Rakornas Pimpinan PTM 2015

Peran Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dalam berbagai bidang pembangunan di  Indonesia antara lain dapat dilihat dari sisi potensi dan kontribusi yang dimiliki oleh  PTM di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. PTM melalui proses pendidikan yang dilakukan semenjak Indonesia belum merdeka sampai awal abad XXI telah mampu menghasilkan Sumber Daya Insani yang memiliki karakteristik – keunggulan yang sangat dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia yang sedang melakukan pembangunan. Sumber Daya Insani yang dihasilkan oleh PTM memiliki karakteristik yang berbeda yakni memiliki integritas –sifat religius- moralitas yang standar, sangat dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia.

Berdasarkan data dari Asosisasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI), tercatat bahwa jumlah perguruan tinggi swasta di Indonesia lebih dari 3200. Jumlah tersebut selalu bertambah seiring dengan pertumbuhan Perguruan Tinggi di kota-kota kabupaten di seluruh Indonesia.  Sayangnya, jumlah PTS yang begitu banyak belum diimbangi dengan peningkatan kualitas. PTS Sebagai salah satu pilar pendidikan di Indonesia yang dibangun dan dikelola oleh masyarakat memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan cita-cita luhur yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Perguruan Tinggi Muhammadiyah merupakan lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Persyarikatan Muhammadiyah turut mengambil peran dan berkomitmen dalam peningkatan kualitas pendidikan. Peran dan keseriusan Muhammadiyah dalam mengelola pendidikan tersebut ditunjukkan oleh prestasi yang diperoleh beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah diseluruh Indonesia. Sebagai contoh misalnya, diperolehnya Akreditasi  A yaitu Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; Akreditasi B yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka, STIKES Muhammadiyah Palembang, STIKES Muhammadiyah Banjarmasin; Akreditasi C yaitu Universitas Muhammadiyah Cirebon, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, STIKes ‘Aisyiyah Bandung, STISIP Muhammadiyah Sidenreng Rappang, STF Muhammadiyah Tangerang, STIK Muhammadiyah Pontianak, STKIP Muhammadiyah Sampit, dan sisanya menunggu visitasi dari BAN PT. Selain itu di  awal tahun 2015 bertambah 5 (lima) perguruan Tinggi Muhamamdiyah yaitu Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya (pengembangan dari STIKES Muhammadiyah Tasikmalaya), STKIP Muhammadiyah Kalabahi, STIBES Muhammadiyah Sumedang, Institus Bisnis Muhammadiyah Bekasi, STIKES Muhammadiyah Bojonegoro, STIS Muhammadiyah Pringsewu. Peningkatan kualitas juga dilakukan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dengan melakukan kerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi di Luar Negeri. Upaya penguatan jaringan juga dilakukan dengan melakukan pemberian beasiswa untuk jenjang Strata 1 (S1) bagi mahasiswa yang berasal dari Thailand dan juga beasiswa Strata 2 ( S2) bagi mahasiswa yang berasal dari Philipina yang melibatkan lebih dari 13 Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Selain kerja sama luar negeri , sesuai dengan spesifikasi dan program studi yang dimiliki PTM juga sudah melakukan kerja sama dengan instansi pemerintah dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Penguatan kelembagaan menjadi alternative penting bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Kemandirian sebagai salah satu ciri kuatnya lembaga dapat dilakukan dengan mengupayakan sumber daya manusia yang cukup dan sumberdana yang mewadahi. Oleh karena itu berbagai peluang dan tantangan dalam pengembangan PTM kedepan menjadi salah satu dasar dalam melakukan penguatan kelembagaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Data Jumlah PTM sampai tahun 2015 sebanyak 163 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (41 Univ, 94 ST, 2 institut, 22 Akademi, 4 poltek),  ditambah dengan 11 Perguruan Tinggi Aisyiyah  (PTA) dan memiliki kurang lebih 5% dari jumlah mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia. Jumlah mahasiswa bagi perguruan tinggi swasta kususnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah masih merupakan asset penting bagi kelangsungan PTM. Pasang surut jumlah mahasiswa di suatu PTM sangat berpengaruh pada kelangsungan perguruan tinggi tersebut.Tentu hal itu tidak dapat dibiarkan dan berjalan terlalu lama. Oleh karena itu PTM perlu melakukan upaya-upaya kreatif dengan berpijak pada tugas utamanya yaitu pendidikan. Upaya-upaya kretatif tersebut dilakukan agar PTM memiliki kemandirian baik dari sisi Sumber Daya Manusia maupun dari Sumber Dana Pengelolaan PTM. Meskipun tren mahasiswa baru pada program Strata 1 dan Diploma 3 di Universitas cenderung meningkat, Majelis Dikti mencatat beberapa trend penerimaan mahasiswa baru tahun 2015 di PTM untuk prodi kependidikan dan kesehatan dibeberapa PTM (STKIP, STIKES, AKADEMI KESEHATAN) sudah mulai menurun. Dinamika tersebut tentu perlu menjadi perhatian penting bagi pimpinan dan pengelola PTM agar dilakukan antisipasi dan mencari solusinya. Pada Program Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3) peluang yang dimiliki masih sangat luas namun terkendala sedikitnya pilihan program studi yang ditawarkan oleh Pengelola Pasca PTM. Oleh karena itu perlu inisiasi untuk membuka prodi baru dan berbagai kajian yang visioner pada Program Pasca Sarjana.

Mencermati dinamika yang terjadi di aras nasional maupun pada aras regional, global  adalah merupakan sebuah keniscayaan untuk melakukan refleksi pemikiran – kajian serius –  terkait peran PTM, dalam penguatan ekonomi Indonesia dalam konteks peran strategisnya baik pada peran untuk menghasilkan SDM yang unggul sekaligus memiliki karakter-integritas, maupun kemampuan PTM untuk menghasilkan pemikiran-konsep teori yang dapat dikontribusikan bagi penguatan ekonomi Indonesia. Dalam rangka mencapai misi mulia tersebut PTM  perlu memberikan perhatian pada capacity building dan kemampuan memperluas networking dengan berbagai pemangku kepentingan. Memperhatikan pemikiran tersebut Muhammadiyah memandang strategis untuk terus mengembangkan berbagai kerjasama yang bermartabat dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya dengan pemerintah Indonesia.
Dalam konteks dinamika pembangunan bangsa dan negara di Indonesia yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan, maka PTM perlu menyambut dan berpartisipasi serta menyumbangkan pemikiran strategis dan konsepsional terkait gagasan-gagasan tentang konsep Indonesia sebagai Negara maritim, Indonesia bahari pada bidang perikanan dan kelautan di era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Masih dalam konteks upaya peningkatan kualitas menuju kemandirian di PTM, tahun ajaran 2014/2015 PTM akan dihadapkan pada suasana politik bangsa menghadapi pesta demokrasi. Kampus Muhammadiyah dengan ratusan ribu jumlah mahasiswa merupakan lahan potensial yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang berkepentingan. Sehingga menjaga kondisi akademis dan menciptakan suasana kondusif menjadi fokus penting bagi pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. PTM menempatkan diri sebagai lembaga akademis dan harus menggunakan prinsip-prinsip akademis dalam mensikapi berbagai kepentingan yang melibatkan PTM.  SK PP MUH No 149 tahun 2013  merupakan langkah nyata persyarikatan untuk menjaga amal usaha Muhammadiyah termasuk PTM dari kepentingan pribadi maupun kelompok kususnya menghadapi berbagai tahapan pemilihan umum.
Berdasarkan berbagai kepentingan dan kemungkinan persoalan yang dihadapi itulah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Dikti akan menyelenggarakan RAPAT KOORDINASI NASIONAL PIMPINAN PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH TAHUN 2015 bertempat di Universitas Muhammadiyah Mataram.  Rapat Koordinasi Nasional tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan mendapatkan masukan dari berbagai pihak dalam membangun Keunggulan dan Kemandirian PTM menuju perguruan tinggi yang sehat dan dinamis.

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional Pimpinan PTM akan diselenggarakan pada :
Hari, tanggal           :  Jumat s.d Ahad, 17 s.d. 19 April 2015
Penyelenggara        : UNIVERSITAS   MUHAMMADIYAH MATARAM  NUSA TENGGARA BARAT
Tempat Kegiatan     : Jayakarta Hotel Mataram
Jln. Raya Senggigi KM. 4, Kec. Mataram, Nusa Tenggara Barat 83355

Info hubungi :

Panitia Pusat             : Majelis Dikti PP Muhammadiyah (diktilitbang@yahoo.com)
1.    HS Mulyanto       : HP 0878 3815 4789
2.    Agus Mulyono     : HP 0811 255 392
3.    Sadiyono            : HP 0818 0414 8230

Panitia Lokal                  : Universita Muhammadiyah Mataram
1.    Ibu Rena Amenwara : Hp. 0818 0523 1144
2.    Ramayanta              : Hp. 0812 3956 3521

Simponi Biologi Edukasi

Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UAD bertempat di Gedung Asri Medical Center (AMC) sukses menyelenggarakan kegiatan Simposium Nasional (Symbion 2015). Kegiatan tersebut mengangkat tema “Edubiodiversity: Inspiring Education with Biodiversity”.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor I UAD, Dr. Muchlas, M.T. ditandai dengan pemukulan gong. Selain Wakil Rektor I, hadir pula Dekan FKIP UAD Dra. Trikinasih Handayani, M.Si., Wakil Dekan FKIP Dr. Suparman, M.Si., DEA, dan Kaprodi di lingkungan FKIP UAD.

Tercatat, kegiatan tersebut diikuti oleh 171 peserta, yakni 94 pemakalah dan 77 non-pemakalah. Mereka adalah mahasiswa S1, S2, S3, dosen, pakar, peneliti, dan guru yang berasal dari beberapa provinsi di Indonesia. Di antaranya Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Acara ini juga diikuti oleh pemakalah yang termasuk pakar internasional dalam bidang konservasi, yaitu Dr. Jatna Supriatna.

Ketua panitia kegiatan Symbion 2015, Hendro Kusumo Eko Moro Prasetyo, M.Sc. mengatakan, kegiatan ini memfasilitasi para dosen, guru, peneliti, mahasiswa, praktisi, dan konsultan pendidikan untuk berbagi pemikiran melalui karya-karya ilmiah atau gagasannya.

“Saya harap mereka yang ikut dapat memaparkan serta berdiskusi tentang hasil pemikiran ataupun penelitian mereka masing-masing dalam memajukan pendidikan di Indonesian. Kegiatan Symbion direncanakan berlangsung setiap tahun dengan target menjadi even skala internasional,” ujarnya.

Hadir sebagai keynote speaker Symbion 2015 adalah Butch O Soulon (University Nueva Caceres, Filipina), Dr. H. Sulistiyo, M.Pd. (Ketua Umum PGRI Pusat), Prof. Dr. Yayuk Rahayuningsih S, M.Sc. (Bid. Zoologi Puslit Biologi LIPI), serta Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (UAD).

Sesi pemaparan materi oleh keynote dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi pertama Prof. Dr. Yayuk Rahayuningsih S, M.Sc dan Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dengan moderator Trianik Widyaningrum, M.Si. Sesi kedua oleh Dr. H. Sulistiyo, M.Pd dan Dr. H. Sulistiyo, M.Pd dengan moderator Irfan Yunianto, M.Sc.

“Presentasi dan diskusi peserta pemakalah berlangsung sangat cair dan dinamis di masing-masing round table. Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme pemakalah saat berdiskusi dan sharing,” terang Hendro Kusumo.

Acara diakhiri dengan pembagian door prize untuk para pemakalah terbaik. Secara resmi, Symbion 2015 ditutup oleh Hendro Kusumo.  “Kesuksesan Symbion 2015 merupakan kesuksesan seluruh peserta dan panitia. Tahun depan, Symbion harus lebih sukses dan go international,” papar Hendro saat menutup acara.

Sumber : UAD.AC.ID

Setahun Berdiri, Prodi Bahasa Arab Perkuat Kemitraan Internasional

Sebagai program studi (Prodi) yang baru membuka pendaftaran mahasiswa tahun lalu, yaitu tahun ajaran 2014-2015, Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memiliki kualitas yang dapat diandalkan untuk bersaing. Hal itu terlihat dari kompetensi tenaga pengajar serta banyaknya kerjasama internasional yang dimiliki Prodi ini.

Ketua Prodi PBA, Ahmad Fatoni Lc MAg bahkan mengatakan, cikal bakal berdirinya Prodi ini sangat kuat, di antara terbukti dengan telah didirikannya Laboratorium Bahasa Arab sejak tahun 1998. Sejak tahun itu pula setiap mahasiswa baru Fakultas Agama Islam (FAI) diharuskan menempuh pendidikan bahasa Arab selama setahun.

“Pendidikan itu ditempuh pada semester satu dan semester dua. Mereka juga mendapat sertifikat kelulusan setelah itu. Ya setara D1 lah,” terang dosen yang menempuh studi sarjananya di International Islamic University of Islamabad Pakistan ini.

Sejak tahun 1998 pula, Lab Bahasa Arab telah memiliki pengajar native speaker dari Akademi al-Haramain Arab Saudi atas kerjasamanya dengan Pemerintah Arab Saudi dan Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia. Selain kerjasama dengan pihak pemerintah Arab Saudi, UMM juga telah memiliki kerjasama dengan sejumlah universitas, yayasan serta instansi di Arab Saudi yang selanjutnya memiliki dampak nyata bagi kualitas PBA UMM.

Beberapa kerjasama itu di antaranya dengan Imam Muhammad Ibn Saud Islamic University Riyadh untuk penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Qassim University untuk studi sejarah nabi, serta yayasan al-Muassasah al-Islamiyah Riyadh dan lembaga al-Arabiyyah lil Jami’ untuk dakwah dan pelatihan Bahasa Arab.

Saat ini, Prodi PBA memiliki enam dosen tetap, ditambah sejumlah dosen luar biasa dan staf pengajar native speaker dari Arab Saudi. “Kebanyakan dosennya memang pakar bahasa Arab, jadi dari segi staf pengajar sudah sangat mumpuni,” kata Fatoni.

Di tahun pertamanya, ada sebelas mahasiswa yang menempuh Prodi ini. Menariknya, jika kebanyakan Prodi PBA diikuti mahasiswa yang pandai berbahasa Arab atau lulusan pesantren, maka hal itu berbanding terbalik dengan PBA UMM. “Mahasiswa PBA di sini kebanyakan dari sekolah umum dan memang ingin belajar bahasa Arab di UMM,” ungkap Fatoni.

Meskipun baru, Prodi yang didirikan atas inisiasi kepala Biro Kerjasama Luar Negeri (BKLN) UMM Dr Abdul Haris MA ini telah memiliki sejumlah rencana yang matang untuk pengembangan. Dalam waktu dekat, Prodi PBA UMM akan menggelar seminar bahasa Arab berskala internasional. Selain itu, studi banding dosen ke luar negeri pun akan ditingkatkan.

Prodi PBA juga tengah mengembangkan kampung Arab yang di daerah Margo Joyo, Dau, Kabupaten Malang. Di kampung Arab ini, mahasiswa diminta mentradisikan pengunaan bahasa arab sebagai percakapan sehari-hari.

Dengan adanya Prodi PBA, maka UMM kini telah memiliki tiga prodi pendidikan bahasa. Selain bahasa Arab, Prodi Pendidikan Bahasa yang sebelumnya telah terlebih dahulu ada di UMM yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pendidikan Bahasa Inggris. (nay/han)

Sumber : UMM.AC.ID

TI UMY Siapkan Mahasiswa dan Lulusannya Hadapi Teknologi Masa Depan

Perkembangan di dunia informasi dan teknologi tak dapat dipungkiri lagi selalu berjalan dengan sangat cepat. Teknologi-teknologi yang saat ini sedang tren dan dikatakan canggih di masa ini, belum tentu di masa depan teknologi tersebut juga menjadi tren dunia. Karena itulah, mahasiswa dan lulusan Teknologi Informasi pun harus selalu bersiap diri menghadapi lompatan besar teknologi di masa depan. Dan salah satu cara yang dilakukan oleh Program Studi TI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk menghadapi tantangan tersebut yakni, menyiapkan mahasiswanya sedini mungkin untuk belajar mengenai teknologi masa kini dan masa depan.

Demikian disampaikan Ketua Prodi TI UMY, Muhammad Helmi Zain Nuri, S.T., M.T., dalam acara Graduation Ceremony Information Technology Department Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Acara yang diselenggarakan pada Rabu (1/4), di ruang Studium General Teknik UMY ini, merupakan acara pemberian sertifikat kepada 17 mahasiswa TI UMY yang telah menyelesaikan program pembelajaran TI di UMY bersama dengan NIIT, India. Adapun sertifikat tersebut diberikan secara langsung oleh Praves Kumar, selaku Ambasador dari NIIT India.

Menurut Helmi, kerjasama antara UMY dengan NIIT India tersebut memang dikhususkan pada prodi TI (Teknologi Informasi). Hal ini karena sesuai dengan program prodi TI UMY yang ingin menyiapkan mahasiswa dan lulusannya untuk menghadapi teknologi masa depan. “Kami punya tiga program besar yang sekaligus juga menjadi tantangan bagi kami, prodi TI. Pertama, menyiapkan mahasiswa dan lulusan TI UMY agar siap menghadapi teknologi yang belum ada di masa kini. Kedua, menyiapkan mereka untuk pekerjaan di bidang teknologi yang belum ada sekarang. Dan ketiga, menyiapkan mereka untuk bisa menyelesaikan masalah dalam bidang teknologi yang belum kita semua ketahui juga ke depannya akan seperti apa. Karena itulah, kerjasama antara TI UMY dengan NIIT India ini ada,” ujarnya.

Helmi juga mengatakan, kerjasama antara TI UMY dengan NIIT India tersebut berupa kerjasama kurikulum pembelajaran. Kurikulum pembelajaran yang dimiliki NIIT juga diajarkan di TI UMY. Materi-materi pelajaran yang diberikan pun sebagiannya juga berasal dari materi-materi yang diajarkan di NIIT. “Namun materinya inline dengan perkuliahan di sini. Jadi ketika mereka kuliah, mereka akan mendapatkan materi dari TI UMY sendiri juga materi khusus yang berasal dari NIIT. Kemudian untuk ujian materi dari NIITnya, mereka juga bisa melakukannya secara online, sehingga nilai yang didapat pun akan berasal dari dua institusi pendidikan ini,” ungkapnya.

Helmi melanjutkan, kerjasama yang telah dilakukan sejak tahun 2010 ini untuk memberikan nilai tambah bagi mahasiswa dan lulusannya. Selain agar mereka memiliki sertifikasi dari industri, NIIT, dan UMY, mereka juga akan mendapatkan gelar dari NIIT, yakni Diploma Software Engineering atau disingkat Dip. SE.

“Gelar Dip. SE tersebut juga untuk melengkapi gelar Sarjana Teknik (S.T) itu sendiri, agar mereka punya nilai tambah saat melamar pekerjaan. Selain itu juga, sertfikat dan gelar yang mereka peroleh dari NIIT juga diakui di negara lain, seperti Singapore, Australia, Inggris, dan Myanmar. Jadi, kalau nantinya mereka ingin melanjutkan studi di negera-negara tersebut bisa dilakukan dengan mudah, karena gelar dan sertifikat mereka sudah diakui secara internasional. Selain itu juga, kuliahnya tidak perlu lama-lama, karena sebagian besar kredit atau materi kuliahnya juga sudah dipelajari dari materi kuliah NIIT,” imbuh Helmi lagi.

Sementara itu, Jazaul Ikhsan, ST., MT., Ph.D mengatakan, sertifikat yang diperoleh oleh 17 mahasiswa TI UMY tersebut merupakan bukti atas kompetensi mereka di bidang Teknologi dan Informasi. Karena mereka tidak hanya mempelajari bagaimana perkembangan teknologi di masa ini, namun juga telah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi tantangan serta teknologi di masa mendatang.

“Ini sebagai bukti bahwa Anda kompeten. Tapi ini juga menjadi tanggung jawab yang luar biasa. Karena perkembangan teknologi informasi itu begitu cepat, dan apa yang dipelajari sekarang, belum tentu di masa depan masih menjadi topik hangat untuk dipelajari. Karena itu, mahasiswa dan lulusan TI itu harus siap untuk belajar dan belajar, serta belajar mandiri untuk menghadapi segala sesuatunya di masa yang akan datang,” pungkasnya. (sakinah)

Sumber : UMY.AC.ID

Mahasiswa Kehutanan Ajak Peduli Lingkungan Lewat Foto

Banyak cara untuk menyuarakan kepedulian lingkungan, salah satunya melalui fotografi. Itulah yang dilakukan sejumlah mahasiswa Prodi Kehutanan Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Selama dua hari, Senin dan Selasa (30-31/3), bertempat di lantai 3,5 Gedung Kuliah Bersama (GKB) I, digelar pameran foto bertema “Hutan Kita Masa Depan Kita”.

“Acara ini merupakan bentuk peringatan bagi mahasiswa agar menyadari pentingnya merawat hutan,” ujar ketua panitia, Hamdan Mahmud. Ia menjelaskan, sehari setelah pameran akan ada aksi menanam pohon di sekitar kampus.

Rangkaian kegiatan yang sekaligus memperingati Hari Hutan Internasional 21 Maret ini bertujuan melindungi, merawat, dan menjaga Ruang Terbuka Hijau (RTH), khususnya di wilayah UMM. “Dimulai dari wilayah kampus dulu, supaya kepedulian mahasiswa akan lingkungan hijau semakin meningkat nantinya,” tambahnya.

Kepedulian mahasiswa akan kerusakan alam salah satunya didokumentasikan melalui foto-foto karya Falahi Mubarok yang turut dipamerkan dalam kegiatan tersebut. Mahasiswa Prodi Kehutanan UMM yang hobi fotografi ini kerap memotret kerusakan-kerusakan alam yang ia temui. Salah satu foto karyanya berlokasi di penambangan batu kapur di Lamongan, Jawa Timur.

Dalam fotonya, diperlihatkan kerusakan hutan akibat penambangan yang berlebihan. “Ternyata di balik keindahan, banyak juga terjadi kerusakan di negeri kita,” ungkapnya. Lewat kegemarannya memotret, Falahi ingin menyampaikan bahwa seharusnya orang-orang harus lebih peka terhadap hutan.

Rangkaian event ini sejalan dengan konsep UMM sebagai kampus wisata. Keanekaragaman hayati yang terdapat di sekitar kampus sudah sepatutnya dijaga. Gerakan “Go Green Go Clean” yang diusung UMM akan mewujudkan kampus yang nyaman, menyenangkan, dan mencerahkan. Gerakan itu juga didukung kawasan konservasi yang dimiliki UMM, semisal kebun apel organik, hutan sengon, plaza pertanian, dan lain sebagainya. (dar/zul/han)

Sumber : UMM.AC.ID

Gandeng Zurich, UMP adakan Jobseeking Training

Setiap tahunnya Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mewisuda ribuan wisudawan dan wisudawati. Sebagian besar lulusan UMP terserap didunia kerja. Tentunya sebelum bekerja seorang pelamar kerja diharuskan mempersiapkan surat lamaran, curriculum vitae (cv), serta mempersiapkan diri untuk menghadapi psikotes dan wawancara. Sehingga pada Selasa, 31 Maret 2015 Career Development Center (CDC UMP) gandeng PT. Zurich Life Indonesia adakan Jobseeking Training.

Bertempat di gedung rektorat aula AK Anshori UMP, dua pembicara sekaligus didatangkan guna memberikan pencerahan kepada peserta jobseeking training. Hadir dalam acara ini Rektor UMP, Kepala Biro Kemahasiswaan, Ketua CDC, serta peserta jobseeking training. “Persiapan melamar pekerjaan harus kita persiapkan sesempurna mungkin. Apakah kita dipandang layak atau tidak pada institusi yang kita tuju. Sehingga pada kegiatan ini pembicara akan memberikan kiat kiat mempersiapkan melamar pekerjaan,” kata Agus Mulyadi Purnawanto,S.P., M.P, ketua CDC

Senada dengan itu Rektor UMP Dr. H. Syamsuhadi Irsyad M.H menyampaikan bahwa acara jobseeking training yang terselenggara setiap tahunnya ini diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada mahasiswa bagaimana memahami trip dan trik interview yang efektif. “kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mendukung sinergitas antara kalangan industri dan kalangan akademisi dalam kerangka untuk memenuhi kebutuhan SDM bagi beragam institusi,” jelasnya Rektor. “UMP akan terus berusaha menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi dan daya saing global,” tambahnya.

“Yang dibutuhkan ketika bekerja bukan hanya kerja keras tetapi juga kerja cerdas,” kata Henry Azhar Kasim (Head of Agency Recruitment and Sales Quality PT. Zurich Life Indonesia) salah satu pembicara. Sementara itu Wira Arjuna (Motivator, Writer and Consultant) pembicara pada sesi kedua memotivasi peserta Jobseeking Training. “kita harus berani bermimpi, berani mencoba, berani berjuang, berani gagal dan berani sukses,” jelasnya.  (Faj)

Sumber : UMP.AC.ID

Filipina Membuat Pendidikan Dasar 12 Tahun

Orasi Ilmiah Atty Santiago D. Ortega, Jr.;

“Filipina telah mengubah sistem pendidikan dengan menambah 2 tahun di pendidikan dasar, yakni dari 10 tahun menjadi 12 tahun. Undang-Undang Peningkatan Pendidikan Dasar 2013 mengamanatkan bahwa TK dibuat wajib pada usia 5, ditambah 12 tahun pendidikan dasar. Angkatan pertama dari kelas 11 pada tahun 2016, menjadi tantangan tersendiri bagi institusi pendidikan tinggi karena kekosongan dua tahun di pendidikan tinggi. Program pendidikan dasar 12 tahun Filipina akan membuat lulusan sebanding dengan lulusan lain di negara-negara ASEAN, dan dunia pada umumnya.”

Itulah yang dikatakan Atty Santiago D. Ortega, Jr., President Of University of Saint Anthony, Filipina, dalam orasi ilmiah wisuda Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sabtu (28/3/2015), di JEC.

Menurutnya, pada 2015, ASEAN Community telah dimulai. Situasi ini akan menghilangkan batas-batas bagi orang, produk, jasa dan barang, serta menghilangkan hambatan sehingga meningkatkan persaingan.

Bagaimana kita akan menyiapkan diri dalam tahun-tahun mendatang? Apakah bergerak maju, atau mundur? Apakah kita siap untuk menghadapi dunia di tengah-tengah menyusutnya batas?

Berkaitan dengan hal itu, Atty menghubungkan dengan mahasiswa yang sedang diwisuda. “Setelah lulus, persaingan akan dimulai. Anda akan menemui banyak tantangan. Beberapa orang mungkin memutuskan untuk bekerja di institusi pemerintah, sedangkan yang lain memutuskan untuk menjelajah ke dunia bisnis, mengelola atau usaha sendiri, dan menjadi bos. Di sini, saya ingin menekankan tentang kewirausahaan, menjadi seorang pengusaha-pengacara di Filipina.”

“Saya memuji Komisi Pendidikan Tinggi (CHED), lembaga yang mengelola lembaga pendidikan tinggi di Filipina. Pada tahun 2005, CHED berdasarkan Resolusi Nomor 184-2005 telah menyetujui Kebijakan, Standar, dan Pedoman Bachelor of Science dalam Kewirausahaan efektif S/Y 2006−2007. Tujuannya untuk mengembangkan wirausaha Filipina. CHED percaya bahwa semangat kewirausahaan adalah tulang punggung ekonomi apa pun, semakin kuat semangat wirausaha, maka semakin bergairah ekonomi. Di Filipina, jumlah terbesar pendaftar dan lulusan di perguruan tinggi adalah jurusan bisnis dan manajemen pendidikan,” tambahnya.

Di USANT, lulusan terbanyak pada 2015 berasal dari departemen pendidikan bisnis sekitar 40%. Populasi terbesar di sana adalah jurusan akuntansi. Sebanyak 34% dari seluruh perguruan tinggi adalah departemen pendidikan bisnis.

Mengapa program pendidikan bisnis menjadi pilihan siswa Filipina? Di USANT, biaya program tersebut lebih rendah dibandingkan program medis dan sains, serta sedikit praktik laboratorium. Selain itu, siswa percaya bahwa mereka memiliki pilihan yang lebih luas setelah lulus. Mereka bisa menjadi bos bagi dirinya sendiri atau mendapatkan pekerjaan di sektor swasta maupun publik. Persiapan akademis formal di perguruan tinggi akan membantu lulusan memulai bisnis mereka sendiri, untuk menjadi mandiri dan memperoleh gelar tanpa tergantung kepada pemerintah.

Memang ada urgensi untuk menceburkan diri dalam kegiatan kewirausahaan. Statistik Nasional Kantor Filipina melaporkan bahwa tingkat pengangguran di Filipina rata-rata 8,9% pada 1994−2014. Namun, data tersebut menurun menjadi 6,0% pada Oktober 2014. Di antara para pengangguran, 21,6% adalah lulusan perguruan tinggi.

Pada laporan yang sama, tingkat pengangguran di Indonesia adalah 5,94%, jauh sedikit lebih rendah dari Filipina. Ini merupakan bukti yang meyakinkan bahwa kewirausahaan, baik skala kecil atau skala besar, usaha kecil atau makro, bisa mengurangi pengangguran di kedua negara.

“Saya percaya UAD telah membekali Anda dengan pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan untuk menghadapi dunia kerja yang nyata. UAD, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Yogyakarta, membekali Anda dengan soft skills dan hard skills untuk menjadi warga negara yang produktif dan pengusaha Indonesia yang sukses,” kata Atty.

Soft skill mengacu pada keterampilan interpersonal, sikap dan semangat terhadap pekerjaan. Sementara menurut Andrew Dubrin, penulis buku Essentials of Management, hard skill mengacu pada keterampilan teknis, konseptual, diagnostik, dan politik. Keterampilan ini akan membuat pengusaha meraih hasil maksimal dalam bisnis. Bill Gates, salah satu yang terkaya dunia adalah programmer komputer. Ia memiliki keterampilan teknis yang tidak dapat diragukan. Ia merupakan salah satu pengusaha paling terkenal, yang memiliki Microsoft.

“Di USANT, kami menganjurkan dan membangun kualitas mahasiswa dan karyawan atau CDCD atau yang disingkat dengan care (perhatian), dedication (dedikasi), commitment (komitmen),  dan discipline (disiplin). Jika Anda memiliki kualitas ini, Anda tidak akan pernah gagal. Sukses akan berada di ujung jari Anda.”

Buktinya, formula ini membawa USANT ke tempat yang sekarang, pemimpin dalam inovasi pendidikan dan keunggulan. USANT terus menyentuh dan meningkatkan kehidupan para pemangku kepentingan dan akan terus melakukan bahkan lebih berani, lebih baik, dan lebih bersinar. Seandainya bukan karena CDCD, USANT tidak akan seperti sekarang.

“Sebagai Presiden dan Ketua Dewan USANT, universitas mitra Anda, saya mendesak masing-masing dari Anda untuk membuat perbedaan. Selalu bawa cita-cita almamater. Hidup yang bermanfaat adalah saat Anda merangkul motto moral and intellectual integrity,” terangnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, “Rahasia sukses saya adalah kerja keras, tekun berdoa, dan berbagi dengan sesama. Ukir masa depan Anda dengan integritas moral dan intelektual, disiplin, perhatian, dan dedikasi,” tutupnya.

Sumber : UAD.AC.ID

Penghargaan Green award dari USAID untuk Universitas Muhammadiyah Palangka Raya

Universitas Muhammadiyah Palangka Raya sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Kalteng yang mendapat penghargaan green award atas partisipasinya dalam mendukung usaha pembangunan rendah emisi di Kalimantan Tengah yang disupport oleh USAID IFACS dalam pengelolaan hutan pendidikan di kecamatan Rakumpit seluas 4.910ha. Penyerahan penghargaan tersebut dilaksanakan pada hari jumat 06 Februari 2015 pada saat kunjungan Duta Besar Amerika Serikat di PSKI desa Buntoi Kec.Kahayan Hilir kab. Pulang Pisau. Hadir dalam kegiatan tersebut pimpinan USAID IFACS pusat Mr Reed Merryl beserta Mission Director of USAID.

USAID IFACS merupakan bantuan dari USA untuk Indonesia melalui Kementerian Dalam Negeri dalam mendukung kegiatan pembangunan hutan untuk penurunan emisi karbon. Kegiatan USAID IFACS telah berakhir si bulan Januari tahun 2015. Menurut Mr Reed, kegiatan lanjutan akan segera dilaksanakan bernama program Lestari namun tidak sebesar USAID IFACS kemarin.

Dalam program baru tersebut pembangunan hutan pendidikan akan masuk dalam program unggulan Lestari sekaligus pembangunan hutan Adat Ulin.

Bukan semi penghargaan tersebut Universitas Muhammadiyah Palangka Raya bergerak untuk melestarikan hutan namun kegiatan ini sudah menjadi hobby dan kebiasaan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya untuk mewujudkan Kampus Hijau seperti semboyan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya sebagai The Green Islamic Campus di Kalimantan Tengah.

Sumber : UMPALANGKARAYA.AC.ID

MMR UMY Selenggarakan Pelatihan Aktivasi Code Blue

Peristiwa meninggalnya Yani Libels di Bandara Soekarno Hatta beberapa hari yang lalu, akan menjadi pelajaran bagi banyak orang, terlebih lagi tenaga medis. Pasalnya kasus yang dialami Yani Libels tersebut juga sering ditemui pada pasien-pasien di rumah sakit, dikarenakan pasien yang tiba-tiba mengalami serangan jantung hingga akhirnya nyawanya pun tak tertolong. Namun hingga saat ini, tim medis khusus yang bisa menangani kondisi mendesak seperti tersebut masih sangat jarang, belum lagi keterampilannya yang juga belum baik.

Karena itulah, berlatar belakang permasalahan tersebut, Magister Manajemen Rumah Sakit, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan Pelatihan Aktivasi Code Blue. Pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari sejak Sabtu (28/3) hingga Minggu (29/3) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta ini diikuti oleh semua mahasiswa MMR UMY, Manajer Klinik yang juga merupakan dokter atau perawat dari Rumah Sakit mitra UMY serta beberapa rumah sakit umum dan daerah di Indonesia.

Menurut Ketua Prodi MMR Pascasarjana UMY, dr. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes, Code Blue tersebut merupakan suatu tim yang dibentuk oleh setiap rumah sakit untuk menangani pasien yang tiba-tiba mengalami serangan jantung. Mereka pun harus berusaha menyelematkan pasien yang mengalami serangan jantung secara tiba-tiba tersebut dalam waktu kurang dari enam menit. “Dalam tim Code Blue ini ada Tim Primer dan Tim Sekunder. Tim Primer dari mulai satpam, tukang sapu, perawat, hingga dokter harus juga bisa memiliki pengetahuan bagaimana menghadapi dan menyelematkan pasien yang mengalami serangan jantung tiba-tiba, atau yang kami sebut sebagai Bantuan Hidup Dasar (BHD). Barulah kemudian Tim Sekunder yang tak lain merupakan tim khusus dari dokter dan perawat yang lebih profesional dan ahli melakukan penanganan lanjutan, atau Bantuan Hidup Lanjutan (BHL),” jelasnya.

Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang bisa diberikan tersebut seperti, kompresi dada. Sementara untuk BHL yang dilakukan oleh personel atau tim yang lebih terlatih, dilakukan dengan cara menggunakan alat bantu peralatan, alat bantu napas tingkat lanjut dan obat-obatan yang bersifat mendukung atau memicu jantung agar bisa berdenyut lagi.

dr. Erwin juga mengatakan bahwa pihaknya menyelenggarakan pelatihan tersebut, di samping untuk memberikan pelajaran secara nyata kepada mahasiswanya, juga untuk memberikan masukan bagi rumah sakit-rumah sakit lain yang belum paham mengenai Code Blue. “Jadi kita tidak hanya tahu teorinya, tapi juga bisa belajar untuk mempraktekkannya. Jadi diharapkan nantinya, tidak akan ada lagi rumah sakit yang belum memiliki tim Code Blue, dan tidak bisa menangani pasien yang mengalami serangan jantung,” ujarnya.

Sementara itu, dr. Nahar Taufiq, KSM Jantung RSUD dr. Sardjito, Yogyakarta saat memaparkan materinya mengenai Strategi Pencegahan Henti Jantung dan Aktivasi Code Blue mengatakan, idealnya Code Blue memang memiliki tim khusus yang bertugas sebagai tim Bantuan Hidup Lanjut (BHL). Tim ini pun bisa dimasukkan dalam shift-shif jaga tenaga medis, agar ketika sewakt-waktu ada pasien yang mengalami serangan jantung mendadak dapat segera ditangani dengan cepat dan baik. “Kalau pun ingin memanggil tim khusus code blue tersebut, rumah sakit juga harus menyepakati mau seperti apa kodenya. Apakah 119, 118, atau 117. Selain itu, bahasa yang digunakan oleh pelapor mengenai kondisi pasien yang mendadak mendapat serangan jantung itu juga harus lugas, agar bisa cepat ditangani,” paparnya.

untuk membeikan pemahaman yang lebih menyeluruh pada peserta, dr. Nahar juga telah membawa Tim Code Blue dari RSUD dr. Sardjito. Tim inilah yang kemudian mengajarkan pada peserta bagaimana cara menangani pasien yang mengalami serangan jantung dengan baik agar bisa terselamatkan dalam waktu kurang dari enam menit. (sakinah)

Sumber : UMY.AC.ID

UMP Gelar Seminar Nasional Pendidikan

Kuatkan nilai seni budaya Indonesia, Minggu (29/3), program studi Pendidikan Guru sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto (PGSD UMP), menggelar acara Seminar nasional pendidikan bertemakan “Dinamika Nilai Budaya Lokal dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Era Global “ dengan mendatangkan narasumber Mr. Ith Vuthy, M. Sc., M.A (Phnom Penh, The Kingdom Of Cambodja), Prof. Dr. H. Ahmad Tafsir, MA (Pakar Filsafat dan Guru Besar UPI), serta H. Soediro, SH. LLM (Budayawan, penasehat, dosen FH). Seminar nasional ini berhasil menarik minat besar, taka ayal auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP nampak penuh sesak oleh peserta baik dari kalangan tenaga pendidik ataupun pengamat pendidikan. Tidak hanya seminar, acara ini juga menjadi ajang temi kangen alumni PGSD UMP yang datang dari berbagai penjuru di Indonesia.

Acara dibuka oleh rektor UMP, Dr. H. Syamsuhadi Irsyad MH. Dalam sambutannya rektor mengatakan mahasiswa PGSD UMP sebagai generasi muda harus dapat terus memajukan visi UMP yaitu unggul, modern dan Islami. Tidak hanya itu rektor juga menginginkan agar mahasiswa dapat terus berperan aktif di ranah pendidikan baik di lingkup lokal, regional atupun nasional. Sementara itu, salah satu pembicara, Soediro SH, LLM, dalang (Penasihat PEPADI Kabupaten Banyumas 2011-2015) yang juga dosen Fakultas Hukum UMP memastikan, Wayang adalah produk budaya lokal yang harus dipelihara dengan baik karena didalamnya banyak kisah, cerita muatan nilai-nilai  yang menggambarkan tentang kehidupan manusia. Soediro memastikan, wayang dapat menjadi media ajar yang sangat efektif dalam proses pembelajaran. “Guru harus kreatif dalam menggunakan media pembelajaran. Dengan wayang bukan hanya pesannya saja yang disampaikan tetapi juga nilai, kearifan lokal,” tandasnya mantap.

Sementara itu, pembicara kedua, Prof. Dr. H. Ahmad Tafsir (Guru Besar UPI) lebih menekankan pada sistem pendidikan Indonesia. Ia menegaskan agar pendidikan pekerti dan nilai lokal lebih diutamakan. “Bicara karakter dalam sistem pendidikan yang terpenting adalah akhlak, hancur negara karena akhlak. Ini dari pekerti dan nilai lokal, “ tuturnya. Tak kalah mantapnya, pembicara tamu dari Deputi Program of SEAMOLEC, The Kingdom of Kambodia., Mr. Ith Vuthy, M. Sc., M.A dalam paparannya, ia mengatakan pentingnya pemanfaatm teknologi buku digital untuk media ajar.  Menurut Ith Vuthy, future ICT Expectations for Education adalah“The world in your FINGERS, mobile accessed, learning media & source of information, effective, efficient, flexible (time, place), global access, easy to update, available on-demand, independent study,” jelasnya.  Peserta Nampak antusias mengikuti acara, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang aktif melontarkan pertanyaan kritis. (Pra)

Sumber : UMP.AC.ID