Dorong Peran Humas PTMA, Majelis Diktilitbang Gandeng APIK Adakan Workshop Kehumasan

Dorong Peran Humas PTMA, Majelis Diktilitbang Gandeng APIK Adakan Workshop Kehumasan

Peran Humas PTMA itu perlu merubah stigma dengan membangun narasi dan posisi yang jelas. Begitu papar Prof Widodo Muktiyo saat membuka Workshop Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA). Kegiatan yang diadakan selama tiga hari ini bekerja sama dengan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) di Cavinton Hotel Yogyakarta, Kamis-Minggu (30-03/06). Sehingga seorang humas perlu menjadi petarung dalam dunia komunikasi terlebih humas PTMA yang memiliki value Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK). “AIK itu aset kita sebagai humas. Sehingga sebagai humas kita perlu percaya apa yang kita buat dapat menjadi oksigen dari PTMA,” paparnya dihadapan 55 peserta.

Anggota Majelis Diktiltibang PPM ini menegaskan agar Humas dapat membangun sistem komunikasi dengan baik serta dapat mengkonsolidasi kekuatan dari Universitas. “Jangan kira seorang humas itu profesi buangan. Karena tantangan dan ilmu yang dilakukan oleh seorang humas itu lebih susah dibandingkan seorang marketing,” tegasnya. Dalam materinya yang berjudul “Tranformasi Public Relations PTMA di Era Digital” ia mengarahkan agar humas PTM berani untuk berubah dan bertransformasi. Mengingat saat ini merupakan era informasi yang menjadi kekuatan bagi seorang humas. Dengan begitu seorang humas perlu untuk memahami frekuensi informasi di era digital dan bukan hanya berperan sebagai user atau pengguna.

Himawan Sutanto, M.Si selaku Ketua APIK juga memaparkan kegiatan workshop kehumasan adalah bentuk dari ikhtiar dari Majelis Diktilitbang PPM agar Humas PTM dapat memperdalam lagi ilmu mengenai kehumasan. “Dosen di Muhammadiyah juga sebagai motivator, karena input mahasiswa kita perlu untuk dikelola dari zero to hero. Itu menjadi keunggulan kita, sehingga Humas perlu untuk mengembangkan terus menerus dinamika PTMA.” Ia menegaskan agar pengelolaan Humas yang professional dan unggul diperlukan. Workshop ini nanti akan dilakukan selama tiga hari dan mendalami peran humas dari sisi kognitif juga kooperatif. “Peserta tidak hanya memperoleh materi semata namun juga bertugas dalam membuat berita atau press release, dan lainnya,” paparnya. []Diktilitbang

Webinar UMJ Teguhkan Demokrasi dalam Lensa Politik Indonesia

Webinar UMJ Teguhkan Demokrasi dalam Lensa Politik Indonesia

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar webinar pada Kamis (30/6) lalu. Webinar ini bertemakan “Reformasi Partai Politik, Meneguhkan Kembali Perannya sebagai Pilar Demokrasi”. Magister Ilmu Politik (MIPOL) FISIP UMJ menjadi penyelenggara dalam webinar ini. Webinar ini menghadirkan beberapa narasumber yang terdiri atas akademisi, praktisi, dan mahasiswa. Di antaranya, pertama, Habib Aboe Bakar Al Habsyi SE, Sejken PKS 2020-2025. Kedua, Zulfikar Arse Sadikin SIP MSi, anggota DPR RI Fraksi Golkar. Ketiga, Chusnul Mar’iyah PhD, dosen Magister Ilmu Politik UMJ. Keempat, Iqbal Hafsari SPd, mahasiswa magister Ilmu Politik UMJ.

Tema tersebut terpilih setelah melihat kondisi politik Indonesia. Dr Asep Setiawan MA, Ketua Prodi Magister Ilmu Politik menjelaskan fungsi partai politik. “Partai politik menjadi bagian dari infrastruktur yang dapat menghadirkan kader-kader tangguh, berwawasan global, dan visioner. Masyarakat jadi dapat merasakan kehadirannya,” ujarnya. Kemudian, Habib Aboe Bakar mengawali diskusi dengan mengingatkan kembali alasan terbentuknya partai politik. “Partai politik memainkan peran yang sangat penting dalam sistem politik, yakni sebagai penghubung antara pemerintah dengan warga negara,” ujarnya.

Aboe Bakar mengkritisi peran parpol yang tidak dapat memainkan peran yang sebenarnya. Hal ini juga dibenarkan oleh Chusnul Mar’iyah PhD. Chusnul mempertanyakan posisi parpol sebagai respons atas pernyataan Aboe Bakar yang menilai bahwa parpol berperan penting sebagai jembatan (channeling) antara rakyat dan pemerintah. Kemudian, Zulfikar Arse Sadikin mengatakan bahwa fungsi parpol yang tidak berjalan ini merupakan dampak dari beberapa faktor, yakni modernisasi perpecahan elite dan intervensi negara. “Yang perlu kita lakukan adalah mengembalikan partai pada aspek modernisasi. Jadi parpol bukan hanya infrastruktur, tapi juga suprastruktur,” tegas Zulfikar. Kemudian, Iqbal Hafsari SPd turut menyampaikan terkait dengan problem parpol.

UAD Gelar Astrocamp Edukasi Peserta tentang Langit Malam

UAD Gelar Astrocamp Edukasi Peserta tentang Langit Malam

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Astrocamp pada Sabtu (25/6) s.d. Ahad (26/6) lalu. Penyelenggara kegiatan ini adalah Pusat Studi Astronomi (Pastron) UAD. Kegiatan Astrocamp ini bukan yang pertama kali terlaksana. Sebelumnya, Astrocamp telah terselenggara di dua tempat. Pertama, Baron Techno Park, Gunung Kidul. Kedua, Kemit Forest, Cilacap. Astrocamp ketiga ini terselenggara di Desa Wisata Tinalah. Desa Wisata Tinalah terpilih karena kawasan desa ini menyimpan potensi pengembangan untuk wisata edukasi, termasuk edukasi tentang langit malam.

Peserta Astrocamp terdiri atas siswa SD hingga perguruan tinggi. Pastron UAD memberi fasilitas kepada para peserta Astrocamp berupa tiga teleskop, yakni Skywatcher BK120, Skywatcher BK909, dan Bresser AR90. Teleskop ini mampu mengamati bintang, bulan, matahari, dan cluster atau sekumpulan bintang. Cluster termasuk objek redup yang hanya dapat terlihat dengan menggunakan teleskop. Peserta takjub dengan objek-objek langit redup semacam itu, yang ternyata terdapat banyak pengetahuan dengan menelitinya.

Peserta juga belajar menggunakan peta bintang, baik yang berbentuk fisik maupun berupa aplikasi pada gawai sebagaimana yang diberitakan dalam situs resmi UAD. Pada sesi workshop, peserta mendapat materi mengenai rasi bintang yang tersajikan dengan interaktif. Binatang nocturnal atau yang aktif di malam seperti kunang-kunang mudah tertangkap mata peserta Astrocamp. Astrocamp sebagai perkemahan edukasi tidak hanya mengajarkan tentang hidup dan beraktivitas di luar ruang. Peserta dapat pula memahami pentingnya merawat lingkungan untuk kelestarian bumi dan langit.

Alhamdulillah, Uhamka Raih Akreditasi Unggul

Alhamdulillah, Uhamka Raih Akreditasi Unggul

Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) kembali menambah jumlah akreditasi Unggul. Setelah diperoleh UM Yogyakarta, UM Surakarta, dan UM Malang, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) turut meraih prestasi akreditasi Unggul dengan No. SK 290/SK/BAN-PT/AK-ISK/PT/VI/2022 yang merupakan akreditasi terbaik dari yang lainnya (28/6).

Pencapaian ini bertepatan dengan Wisuda Magister, Sarjana, dan Ahli Madya Uhamka Tahun 2022 Gelombang 2 dengan tema Profethic University untuk Generasi Unggul di Era Digital di Balai Sidang Jakarta Conventional Center (JCC). Raihan Akreditasi UNGGUL merupakan bukti dari berbagai macam raihan diantaranya sebagai Perguruan Tinggi Islam terbaik di DKI Jakarta, raihan rangking peringkat ke-1 versi impact Webomatrics dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aiysiyah se Indonesia-Malaysia. Kemudian Uhamka juga menjadi Top 5 dari Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Di lain hal, Uhamka membuktikan komitmennya dalam meningkatkan kurikulum, sarana prasarana dan teknologi serta yang terpenting dalam bidang pendidikan. Sebelumnya Uhamka telah meraih akreditasi UNGGUL untuk Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), kini Uhamka berhasil meraih Sertifikasi Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berdasarkan Surat Keputusan No. 290/SK/BAN-PT/AK-ISK/PT/VI/2022.

Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka menyampaikan rasa syukur dan apresiasi setinggi-setingginya atas pencapaian yang telah diraih, tentu hal ini juga merupakan hasil kolaborasi dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan Stakeholder Uhamka.

“Alhamdulillah. Hari ini tepat dihadiri yang berbahagia melepas Hamka muda melanjutkan cita-citanya, kita mendapat kado istimewa bahwa Uhamka dinyatakan terakreditasi UNGGUL. Terima kasih atas doa dan kerja keras bapak ibu dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan juga semua keluarga besar Uhamka. Semoga Allah membalas kebaikan dan semangat kita semua,” tutur Gunawan.

Gunawan juga menambahkan, dari 2.887 Universitas yang ada di Indonesia dan terdaftar di BAN -PT, hanya 31 Universitas yang terakreditasi Unggul, salah satunya Uhamka. Tutupnya.

Untuk diketahui Akreditasi Unggul adalah capaian tertinggi bagi universitas di Indonesia yang memiliki mutu dan dilakukan penilaian oleh Badan Akreditasi Perguruang Tinggi Indonesia (BAN-PT) dengan memperhatikan 9 kriteria visi, misi, tujuan dan sasaran; tata pamong, tata kelola dan kerja sama; mahasiswa; sumber daya manusia; keuangan, sarana, dan prasarana; pendidikan; penelitian; pengabdian kepada masyarakat; luaran dan capaian tridharma. []Uhamka

Sosialisasi IAIM Sinjai Formalkan Roda Organisasi Lembaga Mahasiswa

Sosialisasi IAIM Sinjai Formalkan Roda Organisasi Lembaga Mahasiswa

Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai (IAIM Sinjai) melakukan sosialisasi pada Rabu (29/6) lalu. Sosialisasi ini terselenggara atas inisiasi dari tim ad hoc Buku Pedoman Lembaga Kemahasiswaan IAIM Sinjai. Kegiatan sosialisasi tersebut mengundang perwakilan pengurus lembaga organisasi kemahasiswaan se-IAIM Sinjai. Sebelumnya, perkembangan progres Buku Pedoman Lembaga Kemahasiswaan Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai telah mengalami kemajuan. Beberapa waktu lalu, tim ad hoc Buku Pedoman Lembaga Kemahasiswaan IAIM Sinjai sudah selesai merevisi substansi buku tersebut. Oleh karena itu, sosialisasi ini akan membahas tentang sosialisasi revisi buku tersebut yang telah terselenggarakan bersama unsur pimpinan IAIM Sinjai.

Ketua Tim Ad Hoc Buku Pedoman Lembaga Kemahasiswaan, Badiana SPdI MPdI, juga menegaskan bahwa pertemuan ini untuk menyosialisasi hasil revisi tersebut. Badiana SPdI MPdI menyampaikan harapannya agar setiap lembaga kemahasiswaan di Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai dapat berjalan sesuai dengan tupoksi yang ada. Kedisiplinan dan roda kepengurusan di sebuah lembaga kemahasiswaan merupakan hal yang penting dan perlu menjadi pengawalan IAIM Sinjai. Oleh karena itu, salah satu tujuan adanya Buku Pedoman Lembaga Kemahasiswaan Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai itu sendiri adalah mendetailkan tupoksi-tupoksi yang ada. Hal inilah yang akan menjadi pedoman bagi setiap lembaga kemahasiswaan, baik SEMA, DEMA, HIMAPRODI, UKM, dan ortom-ortom. “Termasuk di dalamnya ada teknis dalam pemilihan ketua,” jelas Badiana.

Pascasarjana UMSurabaya: Siap Berkolaborasi Membangun Kualitas SDM Di Jawa Timur

Pascasarjana UMSurabaya: Siap Berkolaborasi Membangun Kualitas SDM di Jawa Timur

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) melakukan Yudisium dan Orasi Ilmiah dengan tema “Proses Peradilan Hukum Ekonomi Syariah: Peluang dan Tantangan” yang menghadirkan Dr. Bahruddin Muhammad SH MH (Ketua Pengadilan Agama Surabaya/Jawa Timur).

Yudisium Program Pascasarjana UMSurabaya dilaksanakan semester gasal 2021-2022 bertempat di gedung Teather Fakultas Kedokteran, Minggu (26/06). Kegiatan ini diikuti 47 peserta yudisium dari tiga Program Studi, yaitu: Prodi S-2 Hukum Ekonomi Syariah (HES) 11 orang, Prodi S-2 Pemikiran Pendidikan 27 orang, dan Prodi S-2 PBSI 9 orang.

Pada acara ini juga disampaikan mahasiswa dengan IPK tertinggi di tiap prodi. Program Studi Magister Pendidikan Islam (PI) Dwi Agus Widodo, M.Pd, dengan IPK 3,94. Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Acci Ayu Pujaanti, M.Pd dengan IPK 4,00. Program Studi Magister Hukum Ekonomi Syariah (HES) Nur Maini Hisyam, M.H, dengan  IPK 3,98.

Pada kesempatan Yudisium, Prof Dr. Abdul Hadi, MAg (Direktur Program Pascasarjana UMSurabaya), menyampaikan “sebagai Mahasiswa maqom magister memiliki tugas lebih berat terutama di era disrupsi. Diantaranya yang harus menjadi kesadaran para mahasiswa lulusan Program Pascasarjana UMSurabaya adalah terus tiada henti untuk mengembangkan keIlmuan yang sudah dipelajari dimanapun dia bekerja dan berada ditengah masyarakat Indonesia. Sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pembangun peradaban dunia Muslim secara nasional dan global”.

Sementara Dr. Bahruddin Muhammad (Ketua PA Surabaya) menyampaikan bahwa “Dalam menghadapi era serba teknologi informasi Pengadilan Agama membutuhkan kualitas SDM Hakim Pengadilan Agama yang mumpuni, maka Saya mendorong bagi semua Hakim Pengadilan Agama untuk melanjutkan kuliah S-2 sampai S-3 dan pilihannya bisa di Prodi S2 HES Program Pascasarjana UMSurabaya.

Selanjutnya, disampaikan Dr. Sholihul Huda, M. Fil.I (Sekretaris Program Pascasarjana UMSurabaya), “Program Pascasarjana UMSurabaya siap berkolaborasi dengan semua pihak baik swasta maupun negeri untuk membangun kualitas SDM di Indonesia terutama di Jawa Timur yang berkualitas secara akademik, skill dan akademik dengan basis nilai-nilai spritualitas Al Islam KeMuhammadiyahan untuk menghadapi era disrupsi.

Program Pascasarjana Universitas membuka pendaftaran mahasiswa baru angkatan 2022/2023 dengan tiga prodi S2 Hukum Ekonomi Syariah (HES), prodi S2 Pendidikan Islam (PI), S2 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Monggo bagi Bapak/Ibu/Saudara yang ingin bergabung kuliah di program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya yang beralamat di Jl. Raya Sutorejo 59 Surabaya, Contac Person (CP) 081330343918 (Sholikh).  []Diktilitbang/UMSurabaya

Pembekalan KKN UMSIDA Dorong Terwujudnya Desa Berdaya Saing

Pembekalan KKN UMSIDA Dorong Terwujudnya Desa Berdaya Saing

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) memberikan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Sabtu (25/6) lalu. Pembekalan ini terlaksana dalam rangka mempersiapkan mahasiswa untuk persiapan kegiatan pengabdian. Kegiatan ini terselenggara di Ruang KH Mas Mansur UMSIDA. Sebanyak 700 mahasiswa menghadiri kegiatan tersebut yang terbagi ke dalam dua gelombang, yakni pukul 13.00 WIB dan 15.00 WIB. Tajuk dari kegiatan ini adalah “Desa Berdaya Saing melalui Kolaborasi Menuju Kesejahteraan”. Harapannya, mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan matang, baik secara fisik, mental, maupun finansial.

Terdapat dua jenis Program KKN UMSIDA, yakni KKN Pencerahan (KKN-P) dan KKN Terpadu (KKN-T). KKN-P menjadi program bagi mahasiswa nonkerja dengan pembagian tiga program, di antaranya KKN Klaster, Nonklaster, dan Mandiri. Kemudian, KKN-T terlaksana secara luring pada bulan Juli hingag September, terbagi atas KKN Klaster dan Mandiri. Terdapat sebanyak 638 mahasiswa di KKN Klaster ke dalam 44 desa. Sementara itu, 17 mahasiswa lainnya mengikuti KKN Mandiri di wilayahnya masing-masing.

Ketua Panitia KKN UMSIDA, Rohman Dijaya MKom, memberikan imbauan di dalam sosialisasi pembekalan KKN ini. Menurutnya, mahasiswa memperhatikan beberapa hal selama menjalankan KKN. Salah satu perhatiannya adalah menjaga koordinasi dengan mitra KKN. “Kali ini, UMSIDA bermitra dengan ranting dan cabang ‘Aisyiyah. Tujuannya untuk menganalisis kebutuhan mitra bersama dengan ‘Aisyiyah dan ranting dan menyusun program kerja dalam rangka menangani masalah tersebut, serta dalam melaksanakan KKN tentu ada adab, sikap dan kemandirian yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka menjaga nama UMSIDA,” tegasnya.

Bedah Buku Adab, Upaya Bentuk Akhlak Mulia Mahasiswa PTMA

Bedah Buku Adab, Upaya Bentuk Akhlak Mulia Mahasiswa PTMA

Majelis Diktilitbang PPM mengadakan Bedah Buku “Adab Mahasiswa” secara daring, Selasa (28/06). Buku ini membahas mengenai pengetahuan dasar mengenai adab, sopan santun, dan akhlak yang diimplementasikan dalam proses belajar mengajar di kampus. “Banyak informasi negatif mengenai mahasiswa yang tersebar di media sosial, dan sangat mudah digoreng di masyarakat,” begitu papar Dr. Muhammad Samsudin, A.Ag., M.Pd selaku wakil sekretaris Majelis Diktilitbang PPM saat memberikan sambutan. Fenomena ini bagi Muh Samsudin perlu diikhtiarkan untuk membentuk pribadi mahasiswa yang berakhlak mulia. Ini bukan hanya menjadi tugas dosen AIK semata, juga tidak hanya menjadi tugas lembaga keislaman kampus namun tanggung jawab seluruh sivitas akademika kampus dalam pembentukan karakter mahasiswa Muhammadiyah. “Sehingga mahasiswa Muhammadiyah memiliki ciri khas mengenai adab yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ajaran Quran dan Rasulullah SAW,” paparnya.

Ghoffar Ismail, S.Ag., M.A selaku moderator memaparkan buku ini diterbitkan karena dua hal yaitu Pertama, kampus Muhammadiyah bukan hanya memiliki tri dharma namun catur dharma yang memiliki nilai Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK). Hal ini menjadi dorongan dalam membentuk karakter mahasiswa yang baik dan menjadi tauladan yang dapat diterapkan pada seluruh bidang profesi atau pekerjaan ke depannya. “Selama ini yang kita sampaikan di kampus itu sifatnya filosofis, sehingga diterbitkannya buku ini menjadi bimbingan praktis untuk mengajarkan adab belajar pada mahasiswa,” paparnya. Kedua, agar mahasiswa dapat mendahulukan adab dibandingkan ilmu. “Dengan adab, mahasiswa akan tahu posisi sebagai seorang pelajar dan hamba Allah agar ilmu yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan,” paparnya.

Buku ini terdiri atas tiga poin bahasan diantaranya pertama, pokok pikiran mengenai pentingnya adab. Kedua, adab mahasiswa yang bersifat praktis. Ketiga, strategi internalisasi dan implementasi mengenai indikator pencapaian. Buku ini juga tersedia dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Arab. “Selanjutnya buku dalam Bahasa Inggris juga akan disusulkan,” papar Ghoffar. Dalam bahasan bedah buku, turut hadir sebagai narasumber diantaranya Fathurrahman Kamal., Lc., M.S.I selaku Ketua Majelis Tabligh PPM, Dr. M. Ilham Muchtar, Lc., M.A selaku Wakil Dekan I FAI UM Makassar, dan Dr. Norcahyono, S.Pd.I., MHI selaku WR Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan AIK UM Palangkaraya. []Diktilitbang

Webinar SBMPTMu, Calon Siswa Perlu Perhatikan Enam Hal

Webinar SBMPTMu, Calon Mahasiswa Perlu Perhatikan Enam Hal

“Setelah lulus kuliah, kita mau apa?” begitu tanya Dr. Dody Hartanto S,Pd., M.Pd selaku Wakil Dekan FKIP UAD saat memaparkan materi pada Webinar SBMPTMu “Aku Siap Kuliah”, secara daring dan luring dari Kampus UAD, Sabtu (25/06). Mengangkat materi mengenai “Memilih Kampus Harapan di Era Disruptif” Dody menegaskan agar siswa SMA atau sederajat harus mempersiapkan tujuan dan cita-cita dengan serius. Terlebih pemahaman mengenai realita dunia kerja dengan tingkat persaingan yang beragam. Data menunjukkan realita proporsi pencari kerja didominasi lulusan SMA. Bahkan ada 6-7 juta orang terancam pengangguran karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). “Artinya siswa harus paham bahwa ke depannya mencari kerja tidak sekedar bermodalkan ijazah SMA atau SMK,” paparnya. Dengan begitu, pilihan untuk melanjutkan kuliah menjadi pilihan yang terbaik, karena siswa bukan hanya memperoleh ijazah namun ada pendewasaan serta pembelajaran mengenai adab dan etika yang lebih dalam pada jenjang kuliah.

Dody menegaskan ada enam hal yang harus dilakukan oleh siswa dalam menghadapi masa depan. Pertama, kekuatan doa dengan keseriusan yang terus menerus dan tidak terputus. Kedua, memilih tempat pendidikan dengan pilihan kampus yang jaminan mutunya terbukti seperti akreditasi dll. Ketiga, fokus pada keterampilan yang ingin dikuasai sesuai dengan peluang kerja yang dihasilkan dari jurusan. Keempat, perbanyak interaksi dengan orang lain. Kelima, aktif organisasi dan terakhir, banyak cari informasi. Keenam, ia turut berpesan agar calon mahasiswa dapat memilih kampus yang bukan hanya mempersiapkan keahlian untuk pekerjaan dunia, namun juga menjadi invesitasi diakhirat. “Sebelum masuk ke perguruan tinggi mahasiswa perlu paham jurusan yang akan dipilih, cek benar jenis kampus, dan persiapkan mental, fisik dan kognitif,” pungkasnya.

Andhita Dyorita K, M.PSi., Psikolog dalam materinya yang berjudul “Memilih Kampus Pengembang Hard Skill dan Soft Skill” juga menyampaikan bahwa ada 87 persen mahasiswa yang salah memilih jurusan. Sehingga dalam memilih kuliah calon mahasiswa harus paham bahwa yang dibutuhkan bukan hanya hard skill semata namun membutuhkan adanya soft skill. “Soft skill disini adalah bagaimana cara bekerja sama dengan tim, public speaking, manajemen diri dan lainnya,” papar Anindhita. Ia menegaskan, perguruan tinggi ternama juga belum dapat menjamin seseorang itu sukses. Namun kesuksesan itu ditentukan oleh diri sendiri. “Dimanapun tempat kita melanjutkan kuliah, ketika kita memiliki potensi, value, dan akhlak itu akan menjadi faktor penting agar diterima oleh perusahaan yang kita tuju,” paparnya. Bagi Andhita, dalam memilih kampus, calon mahasiswa harus menerapkan tiga hal yaitu Pertama, dapat mengenali diri sendiri, sesuai dengan potensi yang dimiliki. Kedua, meningkatkan hard skill dengan cara praktik di sekolah, kursus, magang dan lainnya. Ketiga, meningkatkan soft skill dengan aktif di organisasi, kegiatan sosial dan agama, dll.

Materi ke-3 pada webinar SBMPTMu ini turut disampaikan oleh Muhammad Munsarif, S.Kom., M.Kom dengan judul “Memilih Kampus Kekinian dan Berkemajuan”. Ia berpesan diera sekarang menilai sebuah kampus sudah dapat dilihat melalui media sosial yang dimiliki. Calon mahasiswa juga diharapkan untuk dapat melihat akreditasi yang dimiliki oleh target universitas. “Selain melihat akreditasi kampus, calon mahasiswa juga harus mengetahui akreditasi dari program studi. Pastikan dalam memilih prodi yang tepat,” pesannya. []Diktilitbang/SBMPTMu

Universitas 'Aisyiyah Surakarta Gelar Webinar Berdayakan Perempuan

Universitas ‘Aisyiyah Surakarta Gelar Webinar Berdayakan Perempuan

Universitas ‘Aisyiyah Surakarta (Aiska) menyelenggarakan webinar pada Sabtu (25/6) lalu. Webinar ini merupakan webinar pramuktamar dalam rangka menyambut Muktamar Muhamadiyah mendatang. Kegiatan webinar ini bertemakan “Penguatan Gerakan ‘Aisyiyah untuk Pencerahan Perempuan Berkemajuan di Era Digital”. Penyelenggaraan webinar ini menghadirkan dua narasumber. Narasumber yang pertama adalah Dr Tri Hastuti Nur Rochimah MSi, Sekretaris PP Aisyiyah. Dr Tri Hastuti juga merupakan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. (UMY) Selanjutnya, narasumber yang kedua adalah Dr Eny Purwandari SPsi MSi, dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Materi dalam webinar tersebut terbagi menjadi dua pokok bahasan. Pokok bahasan di webinar tersebut terbagi atara topik mengenai perempuan, atau dalam konteks ini ‘Aisyiyah. Kemudian, ada topik mengenai tips berkemajuan dalam menghadapi kemajuan digital. Dr Tri Hastuti menyampaikan materi tentang sejarah ‘Aisyiyah dan menyoroti perkembangan sosial media. Kemudian Dr Eny menyampaikan masalah psikologi. Salah satu masalah psikologi yang menjadi fokus bahasannya adalah teori hierarki Kebutuhan Maslow.

Kemudian, Rektor Universitas ‘Aisyiyah Surakarta, Riyani Wulandari SKepNs MKep memberikan sambutan dalam kegiatan webinar ini. “Universitas ‘Aisyiyah Surakarta mempunyai program kegiatan podcast, yaitu Talk Alive ‘Aisyiyah Surakarta, yang disingkat TALAS,” demikian salah satu poin sambutan Riyanti Wulandari. Dalam kegiatan pemberian sambutan, Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Surakarta, Siti Maesaroh SAg juga turut memberikan sambutan.