UMY Gelar Summer School Daring

Senin (10/8), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membuka program Summer School 2020. Program ini akan dilaksanakan selama tiga hari sampai empat belas hari. Sebanyak 285 peserta dari 16 negara akan mengikuti Summer School berbasis pembelajaran daring ini. Beberapa negara yang mengikuti kegiatan ini antara lain, Malaysia, Pakistan, India, Kiribati, Mesir, Nepal, Oman, Thailand, Bahrain, Indonesia, Spanyol, Jepang, Gambia, Nigeria, Bangladesh, dan UAE (United Arab Emirates).

Kegiatan Summer School melibatkan empat program internasional UMY yang terdiri dari ITYIELDs (International Training for Young Islamic Economics Leaders), ITFSS (International Tropical Farming Summer School), Summer School on Tropical Agribusiness, dan International Program of International Relations Summer School. Rektor UMY, Dr Ir Gunawan Budiyanto, MP IPM, mengucapkan syukur karena di tengah pandemi Covid-19, UMY masih dapat memberikan fasilitas untuk mahasiswa asing belajar daring. “Internasionalisasi kampus masih bisa berjalan dan akan terus kita jalankan. Ditambah antusias para peserta dari berbagai negara masih tinggi,” tambah Dr Gunawan.

Materi yang disampaikan di kegiatan Summer School akan disampaikan oleh pakar internasional sesuai dengan keahliannya masing-masing. Keadaan pandemi yang tidak memungkinkan untuk bertatap muka secara langsung tentu membawa perubahan bentuk pelaksanaan. Seperti yang dijelaskan oleh Dr Ihsan Nurkomar, SP selaku penanggung jawad ITFS, peserta untuk tahun ini tidak bisa diajak langsung melihat keadaan lapangan. Sebagai gantinya mahasiswa akan diberikan video agar memiliki gambaran dalam pembelajaran.

UMS Gelar Sumpah Profesi Ners Angkatan XXI

Selasa (4/8), UMS gelar sumpah profesi perawat angkatan ke-21. Sumpah keperawatan kali ini diselenggarakan secara daring dan luring. Sebanyak 55 mahasiswa mengikuti prosesi sumpah secara daring, sementara 11 mahasiswa mengikuti secari luring.

Ketua Program Profesi Ners UMS Sulastri, S.Kep., M.Kes mengungkapkan pada awalnya pengambilan sumpah akan dilaksanakan pada 24 Maret 2020. Namun adanya pandemi Covid membuar acara harus diundur dan diselenggarakan secara daring dari rumah masing-masing. “Dari 66 lulusam 24 mahasiswa mendapatkan IPK 4.0. Sementara IPK terendah yaitu 3.67. Sehingga kalau dirata-rata lulusan profesi keperawatan angkatan ke-21 ini 3,9,” terangnya.

Dr. Sofyan Anif, M.Si selaku Rektor UMS menyampaikan pesan kepada lulusan agar terus mengabdi kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan sebaik-baiknya. “Lulusan-lulusan ini menjadi capaian yang luar biasa karena banyak yang mendapatkan nilai cumlaude. Ini Sebagai bukti kualitas pendidikan di Prodi Keperawatan dan Prodi Profesi Ners FIK UMS yang sudah terakreditasi A” tutup Dr. Sofyan.

IMM STIT Muh Bojonegoro Gelar Musykom XVIII

Wakil Ketua 3 Kemahasiswaan STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Drs H Aminan, MPd hadir dan membuka Musykom Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang digelar  di Gedung STIT Muhammadiyah Bojonegoro lantai 2, (26/7). Aminan dalam sambutannya menyampaikan, jika IMM ingin mendinamisasi gerakannya maka perlu mengantisipasi perubahan zaman yang terjadi. “Pada pengurus periode 2020-2021, semoga IMM STIT Muhammadiyah ada perubahan kalau tidak berubah berarti gagal,” tegas Aminan.

Ke depannya IMM harus mampu bergerak untuk persoalan umat, bangsa dan persyarikatan. Ini saatnya IMM menjadi motor penggerak dan pelopor kebangkitan bangsa. Dimulai dengan serius menimba ilmu, mengentalkan islam dalam hati, dan di buktikan dengan amalan terbaik. Maka dari itu sudah seharusnya kader IMM harus kembali mengenal dirinya bahwa kader IMM adalah kader cendekiawan yang siap menjadi penentu Negara dan pelukis sejarah bangsa ini. Aminan berpesan agar Musykom yang mengangkat tema “Regenerasi Kepemimpinan untuk Pengoptimalan Arah Gerak IMM STIT Muhammadiyah Bojonegoro” menjadi wadah untuk mengasah intelektual dan tajdid yang disertai dengan keadaban akhlak yang baik.

Ketua Umum Pimpinan Pimpinan Cabang IMM Bojonegoro Ahmad Khoiris, SPd berpesan kader IMM harus menjadi garda terdepan umat dan bangsa karena IMM adalah Ortom Muhammadiyah, dan Kader IMM harus menganggap bapak ibu dosen sebagai ayahanda dan ibunda karena IMM berada pada lingkup Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah.

Sementara Ketua Umum IMM STIT Muh Bojonegoro, Moch Sulton Ulum Bimasdhom, SPd, menyampaikan IMM sebagai kawah candradimuka. Di sini para kader-kader muda Muhammadiyah dibina dalam sebuah organisasi kemahasiswaan untuk dilatih mental dan jati dirinya menjadi cendekiawan berpribadi dalam mencapai tujuan IMM. “Semoga di periode selanjutnya dapat melanjutkan tali estafet ikatan ini karena masa depan Muhammadiyah ada di tangan para kader yang aktif di berbagai ortom termasuk IMM dari dunia akademisi yang anggun dalam moral unggul dalam intelektual,” tutupnya

PK IMM Avicenna STIKES Muh Klaten Gelar Rumah Pintar IMMawati

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) STIKES Muhammadiyah Klaten menggelar rumah pintar immawati melalui Zoom Meeting Cloud, Ahad (26/7). Kegiatan yang bertemakan “Feminisme dan Masa Depan Gerakan Perempuan” ini menghadirkan narasumber Frisca Wulandari,S.Pd (Kabid IMMawati DPP IMM periode 2018-2020) dan dimoderatori oleh Immawati Vika Nur Aini (Ketua Umum PK IMM Avicenna STIKES Muhammadiyah Klaten).

Ketua Umum PK IMM Avicenna STIKES Muhammadiyah Klaten, Vika Nur Aini, menjelaskan kegiatan ini merupakan suatu diskusi untuk mahasiswi khususnya di lingkup Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah dan umumnya eksternal Perguruan Tinggi Muhammadiyah agar mengetahui bagaimana perempuan harus memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam mengembangkan diri dalam berbagai bidang. “Mahasiswi saat ini harus lebih kritis dalam menghadapi fenomena saat ini, terkhusus mengenai feminisme. Tentunya organisasi mahasiswa serta para immawati menjadi pilar penting untuk memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mendapatkan keadilan guna mengembangkan diri dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan pendidikan,” ucap ketua umum PK IMM Avicenna tersebut.

Diskusi yang menghadirkan tokoh immawati yang sangat berpengalaman di organisasi mahasiswa terkhusus dalam bidang immawati ini diikuti puluhan mahasiswi Muhammadiyah maupun eksternal mahasiswi Muhammadiyah dari berbagai daerah di Indonesia. Dalam diskusi, Frisca mengatakan bahwa gerakan feminisme muncul karena banyaknya kasus ketidakadilan pada perempuan. Gerakan feminisme perlu didukung sehingga perempuan dapat melindungi martabat dirinya, anak-anaknya serta keluarganya. Frisca juga berpesan sebagai organisasi yang bergerak dalam keagamaan dan perempuan, kaum perempuan kader IMM maupun eksternal organisasi IMM harus belajar manajemen lobby yang merupakan langkah awal dari gerakan feminisme dan dapat diwujudkan di kehidupan sehari-hari.

IMM STIT Muh Bojonegoro Gelar Diskusi Kepemudaan

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) STIT Muhammadiyah menggelar diskusi online nasional pada hari Ahad (28/6) pukul 11.00 hingga pukul 13.00 melalui Zoom Meeting Cloud. Diskusi online nasional bertemakan “Dinamika Pergerakan Organisasi Mahasiswa Pasca New Normal” ini menghadirkan narasumber Beni Pramula, S.I.Kom., MM. (Ketua Pemuda Asia-Afrika Periode 2015-2020, Ketua Umum DPP IMM Periode 2014-2016 ), Ahmad Khoiris, S.Pd (Ketua Umum PC IMM Bojonegoro), dan dimoderatori oleh Immawati Zakya Fatya Ilfany Kabid (Immawati IMM STIT Muhammadiyah Bojonegoro).

Melalui Media Center Ketua Umum IMM STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Moch Sulton Ulum Bimasdhom menjelaskan kegiatan ini merupakan suatu solusi untuk organisasi mahasiswa khususnya di lingkup Perguruan Tinggi Muhammadiyah pasca new normal. “Mahasiswa saat ini harus lebih kritis dalam menghadapi fenomena saat ini dan tentunya organisasi mahasiswa menjadi pilar penting untuk memperjuangkan aspirasi rakyat dalam kebijakan-kebijakan kontroversial seperti saat ini,” ucap mahasiswa semester akhir tersebut.

Diskusi yang menghadirkan tokoh pemuda yang sangat berpengalaman di organisasi mahasiswa maupun pemuda ini diikuti puluhan mahasiswa Muhammadiyah dari berbagai daerah Indonesia.

Fikkes Unimus Bagikan Paket Berbuka bagi Mahasiswa Terdampak Covid-19

Jumat (24/4), Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (Fikkes) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) membagikan paket berbuka (takjil) gratis kepada mahasiswa Fikkes yang terdampak Covid-19. Sebanyak 150 paket didistribusikan kepada mahasiswa D-3, D-4, S-1, Profesi, dan S-2 Fikkes yang tidak bisa pulang akibat Covid-19.

Pembagian takjil secara simbolis diberikan oleh Dekan Fikkes Unimus Dr. Ali Rosidi, S.K.M, M.Si didampingi Gubernur BEM Fikkes kepada perwakilan mahasiswa di Hall Gedung NRC Fikkes Unimus. Disebutkan bahwa donasi paket takjil diperoleh dari dosen, tenaga kependidikan, dan pimpimnan Fikkes. Pembagian akan dilaksanakan setiap hari menjelang berbuka puasa selama 30 hari di bulan Ramadhan. “Kegiatan ini juga untuk membantu usaha catering masyarakat di sekitar kampus yang berkurang omsetnya karena terdampak Covid-19,” jelas Ali.

Zulkarnaen Burhanil Khakim selaku Gubernur BEM Fikkes Unimus menyampaikan bahwa BEM membantu pendistribusian paket takjil sebagai wujud dari kegiatan departemen pengabdian masyarakat BEM Fikkes. Burhan berharap dengan adanya pembagian ini, teman-teman mahasiswa dapat betah di kos dan tidak perlu pulang kampung agar dapat menekan penyebaran Covid-19.

UMY Bagikan 1.600 Paket Logistik bagi Mahasiswa

Selasa-Rabu (14-15/4), UMY bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 dan relawan melakukan pembagian logistik kepada 1.600 mahasiswa yang telah mendaftarkan diri. Rektor UMY Dr Ir Gunawan Budiyanto berharap program ini dapat berlangsung baik dan bisa menambah rasa aman dan nyaman para mahasiswa selama masa pandemi. “Setidaknya selama menjalani masa sulit, kesejahteraan mahasiswa diperhatikan oleh pihak kampus sehingga mereka bisa merasa lebih tenang,” papar Gunawan.

Penerapan physical distancing dan kewajiban menggunakan masker sesuai anjuran pemerintah terlihat dalam pelaksanaan program ini. Pembagian logistik dilakukan dengan teknis drive thru. Mahasiswa masuk melalui gerbang selatan, antri sesuai sengan jalur yang ditentukan, kemudian verifikasi data untuk pengambilan logistik. Waktu pengambilan disesuaikan dengan jadwal berdasar fakultas dan daerah asal mahasiswa.

Logistik merupakan kebutuhan dasar mahasiswa berupa sembako seperti beras, mie instan, gula, dan minyak goreng. Mahasiwa juga diberikan peralatan mandi, mencuci, dan alat perlindungan diri berupa masker serta hand sanitizer.

Lazismu Unimus Bantu Mahasiswa Terdampak Corona

Senin (13/4), bantuan untuk mahasiswa terdampak Covid-19 secara simbolik diserahkan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Prof Dr Masrukhi Md kepada perwakilan mahasiswa di Rektorat Unimus. Bantuan ini diserahkan kepada mahasiswa dengan kriteria kurang mampu atau mengalami kendala pengiriman uang bulanan dari orang tua selama pendemi Covid-19 berlangsung.

Ketua Lazismu Unimus Drs Taberi Hasani memaparkan teknis penggalangan dana bantuan melalui infak dan shodaqoh dari dosen dan karyawan Unimus. Dijelaskan bahwa dari 320 data nama yang masuk, dipilih 273 mahasiswa yang memenuhi kualifikasi bantuan. Tiap mahasiswa mendapat bantuan Rp 150.000,00. “Total infak yang diberikan kepada mahasiswa sebesar Rp 40.950.000,00,” ujar Taberi.

Tidak hanya itu, sebagai bentuk kepedulian Unimus, seluruh mahasiwa mendapat bantuan pulsa untuk kelancaran perkuliahan daring. Anggaran paket data disiapkan sebesar Rp 1,4 milyar untuk 8.400 mahasiswa. Sebagai tambahan, Masrukhi berpesan kepada mahasiswa untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi seluruh protokol pencegahan penularan Covid-19 secara disiplin.

Mahasiswa KKN UMMI Sosialisasikan Pencegahan Covid-19

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2020 Gelombang I Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan Covid-19 ke warga setempat. Sosialisasi ini dilakukan di dua lokasi yaitu Kampung Cimanggu, Kecamatan Cikembar dan Kampung Nagrok, Kecamatan Sukabumi, Senin-Selasa (6-7/4).

“Mencuci tangan dengan benar selama 60 detik setelah melakukan aktivitas, lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, rajin berolahraga, menghindari kontak langsung dengan orang sakit, dan menutup mulut ketika bersin atau batuk,” ujar Siti Nurjanah, peserta KKN Prodi Teknik Informatika, ketika menerangkan materi. Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa penggunaan masker sesuai rekomendasi WHO merupakan salah satu cara pencegahan yang efektif.  “Menggunakan masker kesehatan bagi yang sakit serta masker kain bagi yang sehat,” tambahnya.

Siti mengungkapkan bahwa mahasiswa KKN juga membagikan hand sanitizer dan masker gratis. Hand sanitizer ini merupakan buatan mahasiswa KKN dengan takaran pembuatan racikan sesuai rekomendasi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMMI.

Peserta KKN STIT Muh Bojonegoro Edukasi Warga Mengenai Covid-19

Mahasiswa STIT Muh Bojonegoro menjadikan kegiatan KKN sebagai ajang edukasi mengenai virus Corona ke warga setempat. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Salah satu kegiatan yang digalakkan ialah sosialisasi mengenai kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Bersama dengan anggota kelompoknya, Echa Nur Kharisma menggelar edukasi gemar cuci tangan secara rutin di Desa Kedungdowo, Kecamatan Sugihwaras.  Keantusiasan terlihat dari anak-anak SD hingga yang SMP yang mengikuti kegiatan ini..

Sementara itu, kelompok KKN lain melakukan edukasi dengan membuat inovasi wadah cuci tangan portabel menggunakan ember. Ide ini muncul karena harga ember kran air di pasaran terbilang cukup mahal. Moch. Sulthon Ulum, peserta KKN di Desa Kedungdowo menyampaikan bahwa harga beli ember kran sudah jadi mulai dari 50 ribu rupiah hingga ratusan ribu. “Kalau kita buat sendiri, hanya bermodalkan 15 ribu sudah dapat wadah cuci tangan portable,” ujar Sulthon.

Sebelumnya, di Desa Ngalajang, Kecamatan Sugihwaras, peserta KKN telah melakukan penyemprotan disinfektan di tempat umum, seperti balai desa, sekolah, dan masjid. Kegiatan penyemprotan ini bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Sugihwaras. Kepala Desa Nglajang Syafi’i mengapresiasi kegiatan ini. Beliau berharap dengan adanya pandemik ini, masyarakat bisa menjadi lebih wasapada.