Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Masa Krisis dalam Webinar

Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Masa Krisis dalam Webinar

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyelenggarakan Dialog Kepemimpinan Perguruan Tinggi pada Rabu (3/11). Webinar kali ini bertajuk “Kepemimpinan Perguruan Tinggi di Masa Krisis: Pengalaman UII dan UMY”. Prof Dr Fathul Wahid, Rektor Universitas Islam Indonesia dan Dr Gunawan Budiyanto MP IPM, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjadi narasumber dalam webinar kali ini.

Sebelum memasuki inti kegiatan, Wakil Ketua Majelis, Prof Dr H Chairil Anwar menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang telah berkenan hadir. “Harapannya, para pimpinan yang hadir dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk menimba ilmu dan mendengarkan cerita-cerita positif dari para narasumber,” ujar Prof Chairil Anwar.

Selanjutnya, Prof Fathul Wahid membuka presentasinya dengan paparan tentang rencana strategis UII sepanjang 2018-2022, yakni digitalisasi universitas. Adanya pandemik Covid-19 menjadikan penerapan rencana strategi ini lebih cepat dan kemudian berubah. “Sebelum pandemi, kita menjaga kualitas akademik dan keberlangsungan organisasi. Tetapi, ketika pandemi, kami menurunkan prioritas pada kedua aspek tersebut. Kami memprioritaskan keselamatan jiwa dan keberlangsungan akademik,” ujar Prof Fathul Wahid. Pada saat itu pula, UII memiliki fokus mitigasi keselamatan, mitigasi risiko operasi, dan mitigasi risiko finansial terhadap adanya penyebaran Covid-19.

Berikutnya, Dr Gunawan Budiyanto menyampaikan strategi kepemimpinan UMY dalam masa pandemi Covid-19, yakni mencapai tujuan menjaga keberlanjutan (sustainability). Aspek keberlanjutan tersebut meliputi bidang akademik, SDM, keuangan, kemahasiswaan, dan kerja sama baik nasional maupun internasional. “Aktivitas kampus harus tetap berjalan dengan penerapan protokol kesehatan prima. UMY juga tidak lupa untuk tetap mengejar posisi dan pasar yang lebih baik dalam konteks pembukaan mahasiswa baru,” jelasnya.

Kegiatan selanjutnya adalah kesempatan berdiskusi. Sebab, sesuai perkataan M Adam Jerusalem ST SH MT PhD selaku Wakil Sekretaris Majelis yang menjadi moderator kali ini, dialog kepemimpinan yang terselenggara secara daring ini menjadi upaya Majelis Diktilitbang dalam melaksanakan program leadership training sebagai wujud peningkatan akselerasi PTMA.

Penelitian tentang Perbankan Syariah Dosen UMY Peroleh Prestasi

Penelitian Dosen UMY tentang Perbankan Syariah Raih Prestasi

Tenaga didik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berhasil menorehkan prestasi dalam bidang penelitian. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY, Dr Dimas Bagus Wiranatakusuma SE MEc dan Nurlaili Sukmawati merebut juara 2 Kategori Umum dalam Lomba Call for Paper Karya Riset Ilmiah (KARISMA) pada Kamis (28/10) lalu. Otoritas Jasa Keuangan Institute (OJKI) menjadi penyelenggara perlombaan ini.

Keduanya mengangkat isu tentang mitigasi risiko pada beberapa akad di bank syariah di Indonesia. Penelitian ini, dilansir oleh situs resmi UMY, bertujuan agar menjaga kesehatan perbankan syariah dengan menawarkan ambang batas ideal. Keduanya memaparkan bahwa bank syariah memiliki peran penting dalam menggerakan ekonomi nasional melalui pembiayaan. Hal itu sangat menentukan kinerja operasional dari perbankan syariah. “Pembiayaan merupakan sebuah aktiva produktif yang rentan terhadap risiko, sehingga hal ini dapat mengganggu kinerja operasional bank syariah,” ungkap D Bagus Wiranatakusuma dalam wawancara dengan Humas UMY pada Jumat (29/10).

Tema penelitian ini adalah “Analisis Mengukur Portofolio Optimal pada Akad Perbankan Syariah di Indonesia”. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah bank syariah, khususnya adalah bank umum syariah dan unit usaha syariah, mudharabah, musharakah, murabahah, dan istishna. Rentang studi dalam penelitian yakni tahun 2004 hingga 2020 dengan data berbasis bulanan.

Terdapat beberapa aspek dalam indikator penilaian. Pertama, aspek relevanitas dengan tema. Kedua, aspek konten yang memiliki dampak bagi pengembangan sektor jasa keuangan di Indonesia. Ketiga, orinsinalitas tulisan. Keduanya berharap agar penelitian ini dapat berkontribusi bagi aspek kebijakan dan tataran praktik dalam operasional bank syariah di Indonesia. “Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi mengenai bagaimana cara agar perbankan tetap dalam kondisi yang sehat dalam berbagai kondisi ekonomi melalui penetapan ambang batas optimal (optimal threshold),” pungkas Dimas.

Totalnya ada 30 jumlah karya tulis ilmiah dengan topik Regtech, 42 topik Manajemen Risiko, dan 28 topik Suptech

Ilmuwan UMY dan UAD Top 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia

Ilmuwan UMY dan UAD Top 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia

Ilmuwan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi bagian dari total 58 ilmuwan Indonesia yang masuk ke dalam Top 2% World Ranking Scientist pada Rabu (20/10) lalu. Dilansir oleh Tempo, pemeringkatan Top 2% World Ranking Scientist merupakan nama-nama ilmuwan yang termasuk ke dalam daftar 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Data ini merupakan publikasi Stanford University dan Elsevier BV secara tahunan. Prof John Ionnidis, Jeroen Baas, dan Kevin Boyack merupakan peneliti yang melakukan pemeringkatan ini. Publikasi ilmiah tersebut berjudul Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators.

Secara keseluruhan, nama-nama ilmuwan di dunia yang termasuk ke dalam daftar yakni sebanyak 159.648 orang. Kesemua namanya terpilih dengan faktor jumlah nama yang paling banyak menjadi kutipan dalam jurnal-jurnal ilmiah di dunia. Oleh karena itu, masuknya mereka ke dalam daftar tersebut menjadikan mereka ilmuwan yang paling berpengaruh di dunia.

Pada tahun 2020 lalu, ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang termasuk dalam Top 2% World Ranking Scientist sejumlah 40 orang. Oleh karena itu, bertambahnya angka menajdi sebanyak 58 orang merupakan sebuah kenaikan. Apalagi, di antara 58 orang tersebut, dua orang di antaranya merupakan ilmuwan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah/’Aisyiyah (PTMA).

Pertama, Agus Setyo Muntohar yang merupakan dosen Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kedua, Tole Sutikno yang merupakan seorang dosen Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Hal ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi PTMA, terutama kedua ilmuwan UMY dan UAD tersebut.

Berikut ini adalah nama-nama keseluruh 58 orang ilmuwan Indonesia yang termasuk ke dalam Top 2% World Ranking Scientist. 

Ilmuwan UMY dan UAD Top 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh Dunia
Ilmuwan UMY (27) dan UAD (45) masuk dalam Top 2% World Ranking Scientist.

UMY Inisiasi Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggandeng aparat pemerintah di tingkat kecamatan, Puskesmas Kasihan, FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana), Polsek dan Danramil 4 Kasihan untuk mengajak masyarakat Kasihan melalui “Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker”. Gerakan ini dibuka di Kantor Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (9/9). Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker merupakan inisiasi dari UMY untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya di daerah Kasihan untuk tetap disiplin dalam penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak).

Dr Gunawan Budiyanto, MP, IPM selaku Rektor UMY menyampaikan kegiatan Gerakan Masyarakat Kasihan Bermasker ditargetkan kepada pemilik kafe, restauran, dan warung makan yang ramai dikunjungi masyarakat Kasihan dan Mahasiswa UMY. Gerakan ini merupakan bentuk penyadaran bagi masyarakat mengenai pentingnya memutus rantai penyebaran Covid-19 atau transmisi sosial. Tidak hanya mensosialisasikan untuk disiplin menggunakan masker, gerakan juga memberikan edukasi kepada pemilik kafe untuk menyediakan tempat cuci tangan layak sesuai dengan protokol kesehatan. Selanjutnya gerakan ini juga menjadi gerakan konsisten untuk menyadarkan masyarakat yang tidak hanya pada tingkat kecamatan namun juga Kabupaten Bantul. “Jumlah masyarakat yang tidak disiplin menerapkan 3M itu sangat rendah, yaitu hanya 17 persen. Gerakan ini merupakan bagian dari fungsi perguruan tinggi dalam bentuk pengabdian masyarakat melalui edukasi disiplin penggunaan masker. Semoga dapat disambut oleh kampus-kampus lain terutama kampus yang masih di daerah Kecamatan Kasihan,” jelasnya.

Kepala Daerah Kecamatan Kasihan Slamet Sentosa menyambut baik  gerakan ini. Disampaikan oleh Slamet, perkembangan wabah Covid-19 masih cenderung tinggi. Kasihan merupakan tiga besar kasus penyebaran Covid-19 di Bantul. “Oleh karena itu, tugas kita untuk memberikan kesadaran masyarakat melalui gerakan ini yang didukung oleh jajaran Puskesmas Kasihan II yang juga memiliki program sosialisasi dalam pencegahan Covid-19 dan pola hidup sehat, salah satunya dengan cara penggunaan masker pada masa pandemi Covid-19,” tambahnya.

Lembaga Sertifikasi Profesi UMY Raih Lisensi BNSP

Keluarnya keputusan Ketua Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) Nomor KEP.1346/BNSP/VIII/2020 menjadi penanda Lembaga Sertifikasi Prodesi (LSP) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mendapat lisensi dari BNSP. Dijelaskan oleh Direktur LSP UMY, Dr. Filosa Gita Sukmono, persiapan awal mendirikan LSP UMY telah dilakukan selama satu tahun terakhir. “Meskipun pandemi, kami tetap mengupayakan pencapaian ini walaupun harus work from home,” tambahnya.

Terdapat tujuh skema yang berhasil mendapatkan lisensi dari BNSP, yakni Skema Sertifikasi Produser Televisi, Skema Sertifikasi Strategic Planner, Skema Sertifikasi Public Affair Analyst, Skema Sertifikasi Manager Pemasaran Agribisnis, Skema Sertifikasi Inspektor Budidaya Tanaman, Skema Sertifikasi Teknisi Senior Otomasi Industri, dan Skema Sertifikasi Akuntansi Madya. Filosa memaparkan ke depannya LSP UMY akan mengupayakan lebih banyak lisensi skema sehingga semua mahasiswa di seluruh prodi UMY bisa mengkuti uji kompetensi dengan lisensi BNSP sebelum wisuda.

Dr. Sukamta, M.T selaku Wakil Rektor Bidang Akademik UMY mengapresiasi pencapaian LSP UMY. Menurutnya dengan adanya lisensi ini, UMY akan semakin unggul dalam pembelajaran, capaian perkualiahan, dan profil lulusan yang sesuai dengan Standar Kualifikasi Kompetensi Nasional Indonesia. “Adanya LSP UMY ini adalah bagian dari upaya kami untuk membekali dan memfasilitasi mahasiswa yang akan wisuda agar lebih punya nilai lebih saat masuk ke dunia kerja,” pungkasnya.

JATI Jurnal Pertama Vokasi UMY Terakreditasi SINTA 3

Berdasarkan SK Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia Nomor 85/M/2020 tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode 1 tahun 2020, Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia (JATI) Prodi D-3 Akuntasi UM Yogyakarta meraih akreditasi peringkat 3 (SINTA 3). JATI merupakan jurnal peer review yang diterbitkan oleh UM Yogyakarta bekerja sama dengan APSA PTM (Asosiasi Program Studi Akuntansi Perguruan Tinggi Muhammadiyah). Pencapaian ini praktis membuat JATI menjadi jurnal pertama dari Program Vokasi yang terkreditasi SINTA 3.

Barbara Gunawan, S.E., M.Si., Ak.CA selaku Ketua Prodi D-3 Akuntansi memaparkan bahwa JATI menerbitkan artikelnya dua kali dalam setahun, yaitu Maret dan Oktober. Ia menambahkan artikel tersebut ditinjau secara selektif oleh editor dan peninjau yang berkompeten. Sementara itu pengelola jurnal, Puspita Dewi Wulaningrum, S.Pd., M.Sc, menuturkan jurnal JATI mulai terbit sejak Maret 2018. Hingga kini JATI telah terbit sebanyak 5 kali, yaitu Vol.1 No. 1 pada Maret 2018, Vol.1 No.2 pada Oktober 2018, Vol.2 No.1 pada Maret 2019, Vol.2 No.2 pada Oktober 2019, dan Vol.3 No.1 pada Maret 2020.

Saat ini UMY memiliki 23 jurnal yang telah terakreditasi SINTA. 10 jurnal terakreditasi SINTA 2, 7 jurnal terakreditasi SINTA 3, 5 jurnal terakreditasi SINTA 4, dan 1 jurnal terakreditasi SINTA 5.

Dosen IP UMY Raih Penghargaan dari Indonesia Human Initiative

Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rachmawati Husein, MPC, PhD, mendapatkan penghargaan ‘Human Initiative Lifetime Achievement Award 2019’ di Balai Kartini, Selasa (10/12). Penghargaan ini diberikan oleh Indonesia Human Initiative kepada tokoh-tokoh yang menginspirasi dan konsen dalam dunia kemanusiaan.

Rachamawati mengungkapkan penghargaan ini diberikan kepadanya karena telah melakukan pengabdian selama 15 tahun di bidang kemanusian dan konsisten mengupayakan kolaborasi di bidang kemanusiaan. “Seperti Humanitarian Forum Indonesia, Aliansi Kemanusiaan Indonesia. Lalu ada di tingkat Regional yaitu Regional Steering Group (Kelompok pengarah) KTT Kemanusiaan untuk wilayah Asia Utara (Jepang, Korea China, Mongolia, Nepal dan Asia Tenggara), serta kerja sama dengan HI/PKPU untuk penguatan kapasitas tanggap darurat,” ujar Rachmawati

Penghargaan ini diharapkan dapat membuat orang akan terus bergerak di isu kemanusiaan dan kebencanaan. Rachamawati pun mengajak anak muda untuk tidak acuh dengan isu-isu kemanusiaan di sekitar mereka. “Kalau di Indonesia anak muda perlu terlibat dengan mulai dari meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan keterampilan khususnya kesiapan bencana yang terjadi karena Indonesia rawan bencana. Kemudian, pemuda perlu meningkatkan empati dan kepedulian yang tinggi tidak hanya untuk krisis kemanusiaan di Indonesia tetapi juga di Luar Negeri,” tegasnya.

Sebagai informasi tambahan Rachamawi dinobatkan menjadi salah satu tokoh inspiratif Reksa Utama Anindha dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan juga dipercaya oleh PBB untuk menjadi salah satu anggota Advisor Group pada Central Emergency Response Fund (CERF).