD dalam penelitian tersebut.

Yudhiakto yang merupakan dosen S-2 Pendidikan Fisika UAD ini mengatakan, gerhana matahari sering dihubungkan dengan peristiwa yang akhirnya menimbulkan mitos. Dalam perspektif astronomi, peristiwa gerhana matahari adalah peristiwa biasa dan tidak berhubungan dengan kejadian atau mitos yang berkembang di masyarakat. Dalam penelitian 2016 nanti, yang direncanakan di Ternate, tim dari UAD akan memberikan edukasi mengenai hal tersebut.

“Harapannya masyarakat Indonesia, khususnya Ternate, dapat memahami tentang gerhana. Fenomena gerhana matahari itu dapat dijadikan momentum untuk mengenalkan sains kepada masyarakat,” ucap Yudhi saat diwawancarai, Kamis (16/4/2015).

Gerhana matahari merupakan peristiwa tertutupnya piring matahari oleh piring bulan. Saat tertutup penuh, maka disebut sebagai gerhana total. Akibatnya, langit menjadi gelap, suhu menurun, dan perilaku hewan berubah karena mengira sudah malam. Selain itu, gerhana matahari juga dapat memungkinkan terjadi perubahan pada lapisan ionosfer

“Gerhana hanya akan tertutup dalam waktu tiga menit. Nah, dalam waktu tersebut, kami akan mengamati adanya perubahan, baik suhu maupun perilaku hewan.”

Lebih lanjut Yudhi menjelaskan, “Sebenarnya melihat gerhana matahari aman, asal tahu cara mengamatinya. Tentu saja, gerhana tidak dapat diamati dengan mata telanjang secara langsung karena kuatnya sinar matahari, khususnya dari fase gerhana total yang gelap menjadi terang, bisa merusak mata. Dalam jangka panjang, bisa menimbulkan kebutaan.”

Cara aman mengamati gerhana adalah menggunakan kacamata gerhana atau melihat proyeksi sinar matahari melalui kamera lubang jarum (pin hole) yang dibuat dari kardus.

Bersama dua rekannya, Yudhi berharap hasil penelitiannya dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama menyadari bahwa gerhana matahari salah satu bukti kebesaran ciptaan Tuhan.

Selama ini, Pastron-UAD bergerak di bidang penelitian dan pendidikan astronomi. Pada 4 April 2015 lalu, tim juga mengamati peristiwa gerhana total dari kampus 4 UAD. Sebelumnya, mereka menjadi pembicara di Korea Selatan dan Italia.

Sementara menurut Yatny Yulianty dari Universe Awareness (Unawe) Indonesia, yang dimuat dalam koran cetak Kompas, Rabu, 15 April 2015 lalu mengungkapkan bahwa jalur gerhana total kali ini istimewa karena satu-satunya wilayah daratan negara yang dilintasi hanya Indonesia.

Beberapa kota yang dilintasi jalur gerhana total antara lain Mukomuko (Bengkulu), Palembang (Sumatra Selatan), Tanjung Pandan (Bangka Belitung), serta Sampit dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah). Selain itu, Amuntai (Kalimantan Selatan), Balikpapan (Kalimantan Timur), Pasangkayu (Sulawesi Barat), Palu, Poso dan Luwuk (Sulawesi Tengah), serta Ternate, Tidore, dan Maba (Maluku Utara).

Sumber : UAD.AC.ID

Simponi Biologi Edukasi

Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UAD bertempat di Gedung Asri Medical Center (AMC) sukses menyelenggarakan kegiatan Simposium Nasional (Symbion 2015). Kegiatan tersebut mengangkat tema “Edubiodiversity: Inspiring Education with Biodiversity”.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I UAD, Dr. Muchlas, M.T. ditandai dengan pemukulan gong. Selain Wakil Rektor I, hadir pula Dekan FKIP UAD Dra. Trikinasih Handayani, M.Si., Wakil Dekan FKIP Dr. Suparman, M.Si., DEA, dan Kaprodi di lingkungan FKIP UAD.

Tercatat, kegiatan tersebut diikuti oleh 171 peserta, yakni 94 pemakalah dan 77 non-pemakalah. Mereka adalah mahasiswa S1, S2, S3, dosen, pakar, peneliti, dan guru yang berasal dari beberapa provinsi di Indonesia. Di antaranya Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Acara ini juga diikuti oleh pemakalah yang termasuk pakar internasional dalam bidang konservasi, yaitu Dr. Jatna Supriatna.

Ketua panitia kegiatan Symbion 2015, Hendro Kusumo Eko Moro Prasetyo, M.Sc. mengatakan, kegiatan ini memfasilitasi para dosen, guru, peneliti, mahasiswa, praktisi, dan konsultan pendidikan untuk berbagi pemikiran melalui karya-karya ilmiah atau gagasannya.

“Saya harap mereka yang ikut dapat memaparkan serta berdiskusi tentang hasil pemikiran ataupun penelitian mereka masing-masing dalam memajukan pendidikan di Indonesian. Kegiatan Symbion direncanakan berlangsung setiap tahun dengan target menjadi even skala internasional,” ujarnya.

Hadir sebagai keynote speaker Symbion 2015 adalah Butch O Soulon (University Nueva Caceres, Filipina), Dr. H. Sulistiyo, M.Pd. (Ketua Umum PGRI Pusat), Prof. Dr. Yayuk Rahayuningsih S, M.Sc. (Bid. Zoologi Puslit Biologi LIPI), serta Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (UAD).

Sesi pemaparan materi oleh keynote dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi pertama Prof. Dr. Yayuk Rahayuningsih S, M.Sc dan Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dengan moderator Trianik Widyaningrum, M.Si. Sesi kedua oleh Dr. H. Sulistiyo, M.Pd dan Dr. H. Sulistiyo, M.Pd dengan moderator Irfan Yunianto, M.Sc.

“Presentasi dan diskusi peserta pemakalah berlangsung sangat cair dan dinamis di masing-masing round table. Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme pemakalah saat berdiskusi dan sharing,” terang Hendro Kusumo.

Acara diakhiri dengan pembagian door prize untuk para pemakalah terbaik. Secara resmi, Symbion 2015 ditutup oleh Hendro Kusumo.  “Kesuksesan Symbion 2015 merupakan kesuksesan seluruh peserta dan panitia. Tahun depan, Symbion harus lebih sukses dan go international,” papar Hendro saat menutup acara.

Sumber : UAD.AC.ID

Filipina Membuat Pendidikan Dasar 12 Tahun

Orasi Ilmiah Atty Santiago D. Ortega, Jr.;

“Filipina telah mengubah sistem pendidikan dengan menambah 2 tahun di pendidikan dasar, yakni dari 10 tahun menjadi 12 tahun. Undang-Undang Peningkatan Pendidikan Dasar 2013 mengamanatkan bahwa TK dibuat wajib pada usia 5, ditambah 12 tahun pendidikan dasar. Angkatan pertama dari kelas 11 pada tahun 2016, menjadi tantangan tersendiri bagi institusi pendidikan tinggi karena kekosongan dua tahun di pendidikan tinggi. Program pendidikan dasar 12 tahun Filipina akan membuat lulusan sebanding dengan lulusan lain di negara-negara ASEAN, dan dunia pada umumnya.”

Itulah yang dikatakan Atty Santiago D. Ortega, Jr., President Of University of Saint Anthony, Filipina, dalam orasi ilmiah wisuda Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sabtu (28/3/2015), di JEC.

Menurutnya, pada 2015, ASEAN Community telah dimulai. Situasi ini akan menghilangkan batas-batas bagi orang, produk, jasa dan barang, serta menghilangkan hambatan sehingga meningkatkan persaingan.

Bagaimana kita akan menyiapkan diri dalam tahun-tahun mendatang? Apakah bergerak maju, atau mundur? Apakah kita siap untuk menghadapi dunia di tengah-tengah menyusutnya batas?

Berkaitan dengan hal itu, Atty menghubungkan dengan mahasiswa yang sedang diwisuda. “Setelah lulus, persaingan akan dimulai. Anda akan menemui banyak tantangan. Beberapa orang mungkin memutuskan untuk bekerja di institusi pemerintah, sedangkan yang lain memutuskan untuk menjelajah ke dunia bisnis, mengelola atau usaha sendiri, dan menjadi bos. Di sini, saya ingin menekankan tentang kewirausahaan, menjadi seorang pengusaha-pengacara di Filipina.”

“Saya memuji Komisi Pendidikan Tinggi (CHED), lembaga yang mengelola lembaga pendidikan tinggi di Filipina. Pada tahun 2005, CHED berdasarkan Resolusi Nomor 184-2005 telah menyetujui Kebijakan, Standar, dan Pedoman Bachelor of Science dalam Kewirausahaan efektif S/Y 2006−2007. Tujuannya untuk mengembangkan wirausaha Filipina. CHED percaya bahwa semangat kewirausahaan adalah tulang punggung ekonomi apa pun, semakin kuat semangat wirausaha, maka semakin bergairah ekonomi. Di Filipina, jumlah terbesar pendaftar dan lulusan di perguruan tinggi adalah jurusan bisnis dan manajemen pendidikan,” tambahnya.

Di USANT, lulusan terbanyak pada 2015 berasal dari departemen pendidikan bisnis sekitar 40%. Populasi terbesar di sana adalah jurusan akuntansi. Sebanyak 34% dari seluruh perguruan tinggi adalah departemen pendidikan bisnis.

Mengapa program pendidikan bisnis menjadi pilihan siswa Filipina? Di USANT, biaya program tersebut lebih rendah dibandingkan program medis dan sains, serta sedikit praktik laboratorium. Selain itu, siswa percaya bahwa mereka memiliki pilihan yang lebih luas setelah lulus. Mereka bisa menjadi bos bagi dirinya sendiri atau mendapatkan pekerjaan di sektor swasta maupun publik. Persiapan akademis formal di perguruan tinggi akan membantu lulusan memulai bisnis mereka sendiri, untuk menjadi mandiri dan memperoleh gelar tanpa tergantung kepada pemerintah.

Memang ada urgensi untuk menceburkan diri dalam kegiatan kewirausahaan. Statistik Nasional Kantor Filipina melaporkan bahwa tingkat pengangguran di Filipina rata-rata 8,9% pada 1994−2014. Namun, data tersebut menurun menjadi 6,0% pada Oktober 2014. Di antara para pengangguran, 21,6% adalah lulusan perguruan tinggi.

Pada laporan yang sama, tingkat pengangguran di Indonesia adalah 5,94%, jauh sedikit lebih rendah dari Filipina. Ini merupakan bukti yang meyakinkan bahwa kewirausahaan, baik skala kecil atau skala besar, usaha kecil atau makro, bisa mengurangi pengangguran di kedua negara.

“Saya percaya UAD telah membekali Anda dengan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan untuk menghadapi dunia kerja yang nyata. UAD, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Yogyakarta, membekali Anda dengan soft skills dan hard skills untuk menjadi warga negara yang produktif dan pengusaha Indonesia yang sukses,” kata Atty.

Soft skill mengacu pada keterampilan interpersonal, sikap dan semangat terhadap pekerjaan. Sementara menurut Andrew Dubrin, penulis buku Essentials of Management, hard skill mengacu pada keterampilan teknis, konseptual, diagnostik, dan politik. Keterampilan ini akan membuat pengusaha meraih hasil maksimal dalam bisnis. Bill Gates, salah satu yang terkaya dunia adalah programmer komputer. Ia memiliki keterampilan teknis yang tidak dapat diragukan. Ia merupakan salah satu pengusaha paling terkenal, yang memiliki Microsoft.

“Di USANT, kami menganjurkan dan membangun kualitas mahasiswa dan karyawan atau CDCD atau yang disingkat dengan care (perhatian), dedication (dedikasi), commitment (komitmen),  dan discipline (disiplin). Jika Anda memiliki kualitas ini, Anda tidak akan pernah gagal. Sukses akan berada di ujung jari Anda.”

Buktinya, formula ini membawa USANT ke tempat yang sekarang, pemimpin dalam inovasi pendidikan dan keunggulan. USANT terus menyentuh dan meningkatkan kehidupan para pemangku kepentingan dan akan terus melakukan bahkan lebih berani, lebih baik, dan lebih bersinar. Seandainya bukan karena CDCD, USANT tidak akan seperti sekarang.

“Sebagai Presiden dan Ketua Dewan USANT, universitas mitra Anda, saya mendesak masing-masing dari Anda untuk membuat perbedaan. Selalu bawa cita-cita almamater. Hidup yang bermanfaat adalah saat Anda merangkul motto moral and intellectual integrity,” terangnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, “Rahasia sukses saya adalah kerja keras, tekun berdoa, dan berbagi dengan sesama. Ukir masa depan Anda dengan integritas moral dan intelektual, disiplin, perhatian, dan dedikasi,” tutupnya.

Sumber : UAD.AC.ID

Strategi Kreatif Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ekonomi (IMM FE) Universitas Ahmad Dahlan  (UAD)  menyelenggarakan  seminar  nasional  dengan  tema  “Strategi  Kreatif Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015” pada   Sabtu,  (28 /3/2015) di auditorium kampus 1.

“Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengembangkan kualitas akademis civitas FE UAD  pada  khususnya,  serta  menambah  jaringan  dan  kerja sama.  Ini juga merupakan ajang untuk diskusi  dan  sharing  kesiapan Indonesia menghadapi  MEA,”  tutur Dewi Amalia, SE., M.Si., selaku Kaprodi Akuntansi dalam sambutan.

Sebagaimana diketahui, pada KTT ke-21 di Cebu-Filipina tahun 2007, ASEAN telah membulatkan tekad untuk menjadi kawasan yang terintegrasi, seperti termaktub dalam dokumen Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015.

Komunitas ASEAN, sesuai dengan Bali Concord II tahun 2003, terdiri atas 3 pilar, yaitu Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community/ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN/KEA (ASEAN Economic Community/AEC), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural  Community/ASCC).  Melalui  kegiatan  ini, para  akademisi  dapat  saling  berdiskusi  dan  berinteraksi  membahas  isu  tersebut.

Selain dosen dan mahasiswa, hadir  pula  Sukarman, S.Si., M.Ec.Dev., M.Sc. yang menjabat sebagai Kasubbid Analisis Kebijakan Perdagangan Luar Negeri, HR Gonang Djuliastono yang merupakan Kadin DIY, dan RaiRake  Setyawan,  SE.,  Gd Bus., MSA. selaku Dosen  FE  UAD. Mereka bertindak sebagai  pembicara  dalam  seminar tersebut.(doc)

Sumber : UAD.AC.ID